Produksi super besar Produksi non super kecil Bibit bawang prei

Produksi dan Penerimaan Usahatani Bawang Prei Produksi bawang prei yang dihasilkan ternyata tidak sama untuk semua petani sampel. Setelah panen maka petani melakukan sortasi terhadap produksi bawang prei. Dari hasil sortasi tersebut diperoleh 3 jenis produksi bawang prei. Produksi ketiga jenis produksi bawang prei secara fisik berbeda satu sama lain seperti terlihat pada Gambar 10, 11, dan 12. Untuk tanaman bawang prei yang dipanen akan menghasilkan satu produksi bawang prei jenis super maupun non super dan beberapa bibit bawang prei.

1. Produksi super besar

Produksi super memiliki ciri-ciri batang berukuran besar, bulat, dan tidak berlubang. Daun berbentuk panjang pipih tidak berongga dan berwarna hijau. Ukuran berat 1 kg terdiri dari ± 6 batang dengan harga jual berkisar Gambar 10. Produksi super antara Rp.7.000,00 sampai Rp.9.000,00.

2. Produksi non super kecil

Produksi non super memiliki batang dan daun yang hampir sama dengan produksi super, perbedaannya adalah pada ukuran batang yang lebih kecil. Ukuran berat 1 kg terdiri dari ± 15 batang dengan harga jual Rp.4.000,00. Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Produksi non super

3. Bibit bawang prei

Bibit bawang prei memiliki batang yang berbentuk pipih dan tidak berlubang. Daun berbentuk panjang pipih tidak berongga dan berwarna hijau. Ukuran berat 1 kg terdiri dari ± 50 batang dengan harga jual Rp.8.000,00. Gambar 12. Bibit bawang prei Produksi dan penerimaan rata-rata usahatani bawang prei di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 21 berikut: Tabel 21. Produksi dan Penerimaan Rata-rata Usahatani Bawang Prei Di Desa Penelitian Per Musim Tanam No. Jenis Produksi Produksi Kg Penerimaan Rupiah Persentase Per Petani Per Rante Per Petani Per Rante 1. Super 9.774,83 1.144,95 87.210.167 10.215.153 88,97 2. Non super 401,83 47,07 1.607.333 188.271 1,64 3. Bibit 1.150,00 134,70 9.200.000 1.077.620 9,39 Total 11.326,66 1.326,72 98.017.500 11.481.044 100,00 Sumber: Data diolah dari Lampiran 11 Dari Tabel 21 dapat dikemukakan bahwa penerimaan usahatani bawang prei terbesar di desa penelitian adalah penerimaan produksi super yaitu 88,97 , menyusul produksi bibit yaitu 9,39 , dan produksi non super yaitu 1,64 . Adapun total penerimaan usahatani bawang prei selama 1 musim tanam adalah Rp.98.017.500,00petani atau Rp.11.481.044,00rante. Dari tabel 21 dapat dikemukakan bahwa produksi bawang prei di desa penelitian adalah sebesar 11.326,66 kgpetani atau 1.326,72 kgrante atau 33.168,00 kghektar. Jika dibandingkan dengan apa yang dikemukakan oleh Universitas Sumatera Utara Cahyono 2005 bahwa produksi bawang prei per hektar adalah 47.666,00 kg, berarti produksi bawang prei di desa penelitian masih rendah dibandingkan dengan apa yang dikemukakan oleh Cahyono. Hal ini perlu menjadi pemikiran bagi petani untuk mengusahakan bawang prei lebih baik lagi agar produksinya meningkat. Pendapatan Bersih Usahatani Bawang Prei Pendapatan bersih usahatani bawang prei adalah total penerimaan usahatani bawang prei dikurang dengan total biaya produksi usahatani bawang prei. Besarnya pendapatan bersih rata-rata usahatani bawang prei di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 22 berikut: Tabel 22. Pendapatan Bersih Rata-rata Usahatani Bawang Prei Di Desa Penelitian Per Musim Tanam No. Uraian Nilai Rupiah Per Petani Per Rante 1. Total penerimaan 98.017.500 11.481.044 2. Total biaya produksi 23.877.994 2.796.891 Pendapatan bersih usahatani 74.139.506 8.684.153 Sumber : Data diolah dari Lampiran 12 Dari Tabel 22 dapat dikemukakan bahwa pendapatan bersih usahatani bawang prei di desa penelitian selama 1 musim tanam adalah sebesar Rp.74.139.506,00petani atau Rp.8.684.153,00rante. Analisis Kelayakan Usahatani Bawang Prei Untuk melihat apakah usahatani bawang prei di desa penelitian layak diusahakan, maka dapat dilihat dari analisis kelayakan usahatani seperti tertera pada Tabel 23 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 23. Analisis Kelayakan Usahatani Bawang Prei Di Desa Penelitian Per Musim Tanam No. Uraian Satuan Per Petani 1. Total biaya Rupiah 23.877.994 2. Total produksi Kg 11.326,66 3. Harga Rupiah kg 8.602 4. Total penerimaan Rupiah 98.017.500 RC ratio - 4,10 BEP volume produksi Kg 2.776,00 BEP harga produksi Rupiah kg 2.108 Sumber : Data diolah dari Lampiran 13 Dari Tabel 23 menunjukkan bahwa perhitungan BEP volume produksi diperoleh yaitu sebesar 2.776,00 kgpetani, sedangkan volume produksi bawang prei di desa penelitian telah melampaui titik impas yaitu sebesar 11.326,66 kgpetani. Perhitungan BEP harga produksi diperoleh yaitu sebesar Rp.2.108,00petani, sedangkan harga jual bawang prei di desa penelitian telah melampaui titik impas yaitu sebesar Rp.8.602,00petani. Perhitungan RC ratio diperoleh yaitu sebesar 4,10 yang artinya setiap biaya Rp.100,00 yang dikeluarkan petani akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.410,00 atau dengan kata lain RC ratio usahatani bawang prei 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usahatani bawang prei adalah layak untuk diusahakan. Pendapatan Petani Bawang Prei Pendapatan petani bawang prei adalah pendapatan bersih usahatani bawang prei ditambah nilai tenaga kerja dalam keluarga TKDK. Pendapatan rata-rata petani bawang prei di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 24 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 24. Pendapatan Rata-rata Petani Bawang Prei Di Desa Penelitian Per Musim Tanam No. Uraian Nilai Rupiah Per Petani Per Rante 1. Pendapatan bersih usahatani 74.139.506 8.684.153 2. Nilai TKDK 1.350.333 158.168 Pendapatan petani 75.489.839 8.842.321 Sumber: Data diolah dari Lampiran 14 Dari Tabel 24 dapat dikemukakan bahwa pendapatan petani bawang prei di desa penelitian selama 1 musim tanam adalah sebesar Rp.75.489.839,00petani atau Rp.8.842.321,00rante. Total Pendapatan Keluarga Sumber pendapatan keluarga petani di desa penelitian selain dari usahatani bawang prei adalah dari non usahatani bawang prei usahatani wortel, usahatani tomat, dan non usahatani PNS. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa semua petani mengusahakan usahatani wortel dan tomat, kecuali ada satu petani yang tidak mengusahakan usahatani tomat, dan ada 11 petani yang memiliki sumber pendapatan dari PNS, dimana akan diuraikan secara rinci seperti berikut ini.

1. Usahatani Wortel