Fasilitasi Pendampingan dan Pengawalan Rendemen

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016 16 sasaran penerima bantuan pada tahun berikutnya. Rencana lokasi kegiatan pengembangan database tebu online Tahun 2016, sebagaimana tersaji dalam lampiran 4.

1.5. Fasilitasi Pendampingan dan Pengawalan Rendemen

Dalam rangka transparansi penetapan rendemen tebu petani oleh PG agar tidak menimbulkan konflik dengan petani, maka dilakukan kegiatan pendampingan pengawalan analisis rendemen tebu petani oleh Tim yang terdiri dari Perguruan Tinggi, Ditjen. Perkebunan, Dinas Provinsi KabupatenKota yang membidangi perkebunan, APTRIKPTR, PG dan TKPPLP- TKP Tebu. Rencana lokasi kegiatan pendampingan pengawalan analisis rendemen tebu petani Tahun 2016 sebagaimana tersaji dalam lampiran 5. 1.6. Kriteria Teknis Penerima Alat dan Mesin Kelompok sasaran penerima alat dan mesin yaitu kelompok tani berbadan hukum atau gabungan kelompok tani berbadan hukum atau koperasi petani berbasis tebu yang mampu mengelola bantuan Alat dan Mesin melalui Unit Pengelolaan Jasa Alsintan UPJA. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016 17 2. Penanaman Tanaman Kapas - Lokasi penanaman kapas hendaknya mempunyai kesesuaian agroklimat untuk tanaman kapas dan mempunyai aksesibilitas yang baik serta lokasi mudah dijangkau. - Penanaman kapas dapat dilaksanakan ditanah sawah maupun di lahan keringtadah hujan secara monokultur, tumpang gilir maupun secara bergiliran. Tanaman kapas dapat berbunga sekitar 30 –45 hari dan mulai mekar sekitar 45-60 hari tergantung jenis dan varietas kapas. - Benih kapas yang digunakan untuk kegiatan penanaman kapas MT 2016 adalah benih kapas unggul dengan varietas Kanesia danatau Karisma, bersertifikat dan berlabel. - Bantuan benih kapas yang diberikan kepada petani per hektar sebesar 6 kg untuk benih varietas Kanesia danatau Karisma. Pemakaian benih disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. Rencana lokasi dan luas areal kegiatan Pengembangan Tanaman Kapas tahun 2016, sebagaimana tersaji dalam lampiran 6. 3. Penanaman Tanaman Nilam - Penanaman nilam sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Pada saat penanaman nilam dibutuhkan curah hujan yang relatif Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016 18 tinggi, apabila curah hujan kurang maka akan mengalami resiko kematian yang cukup tinggi. penanaman nilam sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. - Tanaman nilam dapat dipanen mulai umur 5-6 bulan setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan setiap 3 –4 bulan sampai tanaman berumur 2-3 tahun. Varietas nilam disesuaikan dengan kondisi lahan dan agroklimat agar mendapatkan produksi dan mutu minyak yang optimal. Varietas nilam yang telah dilepas oleh Kementerian Pertanian yaitu Varietas Sidikalang, Lhokseumawe dan Tapak Tuan. Varietas tersebut berasal dari hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Balittro. Rencana lokasi dan luas areal kegiatan Penanaman Tanaman Nilam Tahun 2016, sebagaimana tersaji dalam lampiran 7. 4. Penanaman Tanaman Tembakau Lokasi penanaman hendaknya mempunyai kesesuaian agroklimat untuk tanaman tembakau dan mempunyai aksesibilitas yang baik serta mudah dijangkau. Ketepatan pemilihan lokasi dengan memperhatikan iklim, ketinggian tempat, intensitas cahaya matahari, suhu, curah hujan, kelembaban udara, jenis tanah, tekstur tanah, kedalaman permukaan air tanah, pH serta sifat kimia tanah sangat diperlukan karena hal tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman tembakau. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016 19 Benih tembakau yang digunakan berasal dari varietas unggul lokal yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan an. Menteri Pertanian. Alokasi dan luas areal kegiatan pengembangan tanaman tembakau Virginia krosok dan tembakau rajangan tahun 2016, sebagaimana tersaji dalam lampiran 8.

C. Pupuk