Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
24
III. PELAKSANAAN KEGIATAN A.
Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan pengembangan tanaman
semusim dimulai dari perencanaan, sosialisasi, usulan CPCL kabupatenkota, penetapan petani
dan lokasi penerima kegiatan oleh Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan, dan
pengadaan sarana dan prasarana produksi, penyaluran
bantuan sarana
dan prasarana
produksi, penataan
kelembagaanorganisasi pelaksana dan pengelola kebun, pengawalan dan
pendampingan rendemen
petani, serta
pengawalan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam kegiatan yang terkoordinasi,
terintegrasi dan sinergis.
B. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan pengembangan
tanaman semusim
dilaksanakan oleh petanikelompok tani, dan koperasi yang telah ditetapkan melalui penetapan
petani dan lokasi penerima kegiatan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Provinsi,
KabupatenKota yang Membidangi Perkebunan atas nama GubernurBupati dengan pembinaan
teknis oleh Ditjen Perkebunan, Tim Teknis Provinsi, dan Tim Teknis KabupatenKota.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
25
C. Lokasi, Jenis dan Volume
Kegiatan pengembangan
tanaman semusim
dilaksanakan di wilayah pengembangan tanaman semusim.
D. Simpul Kritis
Dalam pelaksanaan
kegiatan Pengembangan
tanaman semusim Tahun 2016 diperkirakan terdapat beberapa simpul kritis yang perlu
diperhatikan guna meminimalisir resiko. Simpul kritis tersebut diantaranya:
- Penetapan CPCL yang tidak tepat sasaran, luasan, dan waktu.
- Untuk meminimalisir resiko kegagalan, maka sosialisasi dilaksanakan sejak bulan November
2015. - Pengadaan dan penyaluran benih bersertifikat
yang tidak tepat jumlah, varietas, mutu, harga, waktu dan sasaran.
- Untuk meminimalisir risiko, tim teknis Provinsi dan KabupatenKota perlu menyusun jadwal
waktu pelaksanaan time line mulai dari persiapan sampai dengan penanaman terkait
jumlah,
varietas, mutu,
harga, waktu
penanaman dan
sasaran, meningkatkan
koordinasi dengan penyedia sumber benih. - Untuk meminimalisir resiko kegagalan, maka
pemerintah pusat dan daerah perlu menyiapkan
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
26
SDM melalui pendidikan dan pelatihan di bidang pengawasan dan peredaran benih.
- Pengadaan dan penyaluran pupuk majemuk dan pupuk organik tidak tepat jumlah, jenis, mutu,
harga, waktu dan sasaran. - Untuk meminimalisir risiko, tim teknis Provinsi
dan KabupatenKota perlu menyusun jadwal waktu pelaksanaan time line mulai dari
persiapan sampai dengan pendistribusian pupuk ke kelompok tani terkait jumlah, jenis, mutu,
harga, waktu dan sasaran, meningkatkan koordinasi dengan penyedia pupuk.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2016
27
IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN