Definisi Operasional METODE PENELITIAN

merupakan kasus asma dengan penyakit penyerta lainnya maupun rekam medis dengan data kurang lengkap. Gambar 5. Skema pemilihan subjek penelitian di RS RK Charitas Palembang b. Pengambilan data Proses ini dilakukan dengan menyalin data yang ada di lembar rekam medis pasien asma anak rawat inap di RS RK Charitas Palembang periode Juli- Desember 2013 meliputi identitas pasien, diagnosis, keluhan utama, tanggal rawat, riwayat penyakit dan penggunaan obat, status keluar, hasil pemeriksaan, catatan keperawatan dan perkembangan pasien, serta terapi farmakologis yang diberikan pada pasien. Informasi mengenai terapi farmakologis dalam penelitian ini disajikan dalam nama generik. 4. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel.

I. Tata Cara Analisis Hasil

1. Karakteristik pasien a. Distribusi pasien anak berdasarkan kelompok umur dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu infant 1 tahun, balita 1-5 tahun dan anak-anak 6-12 tahun dengan menghitung jumlah kasus pada setiap kelompok umur per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100. b. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan, dengan menghitung jumlah kasus pada setiap kelompok jenis kelamin per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100. 2. Pola pengobatan a. Persentase jenis obat yang diberikan pada pengobatan asma diperoleh dengan menghitung jumlah kasus yang mendapat jenis obat tertentu per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100. Penggunaan obat pada pasien dikelompokkan menurut kelas terapi berdasarkan MIMS Indonesia. b. Persentase rute pemberian obat yang diberikan pada pengobatan asma diperoleh dengan menghitung jumlah kasus yang mendapat rute obat tertentu per jumlah keseluruhan kasus yang dianalisis dikali 100. Adapun rute pemberian obat dibagi menjadi 2, yaitu enteral dan parenteral. 3. Evaluasi DRPs dilakukan dengan menggunakan metode SOAP. Bagian subjective S berisi informasi jenis kelamin, usia, diagnosis, keluhan utama, status alergi, riwayat penyakit dan penggunaan obat, tanggal rawat, serta status keluar. Bagian objective O memaparkan data pemeriksaan fisik, laboratorium, tanda vital dan tata laksana obat yang diberikan pada pasien selama perawatan. Bagian assessment A menjabarkan penilaian adanya DRPs pada pasien, kemudian rekomendasi selanjutnya dijelaskan di bagian plan Precommendation. 4. DRPs dirangkum dengan mengelompokkan kasus ke dalam enam kategori obat tidak dibutuhkan, membutuhkan obat tambahan, dosis kurang, dosis berlebih, obat kurang efektif, dan efek samping obat yang kemudian dihitung persentase temuan DRPs dengan menghitung jumlah kasus pada setiap kategori DRPs per jumlah keseluruhan kasus DRP dikali 100.

J. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah evaluasi DRPs yang dilakukan hanya berdasarkan data yang tertera di lembar rekam medis karena tidak dilakukan konfirmasi ke dokter penulis resep, perawat, maupun apoteker setempat. Pada penelitian retrospektif, perkembangan dan kondisi pasien sebenarnya yang berkaitan dengan analisis DRPs tidak dapat diamati lebih lanjut. Konfirmasi ke dokter, perawat, maupun apoteker tidak dapat dilakukan karena sulit mendapatkan akses untuk melakukan konfirmasi. Tidak adanya konfirmasi ke tenaga kesehatan ini menyebabkan analisis DRPs terbatas pada data yang tertera dalam lembar rekam medis saja tanpa mengetahui alasan maupun tujuan pemilihan terapi oleh tenaga kesehatan lain tersebut. Analisis DRPs sebaiknya dilakukan dengan menggunakan konfirmasi kepada tenaga kesehatan lain agar tidak terjadi

Dokumen yang terkait

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015

8 22 167

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

1 6 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

0 3 14

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

PENDAHULUAN Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 8 14

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien anak dengan asma di Instalasi Rawat Inap RS RK Charitas Palembang periode Juli - Desember 2013.

4 35 133