A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKM
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal
23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Juni 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada
PPATK sebanyak 4.228 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 211 laporanhari 1 bulan = 20 hari. Pelaporan LTKM
selama bulan ini turun 7,5 persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, namun naik 13,4 persen dibandingkan
dengan jumlah LTKM selama Juni 2016 y-on-y.
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Juni 2017 mencapai sebanyak 329.243 LTKM
atau bertambah 9,0 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah
LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Juni 2017 tercatat sebanyak 265.319 LTKM, atau secara rata-rata
tahunan meningkat 410,8 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017 s.d. Juni 2017 tercatat sebanyak 305 PJK telah menyampaikan
LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 58,5 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 41,5
persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta 47,6 persen,
Jawa Barat 18,7 persen, dan Jawa Timur 6,5 persen.
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 89,3 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Juni
2017 adalah perorangan, sedangkan 10,7 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah
Laki-laki 63,7 persen, dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta 31,9 persen, serta sebagian besar berada
pada usia produktif antara 30-60 tahun 67,3 persen.
Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 s.d. Juni 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 27,8 persen LTKM saja yang
mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 72,2 persen LTKM tidak
terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan 44,1 persen, Korupsi
22,2 persen, dan Perjudian 7,3 persen.
LAPORAN TRANSAKSI
UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 :
Pe yedia jasa keua ga se agai a a dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing
yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa
kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri.
Pasal 1 Angka 5 :
Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari
profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi
dari Pengguna
Jasa yang
bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau
batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang
diduga erasal dari hasil ti dak pida a.
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Juni 2017
Juni-2016 Kumulatif s.d.
Juni-2016 Jan-2016 s.d.
Des-2016 Mei-2017
Juni-2017 Kumulatif s.d.
Juni-2017
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Bank 36,309
97,542 2,235
12,951 25,507
3,032 2,665
15,832 138,881
175,190 128
Ø Bank Umum
36,022 96,352
2,144 12,549
24,815 2,928
2,649 15,523
136,690 172,712
97 ¤ Bank Milik Negara
11,096 40,177
735 4,951
10,023 950
960 5,464
55,664 66,760
4 ¤ Bank Swasta
12,540 46,303
1,148 6,162
11,770 1,772
1,519 8,591
66,664 79,204
47 ¤ Bank Pembangunan Daerah
8,614 5,984
170 870
1,975 92
72 653
8,612 17,226
24 ¤ Bank Asing
2,615 2,012
45 318
580 57
51 537
3,129 5,744
12 ¤ Bank Campuran
1,157 1,876
46 248
467 57
47 278
2,621 3,778
10 Ø
Bank Perkreditan Rakyat 287
1,190 91
402 692
104 16
309 2,191
2,478 31
Non Bank 27,615
92,042 1,495
11,534 23,161
1,540 1,563
11,235 126,438
154,053 177
Ø Pasar Modal
1,088 2,638
11 210
823 100
60 617
4,078 5,166
23 Ø
Asuransi 2,939
17,592 373
1,516 3,369
332 173
2,101 23,062
26,001 30
Ø Dana Pensiun
1 13
1 1
14 15
1 Ø
Lembaga PembiayaanLeasing 1,435
36,962 409
4,509 6,324
197 167
1,335 44,621
46,056 26
Ø Kegiatan Usaha Penukaran
Valuta Asing 22,122
29,917 482
3,346 6,922
608 660
4,863 41,702
63,824 55
Ø Money RemittanceKUPU
30 4,711
140 1,646
4,756 241
463 1,892
11,359 11,389
28 Ø
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
137 80
304 947
61 40
424 1,508
1,508 12
Ø Koperasi
85 2
1 88
88 1
Ø Penyelenggara E-Money
3 5
1 6
6 1
Ø Lainnya
Total LTKM 63,924
189,584 3,730
24,485 48,668
4,572 4,228
27,067 265,319
329,243 305
Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor
Sebelum Berlakunya UU
TPPU No. 8 Thn 2010
s.d. Oktober 2010
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011
Jumlah Jan 2003 s.d.
Juni-2017 Jumlah PJK
Pelapor 2017 s.d. Juni-
2017 Tahun
2011-2015 Tahun 2016
Jumlah
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. Data Tahun 2012 s.d.Juni 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 30 Juni 2017.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,564 10,256
1,325 481
403 337
627 3,548
2 6,865
6,416 1,748
232 14
40,818
1,387 1,568
1,077 327
145 36
136 367
179 2,765
4 7,991
- 5,000
10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah Bank Asing
Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal Asuransi
Dana Pensiun Lembaga PembiayaanLeasing
Pedagang Valuta Asing Money RemittanceKUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU