Biaya Pengangkutan Biaya Analisis Usahatani Bawang Prei dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo)

bahan habis pakai selama 1 musim tanam adalah Rp.271.534,00petani atau Rp.31.806,00rante. Biaya alatbahan habis pakai rata-rata pada usahatani bawang prei di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 18 berikut: Tabel 18. Biaya AlatBahan Habis Pakai Rata-rata pada Usahatani Bawang Prei Di Desa Penelitian Per Musim Tanam No. Jenis Alat Bahan Biaya Rupiah Persentase Per Petani Per Rante 1. Goni plastik 135.767 15.903 50,00 2. Tali 135.767 15.903 50,00 Total 271.534 31.806 100,00 Sumber: Data diolah dari Lampiran 8

5. Biaya Pengangkutan

Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam proses pengangkutan produksi bawang prei ke tempat pemasaran bawang prei yaitu pajak Brastagi. Biaya pengangkutan produksi bawang prei yang dikeluarkan petani yaitu sebesar Rp.5.000,00goni 1 goni memuat produksi berkisar antara 75 kg sampai 100 kg. Biaya pengangkutan bawang prei rata-rata di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 19 berikut: Tabel 19. Biaya Pengangkutan Bawang Prei Rata-rata Di Desa Penelitian Per Musim Tanam No. Uraian Satuan Per Petani Per Rante 1. Hasil produksi Goni 135,76 15,90

2. Biaya

Rupiah 678.833 79.514 Sumber: Data diolah dari Lampiran 9 Dari Tabel 19 dapat dikemukakan bahwa biaya yang dikeluarkan pada usahatani bawang prei di desa penelitian untuk biaya pengangkutan bawang prei ke pajak Brastagi selama 1 musim tanam adalah sebesar Rp.678.833,00petani atau Rp.79.514,00rante. Universitas Sumatera Utara Secara keseluruhan total biaya produksi rata-rata pada usahatani bawang prei di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 20 berikut: Tabel 20. Total Biaya Produksi Rata-rata pada Usahatani Bawang Prei Di Desa Penelitian Per Musim Tanam No. Komponen Biaya Biaya Rupiah Persentase Per Petani Per Rante 1. Bibit 9.200.000 1.077.620 38,53 2. Tenaga kerja 8.792.833 1.029.927 36,83 3. Pupuk 3.080.900 360.874 12,90 4. Pestisida 1.795.333 210.292 7,52 5. Pengangkutan 678.833 79.514 2,84 6. Alat bahan habis pakai 271.534 31.806 1,14 7. Penyusutan alat-alat pertanian 48.058 5.629 0,20 8. Sewa lahan PBB 10.502 1.230 0,04 Total 23.877.994 2.796.891 100,00 Sumber: Data diolah dari Lampiran 10 Dari Tabel 20 dapat dikemukakan bahwa komponen biaya produksi terbesar pada usahatani bawang prei di desa penelitian adalah biaya bibit yaitu 38,53 , menyusul biaya tenaga kerja yaitu 36,83 , kemudian biaya pupuk yaitu 12,90 , selanjutnya biaya pestisida yaitu 7,52 , serta biaya pengangkutan, biaya alat bahan habis pakai, biaya penyusutan alat-alat pertanian, dan biaya sewa lahan PBB yaitu 4,22 . Adapun total biaya produksi yang dikeluarkan pada usahatani bawang prei selama 1 musim tanam adalah Rp.23.877.994,00petani atau Rp.2.796.891,00rante. Dengan demikian masalah dan tujuan 2 telah terjawab yaitu biaya produksi yang terbesar pada usahatani bawang prei di desa penelitian selama 1 musim tanam adalah biaya bibit. Universitas Sumatera Utara Produksi dan Penerimaan Usahatani Bawang Prei Produksi bawang prei yang dihasilkan ternyata tidak sama untuk semua petani sampel. Setelah panen maka petani melakukan sortasi terhadap produksi bawang prei. Dari hasil sortasi tersebut diperoleh 3 jenis produksi bawang prei. Produksi ketiga jenis produksi bawang prei secara fisik berbeda satu sama lain seperti terlihat pada Gambar 10, 11, dan 12. Untuk tanaman bawang prei yang dipanen akan menghasilkan satu produksi bawang prei jenis super maupun non super dan beberapa bibit bawang prei.

1. Produksi super besar