Panduan Wawancara Analisis Data

meliputi bagaimana kondisi tempat tinggal subyek dan berbagai perilaku subyek yang dapat mendukung hasil wawancara.

E. Panduan Wawancara

1. Panduan Wawancara Sebelum Try Out

Pertanyaan Umum a. Nama : b.Pekerjaan : c. Usia pernikahan : d.Jumlah anak : Pertanyaan Tentang Komponen-komponen Cinta a. Keintiman 1 Hal-hal apa saja yang menunjukkan kedekatan dengan pasangan? 2 Seberapa besar pengaruh pasangan dalam hidup? 3 Dalam hal apa saja ingin berbagi dengan pasangan? b. Gairah 1 Bagaimana proses perkenalan dengan pasangan? 2 Seberapa besar keinginan untuk bersama dengan pasangan? 3 Bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan seksual? c. Komitmen 1 Alasan untuk mempertahankan hubungan? 2 Keyakinan terhadap pernikahan?

2. Panduan Wawancara Sesudah Try Out

Pertanyaan Umum a. Nama : b.Pekerjaan : c. Usia pernikahan : d.Jumlah anak : Pertanyaan Tentang Komponen-komponen Cinta a. Keintiman 1 Bagaimana hubungan kedekatan dengan pasangan? 2 Bagaimana cara menjaga kedekatan dengan pasangan? 3 Seberapa besar pengaruh pasangan dalam hidup? 4 Seberapa besar keinginan untuk berbagi dengan pasangan? b. Gairah 1 Seberapa besar keinginan untuk memiliki pasangan? 2 Bagaimana perwujudan gairah dalam rumah tangga? 3 Bagaimana cara memenuhi kebutuhan seksual? c. Komitmen 1 Alasan mempertahankan hubungan dengan pasangan? 2 Keyakinan terhadap pernikahan? 3 Masa-masa sulit dalam pernikahan? 4 Cara untuk menyelesaikan konflik dalam rumah tangga?

F. Analisis Data

Analisis data merupakan proses pencandraan description dan penyusunan transkrip wawancara serta material lain yang telah terkumpul Danim, 2002. Nasution 1988 menambahkan, analisis data adalah proses menyusun atau mengorganisasikan data ke dalam suatu tema, pola dan kategori tertentu. Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam melakukan analisis data adalah melakukan pengkategorian atau pengorganisasian data. Hal ini bertujuan supaya data yang diperoleh dapat tersusun secara rapid an sistematis sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan analisis. Langkah kedua adalah memberikan kode-kode pada data yang telah diperoleh atau biasa disebut dengan proses koding Poerwandari, 1998. Langkah awal koding adalah menyusun verbatim atau catatan lapangan dan membuat kolom kosong disebelah kiri dan kanan untuk menuliskan kode atau catatan tertentu. Langkah selanjutnya adalah pemberian nomor pada transkrip atau catatan lapangan. Langkah terakhir dalam koding adalah pemberian nama pada masing-masing berkas dengan menggunakan kode tertentu. Langkah ketiga dalam analisis data adalah interpretasi. Pada tahap ini peneliti melakukan interpretasi terhadap data-data yang telah dikategorikan dan diberi kode dengan menuliskannya pada bagian kolom yang kosong sehingga tujuan dari peneliti dapat tercapai.

G. Keabsahan Data Penelitian