Keunikan Gerak Tari Tradisional
SMPMTs Kelas VIII
74
klimaks kemudian me n
urun. Pada desain kerucut ganda pada pertunjukan
terdapat be berapa kli
maks sebelum akhirnya turun. Contoh paling ter ke nal
adalah cerita Matah Ati yang bersumber pada gerak tari gaya Mangkunegaran.
Dramatari ini merupakan bentuk tradisi yang bersumber pada tari tradisi
Jawa Tengah. Pada peragaan dramatari selain menguasai secara aspek ge
rak juga aspek eks pre si. Untuk mendukung
cerita harus mam pu menterjemahkan
naskah menjadi gerak tari. Kemampuan menya nyi juga diperlukan untuk tokoh-
tokoh ter ten tu, karena dialog bia sa nya dilakukan dengan cara menyanyi.
Jika pementasan drama lebih me- nekankan pada aspek dialog dan juga
monolog maka pada dramatari aspek penting adalah ba
ha sa gerak. Penari
harus mampu menyampaikan makna melalui ge rak tari dan ekspresi.
Ta r i b e r t e m a d apat d iju mpa i hampir disemua jenis pe
nya jian tari,
baik tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok mau
pun tari ber- cerita. Tema pada tari merupakan ide
yang kemudian diwujudkan dalam bentuk judul tari dan pada akhirnya
diekspresikan melalui gerak. Penyajian tari tradisi baik dalam
bentuk tunggal,
ber pa sa ngan, ber-
ke lompok maupun drama tari me-
merlukan unsur pen du kung tari antara lain tata rias dan tata busana. Tata
rias dan tata busana memiliki peran p e n t i n g p a d a p e m e n t a s a n u n t u k
men du kung karakter tari yang hendak
Sumber : Kemdikbud, 2014 Gambar 6.5
Desain dramatik di bangun dengan menggunakan patung kuda pada pertunjukan balet.
Sumber : Kemdikbud, 2014 Gambar 6.6
Tata rias dan busana pria pada tari Janger dari Bali.
Sumber : Kemdikbud, 2014 Gambar 6.7
Tata rias dan busana wanita pada tari Janger dari Bali.
Sumber : Kemdikbud, 2014
Gambar 6.4 Tari dengan tema kepahlawanan dengan mengembang kan
ragam gerak pencak silat.
Seni Budaya
75
Sumber : Kemdikbud, 2014 Gambar 6.10
Tata rias dan busana pria pada tari daerah Kalimantan.
disampaikan. Pada drama tari un sur pendukung
tari dalam bentuk tata rias dan tata busana memiliki pe ran penting karena dapat menunjukkan tokoh
dan karakter dapat di visu alisasikan. Setiap tokoh memiliki keunikan dan kekhasan dari tata rias dan
tata busananya. Tari-tarian di Indonesia memiliki ke
ka yaan keunikan tata rias dan tata busana
karena setiap daerah me mi liki ciri masing-masing. Berdasarkan tata rias dan tata bus
a na seseorang
dapat menebak dari mana tarian itu berasal. Setiap tari memiliki tata rias dan tata busana
tersendiri. Tata rias dan tata busana juga berkaitan dengan tema tari dan karakter tari yang di ba wakan. Tata
rias dan tata busana untuk penari pria berbeda dengan pe na ri wanita. Perbedaan ini juga untuk semua nama
tari. Tata rias dan tata busana tari tradisi biasanya
masih tetap ber pijak pada tata rias dan tata busana tradisional. Hal ini untuk me nun jukkan identitias
pengembangan gerak yang dilak u kan sesuai de ngan dae rahnya. Penonton melalui tata rias dan
tata busana yang di kenakan akan mengetahui dari daerah mana gerak tari tradisi itu dikembangkan.
Sumber : Kemdikbud, 2014 Gambar 6.9
Tata rias dan busa na wanita pada tari Pakarena dari Sulsel.
Sumber : Kemdikbud, 2014 Gambar 6.8
Tata rias dan busana wa nita pada tari Jawa de ngan ciri khas
melati yang terselip diantara sanggul.