14
3.2. Bentuk Pendampingan
Bentuk  pendampingan  kegiatan  pengembangan  kawasan  komoditas cabai dilakukan  melalui  pertemuan  dan  pembinaan  langsung,  dimulai  dari  pelaksanaan
sosialisasi,  identifikasi  kebutuhan  inovasi,  penguatan  SDM,  pemdampingan  inovasi secara  tatap  muka,  pelatihan  dan
percontohan  langsung  dilapangan,  serta pendampingan  kelembagaan. Dalam  pelaksanaan  pendampingan perencanaan  dan
penguatan  diseminasi merupakan  kunci  utama  keberhasilan  yang
dilakukan berdasarkan  kebutuhan  dan  kondisi  masing-masing  wilayah  kawasan pendampingan.
Penguatan  diseminasi sangat berperan  dalam  memfasilitasi  penumbuhan, pembinaan dan  peningkatan  kemampuan  masyarakat  dan  pemerintah  setempat  melalui  unit -unit
percontohan,  pengadaan  sistim  pendukung  penerapan  teknologi,  penyediaaan informasi, konsultasi,  pertemuan  terfokus  FGD  dalam  pengembangan  inovasi
teknologi Balitbangtan, 2013.
3.2.1. Sosialisasi kegiatan pendampingan
Kegiatan  sosialisasi dimaksudkan untuk  menginformasikan  kepada  pihak terkait,  baik  itu  petugas  kecamatan  dan  lapangan,  pemuka masyarakat serta petani
cabai maupun kelompoktani  pada  kawasan  sentra cabai dan  wilayah  sekitarnya  pada 5  lima  kabupaten  pengembangan  kawasan  hortikultura  komoditas cabai Tahun
2015  di  Bengkulu. Sosialisasi dilakukan  secara  simultan  pada  wilayah pengembangan kawasan cabai;   Kabupaten  Rejang  Lebong pada Gapoktan  desa  karang  Jaya dilokasi
percontohan,  Kabupaten  Kepahiang pada  1  kelompoktani  kooperator percontohan, Kabupaten  Kaur kelompoktani  lingkup Kecamatan  Bukit  Kemuning,  Kabupaten
Lebong desa Mangkurajo, dan  Kabupaten  Mukomuko 2  kecamatan  Penarik  dan  XI V Koto. Untuk menyampaikan  informasi program pelaksanaan kegiatan  diseminasi
pendampingan inovasi teknologi  produksi cabai merah kepada  petani, kelompok  tani cabai dan pemangku  kebijakan  wilayah kawasan  usahatani cabai. Terutama  dalam
hal  peningkatan  dan  pengaturan  produksi  untuk  menjaga  stabilitas  fluktuasi  harga cabai dimusim  hujan  maupun  musim  kemarau, serta  penyampaian langkah-langkah
kegiatan  dalam  pelaksanaan  pengembangan  diseminasi inovasi  usahatani cabai merah. Dimana  kawasan  hortikulutura  termasuk  komoditas cabai  merupakan  suatu
hamparan atau sebaran usahatani cabai dengan kesamaan ekosistem yang disatukan oleh  fasilitasi  infrastruktur  dalam  berbagai  bentuk  kegiatan  usahatani  berbasis
komoditas cabai,  termasuk  penyediaan  sarana  produksi,  budidaya,  penanganan  dan
15
pengolahan  pascapanen,  pemasaran  serta  bebagai  kegiatan  pendukungnya Balitbangtan, 2012.
Selain  itu  juga  diinformasikan, bahwa  kegiatan pendampingan pengembangan kawasan  hortikultura  komoditas cabai dilaksanakan  berdasarkan  kondisi  wilayah
terkait  pengembangan  kawasan  melalui berbagai  metode  dan  alur  diseminasi  inovasi teknologi, yang dirumuskan secara kongrit untuk menyusun strategi dan perencanaan
dilapangan  dalam  mendorong  peningkatan  produktivitas  dan  kemampuan  pelaku utama  menghasilkan  produk  berdaya  saing  tinggi.  Dengan  perencanaan  yang
sistematis,  maka  proses  diseminasi  dapat  dilakukan  secara  efektif  dan  adopsi  inovasi teknologi dapat berjalan debgab cepat Balitbangtan, 2012.
Begitu juga dengan beberapa informasi berkaitan dengan kondisi wilayah lokasi pengembangan  kawasan,  termasuk;  kondisi  biofisik,  sosial,  budaya  dan  tatanan
kelembagaan yang  sangat  menentukan  sekali  dalam  penyiapan  kebutuhan  inovasi akan diterapkan  dalam  menyusun  model  rancang  bangun  pengembangan  kawasan
komoditas cabai merah di Bengkulu. Pertemuan yang dilakukan menggunakan metoda FGD juga dimaksudkan untuk
mengetahui  karakteristik  petani,  kondisi  usahatani,  luas  tanam,  produktivitas, pemasaran,  kelembagaan,  permasalahan  dan  upaya  tindak  lanjutnya  serta  hasil
pembinaan yang didapat dari berbagai pihak terkait atau narasumber beberapa tahun terakhir  ini.  Sehingga  dalam  pelaksanaan  pendampingan  akan  memudahkan
penyusunan  rencana  dan penguatan  diseminasi apa  harus  dilakukan  berdasarkan kebutuhan dan kondisi masing-masing wilayah kawasan pendampingan.
3.2.2. Pendampingan Penguatan SDM