Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian penjelasan atau explanatory yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Yang dijelaskan di sini adalah tentang pengaruh variabel- variabel terhadap praktik manajemen laba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menghasilkan data riil berupa angka.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen perusahaan sesuai dengan data yang dibutuhkan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari www.idx.co.id Adapun jadwal penelitian digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Februari 2014 Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Juli 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal dan Seminar Pengumpulan dan Penglolaan Universitas Sumatera Utara data serta meja hijau Penulisan Skripsi

3.3 Batasan Operasional

Adanya batasan dalam setiap penelitian diperlukan agar peneliti tersebut tidak melebar begitu juga dengan penelitian ini terdapat batasan dalam batasan dalam hal data penelitian yang digunakan. Objek penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, dan melaporkan laporan keuangan serta laporan tahunan selama periode tersebut.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek kedalaman elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam penelitian Erlina, 2008:57. Dan untuk menguji penelitian ini digunakan variabel dependen, variabel independen dan variabel control. 3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.5.1 Variabel Dependen Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Model penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu manajemen laba earnings management yang diproksikan dengan discretionary accruals , dikarenakan discretionary accruals saat ini telah dipakai secara luas Universitas Sumatera Utara untuk menguji hipotesis manajemen laba. Model ini dianggap sebagai model yang paling baik dalam mendeteksi manejemen laba dan memberikan hasil yang kuat Dechow et al., 1995. Discretionary accruals merupakan tingkat akrual yang tidak normal yang berasal dari kebijakan manajemen untuk melakukan rekayasa terhadap laba sesuai dengan yang mereka inginkan. Discretionary accruals menggunakan komponen akrual dalam mengatur laba karena komponen akrual tidak memerlukan bukti kas secara fisik sehingga dalam mempermainkan komponen akrual tidak disertai kas yang diterima atau dikeluarkan Sulistyanto, 2008. Penggunaan discretionary accruals DA sebagai proksi manajemen laba dapat dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model. Model Jones berfokus pada akrual total sebagai sumber manipulasi. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa akrual total akan mampu menangkap porsi yang lebih besar dari manipulasi oleh manager daripada porsi yang ditangkap bila menggunakan satu dua akun saja. Modified Jones Model ini mengestimasi tingkat perkiraan akrual sebagai fungsi dari perbedaan antara perubahan revenue dan perubahan receivable, serta level dari property, plan, and equipment. Model tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: 1 Menghitung nilai total accruals dengan persamaan: TAC = Nit – CFOit…………………………………………………………… 1 2 Nilai Total accruals TA yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS TACit = β11Ait-1 + β2∆RevtAit-1 - ∆RectAit-1 + β3PPEtAit-1………2 Universitas Sumatera Utara 3 Menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary accruals NDA NDAit = β11Ait-1 + β2∆RevtAit-1 - ∆RectAit-1 + β3PPEtAit-1……..3 4 Discretionary accruals DA DAit = TACit – NDAit……………………………………….…………………4 Keterangan : DAit = Discretionary accruals perusahaan I pada periode ke t NDAit = Non discretionary accruals perusahaan I pada periode ke t TACit = Total akrual perusahaan I pada periode ke t Nit = Laba bersih perusahaan I pada periode ke t CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan I pada periode ke t Ait-1 = Total aktiva perusahaan I pada periode ke t-1 ∆Revt = Perubahan pendapatan perusahaan I pada periode ke t PPEt = Aktiva tetap perusahaan I pada periode ke t ∆Rect = Perubahan piutang perusahaan I pada periode ke t

3.5.2 Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mekanisme good corporate governance dengan proporsi komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi, kepemilikan institusional, komite audit dan motivasi manajemen laba yaitu rencana bonus, perjanjian hutang dan biaya politik. Universitas Sumatera Utara

3.5.2.1 Proporsi Dewan Komisaris Independen

Persen Komisaris yaitu persentasi komisaris independen terhadap total komisaris perusahaan Junaidi, 2007. Dalam matematika dirumuskan. Jumlah komisaris independen Jumlah anggota dewan komisaris

3.5.2.2 Ukuran Dewan Direksi Sizedir

Sizedir yaitu jumlah anggota dewan direksi dalam perusahaan. Variabel ini menggunakan variabel dummy dengan kriteria yang mengacu pada penelitian Jensen bahwa perusahaan dengan jumlah dewan direksi 1-7 orang diberi skala 1 diduga optimal dalam mengontrol manajemen dan perusahaan yang mempunyai jumlah dewan direksi 7 orang diberi skala 0 diduga tidak optimal dalam mengontrol manajemen.

3.5.2.3 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan investment banking Siregar dan Utama, 2005. Kepemilikan institusional diukur dengan skala rasio melalui jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan Guna dan Herawaty, 2010. Jumlah saham yang dimiliki oleh institusi Total modal saham perusahaan yang beredar Universitas Sumatera Utara

3.5.2.4 Komite Audit

Komite audit menurut kep 29PM 2004 merupakan komite yang dibentuk 0leh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit dalam penelitian ini diukur menggunakan skala rasio melalui presentase anggota komite audit terhadap seluruh anggota komite audit. Jumlah anggota komite audit dari luar Jumlah seluruh anggota komite audit

3.5.2.5 Rencana Bonus Bonus Plan

Bonus Plan BP, diukur sebagai rasio jumlah kompensasi yang diterima direksi dan komisaris terhadap total ekuitas. Total Ekuitas kompensasi diterima direksi dan komisaris

3.5.2.6 Perjanjian Hutang Debt Covenant

Debt Covenant DC, diukur sebagai rasio total utang terhadap total aktiva. Total utang Total aktiva

3.5.2.7 Biaya Politik Political Cost

Political Cost PC diukur sebagai logaritma dari total aktiva. PC = Log total aktiva Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Skala Operasionalisasi Variabel Variabel Defenisi Pengukuran Skala Proporsi dewan Komisari Independen Jumlah anggota dewan komisaris independen dalam perusahaan. Jumlah komisaris independen Jumlah anggota dewan komisaris Rasio Ukuran Dewan Komisari Jumlah seluruh anggota komisaris dalam perusahaan jumlah dewan direksi 1-7 orang diberi skala 1 optimal jumlah dewan direksi 7 orang diberi skala 0 tidak optimal Nominal Kepemilikan Institusional Kepemilikan saham perusahaan oleh Institusi Jumlah saham yang dimiliki oleh insti Total modal saham perusahaan yang be Rasio Komite Audit Komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan keuangan perusahaan Jumlah anggota komite audit dari luar Jumlah seluruh anggota komite audit Rasio Rencana Bonus Jumlah kompensasi yang diterima komisaris dan direksi Total Ekuitas kompensasi diterima direksi dan komis Rasio Perjanjian Hutang Kesepakatan yang berisi syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh pihak penerima utang dan diajukan oleh kreditor Total utang Total aktiva Rasio Biaya Politik Biaya politik muncul dikarenakan profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian media dan konsumen PC = Log total aktiva Rasio Manajemen Laba Cara manajer untuk mempengaruhi angka laba secara sistematis DAit = TACit – NDAit Nominal Universitas Sumatera Utara dan sengaja dengan cara pemilihan kebijakan dan prosedur akuntansi tertentu

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dengan periode 2010-2013 berjumlah 15 perusahaan yang dimuat dalam IDX. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling method, yaitu penetapan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik dan kriteria tertentu. 1. Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2010-2013. 3. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap mengenai proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi, kepemilikan institusional, komite audit, rencana bonus, perjanjian hutang, biaya politik. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. 3 Daftar Populasi No Kode Nama perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akhsha Wira Internasional Tbk    1 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk  X  - 3 CEKA Cahaya Kalbar Tbk X X X - 4 DAVO Davomas Abadi Tbk  X  - 5 DLTA Delta Djakarta Tbk    2 6 FAST Fast Food Indonesia Tbk    3 7 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk   X - 8 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk    4 9 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk    5 10 MYOR Mayorah Indah Tbk    6 11 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk    7 12 Roti Nippon Indosari Corporindo Tbk    8 13 SKLT Sekar Laut Tbk    9 14 STTP Siantar Top Tbk X X X - 15 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk    10

3.7 Jenis Dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 36 92

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2008-2010)

1 28 108

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 53 95

ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN MOTIVASI MANAJEMEN LABA TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 11 63

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) - Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Goveranance dan Motivasi Manajemen Laba Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Food And Beverage yang Terdaftar di Bursa

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Goveranance dan Motivasi Manajemen Laba Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Food And Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 0 10

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN MOTIVASI MANAJEMEN LABA TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

0 0 11

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANACE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24