20
B. Strategis Tata Ruang
Strategis pengembangan tata ruang Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta wilayah Sleman adalah :
9 penerapan sistem pengelolaan tata ruang Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta wilayah Sleman yang lebih bertumpu pada kaidah-
kaidah fungsional daripada kaidah adminstrasi; 9 penerapan pendekatan per- wilayahan dalam peng-agendaan
pembangunan kawasan fungsional; 9 zoning pengembangan fungsi-fungsi perkotaan; dan
9 penggunaan pendekatan insentif – disinsentif dalam penataan pengeloaan ruang perkotaan.
Program pengembangan tata ruang di Kabupaten Sleman terdiri dari: 9 Review produk tata ruang Kabupaten Sleman yaitu Review RTRW
Kabupaten Sleman; Review Rencana Umum Tata Ruang atau Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Depok, Perkotaan Mlati;
Perkotaan Gamping; Perkotaan Ngaglik; 9 Peningkatan kerjasama tata ruang antar daerah yaitu dengan
pengembangan Sekber Tata Ruang Yogya-Sleman-Bantul. 9 Sinkronisasi pengelolaan tata ruang kawasan perbatasan; dan
9 Pilot Project pengelolaan tata ruang kawasan perbatasan.
2.2.3 P
ELAYANAN PRASARANA PERKOTAAN
A. Sasaran Pelayanan Prasarana Perkotaan
Pelayanan prasarana perkotaan memerlukan layanan dan fasilitas pelayanan yang harus memadai, oleh karena itu sasaran pengembangan
fasilitas dan pelayanan prasarana di Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta wilayah Sleman adalah :
1. Konsolidasi pengembangan pelayanan dan fasilitas prasarana dalam rangka mendukung pengembangan fungsi;
2. mempertahankan cakupan layanan prasarana dan sarana wilayah terutama sarana-prasarana yang menunjang aksesibilitas
pergerakan barang dan orang, kesejahteraan masyakarat termasuk kualitas lingkungan yang memadai.
B. Strategi Prasarana
Perkotaan
Adapun strategi untuk mencapai sasaran tersebut adalah : 1. mempertahankan prasarana yang ada dan meningkatkan sistem
manajemen jalan dan transportasi yang handal dan berkemampuan dalam meningkatkan mobilitas manusia, barang, jasa khususnya
yang menunjang peran aglomerasi perkotaan Yogyakarta wilayah Sleman sebagai bagian dari seimpul perkotaan utama DI
Yogyakarta; 2. permukiman dan peremajaan permukiman perkotaan, yaitu :
9 peningkatan peran serta swasta dan masyarakat sebagai penggerak utama sektor perumhan;
9 program pinjaman bergulir bagi rumah tangga berpendapatan rendah untuk perbaikan rumah serta sarana sanitasi
9 mendukung rehabiltasi dan perbaikan fisik lingkungan dengan peningkatan serta pembangunan baru sarana prasarana dasar,
yaitu penyediaan air bersih, penyediaan sarana sanitasi umum, pengelolaan persampahan, saluran air hujan serta jalan
setapak yang secara konstruktif tidak dapat dilalui kendaraan; 3. mengoptimalkan fungsi dari sitem drainage yang adadengan
meningkatkan operasi dan pemeliharaan saluran drinage dan sumur-sumur resapan terutama di kawasan-kawasan padat
penduduk dan pusat-pusat pelayanan.
21
4. meningkatkan pelayanan air bersih sistem perpipaan dengan suplai air yang berkuliatas baik, kuantitas yang cukup serta didukung
dengan pengembangan pengelolaan dan organisasi yang berorientasi pelayanan;
5. mengoptimalkan cakupan pelayanan persampahan sistem terpusat dan kerjasama pengelolaan pembuangan akhir dalam konteks
Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta. 6. Mendorong pemanfaatan instalasi pengolahan limbah sistem