Seni Budaya
107
C. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian pantomim 2. Siapakah tokoh pantomim yang mempopulerkan
pantomim lewat ilm bisu? 3. Lakukanlah bentuk pantomim perorangan dengan
tema cuaca 4. Lakukanlah bentuk pantomim berdua dengan tema
persahabatan 5. Lakukanlah bentuk pantomim kelompok dengan tema
kebersamaan
D. Rangkuman
Hal utama yang harus diperhatikan dalam bermain
pantomim adalah menampilkan kemampuan dalam mengolah gerak-gerak yang kreatif dan
ekspresi wajah, Dengan latihan sungguh-sungguh pantomim dapat menjadi pertunjukan menarik
yang bisa diapresiasi oleh penonton.
E. Releksi
Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala kelebihannya. Kita harus dapat memanfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Gerak tubuh yang diolah dengan kreativitas akan mewujudkan sebuah karya
seni teater gerak yang dinamakan pantomim.
SMPMTs Kelas VIII
108
Mengenal Tokoh Pantomim
Jemek Supardi
menekuni bidang pantomim hingga dia merasa bahwa pantomim adalah bagian dari hidupnya. Menurut Jemek, di Indonesia
ini belum ada orang yang secara konsisten menekuni bidang tersebut. Pria kelahiran Yogyakarta, 14 Maret 1953 ini semula menekuni
teater tetapi kemudian dia merasa ada kekurangan dalam dirinya untuk mendalami bidang tersebut, terutama dalam hal menghapal naskah. Ia
pun lantas menjatuhkan pilihan pada seni pantomim yang lebih meng- andalkan gerak tubuh. Pantomim telah ditekuni selama kurang lebih
tiga puluh tahun. Sepanjang waktu itu, tidak terbersit pikirannya berpindah profesi
demi memegang teguh prinsip dan konsis tensinya pada pilihan hidup, yakni berpantomim. Jemek menempuh pendidikan dasarnya hingga ber-
akhir di SMSR. Selanjutnya, ia lebih fokus pada dunia teater, ter uta ma pantomim. Keahlian itu ia dapatkan sendiri atau belajar secara otodidak.
Ia menciptakan seni dalam bahasa gerak berdasarkan imajinasi nya. Tidak ada tokoh yang memberi ilmu tentang pantomim kepada Jemek.
Karya seni pantomim Jemek Supardi biasanya dibawakan tunggal dan ko lektif. Selama 35 berkesenian banyak karya telah di lahirkan,
antara lain:
Sketsa- sketsa Kecil
1979, Dokter Bedah
1981, Perjalanan hidup dalam gerak
1982, Jemek dan Laboratori-
um, Jemek dan teklek, Jemek dan Katak, Jemek
dan Pematung, Arwah Pak Wongso, Perahu Nabi Nuh
1984, Lingkar-lingkar, Air, Sedia Payung Sesudah
Hujan, Adam dan Hawa, Terminal-terminal, Ma-
nusia Batu
1986, Kepyoh 1987, Patung selamat
d a t a n g , P e n g a l a m a n Pertama, Balada Tukang
beca, Halusinasi, Stasiun,