Bilangan Dan Satuan Bilangan Desimal

Pedoman Penyusunan KTI 29 Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya: berat sampel 10,5 g.

E. Satuan

Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya jika tidak tercetak pada akhir kalimat, misalnya: m, cm, kg, mg, mcg, mm, °C, L, mL.

F. Baris Pinggir

Baris pinggir margin untuk semua teks KTI ditetapkan sebagai berikut: 1. pinggir sebelah atas : 4 cm 2. pinggir sebelah bawah : 3 cm 3. pinggir sebelah kiri : 4 cm 4. pinggir sebelah kanan : 3 cm Selain yang disebut di atas, pedoman berikut harus dipatuhi: 1. Jangan mengetik lebih dari satu baris di bawah baris pinggir. Seandainya yang sebaris perlu juga diketik, ini diperkenankan hanya untuk melengkapkan catatan kaki atau baris terakhir sesuatu bab, sub-sub atau keterangan gambar. 2. Paragraf pada bagian bawah dari suatu halaman harus terdiri dari sekurang- kurangnya dua baris ketikan lengkap, jika tidak dapat dibuat demikian, harus dimulai pada halaman yang baru. Paragraf yang terletak di bagian atas halaman dimulai dengan jarak 1 cm dari batas pinggir kiri dengan jarak tetap dua spasi dan harus memiliki minimal 2 dua baris penuh. Kata terakhir pada halaman tidak boleh dipotong strip hyphenated. Apabila ruang yang tersedia untuk mengetik seluruh kata terlalu sempit, kata tersebut harus diletakan di halaman berikutnya. Penggandaan atau proses fotokopi harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan ketepatan dan konsistensi baris pinggir. 3. Bilangan dan lambang yang memulai suatu kalimat harus ditulis dalam bentuk kalimat, misalnya: sepuluh ekor mencit disuntik secara...........

G. Penomoran Halaman

Seluruh halaman pada naskah harus diberi nomor halaman, kecuali halaman sampul dan halaman judul. Nomor halaman huruf Romawi kecil ii, iii, iv, v, Pedoman Penyusunan KTI 30 dst. digunakan pada halaman-halaman seperti halaman pengesahan, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Halaman judul pada halaman depan KTI dianggap sebagai halaman i, tetapi nomornya tidak diketik. Huruf kecil ii terletak pada halaman pertama sesudah halaman judul. Nomor halaman naskah diberi nomor angka Arab 1, 2, 3, 4, 5, dst, dicetak tanpa tanda bacaan kira-kira 1,5 cm dari batas bawah dan batas atas. Untuk halaman permulaan bab nomor halaman dicetak pada bagian bawah tengah, untuk halaman sesudahnya pada pojok kanan atas. Untuk lampiran nomor halaman dicetak pada pojok kanan atas.

H. Penomoran Tabel

Tabel diberi nomor urut dengan angka arab. Penomoran tabel dimulai dari pemunculan tabel pertama kali. Judul tabel ditempatkan secara simetris di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. Judul tabel harus singkat. Jika tabel diambil dari sumber, maka sumber harus dicantumkan. Apabila suatu tabel harus bersambung pada halaman berikutnya, maka pada baris atas halaman baru harus berbunyi sebagai contoh: Tabel 1, sambungan. Keterangan tabel tidak perlu diulang, tetapi setiap kolom tabel diberi nomor unit. Apabila ada keterangan tentang tabel, dituliskan di bawah tabel. Judul, isi dan keterangan tabel ditulis dalam satu spasi. Posisi tabel berada di tengah center halaman naskah. Tabel 1. Data kekerasan, friabilitas, waktu hancur, kadar zat berkhasiat, dan keseragaman kandungan Tablet Hasil uji Kekerasan Kg Friabilitas Waktu hancur menit Kadar zat berkhasiat Keseragaman Kandungan A B C D 7,17 ± 0,717 5,91 ± 0,366 8,03 ± 0,568 5,90 ± 0,460 0,0209 0.0006 0,0016 0,0029 3,79 ± 0,328 2,71 ± 0,478 6,59 ± 0,435 1,03 ± 0,307 98,77 ± 1,049 99,21 ± 1,406 100,90±1,308 100,45±1,543 98,75 ±0,913 99,55 ± 0,593 100,99 ± 1,035 100,03 ± 1,443 Keterangan : A = Generik Landson B = Generik Indofarma