HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik Budidaya Usahatani Bawang Prei
Usaha tani bawang prei perlu didukung dengan teknik bercocok tanam yang baik, bibit yang berkualitas baik, dan tahapan kerja yang runtut. Teknik
budidaya bawang prei di desa penelitian meliputi:
1. Penyiapan lahan
Penyiapan lahan untuk penanaman bibit bawang prei di desa penelitian meliputi pembersihan rumput dari sisa-sisa tanaman lain, pengolahan tanah dan
pembuatan bedengan, serta pemupukan dasar. Tanah disisir untuk memecah dan
menghaluskan gumpalan-gumpalan
tanah yang besar, caranya tanah dicangkul tipis-tipis sedalam 30 cm
sampai diperoleh struktur tanah yang Gambar 4. Pengolahan lahan
gembur dan halus, sekaligus diratakan dan dilakukan pembentukan bedengan dan parit. Bedengan berukuran lebar 100
cm dengan ukuran panjang disesuaikan dengan kondisi lahan, sedangkan parit dibuat dengan ukuran lebar 25 cm. Setelah itu, tanah bedengan diberi pupuk
Kompos untuk meningkatkan produktivitas lahan.
2. Penanaman
Bibit anakan yang telah dipotong sebagian daun dan akarnya pada tahap pascapanen pada usahatani bawang prei sebelumnya, ditanam pada lubang tanam
sampai pangkal batang. Akar-akar tanaman juga ditata secara menyebar.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian, lubang tanam ditutup dengan tanah dan dipadatkan pelan-pelan agar tanaman dapat berdiri tegak dan kuat. Penanaman bibit bawang prei di desa
penelitian biasanya dilakukan pada sore hari agar bibit sudah kuat pada saat terkena terik matahari pada pagi harinya, dengan demikian bibit dapat tumbuh
dengan baik. Penanaman bawang prei dengan menggunakan jarak antar-
tanaman 10-15 cm dan jarak antar- barisan 10-15 cm. Untuk luas lahan 400
m
2
atau 1 rante, petani di desa penelitian membutuhkan 134,70 kg bibit.
Gambar 5. Penanaman bibit bawang prei
3. Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman bawang prei di desa penelitian meliputi penyulaman, pemupukan susulan, penyiangan dan pendangiran, dan perlindungan
tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Penyulaman adalah penggantian bibit bawang prei yang pertumbuhannya kurang baik. Pemupukan susulan untuk
tanaman bawang prei di desa penelitian dilakukan saat umur tanaman 7-10 hari dengan memberikan pupuk NPK melalui tanah berupa pupuk Mutiara maupun
pupuk Basf yang bertujuan untuk memberi tambahan zat makanan hara pada tanaman bawang prei, dan pemupukan susulan lainnya melalui daun berupa
penyemprotan pupuk pelengkap cair atau pupuk Daun Fosfo-N yang diberikan setiap 2 minggu berturut-turut setelah bawang prei ditanam yang bertujuan
meningkatkan pertumbuhan vegetatif jumlah anakan per rumpun sehingga
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan panen, serta pemberian pupuk Urea melalui tanah pada umur tanaman 3-4 minggu yang berguna untuk merangsang pertumbuhan produksi.
Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan rerumputan gulma dan jenis tanaman lain yang mengganggu tanaman bawang prei, dan pendangiran
dilakukan dengan cara pengolahan tanah secara ringan. Langkah ini bertujuan untuk menggemburkan tanah, memperbaiki drainase, memperbaiki peredaran
udara aerasi, dan memelihara struktur tanah agar tetap gembur. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang prei di desa
penelitian adalah hama wereng dan penyakit busuk daun. Perlindungan tanaman yang dilakukan petani adalah perlindungan secara kimiawi yaitu pemberian
pestisida dalam waktu 2 x seminggu dengan melakukan penyemprotan, sehingga serangan hama dan penyakit dapat ditekan sekecil mungkin.
4. Panen dan pascapanen