Faktor Risiko Merokok pada Penderita Stroke Iskemik Faktor Risiko TIARiwayat Stroke Sebelumnya pada Penderita

dengan meningkatnya usia maka meningkat pula insidens stroke iskemik. Setelah usia 55 tahun, insidensi akan meningkat dua kali tiap dekade. Penelitian Andersen 2010 di Denmark, usia rerata yang menderita stroke iskemik kelompok wanita 73.2 tahun SD 14.5 dan pada kelompok laki-laki usia rerata yang menderita stroke iskemik 68.1 tahun SD 12.8. Menurut penelitiannya, tingginya angka rerata usia menderita stroke iskemik pada wanita dibandingkan laki-laki disebabkan wanita lebih sering mengalami hipertensi dan obesitas. Pada laki-laki lebih sering menderita diabetes mellitus, infark miokard dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Hal ini menjadi perbandingan dengan usia rerata pasien di RSUP. H. Adam Malik Medan yang usia rerata nya lebih muda dibandingkan penelitian Andersen 2010 di Denmark. Perbedaan ini dapat dipengaruhi faktor gaya hidup dan faktor risiko lainnya yg berbeda pada masyarakat di Indonesia khususnya di Medan.

5.3.3. Faktor Risiko Merokok pada Penderita Stroke Iskemik

Proporsi faktor risiko status merokok pada penderita stroke iskemik di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2010 pada kelompok yang tidak merokok sebesar 82.9 dan kelompok yang merokok 17.1 . Hal ini tidak sejalan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti mengenai kaitan status merokok sebagai faktor risiko stroke iskemik. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Cole 2008 tentang kaitan merokok dengan kejadian stroke iskemik yang terbukti menjadi faktor risiko penyakit vaskular dan stroke yang diakibatkan pembentukan aterosklerosis dan berujung pada pemanjangan waktu inflamasi endotel. Penelitian lain di Iowa mendapatkan bahwa perokok mempunyai risiko terkena stroke 1,6× lipat dari bukan perokok Japardi, 2001. Tingginya persentase pada kelompok penderita stroke iskemik yang tidak merokok dibandingkan yang merokok bukan berarti menunjukkan merokok tidak berisiko terjadinya stroke iskemik. Hal ini dapat terjadi disebabkan banyak faktor, seperti data yang kurang lengkap pada rekam medis, tidak ditanyakan riwayat Universitas Sumatera Utara status merokok pada pasien saat anamnesis, pasien yang tidak mengakui sebagai perokok, ataupun angka kejadian merokok memang rendah pada penderita stroke iskemik di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2010.

5.3.4. Faktor Risiko TIARiwayat Stroke Sebelumnya pada Penderita

Stroke Iskemik Persentase faktor risiko TIAriwayat stroke yang berulang pada penderita stroke iskemik pada kelompok yang tidak memiliki riwayat stroke sebelumnya 68.7 dan kelompok yang memiliki riwayat stroke sebelumnya 31.3. Pada wanita yang menderita stroke iskemik di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2010 lebih banyak didapati riwayat stroke berulang sebesar 51.5, sedangkan kelompok laki-laki yang menderita stroke iskemik dengan riwayat stroke berulang sebesar 48.5. Adanya riwayat TIA ataupun stroke berulang sering terjadi, dimana 25 orang yang sudah sembuh dari serangan stroke yang pertama dalam jangka waktu lima tahun akan mengalami serangan berulang. Stroke yang berulang merupakan contributor utama kecacatan bahkan kematian akibat stroke. Semakin sering terjadi stroke yang berulang maka persentase kecacatan dan kematian juga semakin besar. Hal inilah yang menunjukkan riwayat TIA atau pun stroke berulang menjadi faktor risiko yang penting terjadinya stroke iskemik. Oleh karena itu diperlukan pencegahan yang optimal untuk mengurangi kejadian TIAstroke berulang.

5.3.5. Faktor Risiko Hipertensi pada Penderita Stroke Iskemik