Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
2
Pengelompokan 16
komoditas unggulan
4 diantaranya tebu, kapas, nilam, dan tembakau
merupakan komoditi binaan Direktorat Tanaman semusim.
Ditinjau dari aspek produksi, hasil produksi perkebunan merupakan bahan baku industri baik
untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
B. Sasaran Nasional
Terlaksananya kegiatan pengembangan tanaman semusim melalui kegiatan pengembangan areal
produktif tanaman tebu dan pengembangan areal produktif tanaman semusim lainnya.
C. Tujuan
Meningkatkan produksi
dan produktivitas
tanaman semusim.
D. Pengertian
Dalam Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman semusim yang dimaksud dengan:
1. Tim Teknis tebu Provinsi bagi Provinsi yang
ada PG dan APTRI adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Provinsi yang membidangi
Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari unsur-unsur terkait antara lain: Dinas Provinsi
yang
Membidangi Perkebunan,
Wakil BUMNSwasta yang menangani PG berbasis
tebu, APTRI, UPTD Perkebunan dan instansi lain.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
3
2. Tim Teknis tebu Provinsi bagi Provinsi yang
tidak ada PG dan APTRI adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Provinsi yang
Membidangi Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari unsur-unsur terkait antara lain:
Dinas Provinsi yang Membidangi Perkebunan, UPTD Perkebunan dan instansi lain.
3. Tim Teknis tebu KabupatenKota bagi
KabupatenKota yang ada PG adalah Tim yang
dibentuk oleh
Kepala Dinas
KabupatenKota Yang
Membidangi Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari
unsur-unsur terkait
antara lain:
Dinas KabupatenKota
yang Membidangi
Perkebunan, PG wilayah binaan, APTRI dan instansi lain.
4. Tim Teknis tebu KabupatenKota bagi
Kabupaten Kota yang tidak ada PG adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas
KabupatenKota yang
Membidangi Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari
unsur-unsur terkait
antara lain:
Dinas KabupatenKota
Yang Membidangi
Perkebunan dan instansi lain. 5.
Kerjasama Operasional
KSO adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana
masing-masing sepakat
untuk melakukan
pekerjaan tertentu
secara temporer berdasarkan MoU.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
4
6. Koperasi Petani Tebu Rakyat KPTRKoperasi
petani berbasis
tebu adalah
lembaga keuangan
dan ekonomi
petani yang
mengelola tebu dan berbadan hukum. 7.
Kelompok Tani adalah sekumpulan petani yang sepakat membentuk kelompok dengan
tujuan mengusahakan dan mengembangkan usaha perkebunan.
8. Petani adalah orang perseorangan warga
Negara Indonesia yang melakukan usaha perkebunan tanaman semusim
pada lahan milik sendiri, sewa danatau lahan garapan.
9. Gabungan Kelompok Tani Gapoktan adalah
kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung
dan bekerjasama
untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi
usaha. 10.
Pemberdayaan Kelompok Sasaran adalah upaya
fasilitasi agar
petani mampu
menggunakan potensi dan kemampuan dalam melakukan agribisnis tanaman perkebunan
secara berkelanjutan,
meliputi aspek
produksi, bisnis, penguatan modal usaha kelompok,
manajemen dan
aspek peningkatan Sumber Daya Manusia.
11. Calon
petani dan
calon lahan
yang selanjutnya disebut CPCL adalah daftar
petani yang diusulkan untuk ditetapkan menjadi peserta program penerima bantuan
yang diusulkan oleh kabupatenkota.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
5
12. Bongkar ratoon adalah pelaksanaan budidaya
tanaman tebu
dengan melakukan
pembongkaran tanaman tebu yang telah dikepras lebih dari 3 kali atau produktivitas
di bawah 50 ton per hektar.
13. Benih tanaman yang selanjutnya disebut
benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak danatau
mengembang- biakkan tanaman.
14. Perluasan
Tanaman adalah
pelaksanaan budidaya tanaman yang dilakukan pada lahan
bukaan baru. 15.
Rawat ratoon adalah pemeliharaan tanaman tebu keprasan secara intensif.
16. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang
terdiri dari beberapa unsur hara makro dan mikro.
17. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian
besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau
hewan.
18. Pemantapan Database Tebu On-line adalah
serangkaian kegiatan input dan updating data.
19. Tim Teknis Provinsi, KabupatenKota adalah
Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Provinsi, KabupatenKota
yang Membidangi
Perkebunan dengan keanggotaan terdiri dari unsur-unsur
terkait antara
lain: Dinas
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
6
Provinsi, KabupatenKota Yang Membidangi Perkebunan.
20. Perusahaan
Mitra petani
kapas yang
selanjutnya disebut perusahaan pengelola adalah mitra usaha petanikelompok yang
bersangkutan yang secara langsung maupun tidak langsung ikut mendukung program
pemerintah dalam peningkatan produksi dan pendapatan petani.
21. Tanam Musim Penghujan TMP adalah
penanaman suatu
komoditas yang
berlangsung dilahan tadah hujan tegalan yang kebutuhan airnya dipenuhi dari air
hujan.
22. Tanam
Musim Kemarau
TMK adalah
penanaman suatu komoditas dilahan sawah yang berlangsung pada musim kemarau
dimana kebutuhan airnya dipenuhi dari sumber air yang ada teknis, semi teknis,
embung dan lain-lain.
23. Varietas adalah bagian dari suatu jenis yang
ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji, dan sifat-sifat lain
yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama.
24. Boll Kapas adalah buah kapas dimana
didalamnya berisi kapas berbiji yang menjadi sumber pendapatan bagi petani.
25. Kabu-kabu fuzz adalah serat yang melekat
pada biji kapas berwarna putih.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
7
26. Serat kapas adalah serabut yang menempel
pada biji kapas. 27.
Ginning adalah proses pemisahan serat kapas dari polong dan biji yang melekat.
28. Setek Pucuk pada penanaman nilam adalah
teknik memperbanyak tanaman dengan cara vegetatif dengan memakai bagian pucuk
tanaman.
29. Setek Batang pada penanaman nilam adalah
teknik memperbanyak tanaman dengan cara vegetatif
dengan memakai
bagian batang tanaman.
30. Minyak atsiri adalah minyak nabati atau
berasal dari
tumbuh-tumbuhan yang
merupakan bahan
dasar dari
parfum kosmetik dan obat-obatan alami serta
mempunyai aroma yang khas. 31.
Tembakau Rajangan adalah daun tembakau dirajang ukuran rajangan 1 cm dengan
pisau atau mesin perajang dan dikeringkan dengan sinar matahari.
32. Tembakau krosok adalah lembaran daun
tembakau kering melalui proses pengovenan, pengasapan atau penjemuran.
33. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut Kuasa PA adalah pejabat yang memperoleh
kuasa dari
PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
8
Kementerian Negaralembaga
yang bersangkutan.
34. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya
disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan
oleh PAKuasa
PA untuk
mengambil keputusan danatau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas
beban APBN.
35. Pejabat
Penandatangan Surat
Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PPSPM
adalah pejabat yang diberi kewewenangan oleh Kuasa PA untuk melakukan pengujian
atas Surat Perintah Pembayaran SPP dan menandatangani Surat Perintah Membayar
SPM.
36. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang
berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, yang dilaksanakan
oleh daerah
yang mencakup
semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan tugas pembantuan.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
9
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan