BAB 5 HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan data terhadap 94 responden yaitu keluarga yang memiliki lansia di Kecamatan Bandar Huluan
Kabupaten Simalungun dari tanggal 10 Oktober sampai dengan 1 Desember 2012. Penyajian data meliputi karakteristik responden dan kuesioner peran keluarga
dalam perawatan lansia di Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun.
5.1.1 Data Demografi Responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik responden sebanyak 48 responden 51,1 berusia 31-45 tahun. Mayoritas jenis kelamin
responden adalah wanita sebanyak 83 responden 88,3. Sebagian besar agama responden adalah agama islam sebanyak 68 responden 72,3, bersuku jawa
yaitu 43 responden 45,7. Pekerjaan responden rata-rata adalah sebagai pegawai swastawiraswasta dengan jumlah 40 responden 42,6, dengan rata-
rata penghasilan keluarga berkisar antara Rp 1.000.000-Rp 3.000.000 sebanyak 38 responden 40,4. Keluarga yang memiliki jumlah anggota keluarga 5 orang
hanya sebanyak 29 keluarga 30,9, dan hubungan responden dengan lansia rata-rata adalah sebagai anak yaitu sebanyak 49 orang 52,1.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden n=94 No
Karakteristik Responden Frekuensi f
Persentase 1
Usia 20-30 tahun
31-45 tahun 46-60 tahun
60 tahun 14
48 26
6 14,9
51,1 27,7
6,4 Total
94 100
2 Jenis kelamin
Pria Wanita
11 83
11,7 88,3
Total 94
100
3 Agama
Islam Kristen
Budha 68
16 10
72,3 17,0
10,6
Total 94
100
4 Suku
Batak Jawa
Cina 41
43 10
43,6 45,7
10,6
Total 94
100
5 Pekerjaan Responden
PNSTNIPOLRI Pensiunan PNSTNIPOLRI
Pegawai swastaWiraswasta BuruhPetani
Tidak Bekerja 15
3 40
27 9
16,0 3,2
42,6 28,7
9,6
Total 94
100
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Gambaran Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia di Kecamatan
Bandar Huluan Kabupaten Simalungun
a. Perawatan Fisik Penelitian yang dilakukan terhadap 94 responden keluarga lansia yang
berada di Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun menggambarkan
6 Penghasilan Perbulan Responden
Rp.500.000 Rp.500.000-Rp.1.000.000
Rp.1.000.000-Rp.3.000.000 Rp.3.000.000
7 36
38 13
Lanjutan tabel 5.1
7,4 38,3
40,4 13,8
Total 94
100
7 Jumlah Anggota Keluarga
2 orang 3 orang
4 orang 5 orang
5 orang 9
16 21
19 29
9,6 17,0
22,3 20,2
30,9 Total
94 100
8 Hubungan Responden dengan
Lansia Anak
Menantu Adik
Cucu Keponakan
49 11
6 16
12 52,1
11,7 6,9
17,0 12,8
Total 94
100
Universitas Sumatera Utara
peran keluarga dalam perawatan fisik lansia yang berada pada kategori baik sebanyak 43 responden 45,7, cukup baik sebanyak 50 responden 53,2, dan
kurang baik sebanyak 1 responden 1,1.
Tabel 5.2 Kategori peran keluarga dalam perawatan fisik lansia No
Kategori f
1 Baik
43 45,7
2 Cukup baik
50 53,2
3 Kurang baik
1 1,1
Pernyataan yang paling sering dilakukan adalah membersihkan lantai kamar mandi agar lansia tidak jatuh sebanyak 66 responden 70,2. Sementara
itu, tindakan yang paling sedikit dilakukan oleh keluarga adalah mengingatkan lansia untuk berolahraga yaitu hanya 26 responden 27,7.
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase peran keluarga dalam perawatan fisik lansia.
No Pernyataan
TP f
JR f
SL f
1. Menyiapkan makanan yang bernutrisi
untuk lansia 3638,3 5861,7
2. Mengingatkan lansia untuk istirahat tidur
99,6 5356,4 3234,0
3. Membersihkan lantai kamar mandi agar
lansia tidak jatuh 2829,8 6670,2
4. Mengingatkan lansia untuk berolahraga.
2021,3 4851,1 2627,7
5.
Memeriksakan kesehatan lansia secara teratur
11,1 4446,8 4952,1
Universitas Sumatera Utara
b. Perawatan Psikis Hasil penelitian terhadap peran keluarga dalam melakukan perawatan
psikis terhadap lansia menggambarkan bahwa peran keluarga yang berada pada kategori baik sebanyak 63 responden 67,0, cukup baik sebanyak 31 responden
33,0, dan tidak ada satupun responden yang memiliki peran yang kurang baik pada lansia.
Tabel 5.4 Kategori peran keluarga dalam perawatan psikis lansia No
Kategori f
1 Baik
63 67,0
2 Cukup baik
31 33,0
3
Kurang baik
Tindakan yang paling sering dilakukan oleh keluarga adalah menjaga perasaan lansia baik dalam berbicara maupun tingkah laku yaitu sebanyak 80
responden 85,1. Sedangkan tindakan yang sedikit dilakukan oleh keluarga yaitu menemani lansia untuk mengobrol sebanyak 54 responden 57,4.
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase peran keluarga dalam perawatan psikis lansia
.
No Pernyataan
TP f
JR f
SL f
1
Menemani lansia untuk mengobrol 33,2
3739,9 5457,4
2 Mendengarkan keluhan lansia
3638,3 5861,7
3 Menjaga perasaan lansia baik dalam
berbicara maupun tingkah laku 1414,9
8085,1
4 Melibatkan lansia dalam musyawarah
keluarga 11,1
3436,2 5962,8
5 Mendengarkan nasehat lansia
22,1 2627,7
6670,2
Universitas Sumatera Utara
c. Perawatan Sosial Pada peran perawatan sosial keluarga terhadap lansia menunjukkan bahwa
responden berada pada kategori baik sebanyak 48 responden 51,1, cukup baik sebanyak 44 responden 46,8, dan kurang baik sebanyak 2 responden 2,1.
Tabel 5.6 Kategori peran keluarga dalam perawatan sosial lansia No
Kategori f
1 Baik
48 51,1
2
Cukup baik 44
46,8
3 Kurang baik
2 2,1
Pernyataan yang paling sering dilakukan oleh keluarga adalah mengantar lansia berkunjung kerumah kerabat sebanyak 59 responden 62,8 dan
memberikan kabar orang-orang yang ada dilingkungannya sebanyak 59 responden 62,8. Sementara itu, tindakan memfasilitasi lansia berkumpul dengan teman
sebayanya untuk mengobrol adalah tindakan yang paling sedikit dilakukan yaitu sebanyak 41 responden 43,6.
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi dan persentase peran keluarga dalam perawatan sosial lansia
N o
Pernyataan TP
f JR
f SL
f 1
Memfasilitasi lansia berkumpul dengan teman sebayanya untuk
mengobrol 33,2 5053,2
4143,6
2
Memfasilitasi lansia untuk mengikuti kegiatan kelompoknya seperti
yasinan, arisan, dll. 66,4 4547,9
4345,7
3
Mengantar lansia berkunjung ke rumah kerabat yang lain
22,1 3335,1 5962,8
Universitas Sumatera Utara
4 Memfasilitasi lansia untuk berekreasi
misal jalan-jalan, menonton televisi mendengarkan radio, atau hiburan-
hiburan lain 4244,7
Lanjutan tabel 5.7
5255,3
5 Memberikan kabar orang-orang yang
ada di lingkungannya 3537,2
5962,8
d. Perawatan Spiritual Hasil penelitian menunjukkan peran keluarga dalam perawatan spiritual
lansia menunjukkan bahwa peran keluarga dalam perawatan spiritual lansia yang berada pada kategori baik sebanyak 55 responden 58,5, cukup baik sebanyak
34 responden 36,2, dan kurang baik sebanyak 5 responden 5,3.
Tabel 5.8 Kategori peran keluarga dalam perawatan spiritual lansia No
Kategori f
1 Baik
55 58,5
2 Cukup baik
34 36,2
3 Kurang baik
5 5,3
Pernyataan yang paling banyak dilakukan oleh keluarga terhadap lansia adalah menjaga ketenangan lingkungan saat lansia mengerjakan ibadah sebanyak
70 responden 74,5. Sementara itu, tindakan menemani lansia saat mengerjakan ibadah adalah tindakan yang paling sedikit dilakukan yaitu sebanyak 25
responden 26,6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Distribusi frekuensi dan persentase peran keluarga dalam perawatan spiritual lansia.
No Pernyataan
TP f
JR f
SL f
1 Mengingatkan lansia untuk beribadah
1718,1 3031,9
4750,0
2 Menyiapkan alat-alat ibadah lansia
2930,9 6569,1
3
Membersihkan perlengkapan ibadah lansia
11,1 2526,6
6872,3
4 Menjaga ketenangan lingkungan saat
lansia mengerjakan ibadah 11,1
2324,5 7074,5
5 Menemani lansia pada saat
mengerjakan ibadah 2324,5
4648,9 2526,6
5.1.3 Kategori Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia
Berdasarkan hasil penelitian dari 94 responden, kategori peran keluarga dalam perawatan lansia di Kecamatan Bandar Huluan kabupaten Simalungun,
terlihat bahwa sebagian besar keluarga termasuk dalam kategori peran baik 62 responden 66,0 dengan skor kuesioner 48-60, kategori peran cukup sebanyak
32 responden 34,0 dengan skor kuesioner 34-47. Sementara itu, tidak ada satu responden pun yang memiliki peran yang kurang baik dalam melakukan
perawatan terhadap lansia. Hal ini terbukti dengan tidak ada responden yang mempunyai total skor 20-33.
Tabel 6.0 Kategori peran keluarga dalam perawatan lansia No
Kategori f
1 Peran keluarga baik 48-60
62 66,0
2 Peran keluarga cukup 34-47
32 34,0
3 Peran keluarga kurang baik 20-33
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan
5.2.1
Perawatan Fisik
Secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawatan fisik yang dilakukan oleh keluarga terhadap lansia yaitu rata-rata responden memiliki
kategori peran yang baik sebanyak 43 responden 45,7.
Terlihat peran keluarga terhadap lansia baik karena keluarga menyadari perannya dalam menjaga kondisi
fisik lansia. Hal ini dapat terlihat dari
pernyataan menyiapkan makanan yang bernutrisi untuk lansia sebagian besar responden menyatakan sering sebanyak 58
responden 61,7. Dengan tambahnya usia seseorang, kecepatan metabolisme tubuh cenderung turun, oleh karena itu, kebutuhan gizi bagi para lanjut usia, perlu
dipenuhi secara adekuat. Nutrisi merupakan aspek yang penting dalam mempertahankan fungsi tubuh. Dengan terpenuhinya nutrisi maka tubuh dapat
memperbaiki dan mempertahankan sel-sel tubuh yang rusak. Kondisi fisik yang baik akan membantu lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Lestari 2012 bahwa keluarga berperan dalam pemenuhan gizi pada lansia, keluarga berperan dalam penyedia fasilitas – fasilitas
untuk meningkatkan status kesehatan lansia. Hasil penelitian Kuswardhani 2009 menyatakan penurunan kondisi fisik
lansia dapat meningkatkan resiko kecelakaan. Oleh karena itu, keluarga ditutut melakukan upaya peningkatan kemanan dan keselamatan lansia meliputi : anjuran
menggunakan alat bantu jika mengalami kesulitan berjalan, melihat, dan mendengar, mengusahakan lantai tidak basah dan tidak licin, dan tidak
menggunakan penerangan yang redupmenyilaukan. Hal ini dibuktikan dengan
Universitas Sumatera Utara