41
4.3 PENGARUH KOMPOSISI DAN PERLAKUAN ALKALI TERHADAP
MODULUS ELASTISITAS ELASTIC MODULUS KOMPOSIT EPOKSI BERPENGISI PARTIKEL SERAT BUAH PINANG
Gambar 4.10 menunjukkan pengaruh komposisi matriks resin epoksi dan pengisi serat buah pinang vv serta pengaruh perlakuan alkali terhadap modulus
elastisitas dari komposit partikel epoksi yang dihasilkan.
Gambar 4.10 Pengaruh Komposisi dan Perlakuan Alkali Terhadap Modulus Elastisitas Komposit Epoksi Berpengisi Partikel Serat Buah Pinang
Dari Gambar 4.10 dapat dilihat bahwa modulus elastisitas maksimum dari komposit epoksi berada pada komposisi 60:40 vv dengan konsentrasi alkali 2
yakni sebesar 260,605 MPa, sedangkan modulus elastisitas minimum dari komposit epoksi berada pada komposisi 50:50 vv dengan konsentrasi alkali 0 yakni
sebesar 185,409 MPa. Berhubung perlakuan NaOH serat memberikan karakteristik kurva kekuatan tarik dan regangan yang mirip, maka modulus elastisitasnya pun
akan memiliki trend perubahan. Gambar 4.10 menunjukkan bahwa modulus elastisitas bahan komposit epoksi-serat buah pinang mengalami peningkatan seiring
dengan penambahan kandungan pengisi pada komposit dan konsentrasi perlakuan NaOH pada serat. Penurunan tersebut didominasi oleh efek degradasi sifat mekanis
serat yang disertai oleh semakin sempurnanya ikatan antara serat dengan matriks. Jika ditinjau dari pengaruh konsentrasi alkali pada serat, modulus elastisitas
dari komposit meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi alkali, namun
50 100
150 200
250 300
7030 6040
5050 1000
M o
d u
lu s
E la
s ti
s it
a s
M Pa
Rasio Epoksi dan Serat Pinang vv
1 2
3 Epoksi Murni
Universitas Sumatera Utara
42 konsentrasi alkali yang semakin tinggi akan menurunkan sifat elastisitas komposit,
bahkan perlakuan tersebut dapat menyebabkan komposit menjadi rapuh [1].
4.4 PENGARUH KOMPOSISI DAN PERLAKUAN ALKALI TERHADAP