18
pusat pelayanan, serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta.
4. meningkatkan pelayanan air bersih sistem perpipaan dengan suplai air yang berkualitas baik, kuantitas cukup dan kontinuitas baik serta
pengeloaan yang berorientasi pada pelayanan. 5. mendorong penggunaan model instalasi pengolah limbah domestik
dan non domestik yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik fisik kawasan koridor perkotaan Kulon Progo
6. optimalisasi cakupan pelayanan persampahan sistem terpusat pada zona pengembangan perkotaan serta mendorong pengelolaan
selaras lingkungan untuk persampahan sistem pada zona hijau. Program pengembangan prasarana perkotaan diarahkan untuk :
9 Penyusunan masterplan perumahan Rencana Pengembangan Perumahan Daerah Kabupaten Kulon Progo;
9 Penyehatan Lingkungan Perumahan; 9 Peningkatan sarana prasarana dasar mikro pendukung ligkungan
permukiman; 9 Penataan bangunan;
9 Pembinaan perbaikan perumahan dan permukiman terpadu 9 Peningkatan pengelolaan kepemilikan lahan di perkotaan;
9 Rehabilitasi rumah tipe C; dan 9 Pembangunan unit rumah baru sangat sederhana.
Program pengembangan jalan dan transportasi diarahkan untuk : 9 Pemeliharaan rutin jalan kabupaten;
9 Pemeliharaan jalan berkala; 9 Pemeliharaan rutin jalan Propinsi;
9 Pemeliharaan rutin jalan nasional; 9 Peningkatan dan pengembangan jalan;
9 Pengembangan pelayanan angkutan kereta api; 9 Pembangunan jalan baru Gothakan – Demangrejo;
9 Pembangunan jalan baru menuju Rumah Sakit; 9 Pembebasan tanah untuk terminal dan shelter, dan bundaran.
2.2 PENGEMBANGAN AGLOMERASI PERKOTAAN YOGYA-
KARTA WILAYAH SLEMAN
2.2.1 F
UNGSI
-
FUNGSI
P
ERKOTAAN
Peran dan fungsi aglomerasi perkotaan Yogyakarta wilayah Sleman adalah sebagai bagian dari pusat pengembangan perkotaan regional DI. Yogyakarta.
A. Sasaran Fungsi Perkotaan
Adapun sasaran yang diperlukan untuk aglomerasi perkotaan Yogyakarta Wilayah Sleman adalah :
1. konsolidasi pengembangan fungsi-fungsi pembangunan di aglomerasi perkotaan Yogyakarta wilayah Sleman;
2. mendorong pengembangan fungsi-fungsi yang memperkuat peran aglomerasi perkotaan Yogyakarta Wilayah Sleman sebagai bagian
dari perkotaan Yogyakarta.
B. Strategi Fungsi
Perkotaan
Untuk mencapai sasaran tersebut strategi yang diperlukan adalah : 1. penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan kelompok
marginal produktif dengan terjadi peningkatan produktifitas usaha; 2. mempertahankan produksi sektor pertanian melalui pembatasan
konversi lahan pertanian ke non pertanian, diversifikasi produksi
19
holtikultura pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung.
3. Pengembangan kawasan potensial. Kawasan tersebut adalah : 9 Pengembangan ruang dan kawasan pusat usaha du Jalan Solo,
kaliurang, Godean, Wates, Monjali, yang didukung oleh pengembangan kebijakan pemberian insentif ekonomi pada
kawasan prioritas di atas. 9 Pengembangan kawasan kampus
9 Pengembangna kawasan komersial regional di sekitar bandara Adisucipto
9 Pengembangan kawasan industri kecil – menengah dan komersial di Gamping
9 Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pada kawasan prioritas di atas seperti akses jalan, fasilitas publik
dan sebagainya 9 Pengembangan pariwisata melalui peningkatan kualitas aset
dan potensi dan jaringan promosi yang melibatkan berbagai pihak.
9 Pelestarian nilai budaya sehingga menjadi sumber inspirasi nilai luhur kehidupan masyakat modern;
9 Pengurangan ancaman degradasi lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat;
9 Peningkatan dan pelestarian sumber daya alam yang memberikan kontibusi terhadap kualitas ekologis wilayah
Sleman. Program fungsi-fungsi perkotaan untuk Kabupaten Sleman diarahkan,
yaitu : 9 Penanggulangan kemiskinan khususnya untuk rumah kurang layak
huni dan jamban keluarha subsidi berupa semen, dan batako. Lokasi sasaran yaitu Desa Catur tunggal, Depok, Desa Sinduadi,
Mlati dan Gamping; 9 Peningkatan ketahan pangan dan usaha agrobsisnis;
9 Pengembangan potensi dan sarana pendukung wisata, kapasitas sumberdaya kepariwisataan, promosi dan pemasaran pariwisata;
9 Pengembangan sistem informasi lingkungan hidup; 9 Program peningkatan kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup terdiri dari penanggulangan pencemaran udara, air tanah, dan sungai; dan peningkatan kualitas iklim mikro pada kawasan-
kawasan rawan pencemaran udara.
2.2.2 T