Penomoran Tabel PEDOMAN KTI AKFAR 2016 NEW opt

Pedoman Penyusunan KTI 31 C = Isoric® D = Zyloric® = SD n=6 Tampilan 2 dua tabel atau lebih pada satu halaman diperbolehkan, selama tidak merubah jarak ukuran halaman margin, demikian juga dengan tabel yang melebar dengan posisi landscape. Setiap nomor tabel, harus tercantum dalam DAFTAR TABEL.

I. Penomoran Gambar

Gambar adalah gambar foto, skema, ilustrasi, atau grafik yang dilekatkan pada halaman naskah. Penomoran gambar harus berturutan dengan nomor urut angka Arab. Penomoran harus diawali dengan pemunculan gambar pertama kali. Gambar 1. Grafik kadar asam urat darah kelinci pada pemberian tablet Keterangan: A = 15 menit setelah pemberian KBrO 3 2,4 mmolkg bb B = 1 jam setelah pemberian tablet C = 2 jam setelah pemberian tablet D = 3 jam setelah pemberian tablet E = 4 jam setelah pemberian tablet F = 6 jam setelah pemberian tablet G = 8 jam setelah pemberian tablet H = 10 jam setelah pemberian tablet I = 15 jam setelah pemberian tablet J = 20 jam setelah pemberian tablet K = 25 jam setelah pemberian tablet L = 30 jam setelah pemberian tablet Judul gambar, nomor dalam angka Arab dan keterangan diletakkan simetris di bawah gambar, tanpa diakhiri titik dan ditulis dalam jarak satu spasi. Umumnya suatu gambar tidak lebih dari satu halaman. Gambar dapat disatukan menjadi kelompok dan diberi nomor secara berurut. Pedoman Penyusunan KTI 32

J. Bahasa

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku ada subjek dan predikat, serta supaya lebih sempurna ditambah dengan objek dan keterangan. Untuk jelasnya mengacu pada Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Untuk mengetahui dan memastikan apakah kata yang digunakan terutama yang berasal dari bahasa asing sudah resmi atau belum pemakaiannya di dalam bahasa Indonesia maka kita harus merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI.

1. Bentuk Kalimat

Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua saya, aku, kami, kita, dan engkau, tetapi harus dalam bentuk pasif dan titik pandang ketiga. Kata-kata saya pada ucapan terima kasih dalam kata pengantar, diganti dengan kata penulis.

2. Istilah

Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau istilah yang telah di Indonesiakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika terpaksa harus menggunakan istilah asing harus diketik miring italic. 3. Kesalahan yang Sering Terjadi a. Kata penghubung, misalnya: sehingga dan sedangkan, tidak boleh digunakan untuk memulai suatu kalimat baru.

b. Kata depan, misalnya pada, sering digunakan tidak pada tempatnya, misalnya

diletakkan di depan subjek, sehingga merusak susunan kalimat.

c. Kata di mana dan dari selalu kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan

sesuai seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk demikian tidak baku dan jangan digunakan.

d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.

K. Kutipan 1. Kutipan Langsung

Mengutip secara langsung dilakukan dengan cara menyalin kata demi kata yang sama bunyinya dan ejaannya. Kutipan pendek, yaitu kutipan yang tidak lebih Pedoman Penyusunan KTI 33 dari lima baris, maka dapat ditulis langsung pada teks dengan tanda kutip di antara bagian yang dikutip. Contoh: Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang prekursor farmasi pasal 1 butir 3, menyebutkan Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Kutipan panjang lebih dari lima baris, ditulis tanpa tanda kutip. Contoh: Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang prekursor farmasi pasal 1 butir 2, menyebutkan: Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dibuat bila penulis mengutip karangan yang diolah memakai bahasa sendiri tanpa memasukkan kalimat pribadi penulis. Ditulis tanpa menggunakan tanda kutip. Pernyataan tentang suatu masalah yang sama dapat mengacu dari beberapa sumber, sepanjang isi, maksud dan jiwa yang dikutip sama. Setiap kutipan harus disebut sumbernya. Contoh: Inhibitor kompetitif nitric oxidesynthase NOS telah diidentifikasi yakni derivat arginin seperti N-monometil-L-arginin, dimetil arginin, merupakan bahan dan alat yang penting dalam meneliti peran nitrogen oksida dalam sistem biologis Moncada, 2002; Ruscittz, dkk., 2000; Adachi dan Belardinelli, 1997.