Parameter Pengumpulan Data dan Metode Analisis Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan dan Sinergi Program

11 dalam pelaksanaan pendampingan, dilakukan seminar terhadap hasil pelaksanaan pendampingan

3.5. Parameter

1. Produktivitas tanaman cabai merah 2. Tingkat pengetahuan petani yang memahami inovasi budidaya teknologi produksi dan pengendalian hama penyakit pada tanaman cabai merah. 3. Peningkatan aktivitas kelompok tani gapoktan usahatani cabai merah

3.6. Pengumpulan Data dan Metode Analisis

Data yang diambil tetrdiri dari data primer meliputi; karakteristik, timgkat pengetahuan responden terhadap usahatani cabai. Data dikumpulkan melalui wawancara, tatap muka dan pertemuan terfokus dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner. Diseminasi hasil kajian yang dikembangkan adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, penyebaran inovasi teknologi serta pendampingan dan pembinaan kelembagaan tani cabai dengan mengumpulkan data terkait selama kegiatan. Data terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil dicapai dengan hasil sebelumnya before and after atau dengan hasil pembanding sekitarnya with and without. Peningkatan hasil dianalisis menggunakan rumus : dimana : N = nilai hasil SP = skor didapat SM = skor maksimum N = SP x 100 SM 12 I V. HASI L DAN PEMBAHASAN Hasil pelaksanaan kegiatan diseminasi pendampingan pengembangan kawasan komoditas cabai Provinsi Bengkulu dilaksanakan di 5 lima wilayah kawasan pengembangan komoditas cabai Provinsi Bengkulu, meliputi; 1 Kabupaten Rejang Lebong, 2 Kabupaten Kepahiang, 3 Kabupaten Lebong, 4 Kabupaten Kaur, dan 5 Kabupaten Mukomuko, dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan lapangan yang meliputi:

3.1. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan dan Sinergi Program

Kajian diseminasi pengembangan kawasan agribisnis hortikultura yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Kaur, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Mukomuko terfokus pada kegiatan pendampingan inovasi teknologi pada kawasan pengembangan komoditas cabai. Untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan, telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan pemerintah wilayah kabupaten yang memiliki program pengembangan kawasan komoditas cabai. Kondisi ini menggiring diseminasi kegiatan pendampingan yang dilakukan dalam pelaksanaan dilapangan dapat bersinergi dengan berbagai program terkait dan daerah yang dibutuhkan masyarakat dalam pengembangan kawasan tanaman cabai. Hasil koordinasi mengambarkan pemerintah daerah melalui dinas terkait memberikan apresiasi sangat baik dengan adanya kegiatan pendampingan oleh BPTP Bengkulu, sehingga dapat mendorong pencapaian pelaksanaan program hortikultura di Provinsi Bengkulu dalam pengembangan usahatani dan produktivitas cabai yang sebagian besar terfokus pada usahatani cabai merah. Pada Tahun 2015 Provinsi Bengkulu yang memiliki ekosistem lahan kering beriklim basah mendapatkan program pengembangan kawasan hortikultura komoditas cabai yang tersebar pada 5 lima wilayah kabupaten, baik untuk dataran tinggi maupun untuk dataran rendah. Untuk dataran tinggi meliputi w ilayah; Kabupaten Rejang Lebong; Kabupaten Kepahiang; dan Kabupaten Lebong serta untuk dataran rendah; Kabupaten Kaur dan Kabupaten Mukomuko. Program pengembangan kawasan cabai Tahun 2015 merupakan program pusat Dirjen Tanaman Pangan dengan luasan kawasan yang dikembangkan mencapai 163 ha yang difokuskan pada gerakan tanam diluar musim atau gerakan tanam cabai musim kemarau GTCK. 13 Hasil pengamatan lapangan dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten yang wilayahnya memiliki program pengembangan kawasan cabai, pelaksanaan program pengembangan kawasan cabai tahun ini sedikit mengalami keterlambatan akibat pengaruh anomali cuaca kemarau panjang dengan kondisi sangat panas dan kekeringan. Hasil identifikasi dan verifikasi terhadap wilayah pengembangan kawasan cabai yang tersebar di 5 Kabupaten pada tahun 2015, teridentifikasi pengembangan kawasan berada pada 40 kecamatan di 106 desa kelurahan melibatkan 122 kelompok dengan sasaran pertanaman seluas 175 ha Tabel 1.. Tabel 1. Lokasi program pengembangan kawasan hortikultura komoditas cabai di Provinsi Bengkulu dan sinergi pendampingan oleh BPTP Bengkulu Tahun 2015 No Kabupaten Lokasi Pendampingan Kawasan Cabai Keterangan Kecamatan Desa Kel Luas ha Poktan 1. Rejang Lebong 7 28 41 40 Gerak tanamcabai luar musim20 dan dilanjutkan musim hujan 80 2. Kepahiang 6 9 33 6 3. Lebong 3 3 38 9 4. K a u r 15 54 42 54 5. Mukomuko 9 12 21 13 Jumlah 40 106 175 122 Berdasarkan hasil koordinasi, diskusi dan pertemuan terfokus sasaran lokasi dan pelaku usaha untuk didampingi serta pendistribusian kebutuhan inovasi dan pengembangan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan oleh BPTP dilakukan sesuai kondisi dan kebutuhan pengembangan usahatani komoditas cabai setiap wilayah. Pelaksanaan koordinasi sekaligus sebagai penyampaian informasi pelaksanaan kegiatan diseminasi memberikan hasil positif dengan berbagai pihak terkait dan pengambil kebijakan dilingkup pemerintah kabupaten lokasi pendampingan, melalui koordinasi ini pelaksanaan kegiatan akan mendapat dukungan penuh pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan terhadap pengembangan bidang pertanian maupun pengguna teknologi dan diharapkan pelaksanaan kegiatan pendampingan ini dapat mendukung program pengembangan kawasan komoditas cabai di daerah serta dalam pelaksanaannya bersinergi antar program terkait. Menurut Balitbangtan 2011 penyampaian informasi teknologi dari sumber teknologi kepada pengguna perlu dilakukan dengan mengoptimalkan pemangku kepentingan stakeholder dan memanfaatkan berbagai media diseminasi sesuai kebutuhan wilayah. 14

3.2. Bentuk Pendampingan