Ho dan Freer cit. Hussein menyatakan bahwa variasi ukuran gigi maksilla dan mandibula tidak hanya terlihat antara laki4laki dan peremepuan tetapi juga terlihat
dari perbedaan ras.
31
2.2.1 Jenis Kelamin
Hattab dkk., melakukan pengukuran lebar mesiodistal gigi permanen pada 198 orang Jordania yang berumur 13419 tahun dengan menggunakan kaliper. Hasil
penelitian diperoleh bahwa laki4laki memiliki ukuran gigi yang lebih besar dari perempuan dan gigi insisivus lateralis maksila memilki tingkat variabilitas lebih besar
sementara gigi molar pertama memiliki tingkat variabilitas terendah dalam ukuran lebar mesiodistal.
31
Selain itu, Tome dkk., dalam penelitiannya menyatakan adanya perbedaan tingkat keakuratan analisis dimana analisis lebih akurat pada sampel laki4
laki dibandingkan pada sampel perempuan.
32
Dari penelitian4penelitian tersebut terlihat bahwa jenis kelamin berpengaruh pada ukuran gigi dan berpengaruh juga
pada tingkat ketepatan analisis gigi bercampur.
2.2.2 Ras
Seperti halnya jenis kelamin, ras juga mempengaruhi baik ukuran gigi maupun ukuran rahang individu. Suku Batak termasuk ras Paleomongoloid atau ras Melayu
yang mendominasi populasi masyarakat di Indonesia. Ras Paleomongoloid terdiri atas Proto4Melayu Melayu tua dan Deutro4Melayu Melayu muda. Yang termasuk
suku bangsa Proto4Melayu adalah Batak, Gayo, Sasak, Nias, dan Toraja, sedangkan yang termasuk suku bangsa Deutro4Melayu adalah Aceh, Minangkabau, Rejang
Lebong, Lampung, Jawa, Madura, Bali, Bugis, Manado, Sunda kecil timur dan Melayu. Kedua kelompok suku bangsa ini memiliki perbedaan fisik maupun dimensi
gigi dan lengkung geliginya.
13
Suku Batak termasuk dalam kelompok suku bangsa Proto4Melayu.
13
Simanjuntak melaporkan bahwa lebar mesiodistal gigi suku Batak lebih besar dari suku Jawa dan Madura, tetapi lebih kecil dibandingkan ras campuran Proto Melayu
Universitas Sumatera Utara
dan Deutro Melayu. Selain itu, lebar dan panjang lengkung gigi suku Batak lebih besar dibandingkan ras campuran Proto Melayu dan Deutro Melayu.
33
Adanya perbedaan latar belakang rasetnik dapat mempengaruhi perkembangan gigi geligi
dan perkembangan oklusal seseorang.
2
Hal ini dapat berpengaruh pada ketepatan dari masing4masing analisis gigi bercampur.
2
Dalam penelitian ini menggunakan sampel suku Batak.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PE ELITIA
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik. Masing4masing analisis ditentukan validitasnya. Kemudian dilakukan analisis untuk membandingkan
ketepatan dan kesesuaian analisis Moyers dan analisis Tanaka4Johnston pada mahasiswa FKG FT suku Batak Universitas Sumatera Utara.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara di Jl. Alumni No.2 Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 – Februari 2013.
3.3 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Teknik suku Batak di Universitas Sumatera Utara yang berusia ≤
25 tahun
3.4 Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel yang berupa model studi gigi yang merupakan data sekunder dari penelitian yang berjudul “Ukuran Lebar Mesiodistal
dan Dimensi Lengkung Gigi pada Mahasiswa Suku Batak Universitas Sumatera Utara” oleh Simanjuntak H, pada tahun 2011, dengan teknik purposive sampling pada
data yang ada sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara