orangtua ayah yang ditambahkan di belakang nama berupa marga Batak dengan dua keturunan di atasnya.
2. Jenis kelamin dipisahkan antara laki4laki dan perempuan. 3. Model studi adalah hasil pencetakan gigi geligi rahang atas dan rahang
bawah yang diisi dengan dental stone. 4. Metode pengukuran lebar mesiodistal, yaitu :
a. Metode Mullen, yaitu posisi kaliper tegak lurus terhadap bidang oklusal. b. Metode Moorrees, yaitu posisi kaliper sejajar terhadap bidang oklusal.
5. Lebar mesiodistal gigi geligi adalah jarak terbesar yang diukur dari titik kontak anatomis sebelah mesial ke titik kontak anatomis sebelah distal pada masing4
masing gigi yang diukur pada model studi. 6. Ukuran keempat gigi insisivus permanen bawah adalah jumlah hasil
pengukuran lebar mesiodistal keempat gigi insisivus bawah. 7. Ukuran gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua permanen
adalah jumlah lebar mesiodistal gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua permanen pada model studi rahang atas dan rahang bawah.
8. Tabel probabilitas Moyers 75 adalah tabel prediksi ukuran gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua permanen yang memiliki tingkat kepercayaan
5 4 95, dipisahkan antara laki4laki dan perempuan, antara maksila dan mandibula. 9. Nilai prediksi analisis Moyers 75 adalah nilai ukuran keempat gigi
insisivus permanen rahang bawah yang dibandingkan pada tabel dengan tingkat kepercayaan 75.
10. Rumus prediksi ukuran gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua permanen analisis Tanaka4Johston adalah setengah jumlah lebar mesiodistal
keempat gigi insisivus mandibula ditambahkan 10,5 mm untuk mandibula, sedangkan untuk maksila ditambahkan 11 mm..
3.7 Alat dan Bahan
Alat4alat yang digunakan dalan penelitian ini yaitu :
Universitas Sumatera Utara
4 Kaliper digital merk Krisbow buatan Cina dengan ketelitian dua desimal dalam mm Gambar 1
4 Alat tulis Pulpen, Pensil, Penghapus, Spidol 4 Kalkulator merk Casio
4 Komputer Pengolah Data
Gambar 2. Kaliper Digital merk Krisbow dengan
ketelitian dua desimal dalam mm
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 4 Model studi rahang atas dan rahang bawah Gambar 2
4 Tabel probabiliti Moyers 75 Tabel 1 4 Rumus prediksi Tanaka4Johnston
Gambar 3. Model studi gigi maksila dan mandibula
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. TABEL PROBABILITAS MOYERS
A. Mandibular Bicuspid and Cuspid 2112
19,5 20
20,5 21
21,5 22
22,5 23
23.5 24
24,5 25
25,5 26
26,5 M
75 20,4
20,6 20,8
21,0 21,2
21,4 21,6
21,9 22,1
22,3 22,5
22,8 23,0
23,2 23,4
F 75
19,6 19,8
20,1 20,3
20,6 20,8
21,1 21,3
21,6 21,9
22,1 22,4
22,7 23,0
23,3
B. Maxillary Bicuspid and Cuspid 2112
19,5 20
20,5 21
21,5 22
22,5 23
23.5 24
24,5 25
25,5 26
26,5 M
75 20,3
20,5 20,8
21,0 21,3
21,5 21,8
22,0 22,3
22,5 22,8
23,0 23,3
23,6 23,9
F 75
20,4 20,5
20,6 20,8
20,9 21,0
21,2 21,3
21,5 21,6
21,8 21,9
22,1 22,3
22,5
M = Male, F = Female
3.8 Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan model studi gigi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan. Model studi gigi yang digunakan merupakan model studi pada
penelitian sebelumnya di Departemen Ortodonsia Universitas Sumatera Utara. 2. Sebelum
melakukan pengukuran,
dilakukan pengujian
untuk membandingkan alat yang akan digunakan. Alat yang akan dibandingkan adalah
Kaliper digital ketelitian 0,02 mm dan Kaliper dial ketelitian 0,05 mm. Uji Alat dilakukan pada 5 pasang model studi yang diambil secara acak untuk menentukan
alat yang terbaik untuk digunakan dalam penelitian ini. Dipilih kaliper digital dengan ketelitian 0,02 mm sebagai alat yang digunakan untuk pengambilan data penelitian.
3. Dengan menggunakan kaliper digital, metode pengukuran lebar mesiodistal dalam penelitian ini ditentukan melalui pengujian antara metode pengukuran Mullen
dkk.,
34
dan metode Moorrees
35
pada 5 pasang model studi yang diambil secara acak. Kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji4t tidak berpasangan untuk
menentukan metode yang terbaik. Gambar 4. Metode Mullen dipilih sebagai metode terbaik dalam pengambilan data penelitian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk mendapatkan data yang lebih valid, terlebih dahulu dilakukan uji intraoperator yaitu operator mengukur 5 pasang model sebanyak 2 kali. Jika hasil
pengukuran yang pertama dan kedua tidak berbeda bermakna maka operator dapat melakukan pengukuran sebanyak satu kali saja.
5. Pengukuran lebar mesiodistal gigi dilakukan pada keempat gigi insisivus permanen rahang bawah sebagai gigi prediktor dengan menggunakan alat kaliper
digital dan metode Mullen. Kemudian hasil pengukuran dijumlahkan. 6. Pengukuran lebar mesiodistal gigi pada model dilakukan pada gigi kaninus,
premolar pertama dan premolar kedua pada rahang atas dan rahang bawah bagian kiri dan kanan. Kemudian dihitung rata4rata dari jumlah hasil pengukuran gigi geligi
rahang bagian kanan dan kiri untuk mewakili hasil pengukuran satu rahang. 7. Dalam satu hari, pengukuran model studi gigi hanya dilakukan sebanyak 5
pasang model gigi 10 rahang untuk menghindari kelelahan mata peneliti sewaktu membaca angka pada kaliper sehingga diperoleh data yang lebih akurat.
8. Prediksi jumlah gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua yang belum erupsi dilakukan dengan memasukkan jumlah hasil pengukuran keempat gigi
insisivus permanen rahang bawah ke dalam rumus prediksi Tanaka4Johnston dan Tabel probabiliti Moyers 75.
9. Hasil pengukuran data pada model dibandingkan secara statistik dengan hasil perhitungan menggunakan rumus prediksi Tanaka4Johnston untuk menilai
validitasnya. Jika tidak terdapat perbedaan yang signifikan maka analisis Tanaka4 Johnston dinyatakan valid.
10. Dilakukan penilaian secara statistik validitas analisis Tanaka4Johnston berdasarkan jenis kelamin.
11. Hasil pengukuran data pada model dibandingkan secara statistik dengan hasil prediksi menggunakan tabel probabiliti Moyers 75 untuk menilai validitasnya.
Jika tidak terdapat perbedaan yang signifikan maka analisis Moyers dinyatakan valid. 12. Dilakukan penilaian secara statistik validitas analisis Moyers 75
berdasarkan jenis kelamin.
Universitas Sumatera Utara
13. Dilakukan analisis untuk membandingkan validitas dan kesesuaian antara analisis Tanaka4Johnston dan analisis Moyers 75.
Gambar 4. Pengukuran lebar mesiodistal gigi pada model dengan a metode Moorrees dan b metode Mullen
3.9 Pengolahan Data dan Analisis Data