Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 10 dan 3 kategori kelas untuk menilai peran keluarga dalam perawatan lansia yaitu baik, cukup baik,
dan kurang baik maka di dapat P= 3. Maka peran keluarga dalam perawatan lansia pada perawatan fisik, psikis, sosial, dan spiritual dikategorikan sebagai berikut :
Baik = 13-15, Cukup baik = 9-12, dan Kurang baik =5-8. Sedangkan pada peran keluarga dalam perawatan lansia diperoleh rentang
40 dan 3 kategori kelas untuk menilai peran keluarga dalam perawatan lansia yaitu baik, cukup baik, dan kurang baik maka di dapat P= 13 . Dengan nilai
terendah 20 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka peran keluarga dalam perawatan lansia di kategorikan sebagai berikut : Baik = 48-60, Cukup baik
= 34-47, dan Kurang baik =20-33.
4.6 Uji Validitas
Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur Nursalam,2009. Uji validitas instrumen dilakukan oleh staff ahli Keperawatan Keluarga yaitu dosen di Departemen
Keperawatan Jiwa dan Komunitas.
4.7 Uji Reliabilitas
Menurut Nursalam 2009 Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali –
kali dalam waktu yang berlainan. Instrumen dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan uji cronbach α. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika
Universitas Sumatera Utara
reliabilitasnya diatas 0.70. Instrumen penelitian tentang peran keluarga akan dilakukan uji reliabilitas oleh peneliti kepada 20 responden. Hasil dalam Uji
reliabilitas yang telah dilakukan adalah 0,768. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner peran keluarga dalam perawatan lansia yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
4.8 Pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan
cara mengajukan permohonan penelitian kepada Dekan Fakultas Keperawatan USU dan Camat di
Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun. Setelah mendapatkan izin pelaksanaan penelitian, peneliti kemudian
melaksanakan pengumpulan data dengan cara mendatangi responden satu persatu kekediamannya. Setelah itu peneliti
menjelaskan kepada calon responden mengenai tujuan penelitian, meminta persetujuan calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani
informed consent, apabila keluarga menyatakan tidak bersedia maka peneliti tidak menjadikannya sebagai responden penelitian. Akan tetapi dalam penelitian
ini tidak ada keluarga yang tidak bersedia menjadi responden penelitian. Setelah itu peneliti mengidentifikasi peran keluarga dengan menggunakan kuesioner,
sewaktu pengisian kuesioner responden dibantu oleh peneliti apabila ada pernyataan yang tidak jelas maka responden dapat langsung menanyakannya
kepada peneliti, dan kuesioner diambil langsung oleh peneliti dan data yang telah terkumpul kemudian diolah atau dianalisa dengan menggunakan sistem
komputerisasi.
Universitas Sumatera Utara
4.9 Analisa Data