Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
19
Benih tembakau yang digunakan berasal dari varietas unggul lokal yang telah ditetapkan oleh
Direktur Jenderal
Perkebunan an.
Menteri Pertanian.
Alokasi dan luas areal kegiatan pengembangan tanaman tembakau Virginia krosok dan tembakau
rajangan tahun 2016, sebagaimana tersaji dalam lampiran 8.
C. Pupuk
Dalam rangka mendukung keberhasilan kegiatan pengembangan
tanaman semusim,
pupuk merupakan salah satu faktor sarana produksi yang
berperan penting dalam meningkatkan produksi dan mutu tanaman semusim. Penggunaan pupuk
yang tidak tepat dosis dan waktu dapat menyebabkan
kerusakan tanaman,
tidak berpengaruh nyata terhadap produksi yang tidak
optimal serta tingginya biaya pemupukan. Agar pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan
hara pada
tanaman semusim
dan dapat
meningkatkan produksiproduktivitas
maka diperlukan penggunaan pupuk anorganik.
Kebutuhan pupuk anorganik untuk tanaman semusim dalam 1 satu hektar disesuaikan dengan
standar baku teknis.
D. Operasional TKP dan PLP-TKP Tebu dan Kapas
Fasilitasi APBN untuk petugas TKP dan PLP-TKP dalam rangka pendampingan pelaksanaan kegiatan
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
20
pengembangan tanaman semusim berupa honor, bantuan operasional dan biaya transportasi.
TKP dan
PLP-TKP ditempatkan
di setiap
Kabupatenkota pengembangan tanaman semusim dan
bertanggungjawab kepada
Dinas yang
membidangi perkebunan baik provinsi maupun KabupatenKota.
Pelaporan oleh TKP dan PLP-TKP dilaksanakan pada setiap bulan dan disampaikan kepada Kepala
Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Kepala Dinas
KabupatenKota yang
membidangi perkebunan dan Direktur Jenderal Perkebunan
Cq. Direktur Tanaman Semusim dan Rempah. Penempatan Tenaga Kontrak Pendamping TKP
dan Petugas Lapang Pembantu TKP PLP-TKP tanaman tebu Tahun 2016 dan Penempatan
Tenaga Kontrak Pendamping TKP dan Petugas Lapang Pembantu TKP PLP-TKP tanaman kapas
sebagaimana tersaji dalam lampiran 9 dan 10.
E. Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Petani
Kegiatan PemberdayaanPelatihan Penguatan Kelembagaan Petani tanaman semusim yang
difasilitasi oleh APBN T.A 2016 dilaksanakan oleh Satker Pengelola Dana Tugas Pembantuan
TP Provinsi. Penggunaan dana TP yang dilakukan secara
swakelola didahului
dengan survei
lapangan dan Analisis Kebutuhan Pelatihan atau Training Needs Analysis
TNA.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
21
Tahapan pemberdayaanpelatihan penguatan kelembagaan adalah sebagai berikut:
- Penyiapan narasumberpengajar
Narasumberpengajar pada
kegiatan pemberdayaan
pelatihan penguatan
kelembagaan petanikelompok tani tanaman semusim
adalah praktisipakar
yang berpengalaman dan menguasai materi yang
akan dilatih, menguasai metodologi yang relevan dengan materi yang dilatih dan
memiliki rasa pengabdian tanggung jawab. Fasilitator bisa berasal dari Direktorat Tanaman
semusim dan instansi terkait lainnya.
- Peserta
Peserta kegiatan pemberdayaan pelatihan penguatan
kelembagaan adalah
petani kelompok tani tanaman semusim.
- Metoda
Metoda yang digunakan meliputi: penjelasan, diskusi, curah pendapat, tanya jawab, praktek
lapangan, dan studi kasus.
- Materi
Materi yang
disampaikan pada
kegiatan pemberdayaanpelatihan
penguatan kelembagaan
petanikelompok tani
disesuaikan dengan hasil survei lapangan dan Training Needs Analysis
TNA yang telah dilakukan di wilayah masing-masing.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
22
- Lokasi Pelatihan
Lokasitempat pelaksanaan
pelatihan di
wilayah pengembangan tanaman semusim. -
Evaluasi Setelah kegiatan pemberdayaan pelatihan
penguatan kelembagaan dilaksanakan maka perlu dilakukan evaluasi terhadap peserta
maupun
fasilitator pengajar
dan pelaksanaannya.
- Pelaporan
1 Rencana pelaksanaan kegiatan disampaikan
kepada Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah.
2 Laporan
akhir pelaksanaan
kegiatan disampaikan kepada Direktorat Tanaman
Semusim dan Rempah.
Rencana kegiatan pemberdayaan dan penguatan kelembagaan petani tebu, kapas, nilam dan
tembakau sebagaimana tersaji dalam lampiran 11,12,13 dan lampiran 14.
F. Kriteria Teknis Calon PetaniCalon Lahan CPCL