Buku Guru Kelas IV SD
14
Mata Pelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti bertujuan untuk menumbuh kembangkan kepekaan peserta didik terhadap sikap kritis, apresiatif, kreatif serta
religius pada diri. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas bersembahyang dan menjalankan ajaran Agama Hindu dan Budi
Pekerti setiap saat dalam kehidupan. Mata pelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti memiliki tujuan khusus, yaitu;
1. Menumbuh kembangkan sikap toleransi, 2. Menciptakan sikap demokratis dan bijaksana,
3. Menumbuhkan perilaku hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk, 4. Mengembangkan kepekaan rasa dan budi pekerti luhur
5. Menumbuhkan rasa cinta agama melalui budaya dan menghargai warisan budaya indonesia.
6. Melakukan dana punia kepada masyarakat yang membutuhkani.
C. Ruang Lingkup Buku Guru
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada Sekolah Dasar mengajarkan konsep-konsep yang dapat menumbuhkan keyakinan agama peserta didik.
Konsep-konsep tersebut meliputi, antara lain:
1. Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti adalah Tri Kerangka dasar Agama Hindu yang diwujudkan melalui konsep
Tri Hita Karana, yaitu: a. Hubungan Manusia dengan Sang Hyang Widhi;
b. Hubungan Manusia dengan Manusia yang lain; dan c. Hubungan Manusia dengan Lingkungan sekitar.
2. Aspek Pendidikan Agama Hindu pada Sekolah Dasar SD meli- puti:
a. Pemahaman Kitab Suci Veda yang menekankan kepada pemahaman Veda sebagai kitab suci, melalui pengenalan Kitab Purana, Ramayana, Mahabharata,
Bhagavadgita,Veda Sruti, Smerti dan mengenal bahasa yang digunakan dalam Veda serta Maharsi penerima wahyu Veda dan Maharsi pengkodiikasi Veda.
b. Tattwa merupakan pemahaman tentang Sraddha yang meliputi Brahman, Atma, Hukum Karma, Punarbhawa dan Moksha, Tri Murti dan ciptaan Sang
Hyang Widhi.
B. Tujuan
15
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
c. Susila yang penekanannya pada ajaran Subhadan Asubha Karma, Tri Mala, Trikaya Parisudha, Catur Paramitha, Sad Ripu, Tri Parartha, Daiwi Sampad
dan Asuri Sampad, Tri Hita Karana dalam kehidupan dan ajaran bhakti serta Tat Twam Asi yang merupakan ajaran kasih sayang antar sesama.
d. Acara yang penekanannya pada sikap dan praktik sembahyang, yaitu dengan melafalkan lagu kidung keagamaan, memahami dasar Wariga, Jyotisa, Tari
Sakral, Orang Suci, Tempat Suci, Tri Rna, Tata Cara Bersembahyang serta mengenal Panca Yadnya.
e. Sejarah Agama Hindu menekankan pada pengetahuan sejarah perkembangan Agama Hindu dari India ke Indonesia, sejarah agama Hindu sebelum
kemerdekaan, dan pemahaman sejarah agama.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan SNP disebutkan bahwa:
1. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari
suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan Pendidikan tertentu.
2. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kom- petensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas atau program. 3. Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam
mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan
Kompetensi Dasar KD.
Lebih lanjut dalam pasal 77H ayat 1 penjelasan dari Kompetenisi Inti KI seabagi berikut:
1. Yang dimaksud dengan “Pengembangan Kompetensi spiritual keagamaan”
mencakup perwujudan suasana belajar untuk meletakkan dasar perilaku baik yang bersumber dari nilai-nilai agama dan moral dalam konteks belajar dan
berinteraksi sosial.
D. Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD yang Ingin Dicapai