Analisis Tanaka6Johnston Analisis Moyers

sangat sederhana, memiliki systematic error yang minimal, dapat dilakukan oleh pemula maupun ahli, dapat dilakukan dengan cepat, dapat dilakukan pada model maupun di mulut dengan ketepatan yang baik, dan dapat digunakan untuk kedua rahang. 8,10,11 Adanya korelasi yang cukup besar antara besar gigi geligi insisivus mandibula dengan jumlah lebar mesiodistal gigi kaninus dan premolar pada kedua rahang merupakan alasan utama keempat gigi insisivus mandibula digunakan sebagai gigi prediktor dalam memprediksi jumlah ruang yang dibutuhkan bagi gigi geligi yang belum erupsi. 11,29 Selain itu, gigi insisivus mandibula dipilih sebagai gigi prediktor karena gigi geligi ini erupsi lebih awal pada masa geligi bercampur dan letaknya berada di tengah4tengah lengkung gigi sehingga diperoleh akses pengukuran yang mudah dan akurat, baik pada mulut secara langsung maupun pada model studi gigi. Gigi insisivus mandibula juga tidak memiliki banyak variasi bentuk dan ukuran. Dengan erupsi gigi insisivus mandibula dan gigi molar pertama permanen maka sebagian besar pertumbuhan yang diharapkan pada lengkung mandibula telah dicapai. 7,10 Terdapat beberapa analisis non radiografi pada model berdasarkan perhitungan regresi dan korelasi yang telah dikembangkan yaitu sebagai berikut: analisis Moyers 1958, 1973, 1988 7,10 , analisis Tanaka4Johnston 1974 9,29 , analisis Sitepu 1983 9 , analisis Kuswandari4Nishino 2006 15 .

2.1.2.1 Analisis Tanaka6Johnston

Tanaka4Johnston pertama kali memperkenalkan analisisnya pada tahun 1974. Analisis Tanaka4Johnston merupakan pengembangan dari perhitungan regresi Moyers untuk memprediksi lebar mesiodistal gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua permanen yang akan erupsi. Analisis Tanaka4Johnston dikembangkan dari 506 sampel yang berasal dari keturanan Eropa Utara. Analisis Tanaka4Johnston memiliki koefisien korelasi sebesar 0,63 untuk maksilla dan 0,65 untuk mandibula. Sedangkan standard error of estimate yang dimiliki adalah 0,86 mm untuk gigi rahang atas dan 0,85 mm untuk gigi rahang bawah. Analisis ini tidak membutuhkan foto radiografi Universitas Sumatera Utara maupun tabel sehingga mudah dihafal dan praktis digunakan. Analisis ini menggunakan lebar mesiodistal keempat gigi insisivus mandibula dalam perhitungannya. 749,11,24,29 Dalam analisis Tanaka4Johnston, setengah dari jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisivus mandibula dihitung. Kemudian ditambahkan 10,5 mm untuk memprediksi jumlah lebar mesiodistal gigi kaninus dan premolar yang akan erupsi pada mandibula dalam satu kuadran. Pada maksila rumus ditambahkan 11,0 mm untuk memprediksi jumlah lebar mesiodistal gigi kaninus dan premolar pada maksila dalam satu kuadran. Setelah itu, jumlah lebar gigi pada seluruh rahang dijumlahkan dan dibandingkan dengan ruang yang tersedia pada rahang space available. 5,8410,27,29 Rumus analisis Tanaka4Johnston dapat dilihat pada rumus di bawah ini. Rumus : Perkiraan Lebar Mesiodistal Kaninus dan Premolar Permanen Mandibula dalam satu kuadran = + 10,5 mm Perkiraan Lebar Mesiodistal Kaninus dan Premolar Permanen Maksila dalam satu kuadran = + 11,0 mm

2.1.2.2 Analisis Moyers

Analisis Moyers menggunakan jumlah lebar mesiodistal insisivus mandibula dalam memprediksi jumlah lebar kaninus dan premolar maksila dan mandibula pada berbagai tingkat kepercayaan yaitu 5 4 95 dan membentuk tabel probabilitas menggunakan perhitungan regresi. Pada awalnya tabel prediksi tersebut digunakan untuk laki4laki dan perempuan secara bersamaan 1973. Namun kemudian tabel tersebut disempurnakan dengan membedakan antara laki4laki dan perempuan 1988. Tingkat kepercayaan 50 adalah tingkat kepercayaan untuk perhitungan yang lebih akurat. Namun, Moyers merekomendasikan tingkat kepercayaan 75 digunakan Universitas Sumatera Utara untuk kebutuhan klinis karena pada level ini ada kecenderungan nilai lebar mesiodistal yang diprediksi setara atau lebih kecil dari lebar mesiodistal yang sebenarnya. Format tabel ini sebenarnya berfungsi untuk mencegah para klinisi memperoleh nilai yang tidak sesuai dengan nilai lebar mesiodistal yang sebenarnya. 7,10,24,27,29 Cara menggunakan analisis moyers adalah sebagai berikut : 1. Lebar mesiodistal keempat gigi insisivus permanen mandibula diukur dan dijumlahkan. 2. Jika terdapat gigi insisivus yang berjejal, tandai jarak antar insisivus dalam lengkung gigi tiap kuadran dimulai dari titik kontak gigi insisivus sentralis mandibula. 3. Ukur jarak tanda di bagian anterior bagian distal gigi insisivus lateralis permanen ke tanda di permukaan mesial dari gigi molar pertama permanen space available. Dapat dilakukan menggunakan kawat atau dengan kaliper. 4. Jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisivus mandibula dibandingkan dengan nilai pada tabel proporsional dengan tingkat kepercayaan 75 untuk memprediksi lebar gigi kaninus dan premolar maksila dan mandibula yang akan erupsi pada satu kuadran. 5. Bandingkan jumlah ruang yang tersedia dengan ruang yang diprediksi dari tabel pada kedua rahang. Jika diperoleh nilai negatif, maka dapat disimpulkan adanya kekurangan ruang. 10,27,29,30

2.1.3 Metode Kombinasi Gabungan