Hasil Penelitian Komponen cinta pada individu yang telah menikah menurut triangular theory of love.

Peneliti juga memilih responden berdasarkan kesediaan keenam individu tersebut menyisihkan waktu bagi peneliti. Tempat wawancara dan pengambilan data observasi adalah tempat tinggal masing-masing responden atau menyesuaikan dengan responden. Peneliti datang sebelum waktu janjian sehingga peneliti dapat mempersiapkan diri sebelumnya dan tidak merasa terburu-buru. Selain itu peneliti dan responden dapat ngobrol santai terlebih dahulu agar suasana wawancara juga tidak menjadi kaku.

B. Hasil Penelitian

1. Data Demografi Responden

Keterangan Resp. 1 Resp. 2 Resp. 3 Resp. 4 Resp. 5 Resp.6 Usia 39 tahun 31 tahun 36 tahun 41 tahun 33 tahun 29 tahun Pekerjaan TNI AU Ibu Rumah Tangga Montir Guru SD TNI AU Ibu Rumah Tangga Usia menikah 8 tahun 8 tahun 9 tahun 9 tahun 8 tahun 8 tahun Jumlah anak 2 2 2 2 1 1 Keenam responden tersebut mempunyai latar belakang usia yang berbeda-beda dengan rentang usia yang juga bervariasi. Hampir semua responden memiliki pekerjaan dan hanya 2 orang yang tidak bekerja. Usia pernikahan dari keenam responden berkisar antara 8-9 tahun. Jumlah anak yang dimiliki berkisar antara 1-2 anak.

2. Latar Belakang Responden

1. Responden 1 Ed adalah seorang suami yang memiliki profesi sebagai tentara, yaitu sebagai TNI AU. Dalam profesinya sebagai tentara, Ed dituntut untuk sering tugas luar, baik luar kota maupun luar pulau sehingga Ed sering meninggalkan keluarga. Layaknya sebagai seorang tentara, Ed memiliki badan yang tinggi dan besar. Selain itu Ed memiliki potongan rambut yang cepak. Secara sifat, Ed termasuk orang yang pemalu dan sedikit pendiam, sehingga Ed tidak banyak bicara. Meskipun begitu Ed termasuk orang yang ramah dan cukup terbuka kepada siapa saja. Dalam hal emosi, Ed termasuk orang yang lebih suka mengalah dan tidak mudah marah namun ketika marah, seringkali justru menakutkan. Dalam keseharian, Ed banyak menghabiskan waktu di tempat kerja. Meskipun begitu, Ed sering meluangkan waktu untuk dapat bermain dengan anak-anak, apalagi ketika hendak bertugas luar. Dalam mengisi waktu luangnya, Ed termasuk orang yang tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan rumah, yang biasanya dilakukan oleh istri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Responden 2 Ef adalah seorang ibu rumah tangga yang memilih untuk tidak bekerja. Ef memiliki badan yang cukup berisi dan memiliki rambut yang lurus. Secara penampilan, Ef termasuk orang yang selalu menjaga penampilan. Ef selalu mengenakan pakaian yang rapi dan mengenakan riasan wajah meskipun berada di rumah. Secara sifat, Ef termasuk orang yang banyak bicara. Selain itu, Ef memiliki sikap ramah dan mudah terbuka kepada orang lain. Ef tidak mempunyai pekerjaan lain selain mengurus rumah sehingga sehari-hari Ef selalu berada di rumah, namun Ef termasuk orang yang aktif dalam kegiatan ibu-ibu. Salah satunya adalah, Ef menjadi pengurus arisan ibu-ibu kompleks. 3. Responden 3 Hn memiliki profesi sebagai seorang montir dan saat ini Hn memiliki bengkel motor sendiri yang lokasinya tidak jauh dari tempat kerja istri. Dulu Hn bekerja di sebuah restoran di Bandung dan itu artinya Hn harus hidup jauh dari keluarga. Akhirnya Hn memutuskan untuk pindah bekerja di Jogjakarta karena banyaknya kesulitan yang dihadapi selama menjalani rumah tangga secara terpisah. Berbekal keterampilan yang dimiliki, Hn membuka bengkel motor, yang kemudian dibantu oleh seorang pegawai. Penghasilan yang diperoleh dari usaha bengkel tidak sebanyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang diperoleh sewaktu di Bandung dan tidak menentu, namun Hn lebih merasa senang karena lebih dekat dengan istri dan anak. Hn adalah seorang pekerja keras, setelah bekerja di bengkel, terkadang Hn melakukan pekerjaan sampingan. Dalam hal sifat, Hn termasuk orang yang suka bercanda dan tidak mudah marah sehingga segala masalah dibawa santai. Selain itu, Hn merupakan orang yang banyak bicara dan senang bercerita sehingga pengalaman sehari-hari selalu diceritakan kepada istri. 4. Responden 4 En adalah seorang guru TK yang memiliki perawakan langsing dan berambut lurus sebahu. Secara penampilan, En terlihat sederhana dengan tidak banyak menggunakan riasan wajah.TK tempat En mengajar, letaknya tidak jauh dari bengkel suami. Sebelumnya En mengontrak rumah di dekat tempat kerjanya namun karena bencara gempa, rumah kontrakan tersebut roboh dan akhirnya En bersama suami memutuskan untuk menempati rumah yang pada waktu itu sedang dibangun dan belum sepenuhnya jadi. Jarak antara rumah dan tempat kerja begitu jauh sehingga harus dicapai dengan kendaraan bermotor sehingga setiap berangkat dan pulang kerja, suami bertugas untuk melakukan antar jemput. En memiliki usia yang lebih tua daripada suami namun secara sikap, En merasa bahwa suami lebih dapat bersikap dewasa. Secara sifat, En termasuk orang yang pendiam jadi En tidak begitu suka bercerita kepada orang lain. Selain itu En merupakan orang yang mudah berkecil hati sehingga selalu membutuhkan dorongan dari suami. 5. Responden 5 Dg adalah seorang TNI AU yang dituntut untuk sering meninggalkan rumah karena adanya tugas luar, baik keluar kota maupun keluar pulau. Sebagai seorang tentara yang sering melakukan latihan fisik, Dg memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Selain itu, layaknya sebagai seorang tentara, Dg memiliki potongan rambut yang cepak. Dg memiliki pekerjaan sampingan selain sebagai seorang tentara yaitu sebagai supir taksi di bandara. Pekerjaan sampingan tersebut dilakukan pada sore sampai malam hari sehingga Dg hanya mempunyai sedikit waktu di rumah. Dalam hal sifat, Dg termasuk orang yang lugas dan tidak suka banyak bicara. Dg merupakan orang yang tidak mudah marah sehingga ketika ada permasalahan dengan istri dapat cepat terselesaikan. Dalam penyelesaian masalahpun Dg lebih suka mengalah dan diam. 6. Responden 6 Ss adalah seorang ibu rumah tangga yang tergolong masih muda. Sebenarnya Ss memiliki latar belakang sebagai seorang perawat namun karena permintaan suami dan tidak tega meninggalkan anak maka Ss memutuskan untuk tidak bekerja. Ss merupakan orang yang banyak bicara dan terbuka sehingga segala hal yang dialami selalu diceritakan kepada suami. Sifat kekanak-kanakan yang dimiliki Ss terkadang membuatnya tidak mau mengalah, bahkan kepada anak sendiri. Ss memiliki kemauan yang keras sehingga Ss tidak akan berhenti berusaha sebelum keinginannya tercapai. Ss termasuk orang yang ekspresif sehingga segala yang dirasakan diekspresikan secara terbuka, khususnya kepada suami. Ss sering ngomel-ngomel kepada suami ketika ada hal yang berjalan tidak sesuai dengan keinginan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Deskripsi Hasil Penelitian a. Deskripsi Hasil Responden 1 1 Keintiman a Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan yang dilakukan oleh Ed responden 1 adalah dengan menuruti kemauan pasangan untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya dalam hal ini adalah pakaian. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara yaitu: “ Ya kita turuti kemauan si istri. umpama sebagai seorang kepala keluarga kita wajib memenuhi kebutuhan istri, umpama dari segi sandang, ya kita semampunya, misalnya ada arisan atau apa itu kan membutuhkan pakaian ya, kita tanggap, ya saya perhatian sekali .” W.H 34-43 “…sebagai seorang kepala keluarga kita wajib memenuhi kebutuhan istri, umpama dari segi sandang, ya kita semampunya, misalnya ada arisan atau apa itu kan membutuhkan pakaian ya, kita tanggap, ya saya perhatian sekali, mungkin kita cari jalan kesulitannya, jadi kita kita dukung kemudian kita bisa membahagiakan istri..” W.H 34-43 Setiap bulan, gaji yang diperoleh Ed, langsung diserahkan kepada pasangan untuk dikelola. Hal tersebut, dilakukan Ed dalam usaha untuk memenuhi kewajiban suami yaitu memberikan nafkah bagi istri. Ed juga berusaha mendukung segala keinginan pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “… mencari nafkah untuk anak istri saya.” W.AC 5-6 ” Kalau memenuhi kebutuhan secara fisik, ya sebagai kepala keluarga sudah kewajiban untuk memberi nafkah, kita pegawai negeri kalau gajian kan perbulanan ya, itu langsung kita serahkan kepada pengelolanya, yaitu istri. Kalau istri mempunyai keinginan apa ya kita berusaha untuk mendukung.” W.BC 35-43 Dalam mewujudkan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan, Ed berusaha untuk melindungi dan membantu segala hal yang menjadi keluhan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ”Untuk kebutuhan pasangan tersebut yaitu kita wajib melindungi dan mengajari dimana pasangan yang ada keluhan apa kita wajib membantu.” W.B 8-12 Jadi Ed meningkatkan kesejahteraan pasangannya dengan memberikan nafkah kepada pasangan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasangan. Ed juga berusaha untuk melindungi dan membantu apa yang menjadi keluhan pasangan. b Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai Ed responden 1 mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintainya ketika dapat berkumpul dengan istri dan anak-anaknya serta dapat bercengkerama dan bersenda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI gurau, dimana saat-saat kebersamaan tersebut merupakan saat yang tidak terlupakan. Hal itu dikarenakan Ed sering tugas ke luar kota. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ”... sampai sekarang masih saya menikmati sekali, dimana waktu berkumpul ini kita bercengkerama, bersenda gurau dan sebagainya ...” W.C 25-29 ” Senang sekali saya berkumpul dengan istri anak ini, setelah saya dinas dari luar yang sepuluh bulan atau satu tahun itu kita jarang bertemu, kita hanya komunikasi saja lewat ee apa itu lewat komunikasi lewat telpon atau internet itu aja. Ya sewaktu pulang dari dinas dan bertemu dengan keluarga rasanya itu sangat senang sekali, kemudian rasanya kebersamaan ini tidak akan saya lupakan. ” W.C 34-45 Sampai sekarang kebahagiaan tersebut masih dapat dinikmati, bahkan ketika melakukan ibadah bersama, kebahagiaan tersebut dapat dirasakan, apalagi sesudah itu Ed dapat mengobrol, bertukar pikiran dan bersantai bersama pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Sampai sekarang dan detik ini saya tetep istilahnya dapat menikmati kebahagiaan.” W.D 13-15 ” Ya umpama kita sholat magrib gitu, kita istri anak sholat berjamaah di ruangan kemudian saling bertukar pikiran, ngobrol-ngobrol bersama kemudian kita saling santai bersama...” W.G 19-23 Kebahagiaan dengan pasangan juga dialami ketika dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan, dimana dengan melakukan hubungan seksual dapat mengurangi beban dan meringankan permasalahan yang sedang dihadapi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Saya bahagia sekali kita bisa melepaskan keadaan kita punya masalah, kita bisa plong istilahnya dengan melakukan hubungan suami istri, mungkin pekerjaan di kantor menumpuk, mungkin pusing, atau segala macem bisa diselesaikan di situ. W.O 37- 44 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Ed responden 1 mengalami saat-saat yang membahagiakan ketika dapat berkumpul bersama istri dan anak-anak serta ketika dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan. c Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai Pemberian penghargaan yang tinggi kepada pasangannya oleh Ed responden 1, diwujudkan dengan menganggap wajar, adanya kekurangan ataupun salah paham yang terjadi dalam rumah tangganya. Keyakinan terhadap pasanganpun tidak berubah dan menganggap semua itu merupakan bumbu dalam rumah tangga. Hal tersebut nampak dalam hasil wawancara, yaitu: ” Kalau mengenai kekurangan, sedikit salah paham itu wajar...” W.D 45-E1 ” Sama sekali saya tidak berubah. dengan keyakinan saya tidak akan berubah meskipun dalam kondisi saya ya dengan kata lain itu kan istilahnya bumbunya rumah tangga.” W.E 14-21 Penghargaan yang tinggi tersebut juga ditunjukkan dengan penerimaan dari sifat pasangan yang keras. Pengenalan terhadap pasangan membuatnya menganggap bahwa hal tersebut bukan masalah baginya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Memang istri saya keras kemauannya kalau tidak dituruti ngambek sambil tersenyum. Jadi saya sudah tahu istilahnya tingkah laku atau apa, tidak masalah bagi saya W.AE 35-40 Penerimaan terhadap keadaan fisik juga menunjukkan penghargaan yang tinggi dari Ed, dimana suami menganggap bahwa bentuk tubuh pasangan tetap menarik meskipun sudah mengalami perubahan setelah melahirkan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya dari bentuk postur tubuhnya meskipun setelah melahirkan jadi melar ya tidak selangsing dulu, dari gaya jalannya, bagi saya itu yang menarik dari istri saya.” W.BC 27-31 Jadi pemberian penghargaan yang tinggi kepada pasangan dari Ed responden 1 adalah dengan menerima segala kekurangan dan kelemahan pasangan dan hal tersebut tidak membuat keyakinan terhadap pasangan berubah, bahkan Ed tetap merasa bentuk tubuh pasangan menarik meskipun sudah mengalami perubahan. d Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan Sampai sekarang, Ed mengandalkan orang yang dicintainya baik untuk bersenang-senang maupun untuk diajak bertukar pendapat. Hal tersebut nampak dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya sampai sekarang itu saya butuhkan istri disamping saya, itu sewaktu-kita untuk bersenang, ber..bertukar pendapat itu istri juga mengerti kemauan suami.” W.E 33-37 Ed juga benar-benar mengandalkan istrinya ketika dia sedang bertugas di luar kota. Segala urusan rumah tangga diserahkan dan dipercayakan kepada istrinya. Hal tersebut nampak dalam hasil wawancara, yaitu: “ Dengan tulus hati saya percayakan sepenuhnya mengurusi rumah tangga ini, saya dinas kemudian saya serahkan seutuhnya pertanggungan rumah tangga ini. Saya kan tidak ada di rumah, jadi seratus persen saya percaya sama istri.” W.I 29-36 ” Ya itu tadi, saya bener-bener bisa mengandalkan istri waktu saya tidak ada di rumah istilahnya waktu di kedinasan, segala urusan mulai dari anak masuk sekolah, istri yang mengurusi segala, dari mulai pendaftaran sampai masuk sekolah, jemput anak, pulang sekolah, kita kan masih di kedinasan jadi tidak bisa apa-apa, mungkin lampu mati, ada genteng-genteng yang bocor…” W.AD 44-46 Jadi sikap Ed mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan, diwujudkan dengan kebutuhannya akan pasangan, bila sewaktu-waktu diajak untuk bersenang-senang dan bertukar pikiran. Selain itu, Ed juga menyerahkan segala urusan rumah tangga kepada istrinya ketika Ed tidak ada di rumah. e Saling pengertian dengan orang yang dicintai Sikap saling pengertian dari Ed diwujudkan dalam sikap mengalah ke istri. Bila istri bersikukuh dengan pendapatnya maka Ed yang mengalah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… supaya tidak banyak perselisihan pendapat, kita saling mengalah. Umpama istri bersikukuh, maka sebagai suami mengalah.” W.Q 30-34 Ed dapat menerima dan memahami sifat keras dari pasangan. Bagi Ed, hal itu tidak menjadi masalah. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Memang istri saya keras kemauannya kalau tidak dituruti ngambek sambil tersenyum. Jadi saya sudah tahu istilahnya tingkah laku atau apa, tidak masalah bagi saya W.AE 35-40 Salah paham dan kekurangan yang ada dalam rumah tangga dianggap wajar oleh Ed dan hal itu dianggap sebagai bumbu dalam rumah tangga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Kalau mengenai kekurangan, sedikit salah paham itu wajar...” W.D 45-E1 ”Sama sekali saya tidak berubah. dengan keyakinan saya tidak akan berubah meskipun dalam kondisi saya ya dengan kata lain itu kan istilahnya bumbunya rumah tangga.” W.E 14-21 Sikap pengertian dari Ed juga diwujudkan dalam mengontrol amarah ketika anak sakit. Ed berusaha untuk tidak menyalahkan istri ketika anaknya sakit sedangkan Ed sendiri tidak berada di rumah, supaya tidak lebih memberatkan istrinya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ”Sebenarnya ada itu permasalah sedikit itu tapi gak sampai menjurus ke yang berat mbak, umpama anak sakit trus suami gak ada di rumah, dalam tugas, na itu kan kerepotan sebagai istri, ya walaupun itu masalah kekeluargaan tapi itu juga mempengaruhi dalam kedinasan. Jadi ya itu masalahnya kalau anak sakit kita saling menjaga jangan sampai kita lepas kontrol, kita langsung marah-marah ke istri, jangan sampai malah memberatkan istri, jadi kita ya istilahnya ya harus tahu diri.”W.BA 20-32 Berkaitan dengan keinginan istri, tidak jarang Ed sudah mengerti dulu tanpa istri harus mengatakannya secara langsung. Ed juga bisa memahami jika istrinya punya suatu keinginan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara dengan istri, yaitu: “ Mungkin kita punya hasrat sesuatu, itu kadang-kadang suami saya sudah tahu.” W.E 3-5 ” … punya keinginan untuk memuaskan ya itu tadi, uneg-uneg di pikiran, umpama saya pengen gini, suami saya untungnya paham gitu ya…” W.I 37-40 “…trus pengertiannya, pokoknya dia tu tahu apa yang di uneg- uneg saya itu tahu gitu lho, sering mengabulkan kalau saya pengen ini itu tah…” W.BD 44- BE 3 Sikap pengertian tersebut juga terwujud dalam hubungan intim dengan istri. Ed dapat mengerti jika istrinya sedang tidak mau melakukan hubungan seksual karena kondisi fisiknya kurang prima dan Ed tidak memaksakan kehendaknya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara dengan istri, yaitu: “ Namanya dalam hubungan seks itu harus fit kan, ee fisik kita harus fit, kalau kita sakit atau gak enak gitu alhamdullilah suami saya tahu, ‘o ini diajak kayak gitu belum mau’ gitu, ya saling pengertian aja.” W.AB 18-24 Kurangnya pengertian dengan orang yang dicintai dapat terjadi ketika Ed sedang banyak pekerjaan di kantor, yang akhirnya membuat Ed tidak membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Yang namanya rumah tangga ya ada, apa namanya..mungkin kurang apa, suami mungkin kurang mengerti atau pekerjaan di rumah, mungkin sibuk di kantor, pulang mungkin, atau istri mungkin sedang kecapean itu lupa membantu, suaminya, melakukan pekerjaan rumah, mungkin menyapu halaman rumah atau mungkin bersihkan kaca.” W.BE 15-25 Jadi sikap saling pengertian dari Ed terwujud dalam sikap mengalah kepada istri dan mengontrol amarahnya ketika anak sakit. Ed dapat memahami sifat keras pasangan. Kesalahpahaman dan kekurangan dalam rumah tangga dianggap sebagai bumbu dalam rumah tangga. Selain itu, menurut istrinya, suami juga pengertian mengenai keinginan istri. Sikap pengertian tersebut juga diwujudkan dalam hubungan intim suami istri dimana tidak ada paksaan dalam melakukan. Meskipun begitu, kurangnya sikap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pegertian dapat muncul ketika Ed banyak pekerjaan di kantor. f Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai Ed membagikan diri dan miliknya dengan meluangkan waktunya untuk keluarga. Demi keutuhan keluarga, Ed memberikan waktunya sebaik mungkin untuk keluarganya, khususnya hari Sabtu dan Minggu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Dan alhamdullilah sampai sekarang belum pernah saya itu memberikan waktu yang lebih baik dari pada keluarga, demi Allah, demi niat saya untuk keutuhan rumah tangga ini, yaitu anak istri saya.” W.C 10-15 ” ... umpama hari Minggu, hari Sabtu malam Minggu kita sempatkan berjalan-jalan, refresing di luar, mungkin kita ke makan di luar...” W.B 34-38 Ketika pasangan meminta untuk diantar ke suatu tempat, misalnya ke rumah orang tuanya, Ed berusaha meluangkan waktunya dan menepati janjinya untuk mengantar pasangan agar pasangan tidak marah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya itu kerasnya itu dalam hal, umpama dia punya keinginan, pengen pergi mungkin nengok mertua atau apa, ya disanggupi aja, kalau nggak ditepati dia akan marah, dia kesel, jengkel, dia sama suami itu bisa istilahnya ngadu gitu sambil tertawa, marah gitu.” W.AE 44-AF 8 “Ya kita sanggupi aja, o iya, kalau kita ada kesempatan, mungkin ndak dinas ya kita bisa pergi.” W.AF 6-8 Dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai, Ed mencari nafkah untuk anak dan istrinya, agar semua keperluan rumah tangga dapat terpenuhi. Ed juga berusaha membahagiakan pasangan dengan menuruti keinginan untuk memenuhi kebutuhan pasangan, misalnya adalah pakaian. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… mencari nafkah untuk anak istri saya.” W.AC 5-6 “…sebagai seorang kepala keluarga kita wajib memenuhi kebutuhan istri, umpama dari segi sandang, ya kita semampunya, misalnya ada arisan atau apa itu kan membutuhkan pakaian ya, kita tanggap, ya saya perhatian sekali, mungkin kita cari jalan kesulitannya, jadi kita kita dukung kemudian kita bisa membahagiakan istri..” W.H 34-43 ”Kalau sampai ‘eyel-eyelan’ itu ya pernah ya sampai ngambek 3 hari karena mungkin masalah kurang, ya mungkin pas lebaran kurang, beli baju anak-anak, duitnya sudah menipis trus ngambek 3 hari itu pernah, ya sebagai jalan keluar, sebagai kepala keluarga ya kita carilah gimana caranya supaya istri itu bisa damai lagi. Ya kita ngalah, kita nuruti apa yang jadi kemauan istri…” BB3-14 “Kalau memenuhi kebutuhan secara fisik, ya sebagai kepala keluarga sudah kewajiban untuk memberi nafkah, kita pegawai negeri kalau gajian kan perbulanan ya, itu langsung kita serahkan kepada pengelolanya, yaitu istri. Kalau istri mempunyai keinginan apa ya kita berusaha untuk mendukung.” W.BC 35-43 Dalam hal penampilan, Ed berusaha untuk menjaga kebersihan penampilan dan mengenakan pakaian yang tidak kedodoran agar tetap menarik di mata pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ”Ya kalau masalah penampilan dijaga agar tetap bersih kemudian pakaian jangan sampai kedodoran, kemudian supaya istilah kerennya itu ”stil” di mata perempuan itu...” W.L 43-G 2 Selain beberapa hal diatas, perhatian ke pasangan nampak dari perilakunya yang memberikan hadiah ketika pasangan ulang tahun, sebagai wujud dari pembagian diri dan miliknya kepada orang yang dicintai. Hal tersebut ditunjukkan dalam wawancara, yaitu: “… memberi hadiah waktu ulang tahun istri, dengan ala kadarnya walaupun tidak seberapa besar...” W.O 18-21 Jadi pembagian diri dan miliknya kepada orang yang dicintai dilakukan Ed dengan memberikan waktunya sebaik mungkin kepada pasangan dan mencari nafkah untuk keperluan rumah tangga. Dalam hal penampilan, Ed Ed berusaha tetap menjaga agar tetap menarik di mata pasangan. Selain itu Ed juga berusaha menuruti keinginan pasangan dan memberikan hadiah pada saat pasangan ulang tahun. g Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai, terlihat ketika Ed sedang mengalami suatu kegagalan maka pasangan ada bersama Ed untuk mendengarkan serta memberikan penghiburan kepada Ed. Semua yang dilakukan pasangan tersebut dapat diterimanya dengan senang hati. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya kesan saya umpama saya ada kegagalan dalam.. mungkin di apa? di pekerjaan, dia mengerti, selalu mendengarkan dan saya dengan senang hati bisa bisa saya mengerti dan bisa saya sadari bahwa saya sedang dalam keadaan kacau, dia menghibur, saya menerima dan saya lega diri bisa ada yang mendengarkan.” W.G 35-44 Dukungan emosioanal dari pasangan juga dirasakan Ed ketika Ed sakit, Ed mendapatkan perawatan dari pasangan, segala hal yang dibutuhkan disediakan oleh pasangan dan dibuatkan makanan yang mempercepat kesembuhan kaki. Selain itu Ed juga diantar periksa ke rumah sakit. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ” Ya tentu saja merawat ya, apalagi saya kan susah jalan karena kaki saya masih sakit buat jalan, utamanya kalau mau berdiri jadi ya apa-apa disediakan oleh istri saya. Kemaren juga dianter ke rumah sakit trus saya dimasakin makanan yang bisa buat cepet sembuh keseleonya. Ya saya seneng aja diurusin sama istri, dimanjain istilahnya.” W.BF 10-20 Hal tersebut didukung oleh hasil observasi, yaitu: …Ef menjelaskan kalau tadi sedang menunggu tukang sayur karena ingin membelikan sumsum untuk suami agar kakinya segera sembuh namun ternyata sampai saat itu belum lewat juga. O.C 17-22 Jadi Ed menerima dukungan emosional dari pasangannya dengan senang hati, dimana Ed merasa bahwa pasangan selalu ada untuk memberikan penghiburan dan bersedia mendengarkan. Ed juga merasakan dukungan dari pasangan ketika sakit yaitu dengan dirawat dan disediakan segala kebutuhannya oleh pasangan. h Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai Ed memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai dengan memberikan dukungan dan jalan keluar ketika pasangan mengalami suatu masalah, dengan tujuan agar pasangan tidak merasa ketakutan sendiri. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya kita beri dukungan, kita kasih jalan keluar supaya dia, istri kita tidak ketakutan sendiri , tidak merasa bersalah. ” W.I 8- 10 Pemberian dukungan kepada pasangan juga ditunjukkan dengan sikap lapang dada dari Ed yang berusaha mengerti kemauan pasangan. Selain itu Ed akan berusaha untuk memberikan nasehat dan membangkitkan semangat pasangan agar pasangan kembali memiliki rasa percaya diri ketika mengalami kegagalan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: ” Kita harus bisa sabar, sebagai kepala keluarga itu kita berusaha mendidik, mengerti kemauan istri, kita harus lapang dada. Ya kita harus memacu, memompa semangat, memberi nasehat supaya timbul rasa percaya dirinya pada istri itu, contohnya ya umpama ada kegagalan dalam mengurus anak ya kita beri nasehat aja.” W.BD 3-12 Jadi pemberian dukungan emosional dari Ed kepada pasangan adalah dengan mendukungnya dan memberikan jalan keluar atas masalahnya serta membangkitkan semangat untuk memulihkan rasa percaya diri ketika pasangan mengalami suatu kegagalan. i Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai Komunikasi yang intim dengan pasangan, dilakukan oleh Ed ketika anak-anak sudah pada tidur, dimana satu sama lain saling mengutarakan isi hati dan perasaan, bahkan sambil mengenang masa lalu. Selain pada saat tersebut, saat sehabis melaksanakan ibadah bersamapun juga digunakan untuk saling bertukar pikiran satu sama lain. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Dengan penuh perkataan saya ucapkan perasaan...” W.I 28- 29 ” Ee umpama kita ya liat TV kemudian anak-anak sudah pada jam 7 jam 9 sudah tidur kemudian kita saling pengertian, merebah diri di pembaringan, nah istri kemudian kan tanggap, bisa mengutarakan isi hati, bisa untuk mengenang masa-masa lalu, masa pacaran setelah itu timbul keinginan untuk.. berkumpul menjadi suami istri.” W.F 27-36 ”Ya umpama kita sholat magrib gitu, kita istri anak sholat berjamaah di ruangan kemudian saling bertukar pikiran, ngobrol-ngobrol bersama...” W.G 19-24 Mengobrol santai dengan pasangan juga dilakukan ketika Ed pulang kerja dan merasa lelah dengan pekerjaan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ”...umpama saya tugas, tugas, pulang kerja gitu sebagai seorang istri sangat peka sekali. Kelihatan suami capek kerja itu cepet- cepet dibikinkan minuman atau makanan ringan kemudian diajak ngobrol di dalam ruangan...” W.F 43-G 4 Segala keluhan Ed juga diungkapkan kepada pasangan agar pasangan dapat mengerti keinginan Ed sehingga dapat dibicarakan jalan keluarnya. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: ”Kalau mengungkapkan perasaan itu pasti sebagai suami istri, keluhan apa gitu diungkapkan ke istri supaya istri itu bisa mengerti keinginan suami, contohnya kita punya keinginan apa, mungkin membeli suatu barang atau sepeda motor kita harus mempunyai planning atau perencanaan, ya kita berembuk sama istri.” W.BD 17-26 Segala hal yang kurang dalam membina rumah tangga dan permasalahan yang terjadi, dibicarakan bersama dengan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ” Kalaupun misalnya saya kurang apa kita bisa maklumi dan kita bisa bicarakan.” W.Q 3-5 ” Ya sebagai manusia istilahnya kita berunding dulu sama istri gimana caranya kita bisa selesaikan masalahnya ini…” W.AB 21-24 Perselisihan yang terjadi, diselesaikan dengan cara musyawarah dengan pasangan. Dalam hal ini, Ed mengutamakan keterbukaan dalam mengemukakan pendapat. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ” Alhamdullilah sampai sekarang sampai besok kita jaga dengan keyakinan dengan saling keterbukaan pendapat umpama ada perselisihan paham kita selesaikan dengan musyawarah, kita kumpulkan satu keluarga, kita cari jalan keluarnya jangan sampai kita bertentangan sampai mengakibatkan mengakibatkan kita putus di tengah jalan atau kita bercerai...” W.D 19-29 Jadi komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan dengan mengutarakan isi hati dan perasaan satu sama lain pada saat anak-anak sudah tidur. Waktu selesai beribadahpun juga digunakan untuk saling bertukar pikiran. Mengobrol santai dengan pasangan juga dilakukan ketika Ed merasa lelah dengan segala pekerjaan kantor, setelah pulang kerja. Segala keluhan Ed juga diungkapkan kepada pasangan agar pasangan dapat mengerti keinginan Ed. Permasalahan dan kekurangan dalam rumah tangga dibicarakan bersama dengan pasangan untuk mencari jalan keluarnya. Perselisihan yang terjadipun juga diselesaikan dengan cara musyawarah yang mengutamakan keterbukaan pendapat. j Menganggap orang yang dicintai berharga Sikap Ed yang menganggap orang yang dicintai berharga dapat dilihat ketika istri tidak ada di rumah. Ed merasa membutuhkan pasangan dan kesepian bila ditinggal dalam waktu yang cukup lama oleh pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “ Saya sebenernya kalau ditinggal sebentar itu tidak ada masalah, kalau umpama kalau lama istilahnya kan juga suami membutuhkan istri.” W.J 20-23 ”Ya sebenarnya kita ya sepi juga kalau ditinggal istri sampai kurang lebih empat hari atau lima hari...” W.J 40-42 Anggapan bahwa pasangannya berharga juga terlihat ketika Ed sedang dinas ke luar kota dalam jangka waktu yang lama, dimana Ed merasa kangen kepada pasangan dan muncul juga perasaan jenuh. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Kalau saya didinaskan di luar jawa, pertama perasaan itu ya kangen sama keluarga, kemudian mungkin ya jenuhlah istilahnya, sudah jenuh, mungkin tiap tahun saya itu meninggalkan keluarga, kalau dinas itu sampai berbulan-bulan, sampai setahun juga pernah. W.AE -16-23 Jadi sikap Ed yang menganggap bahwa orang yang dicintai berharga dapat dilihat ketika Ed dan pasangan saling berjauhan satu sama lain dalam waktu yang lama. Keadaan tersebut akan menimbulkan perasaan membutuhkan, kesepian dan merasa kangen terhadap pasangan. 2 Gairah a Daya tarik fisik Daya tarik fisik pada pasangan yang muncul dalam diri Ed adalah ketika pasangannya memakai pakaian yang pas dengan badan, dimana hal tersebut dapat mengundang gairah seksual Ed. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Kalau perempuan kalau masalah pakaian, kalau bodi itu istilahnya pakaian itu bisa pas di badan perempuan, itu saya pandang bisa mengundang gairah seksual saya. W.M 7-11 Bentuk tubuh dari pasangan juga merupakan daya tarik bagi Ed, meskipun bentuk tubuhnya sudah tidak selangsing sebelum mempunyai anak. Selain itu Ed juga merasa bahwa gaya jalan pasangan terlihat menarik. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya dari bentuk postur tubuhnya meskipun setelah melahirkan jadi melar ya tidak selangsing dulu, dari gaya jalannya, bagi saya itu yang menarik dari istri saya.” W.BC 27-31 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa daya tarik pada pasangan dapat muncul ketika pasangan memakai baju yang pas dengan badan. Selain itu daya tarik fisik pada pasangan terletak pada bentuk tubuh dan gaya jalan pasangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Daya tarik seksual Daya tarik seksual pada pasangan, akan muncul dalam diri Ed ketika melihat pasangan memakai pakaian yang pas dengan tubuh. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara: “ Kalau perempuan kalau masalah pakaian, kalau bodi itu istilahnya pakaian itu bisa pas di badan perempuan, itu saya pandang bisa mengundang gairah seksual saya. W.M 7-11 Perilaku seksual yang menunjukkan adanya daya tarik seksual pada pasangan adalah dengan membelai pasangan, yang juga merupakan ungkapan sayang terhadap pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ”... kita memberi kasih sayang dengan membelai rambutnya atau sekiranya kita ada gairah dalam rumah tangga kita bisa mengeluarkannya.” W.N 37-41 Adanya daya tarik seksual pada pasangan juga ditunjukkan dengan hubungan seksual yang sampai sekarang masih dilakukan dengan frekuensi yang cukup sering. Dalam melakukan hubungan seksual tersebut, Ed juga dapat menikmatinya, dimana Ed merasa bahwa segala beban ataupun permasalah dapat dilepaskan melalui melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara: ” Alhamdullilah sampai sekarang masih berhubungan mbak. Frekuensinya satu minggu sekitar ya empat atau tiga hari sekali.” W.O 25-29 ”Saya bahagia sekali kita bisa melepaskan keadaan kita punya masalah, kita bisa plong istilahnya dengan melakukan hubungan suami istri, mungkin pekerjaan di kantor menumpuk, mungkin pusing, atau segala macem bisa diselesaikan di situ.” W.O 36- 44 Berkaitan dengan hal tersebut diatas, pada usia perkanikahan seperti sekarang ini, keromantisan dalam pernikahan sudah mulai berkurang, yang diibaratkan sudah tidak seperti ketika memiliki barang yang baru. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Saya kira kalau keromantisan itu, kalau awal-awal nikah itu memang romantis sekali, kalau sudah lima tahun itu sudah gak seperti kalau kita punya barang baru itu lho istilahnya sambil tertawa, sudah mengendor sedikit.” W.BC 18-24 Jadi daya tarik seksual pada pasangan dapat muncul ketika melihat pasangan mengenakan pakaian yang pas dengan badan. Dorongan seksual tersebut diwujudkan dalam perilaku nyata, misalnya dengan membelai pasangan. Daya tarik seksual juga ditunjukkan dengan hubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI seksual yang sampai sekarang masih dilakukan meskipun dalam hal keromantisan sudah mulai berkurang. c Hasrat untuk bersatu Hasrat Ed untuk bersatu dengan pasangan, terlihat dari keinginan suami untuk memiliki pasangan seutuhnya dan sampai sekarang keinginan tersebut masih tercapai. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawaancara, yaitu: “…keinginan saya untuk saya miliki istilahnya seutuhnya dan tidak ee buat main-main dan alhamdullilah trus dengan keyakinan bisa tercapai sampai sekarang.” W.M16-21 Adanya rasa cemburu kepada pasangan juga menunjukkan adanya hasrat untuk bersatu dimana dalam perasaan cemburu mengandung unsur dominasi terhadap pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya pernah sih cemburu, namanya manusia, apalagi saya seorang aparat jadi sering saya tinggal dinas trus istri itu kesepian di rumah trus terlintas pikiran agak jelek mungkin, itu ada tetangga, mungkin itu hanya untuk istilahnya bukan untuk menggoda, tapi sepintas itu terlihat dekat kemudian saya timbul rasa cemburunya itu timbul.” W.BD 29-38 Hasrat untuk bersatu juga ditunjukkan dengan niat Ed untuk menjaga keutuhan rumah tangganya agar jangan sampai terpecah-belah dan putus di tengah jalan. Niat tersebut juga didukung oleh keyakinan bahwa perkawinan hanya sekali seumur hidup. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Kita sebagai umat itu kan saling dipasang-pasangkan, kita harus menjaga keutuhan dari rumah tangga itu dalam tali perkawinan, kalau bisa itu sekali seumur hidup, kita harus jaga semaksimal mungkin jangan sampai kita berpecah –belahan, jangan sampai putus di tengah jalan.” W.BA 5-13 Jadi dapat disimpulkan bahwa hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan dengan keinginan untuk memiliki pasangan seutuhnya, yang didukung oleh adanya perasaan cemburu. Selain itu ditunjukkan pula oleh niat Ed untuk menjaga keutuhan rumah tangga. 3 Komitmen a Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah Sikap Ed yang memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah terlihat ketika mengalami masalah, Ed selalu berusaha menjaga jangan sampai permasalahan membesar. Apabila ada permasalahan kecil, segera diselesaikan dengan musyawarah dan sebagai kepala keluarga, Ed merasa bahwa mengalah itu perlu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “ Memang sebagai keluarga itu ada sedikit, kalau tidak ada pertengkaran itu istilahnya tidak ada bumbunya, memang ada tapi tidak sehebat yang orang-orang apa? Umpamanya kalau selebritis bisa sampai cerai, perceraian, ya alhamdullilah sampai sekarang masalah kecil bisa kita selesaikan, ya kita itu tadi, kita musyawarah ya kita mengalah sebagai istilahnya tertua, dituakan.” W.AC 42-AD 7 “ Alhamdullilah sampai sekarang sampai besok kita jaga dengan keyakinan dengan saling keterbukaan pendapat umpama ada perselisihan paham kita selesaikan dengan musyawarah, kita kumpulkan satu keluarga, kita cari jalan keluarnya jangan sampai kita bertentangan sampai mengakibatkan mengakibatkan kita putus di tengah jalan atau kita bercerai...” Ed menyadari bahwa Ed tidak sendirian dalam menjalani hidup rumah tangga sehingga Ed berusaha untuk menjaga kesatuan arah hidup dengan pasangan. Ed merasa bahwa sebagai pemimpin keluarga wajib mencari jalan keluar ketika terjadi konflik dengan pasangan. Ed berusaha mencari cara agar dapat berdamai kembali dengan pasangan ketika mengalami konflik dengan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Kalau konflik kecil-kecil masalah rumah tangga wajarlah, ya pernah, sebagai contoh ya itu kita sebagai laki-laki, mungkin kehendak istri, mungkin sering ditinggal terus, ya itu keluhannya itu, mungkin kerepotan, kalau gak ada suami di rumah itu repot. Kalau sampai ‘eyel-eyelan’ itu ya pernah ya sampai ngambek 3 hari karena mungkin masalah kurang, ya mungkin pas lebaran kurang, beli baju anak-anak, duitnya sudah menipis trus ngambek 3 hari itu pernah, ya sebagai jalan keluar, sebagai kepala keluarga ya kita carilah gimana caranya supaya istri itu bisa damai lagi. Ya kita ngalah, kita nuruti apa yang jadi kemauan istri itu, kita juga harus mempertimbangkan, kita hidup tidak sendiri, dua dijadikan satu istilahnya, jadi kita harus satu arah.” W.BA 35-42, BB 3-17 Jadi sikap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah terwujud ketika menghadapi masalah kecil, segera diselesaikan dengan musyawarah, bahkan mengalahpun juga dilakukan. Ed merasa memiliki kewajiban untuk mencari jalan keluar atas konflik yang terjadi. b Keputusan untuk memelihara hubungan Keputusan untuk memelihara hubungan dari Ed, terlihat dari alasan Ed untuk tetap mempertahankan pernikahan, yaitu karena sudah memiliki anak, dimana anak dapat memperkuat tali pernikahan. Faktor kecocokan dengan mertua dan dukungan dari saudara-saudara juga menjadi alasan untuk mempertahankan pernikahan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Alasan kuat, saya sudah mempunyai momongan dan yang memperkuat kita tali pernikahan itu adalah anak.” W.R 32-34 “Mempertahankan hubungan itu yaitu dengan mertua, yaitu mertua saling cocok kemudian ya saudara-saudara saling mendukung, itu yang jadi kuat.” W.S 5-8 Perasaan yakin bahwa pasangan mencintai dengan tulus juga merupakan alasan Ed untuk tetap mempertahankan hubungan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Dari pasangan sendiri yaitu dengan keyakinan dan ketulusannya mencintai.” W.S 11-13 Keyakinan dari Ed sendiri bahwa sebaiknya pernikahan itu hanya sekali untuk seumur hidup memperkuat alasan untuk tetap mempertahankan hubungan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara: ” Kita sebagai umat itu kan saling dipasang-pasangkan, kita harus menjaga keutuhan dari rumah tangga itu dalam tali perkawinan, kalau bisa itu sekali seumur hidup, kita harus jaga semaksimal mungkin jangan sampai kita berpecah –belahan, jangan sampai putus di tengah jalan.” W.BA 5-13 Jadi keputusan Ed untuk tetap mempertahankan hubungan, didasari alasan yang kuat, yaitu keberadaan anak, kecocokan dengan mertua, dukungan dari saudara- saudara, keyakinan bahwa dicintai oleh pasangan dan keyakinan bahwa pernikahan hanya sekali untuk seumur hidup. b. Deskripsi Hasil Responden 2 1 Keintiman a Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan Keinginan dari Ef untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan, diwujudkan dengan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasangannya, misalnya adalah dengan memberi atau memasak apa yang menjadi kesukaan pasangan. Pada hari ulang tahun pasangan, terkadang Ef membelikan baju untuk pasangan. Dalam berhubungan seksualpun, Ef berusaha untuk memenuhi apa yang diinginkan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya, saya berusaha untuk memenuhi kebutuhan ee pasangan saya.” W.A 18-19 “…saya masakin apa kesukaannya…” W.E 19-20 “…pasangan saya punya keinginan apa, soal masakan atau soal gairah, seks, dalam dalam rumah tangga.. ya itu tadi saya tunjukkan, eee ya berusaha untuk memenuhi apa yang diinginkan suami saya, gitu.” W.J 2-7 “Saya memberi apa yang dia mau, yang dia suka, baru saya buatin, kadang-kadang pernah pas ulang tahun saya beliin baju…” W.BF 26-28, 32-33 Ef juga memperhatikan kebutuhan pasangan ketika pasangan sedang sakit. Ef berusaha memberikan makanan yang dapat mempercepat kesembuhan pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil observasi, yaitu: …Ef menjelaskan kalau tadi sedang menunggu tukang sayur karena ingin membelikan sumsum untuk suami agar kakinya segera sembuh namun ternyata sampai saat itu belum lewat juga. Jadi keinginan Ef untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan ditunjukkan dengan memberikan dan memasakkan apa yang menjadi kesukaan pasangan. Selain itu ketika pasangan sakit, Ef berusaha memberikan makanan yang dapat mempercepat kesembuhan pasangan . b Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai Ef mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai pada saat pergi berdua dengan pasangan, misalnya ke tempat-tempat romantis yang dulu pernah mereka kunjungi sewaktu belum menikah. Kegiatan tersebut juga dilakukan untuk menghindari kejenuhan dalam rumah tangga. Terkadang kegiatan tersebut juga dilakukan tidak hanya dengan pasangan saja, namun dengan anak-anak juga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “… pergi keluar atau ya pergi-pergi gitu berduaan, he eh, biar tidak jenuh gitu dalam rumah tangga.” W.A 19-20 “Ya pergi ee seperti dulu pacaran, mungkin ya senang tempat dimana gitu maka ya tempat romantis yang sekiranya dulu waktu kita belum menikah, itu dikunjungi.” W.B 2-6 “…apalagi kalau jarang ketemu, lha itu biasanya kita mencurahkan dengan pergi bersama anak-anak ke tempat yang dimana kita seneng, anaknya seneng…” W.AG 40-43 Saat lain yang dirasa membahagiakan adalah saat ketika anak-anak sudah tidur, dimana Ef bisa duduk berduaan bersama pasangan dan saling meluapkan masalah- masalah yang ada serta mengenang masa lalu yang romantis. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya itu kalau, anak-anak sudah tidur gitu ya mbak, kadang- kadang tu ya kita saling duduk berduaan, kadang-kadang ya itu tadi kita luapkan masalah-masalah, ya masa lalu, romantis yang dulu gimana itu kan, seakan-akan, ada rasa, ada rasa seperti dulu lagi gitu lho mbak.” W.E 29-36 Jadi Ef mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai adalah ketika pergi bersama dengan pasangan ke tempat-tempat yang disenangi dan ketika bisa berduaan dengan pasangan pada saat anak-anak sudah tidur. c Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai Pemberian penghargaan yang tinggi dari Ef kepada orang yang dicintai, terlihat ketika Ef dapat menerima kekurangan suami. Kelebihan maupun kekurangan pasangan dapat diterima. Meskipun begitu, satu sama lain saling mengkomunikasikan hal-hal yang kurang disukai dari pasangan dan masing-masing berusaha untuk merubah diri. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… saya tetep menerima ya kekurangan namanya suami, kekurangan dan kelebihannya saya bisa menerima.” W.C 36- 39 “Kekurangan itu pasti ada ya namanya memadukan 2 sifat ya pasti itu ada kekurangan dan kelebihan, ya itu aja ee sadar atas kekurangn suami saya, mengimbangi, mengasih pemasukan, ‘saya kok gak suka kaya gini pah’, ‘o ya’ dirubah tapi kadang- kadang kalau watak itu kan tidak bisa dirubah, tapi kan dikit- dikit bisa dirubah, namanya watak ya, ada yang jelek, mungkin suka marah, mungkin suka…saya bilangin, ‘mbok jangan kayak gitu pah’, kadang-kadang bapaknya nurut, trus minta maaf, kadang-kadang namanya orang emosi kan gak sadar gitu to, ya saling komunikasi membahas kekurangan itu, kalau ada kekurangan mengimbangi dengan berkomunikasi, gitu aja. Ya saya terima aja, toh saya juga punya kekurangan, anak-anak juga sudah besar kalau saya egois, menyalahkan kekurangan pasangan itu kan gak bagus, wong kita juga punya kekurangan dan pasangan juga bisa mengerti to? Mengerti kekurangan istri, jadi ya itu tadi, tidak egois, nggak terlalu dibesar-besarkan ajalah, bisa dikomunikasikan, dibicarakan.” W.BF 39-BG 26 Jadi penghargaan tinggi yang diberikan kepada pasangan ditunjukkan dengan menerima segala kekurangan pasangan dan tidak mempermasalahkannya. d Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan Pada saat-saat tertentu, Ef membutuhkan seseorang yang dapat diandalkan. Ketika Ef menghadapi suatu masalah, biasanya langsung mengeluh ke pasangan dan pasangan akan segera memberikan jawaban. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…masalah saya ya mbak punya keinginan sesuatu tapi kadang, tapi kadang kita kan langsung mengeluh sama suami, itu nanti suami bisa ngasi jawaban.” W.G 2-6 Dalam kehidupan sehari-hari, Ef selalu mengandalkan suami. Hal itu terlihat ketika suami dinas di luar kota maka istri akan merasa kerepotan, apalagi bila anaknya sakit atau tiba-tiba listrik di rumah rusak. Istri merasa sedih dan bebannya terasa berat bila suami tidak ada di rumah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya itu tadi mbak, ee suka sering tugas, itu aja. Sering tugas yang kadang-kadang tu, bagi saya tu sangat, gimana ya? Dibilang mau harus mau, dibilang saya gak mau, kadang- kadang tu saya kerepotan sendiri di rumah.” W.N 25-31 ”Ya sedih, kalau ada suami di rumah mungkin agak, ee agak berkurang ya, berkurang apa itu? Beban gitu tapi kalau gak ada suami terasa sih. Apalagi suami saya itu kan sering dinas to? Paskas itu sering dinas. Ya itu tadi, kalau ada suami agak, agak, beban agak ringan gitu tapi kalau pas gak ada suami sedih mbak, berat gitu lho.” W.AA 14-24 “Ya terutama soal sakit ya..kalau sakit biasanya kan, kalau sakit kan biasanya kan kita kalau gak ada suami kan repot to mbak. Ya itu tadi kerepotannya kalau anak sakit, suami gak di rumah, ya kita jalan sendiri.” W.AA 4-10 “ Ya kadang-kadang saya sebagai istri, namanya istri kan ya kadang-kadang ada lemahnya juga ya mbak, kalau sering ditinggal ya tantangannya sering ditinggal itu, yang diminta itu jangan ada cobaan tapi namanya rumah tangga pasti ada cobaan. Ya itu, anak sakit, mungkin apa ya, listrik rusak, kita sebagai istri kan gak bisa ya, kemampuan kita kan hanya biasa saja. tantangannya ya itu tadi, anak sakit, saya panik, suami gak di rumah.” W.AE 34-F1 Jadi Ef mengandalkan pasangan pada saat-saat yang dibutuhkan, yaitu baik pada saat mengalami masalah maupun dalam kehidupan sehari-hari. e Saling pengertian dengan orang yang dicintai Saling pengertian merupakan hal yang dibutuhkan dalam rumah tangga. Sikap pengertian dari Ef ditunjukkan ketika terjadi perselisihan pendapat dengan pasangan maka Ef tidak akan segan untuk mengalah, apalagi ketika pasangan marah maka Ef akan diam. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… dua pendapat kalau tidak salah satu yang ngalah, tidak bisa terselesaikan to, lha itu biasanya saya atau suami saya salah satu ada yang ngalah…” W.BC 13-18 “…saya mengimbangi, kalau suami saya marah, saya lebih baik diam, tidak mengimbangi maaf dengan ya marah, nanti malah akibatnya ga karuan, jadi kalau suami saya marah, saya lebih baik diam tapi kalau saya yang marah suami saya diam.” W.C 39-D 1 Sikap pengertian ditunjukkan pula ketika sedang menghadapi masalah anak agar satu sama lain dapat saling memberikan penguatan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja.” W.AB 40-AC 6 Pengertian juga dibutuhkan dalam menyikapi kekurangan masing-masing. Ef berusaha untuk merubah hal-hal yang tidak disukai oleh pasangan, misalnya dalam hal kebiasaan. Ef dapat memaklumi ketika pasangan memberikan masukan mengenai hal-hal yang kurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disukai oleh pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya kita nanti berusaha, berdua tu berusaha untuk apa? Ya itu tadi, mengimbangi kekurangan pasangannya gitu.” W.G 7-11 “Jujur saya, umpama suami saya kok ee pah saya gak seneng kayak gini, lha nanti suami saya, ya saya berusaha berubah. Atau mah saya gak seneng yang kayak ini, saya yang berubah, apa yang gak disenangi suami saya.” W.G 15-21 “Jadi ya itu tadi, suami saya gak seneng saya gak gini, bapaknya juga gitu, jadi saling merubah sifat. Ya gitu aja caranya, mengintrospeksi diri aja.” W.AG 29-35 ”Ya itu tadi, saya kalau ada sesuatu tu suami saya ee apa itu memberikan masukan-masukan gitu jadi jangan gini gini gini gitu saya ya kadang-kadang maklum. Suami saya jangan kayak gini, ya dia maklum.” W.O 35-41 Ef merasa sudah mengetahui segala seluk beluk pasangan, termasuk hal-hal yang disukai maupun yang tidak disukai, maka Ef tidak akan membuat sesuatu yang tidak disukai oleh pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya kita tahu mbak kesukaan suami saya apa, gak kesenengan suami saya apa, kan saya sudah 8 tahun ya mbak jadi sudah tahu liku-liku, tabiat, watak atau kesenangan suami saya, makanya ya itu kalau dia gak seneng ya saya tidak membuatnya.” W.BF 19-26 Dalam berhubungan seksual dengan pasangan juga diperlukan sikap saling pengertian. Kalau melihat pasangan sedang lelah maka bagi Ef tidak masalah bila tidak melakukan hubungan seksual pada saat itu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Namanya, namanya pasangan kan ada yang ingin ada yang gak, tapi kita langsung respon, tahu kok pasangan kita kayaknya capek, lelah, yang satunya gak gak gak..apa itu gak gak memuaskan itu hasratnya itu gak papa tapi kalau kita udah sama-sama tahu ya mungkin melakukannya .” W.K 3-10 Sikap pengertian dari Ef juga ditunjukkan ketika pasangan ingin memulai untuk melakukan hubungan seksual, dimana Ef bisa tanggap ketika suami menginginkan hal itu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara dengan suami, yaitu: ”... sampai sekarang itu umpama saya ingin sekali untuk memulai istilahnya saling membutuhkan, si istri juga pengertian, istilahnya ada firasat.” W.E 44-F 3 Pengertian dari Ef juga terlihat ketika pasangan pulang kerja segera dibuatkan minum dan disediakan makanan ringan, kemudian diajak ngobrol-ngobrol. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara dengan pasangan, yaitu: ”...umpama saya tugas, tugas, pulang kerja gitu sebagai seorang istri sangat peka sekali. Kelihatan suami capek kerja itu cepet- cepet dibikinkan minuman atau makanan ringan kemudian diajak ngobrol di dalam ruangan.” W.F 43-G 4 Selain dalam beberapa hal di atas, Ef menunjukkan sikap pengertian ketika anak sakit dan suami tidak sedang dinas luar. Ef tidak menuntut pasangan untuk selalu berada di sisinya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya gini ya mbak, kita itu saling percaya aja. Kan tahu ya suami saya tugas disana, tahu disana itu juga berat gitu lho, disana juga taruhannya nyawa kan disana, na untuk Negara kan mbak. Makanya saya juga sedih, kadang-kadang saya juga sedih, anak sakit gak ada bapaknya gini gini gini, anak sakit. Ya kadang- kadang kan tetangga, saya minta tolong tetangga, ya itu tadi.” W.AC 11-22 Jadi sikap pengertian Ef terwujud dalam sikap mengalah ketika berselisih pendapat dengan pasangan dan dalam penyesuaian kekurangan. Ef tidak akan memberi apa yang tidak disukai pasangan, namun memberikan ataupun melakukan apa yang disukai pasangan. Dalam berhubungan seksual dengan pasangan, pengertian ditunjukkan dengan tidak adanya pemaksaan dalam melakukan hubungan seksual dan memberikan respon positif ketika pasangan ingin memulai hubungan seksual. Selain itu sikap pengertian juga dibutuhkan dalam menyikapi masalah anak sehingga satu sama lain dapat saling memberi kekuatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai Dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai, Ef berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan pasangan dengan memenuhi kebutuhannya. Ef berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya membuat makanan yang disukai pasangan atau bahkan dalam berhubungan seksual, Ef berusaha untuk memenuhi apa yang disukai pasangan. Ef merasa senang dan bangga bila dapat memberikan yang terbaik untuk pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… sebagai istri tu berusaha, berusaha semaksimal mungkin untuk ee ya itu tadi… membahagiakan pasangan, biar satu sama lain tu terpenuhi kebutuhannya gitu.” W.B 40-45 ” … saya masakin apa kesukaannya, kalau mungkin soal hubungan dia senengnya ee di luar atau mungkin maksudnya ya di rumah, ya saya ee apa ya? mencurahkan apa yang dia senangi gitu.” W.E 19-25 “…pasangan saya punya keinginan apa, soal masakan atau soal gairah, seks, dalam dalam rumah tangga.. ya itu tadi saya tunjukkan, eee ya berusaha untuk memenuhi apa yang diinginkan suami saya, gitu.” W.J 2-7 “Saya memberi apa yang dia mau, yang dia suka, baru saya buatin. , kadang-kadang pernah pas ulang tahun saya beliin baju…” W.BF 26-28, 32-33 Ef juga membagikan waktunya untuk pasangan, yang dilakukan ketika anak-anak sudah tidur maka Ef dan pasangan dapat duduk berduaan sambil membagikan masalahnya ataupun hanya sekedar mengenang masa lalu yang penuh keromantisan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya itu kalau, anak-anak sudah tidur gitu ya mbak, kadang- kadang tu ya kita saling duduk berduaan, kadang-kadang ya itu tadi kita luapkan masalah-masalah, ya masa lalu, romantis yang dulu gimana itu kan, seakan-akan, ada rasa, ada rasa seperti dulu lagi gitu lho mbak.” W.E 29-36 Dalam hal penampilan, Ef berusaha untuk mempercantik diri dan berpenampilan energik agar tetap tampil menarik di depan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ”Ya itu aja, saya berusaha itu tadi, memuaskan kesenangannya apa trus mempercantik diri, trus ya itu tadi, berpenampilan energik, gitu lho..ho oh.” W.I 21-26 Permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga, dihadapi berdua bersama dengan pasangan agar terasa lebih ringan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ”Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja .” W.AB 40-AC 6 Jadi dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai, Ef berusaha sebaik mungkin untuk membahagiakan pasangan dengan memenuhi kebutuhan dan melakukan serta memberikan apa yang disukai pasangan. Dalam hal waktu, Ef berusaha untuk meluangkan waktu untuk dapat berdua bersama pasangan, sedangkan dalam hal penampilan, Ef berusaha untuk tetap tampil menarik di depan pasangan. Permasalahan yang terjadi dalam rumah tanggapun dihadapi bersama dengan pasangan agar terasa lebih ringan. g Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai Wujud penerimaan Ef terhadap dukungan dari orang yang dicintai adalah ketika istri mengungkapkan masalahnya kepada pasangan maka pasangan akan segera memberikan respon atas masalahnya dengan memberikan dorongan kepada Ef. Ef merasa senang ketika mendapatkan dukungan berupa pengarahan ataupun jalan keluar dari pasangan karena hal itu menandakan perhatian dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… tanya umpama masalahnya apa? gitu masalahnya umpama apa trus suami saya langsung ngasi ee respor respon-red ya mbak, opo dorongan.” W.F 1-6 ” Ya seneng ya kalau kita punya masalah suami itu tahu apalagi kalau suami memberi pengarahan, memberi jalan, itu kadang- kadang ya saya sangat seneng, berarti kita kan masih diperhatikan suami. Ya itu tadi, masalah yang saya hadapi baik di lingkungan dalam atau di lingkungan luar kadang-kadang kan kita bertanya sama suami, ya suami mengerti, mendukung masalah yang kita hadapi.” W.BG 31-42 Penerimaan dukungan dari orang yang dicintai juga terlihat ketika Ef sedang sakit, pasangan merawat sampai sembuh, memberikan minum obat dan membelikan makanan yang dapat mempercepat kesembuhan. Semua itu membuat Ef merasa memiliki dorongan untuk cepat sembuh. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya merawat ampe sembuh, nasih minum obat trus beliin makanan yang bisa buat saya itu cepet sembuh jadi ya saya ngrasa seneng aja trus jadi punya dorongan untuk cepet sembuh.” W.BI 3-8 Dalam mengahadapi masalah anakpun, Ef menerima dukungan dari pasangan sehingga lebih tegar dalam menghadapinya. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja . ” W.AB 40-AC 6 Jadi penerimaan dukungan emosional dari pasangan terlihat ketika Ef mendapatkan dorongan dari pasangan berupa pengarahan atau jalan keluar atas masalah yang diungkapkan kepada pasangan maka Ef akan merasa senang. Ef menganggap bahwa hal tersebut sebagai salah satu wujud perhatian dari pasangan. Ef juga merasakan dukungan dari pasangan ketika sedang sakit yaitu Ef mendapatkan perawatan sampai sembuh sehingga Ef memiliki dorongan untuk cepat sembuh. Pada saat menghadapi masalah anak, Ef mendapatkan dukungan dari pasangan sehingga lebih kuat menghadapinya. h Memberikan dukungan emosional dari orang yang dicintai Ef memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai pada saat pasangan sedang mengalami cobaan dengan memberikan dukungan agar pasangan lebih merasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ringan dan tidak terlalu lama larut dalam masalah. Hal tersebut ditunjukkan dalan hasil wawancara, yaitu: “ Ya saya kasih dukungan, namanya hidup itu kan kadang- kadang ya itu tadi ada cobaan ya mbak? Kadang-kadang kalau kita ee apa? cobaan kita hadapi berdua itu kan kadang-kadang lebih ringan daripada sendiri. Ya itu tadi, kasih dorongan aja, biar dia jangan terlalu lama dalam…apa itu tadi? Terlalu lama dalam..masalah gitu lho. Ya itu tadi, kita dukung.” W.F 22-29 Dalam menghadapi masalah anak, baik kenakalan anak maupun ketika anak sakit, Ef berusaha untuk memberikan dukungan pula kepada pasangan agar tidak terlalu larut dalam kesedihan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ”Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja.” W.AB 40-AC 6 Jadi Ef memberikan dukungan pada pasangan pada saat pasangan mengalami cobaan agar beban lebih ringan dan tidak terlalu lama larut dalam masalah. Pada saat menghadapi masalah dengan anak, Ef juga berusaha memberikan dukungan kepada pasangan agar tidak terlalu larut dalam kesedihan. i Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai, dilakukan Ef pada waktu-waktu senggang atau pada saat anak-anak sudah pada tidur, dimana Ef dengan jujur mengungkapkan masalah dan keluh kesahnya kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… saya manfaatkan, kalau ada waktu senggang ya kita eee apa,keluh kesah kita apa kita utarakan, ee kita utarakan. Umpama kita punya uneg-uneg, punya masalah ya kita sampaikan.” W.D 19-24 “…umpama anak tidur ya saya sempatkan saling berpelukan, saling meng mengutarakan ya itu tadi ee keluh kesah.” W.K 37- 40 ”Ya itu kalau, anak-anak sudah tidur gitu ya mbak, kadang- kadang tu ya kita saling duduk berduaan, kadang-kadang ya itu tadi kita luapkan masalah-masalah, ya masa lalu, romantis yang dulu gimana itu kan, seakan-akan, ada rasa, ada rasa seperti dulu lagi gitu lho mbak.” W.E 29-36 Segala hal yang dirasa kurang sesuai, dikomunikasikan kepada pasangan agar satu sama lain saling mengerti. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya itu tadi, saya kalau ada sesuatu tu suami saya ee apa itu memberikan masukan-masukan gitu jadi jangan gini gini gini gitu saya ya kadang-kadang maklum. Suami saya jangan kayak gini, ya dia maklum.” W.O 36-41 “Jujur saya, umpama suami saya kok ee pah saya gak seneng kayak gini, lha nanti suami saya, ya saya berusaha berubah. Atau mah saya gak seneng yang kayak ini, saya yang berubah, apa yang gak disenangi suami saya…” W.G 15-21 “…kalau ada masalah itu kan di apa? Tanya sama suami apa bener kayak gitu?” W.AE 13-17 Jadi Ef melakukan komunikasi secara intim dengan pasangan pada waktu senggang atau pada saat anak-anak sudah tidur, dimana Ef secara jujur mengungkapkan masalah dan keluh kesahnya. Segala hal yang dirasa kurang sesuai di hati, disampaikan kepada pasangan. j Menganggap orang yang dicintai berharga Anggapan Ef bahwa orang yang dicintai berharga terlihat ketika pasangan sedang dinas di luar kota untuk waktu yang lama, Ef merasa sedih dan berat, apalagi ketika anak sakit atau ada cobaan lain. Ef akan merasa lebih ringan dan ada dorongan untuk memecahkan masalah bila pasangan ada di rumah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “… sedih ya mbak, namanya suami jarang di rumah. Ya itu tadi saya merasa berat gitu lho kalau pergi sampai berbulan-bulan.” W.G 26-29 ”Ya terutama soal sakit ya..kalau sakit biasanya kan, kalau sakit kan biasanya kan kita kalau gak ada suami kan repot to mbak. Ya itu tadi kerepotannya kalau anak sakit, suami gak di rumah, ya kita jalan sendiri.” W.AA 4-9 “ Ya sedih, kalau ada suami di rumah mungkin agak, ee agak berkurang ya, berkurang apa itu? Beban gitu tapi kalau gak ada suami terasa sih. Apalagi suami saya itu kan sering dinas to? Paskas itu sering dinas. Ya itu tadi, kalau ada suami agak, agak, beban agak ringan gitu tapi kalau pas gak ada suami sedih mbak, berat gitu lho.” W.AA 15-24 “Ya itu sering ditinggal tugas gitu, perjuangan saya memang berat ya tapi saya gak bisa apa-apa,saya harus sadar bahwa suami saya seorang pasukan, suatu saat pasti kan tugas, gak di rumah, suatu saat pasti akan dinas kemana-mana, tapi kadang- kadang ya itu tadi, membuat saya berat apalagi kalau kita, kalau kita diberi kesehatan gitu kan enak ya tapi kalau ada cobaan mungkin anak sakit atau apa, kalau gak ada suami itu kok kayaknya gimana ya, gak ada dorongan untuk memecahkan masalah gitu lho, ya itu tadi, berat.” W.BB 12-27 Jadi Ef menganggap bahwa pasangannya berharga, yang ditunjukkan dengan perasaan sedih dan berat ketika pasangan tidak ada di rumah dalam jangka waktu yang lama. 2 Gairah a Daya tarik fisik Daya tarik fisik pada pasangan dapat muncul karena Ef senang melihat pasangannya yang terlihat gagah, yaitu tinggi dan berbadan besar, apalagi ketika pasangan memakai seragam tentara. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… kalau tentara kan gagah gitu lho mbak. Seneng, apalagi kalau pakai baju tentara gitu kayaknya lebih anu gitu, lebih..apa ya? gagah gitu aja. W.G 43-H 2 “Ee gagahnya…” W.BD 44 “Ya kalau saya lihat sudah cukuplah, ya udah tinggi, besar,udah bagi saya udah cukup, udah.” W.BE 10-12 Jadi ketertarikan Ef terhadap pasangan, secara fisik karena pasangan terlihat gagah yaitu tinggi dan besar, apalagi ketika memakai seragam tentara. b Daya tarik seksual Daya tarik seksual pada pasangan dalam diri Ef dapat muncul ketika malam hari sebelum tidur, yang terwujud dalam perilaku ciuman dengan pasangan, sedangkan pada pagi hari hanya berpelukan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Kalau malem kadang-kadang ho oh ciuman gitu, kalau mau tidur gitu.” W.J 15-17 ” ... kalau pagi siang tu paling berpelukan aja, gak sampai kayak gitu. Nanti kalau malem kadang-kadang kita tu mau tidur ya itu tadi.. ciuman.” W.J 22-26 ” … umpama anak tidur ya saya sempatkan saling berpelukan.” W.K 36-37 Masih adanya daya tarik seksual dalam diri Ef kapada pasangan ditunjukkan pula dengan hubungan seksual yang sampai sekarang masih dilakukan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya masih berhubungan hubungan seksual-red.” W.J 32 ” ... ya kadang-kadang ga mesti mbak ya, namanya orang tu, apalagi puasa ini saya agak jarang, puasa, jarang, tapi kalau gak puasa tiga hari empat hari gitu, baru.” W.J 38-43 “ Namanya, namanya pasangan kan ada yang ingin ada yang gak, tapi kita langsung respon, tahu kok pasangan kita kayaknya capek, lelah, yang satunya gak gak gak..apa itu gak gak memuaskan itu hasratnya itu gak papa tapi kalau kita udah sama-sama tahu ya mungkin melakukannya.” W.K 2-10 ”Namanya dalam hubungan seks itu harus fit kan, ee fisik kita harus fit, kalau kita sakit atau gak enak gitu alhamdullilah suami saya tahu, ‘o ini diajak kayak gitu belum mau’ gitu, ya saling pengertian aja.” W.AB 18-24 Sekarang, ketika sudah memiliki anak, keromantisan dengan pasangan menjadi berkurang. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ”Sekarang kan sudah punya anak sudah beda ya mbak, romantisnya sudah berkurang…” W.E 37-39 Jadi daya tarik seksual pada pasangan terwujud dalam tindakan nyata, yaitu berpelukan, berciuman dan melakukan hubungan seksual dengan pasangan, meskipun sekarang keromantisan dengan pasangan menjadi berkurang karena kehadiran anak. c Hasrat untuk bersatu Hasrat dalam diri Ef untuk bersatu dengan pasangan terlihat dalam keinginannya untuk tetap mempertahankan keluarganya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Cinta, itu lho mbak, tau to? lha cinta itu yang mempertebal kita berdua. Lebih apa ya, lebih mempertahankan keluarga.” W.N 4-8 Hasrat untuk bersatu, ditunjukkan pula dengan adanya perasaan cemburu terhadap pasangan, dimana dalam perasaan cemburu terdapat unsur dominasi kepada pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya logis ya mbak, pernah sih, namanya…apa, ya pernah kadang-kadang, tapi itu saya, sering saya pikiran positif aja jangan sampai cemburu yang, kan banyak cemburu yang sampai berlebihan, sampai melabrak suami, nggak, saya Cuma bilang ‘apa bener gini gini gini?’ kadang-kadang saya itu pernah dapat telpon gitu lho, kemudian bapaknya jelasin, ‘bukan, itu pacarnya temen saya’, kadang-kadang suka emosi juga mbak, malem- malem kok ada telpon cewek, pernah itu, tapi bapaknya bilang, ‘bukan itu Cuma tanya temen saya, gini gini’ ya udah, jadi tetep fokus, tidak berlebihan, cemburu itu mesti ada.” W.BE 27-45 Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk mempertahankan rumah tangga dan adanya perasaan cemburu kepada pasangan. 3 Komitmen a Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah Pada saat menghadapi masalah, Ef tetap memperhatikan hubungan dengan pasangan. Hal itu dilakukan dengan segera menyelesaikan masalah yang terjadi. Ef berusaha untuk selalu menjaga kepercayaan kepada suami dan selain itu komunikasi dengan pasangan juga selalu dijaga agar tetap merasa dekat meskipun pasangan sedang dinas di luar kota. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Jadi kalau ada masalah cepet diselesaikan, jangan sampai berlarut-larut.” W.N 18-20 “Kadang-kadang ya ada sih rasa marah kok sering ditinggal, ya ada, namanya istri ya mbak, ya adalah kayak gitu, kadang- kadang mengeluh tapi saya percaya ke fokus suami saya. Ya percaya aja, saya nggak neko-neko, disana dia juga berusaha nggak neko-neko. Memang banyak sih masalah kadang-kadang kalau jarang ketemu tu, cobaannya ada aja tapi tergantung kita imannya to mbak? ya itu tadi, saya percaya sama suami saya kalau nggak neko-neko saya disini juga perca..yang penting kita anak, kasihan anak, biasanya kalau apa-apa kan yang kena anak, ya itu, saling percaya aja.” W.AC 22-40 “Ya alhamdullihan saya masih bisa mengatasi walaupun kadang-kadang kesepian melanda pas bapaknya lagi tugas tapi itu saya buat jangan terlalu berat, apalagi saya sudah punya 2 anak, itu tanggung jawab saya, makanya ya itu tadi saya bisa mempertahankan rumah tangga saya karena ya ada anak-anak, walaupun kadang suami saya jauh tapi kita selalu komunikasi, yang mendekatkan kita ya itu, saling komunikasi, bisa baiklah selama ini, sampai sekarang.” W.BH 9-23 Seringnya ditinggal dinas luar oleh pasangan membuat Ef terkadang merasa bosan namun hal tersebut dapat teratasi dengan keberadaan anak. Bagi Ef, anak-anak dapat mengusir kesepian. Ef berusaha untuk menikmati waktu dengan bersenang-senang bersama anak-anak untuk mengusir kesepian. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Kalau bosan memang kadang-kadang bosan ya mbak tapi alhamdullilah saya itu, untungnya punya anak 2 jadi kebosanan saya itu bisa teratasi dengan bersama anak saya, kadang- kadang kalau ee enjoy aja pergi kemana sama anak-anak untuk mengusir kejenuhan, ya itu tadi, ya alhamdullilah anak-anak sebagai dorongan hidup saya untuk mengusir kesepian, jarang ketemu suami. Ya bersama anak-anak pergi kemana gitu, ya itu, untuk mengusir kesepian saya, gitu aja. Enjoy ajalah, pokoknya kita nikmati, cara apa yang bisa membuat kita senang, gitu lho mbak, bermacam cara itu.” W.AF 7-23 Perhatian Ef terhadap hubungan, ditunjukkan dengan sikap mengalah kepada pasangan ketika sedang mengalami konflik dengan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Oya ya, itu pasti mbak, dalam rumah tangga itu pasti ada perselisihan dalam me..apa menyatukan dua sifat itu kan sulit, makanya itu, mungkin suami saya sukanya kayak gini, mungkin saya gak suka kayak gini, mungkin masalah anak, mungkin suami saya sukanya kayak gini, saya juga sukanya gini jadinya kan lain, lha itu pemicu kadang-kadang masalah kecil kadang- kadang bisa menjadi besar tapi kebetulan suami saya itu tangannya gak pernah main cuma kadang-kadang mulut, ya agak marah gitu kalau eee..ya itu tadi dua pendapat kalau tidak salah satu yang ngalah, tidak bisa terselesaikan to, lha itu biasanya saya atau suami saya salah satu ada yang ngalah. Kadang-kadang kalau suami kayaknya keras gitu ya saya yang ngalah gitu, ya itu kalau ada masalah cepat diselesaikan. Kadang –kadang masalah pendapat mengenai anak gitu sering berantem.” W.BC 1-25 Jadi ketika menghadapi masalah, Ef tetap memperhatikan hubungan dengan cara secepat mungkin menyelesaikan masalahnya dan selalu percaya kepada pasangan. Ef berusaha untuk mengalah agar masalah dapat cepat terselesaikan. Cara lain yang dilakukan Ef adalah dengan menikmati waktu yang ada untuk bersenang-senang agar tidak merasa kesepian. Komunikasi dan kepercayaan kepada pasangan selalu dijaga disaat jauh dari pasangan. b Keputusan untuk memelihara hubungan Ef memutuskan untuk tetap mempertahankan hubungan karena sudah memiliki anak dan rasa cinta kepada pasangan. Bagi Ef, keluarga mempunyai arti yang begitu besar. Selain itu keyakinan pada diri sendiri terhadap pernikahan juga semakin memantapkan keputusan untuk memelihara hubungan dengan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Kadang-kadang yang namanya masalah keluarga tu kan ada yang berat, ada yang ringan ya mbak, tapi kadang-kadang saya lebih ee mementingkan anak, saya lebih sayang anak. Jadi ya itu tadi, saya pertahankan rumah tangga biar tidak.., ya itu tadi kan banyak keributan-keributan yang yang parah gitu ya, biasanya saya berusaha untuk ee apa?ee inget anak.” W.L 44-M 9 ”Cinta, itu lho mbak, tau to? lha cinta itu yang mempertebal kita berdua. Lebih apa ya, lebih mempertahankan keluarga, sampai sekarang tu saya sama suami saya tu masih ada cintanya tinggi tu lho mbak .” W.N 4-8, 16-18 ”Ya kita kalau sudah terjun ke jenjang pernikahan berarti kita kan berusaha bagaimana kita dapat menjaga keutuhan rumah tangga kita.” W.BA 4-8 “Karena bagi saya keluarga itu sangat berarti karena kalau kita sudah memasuki rumah tangga berarti kita harus terjun ke dalam rumah tangga baik suka maupun duka, ya itu saya bisa bertahan, anak-anak juga berpengaruh, membuat saya dalam keluarga bisa lebih tenang, nyaman, gitu.” W.BE 16-24 Jadi keputusan Ef untuk memelihara hubungan dengan pasangan karena sudah memiliki anak dan rasa cinta kepada pasangan, dimana keluarga memiliki arti yang begitu besar bagi Ef. Keyakinan Ef akan suatu pernikahan juga memperkuat keputusan tersebut. c. Deskripsi Hasil Responden 3 1 Keintiman a Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai Keinginan Hn untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai, terlihat dari usahanya untuk memenuhi kebutuhan materi pasangan, yaitu dengan berusaha memberikan tempat tinggal, memenuhi kebutuhan akan makan dan pakaian. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya yang jelas secara fisik apa ya? Ee.. materi mungkin ya..materi...” W.B 2-3 “Ya tentu saja itu mungkin fasilitas ya, seperti rumah tinggal, trus sandang, papan, pangan itu penting.” W.B 16-19 ”Tak kasih tempat tinggal sama istri saya biar suka gitu lho..” W.J 7-8 Keinginan Hn untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai juga diwujudkan dengan mengingijinkan dan memberi dukungan kepada pasangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk melanjutkan kuliah lagi sebagai syarat mengajar. Hal tersebut terlihat dalam hasil observasi, yaitu: Hn juga menceritakan bahwa sekarang istrinya juga kuliah lagi untuk mendapatkan gelar D3. Hn mengatakan “ya biar tambah pinter sambil tertawa, sekarang kan itu sebagai syarat ngajar juga”. O.A 26-32 Jadi keinginan Hn untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan diwujudkan dengan usahanya untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal, makan dan pakaian. Selain itu Hn memberi kesempatan kepada pasangan untuk melanjutkan kuliah lagi. b Mengalami kebahagiaan orang yang dicintai Pengalaman kebahagiaan yang dialami oleh Hn dengan orang yang dicintainya adalah ketika dapat melakukan pekerjaan rumah bersama-sama, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah dan kegiatan di luar rumah, seperti pergi bersama, memancing, makan di luar, pergi ke kebun salak atau bahkan mandi bersama. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Eee..banyak ya..selain ee maaf ya tidur bareng sambil tertawa, banyak banyak juga dan mungkin juga memasak, kadang juga bisa mandi bareng, kadang, kadang-kadang, trus..apalagi ya.. bersihin rumah, trus kalau kerja gak ni, kebetulan pisah-pisah ni, gak seprofesi, trus dolan bareng, memancing apa makan, jajan trus ke kebun salak, ke kebun apalah itu banyak bareng. Ya banyak saya nikmati juga gitu ya...” W.D 7-17, D 24 Hn juga menikmati saat-saat pulang kerja, dimana bisa duduk-duduk sambil ngobrol santai atau sambil mengerjakan pekerjaan rumah bersama pasangan. Saat anak-anak sudah tidur dan dapat menonton televisi serta ngobrol bersama istri juga merupakan saat yang menyenangkan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya terutama pada jam-jam gini ya selepas saya kerja, itu emang saat yang menyenangkan bersama istri di rumah, mungkin nyuci bareng mungkin sambil ketawa, mungkin sambil cuci piring, atau sambil duduk-duduk gini, sambil ngobrol tentang tanaman atau apa, atau binatang paliharaannya atau mungkin tadi saya ketemu hal-hal yang lucu, mungkin cerita aja ke istri, mungkin gitu trus mungkin setelah kalau anak-anak sudah tidur, apa ngobrol hal yang sifatnya fun aja, ketawa- ketawa, ngakak-ngakak atau apa yang sifatnya, mungkin nonton tv...” W.P 34-Q 3 Kebahagiaan juga dialami setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan, dimana ketika pasangan merasa bahagia maka Hn juga akan merasa bahagia. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya biasanya pasangan bahagia ya, lebih deket, jadi dia mungkin lebih hangat, jadi kebutuhan akan itu tercukupi. Ya tentu bahagia, tapi tergantung juga dari pasangan mbak, kalau pasangan gak merasa bahagia saya kira saya juga gak akan terlalu merasa bahagia. Kalau dua-duanya bisa bahagia pasti akan tercapai bisa lebih bahagia.” W.AF 6-9, AF 12-18 Jadi pengalaman kebahagiaan Hn adalah ketika dapat melakukan kegiatan bersama-sama dengan pasangan, baik dalam pekerjaan rumah maupun kegiatan di luar rumah dan ketika dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan. c Memberikan penghargaan yang tinggi terhadap pasangan Hn mampu memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai, yaitu dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan. Hal itu didasari oleh kesadaran bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan pilihan terhadap pasangan merupakan pilihan sendiri jadi sejelek apapun tetap dapat diterima. Usia pasangan yang lebih tua dan kekurangan fisik, yaitu penyakit asma, tidak menjadi masalah bagi Hn. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Saya menyadari bahwa itu jodoh saya. Ya sejelek apa, se apa ya tetep istri saya sambil tertawa...” W.H 17-19 ”Ibuk lebih tuaan dikit, dikit tapi, ndak banyak. Tapi apa ya, tapi itu juga saya anggap bukan kekurangan tapi.” W.J 28-31 ”Ya kalau dulunya pernah, waktu pertama-tama itu, pas mau menikah. Sebenarnya orang tua saya yang menanyakan apakah perbedaan usia itu nanti bakal bisa jalan? Ya saya jawab saja bahwa saya bisa dan tidak masalah. Ternyata setelah berjalannya waktu, hal itu memang tidak bermasalah dalam perkawinan saya. Dari pihak ibupun juga menyadari perbedaan tersebut dan ya sampai sekarang hal itu tidak mengganggu. Ya yang penting cantik tertawa, nggak nggak, bukan itu lho…” W.BO 23-36 ” Jadi tak nilai kalau kekurangan secara fisik aah gak masalahlah.” W.K 9-11 “Ya itu emang sudah pilihan saya jadi saya waktu menikah juga harus menyadari bahwa saya kira ini gak gak, yang terlihat ini gak baik-baik aja, pasti ada sisi yang mungkin gak kelihatan. Mungkin masa lalu, mungkin suatu kekurangan fisik seperti penyakit yang gak disebutkan, mungkin punya riwayat yang mungkin apa ya, saya harus terima, karena apa? ya waktu dulu beda dengan pertengahan atau sekarang ini jadi saya mesti terima apa adanya. Jadi memang saya sudah memutuskan jadi saya harus pilih dia. Kurang lebihnya harus saya pilih. W.L 24- 38 ”Ya saya ndak terlalu banyak mempersoalkan, jadi yang penting dari niat aja, kalau memang..masalah kekurangan banyak sih tapi kalau diturutin juga gak akan ada habisnya. Saya pikir gitu, jadi sifat manusia juga, apa ya sifatnya gak ada batasan tertentu.” W.L 42-M 4 Penghargaan yang tinggi kepada pasangan juga ditunjukkan dengan tidak terlalu banyak tuntutan terhadap penampilan pasangan meskipun terjadi perubahan fisik pada diri pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Secara fisik, ibuk itu mungkin lebih cantik pada waktu saya kenal ya, jadi kalau sudah berkeluarga kan terjadi perubahan fisik, mungkin karena melahirkan, punya anak, atau mungkin karena sebab lain, mungkin kebanyakan makan, sedapat mungkin ya tak jaga supaya ibuk tetap menarik, walaupun mungkin bertambah tua tapi ya tak usahakan mungkin dengan komunikasi yang baik ya, ndak usah saya pake terlalu menuntut, nanti aku dikira terlalu over, cukuplah berpenampilan secara wajar, bersih sehat dan tentunya nggak meledak, maksudnya terlalu over, over kurusnya atau over gemuknya.” W.BL 9-25 Jadi penghargaan yang tinggi kepada pasangan, ditunjukkan dengan penerimaan segala kekurangan dan perbedaan yang ada. Hn tidak pernah mempermasalahkan perbedaan usia dengan pasangan. Dalam hal penampilan, Hn tidak banyak tuntutan terhadap pasangan. d Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan Pengandalan orang yang yang dicintai pada saat yang dibutuhkan terlihat ketika pada saat rapuh, Hn membutuhkan pasangan untuk sekedar mendengarkan ceritanya dan untuk membangkitkan semangat hidup kembali. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Itu memang bener jadi seorang laki-laki itu suatu ketika dia gak akan tegar seterusnya. Jadi ada waktu-waktu tertentu, kala-kala tertentu itu sangat sulit dan harus ditemani seseorang, entah itu teman, entah itu pacar, entah itu istrinya sendiri atau anak, jadi dia butuh seseorang untuk bercerita mungkin, ee mengungkapkan apa yang menjadi pikiran atau masalah aku.” W.M 33-42 ”...kala tertentu saya memang butuh dia istri-redya walaupun sekedar mendengarkan cerita dari saya.” W.N 8-10 ”Mungkin yang cepet emosi ibuk mungkin tapi dalam hal-hal tertentu, seorang priapun, saya kira lho atau mungkin saya sendiri, butuh seseorang yang mampu membangkitkan semangat hidup, terutama disini ya istri saya, pasti.” W.BD 9-15 Jadi pengandalan pasangan pada saat yang dibutuhkan, terlihat ketika Hn sedang mengalami saat rapuh, membutuhkan pasangan untuk mendengarkan cerita dan membangkitkan semangat hidup. e Saling pengertian dengan orang yang dicintai Sikap saling pengertian Hn dengan orang yang dicintai ditunjukkan dalam berhubungan seksual dengan pasangan, yaitu ketika mengetahui pasangan menginginkan hubungan seksual maka Hn akan berusaha memenuhi tanpa ada perasaan terpaksa. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya tergantung dari pasangan juga, mungkin kalau mamahnya pengen sekali berhubungan seksual-red, trus saya gak ya pengen saja sih. Jadi saling menutupi apa? saling mengisi dengan kecocokan masing-masing jadi tanpa tanpa ada paksaan.” W.C 12-18 ”…masih berhubungan seksual, kalau frekuansinya ya mungkin seminggu sekali, mungkin seminggu dua kali, kadang- kadang ya tergantung permintaan, mana yang duluan, mana yang gak butuh, tapi biasanya juga saling mengalah, biasanya gitu, pada dasarnya ya saling membahagiakan, mana yang, dimana terbaiknya tanpa paksaan.” W.AE 28-36 Sikap pengertian juga terwujud dalam tindakan mengalah Hn kepada pasangan, misalnya ketika pasangan marah maka Hn akan diam dan mengalah. Hal itu didasari pula oleh pemahaman bahwa seorang wanita lebih emosional daripada laki-laki. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya mengalah aja sih, kayak mengalah sama pasangan. Jadi mengalah itu kan bagian dari cinta juga, saya pikir begitu. Banyak mengalah ya kadang-kadang walaupun marah, marahnya setelah itu ya udah. Ya menyadari marah sama pasangan juga akhirnya kembali sama pasangan juga.” W.G 41-H 3 ”... kalau dia marah saya diem, kalau saya yang marah mungkin dia yang harus diem...” W.K 23-25 “ Ya spontan itu saya juga harus menyadari bahwa saya sudah menikah, ternyata saya sudah punya anak juga, ya saya mesti terima itu, bagaimanapun, tak kasih contoh saya tu suka hidup agak nyantai, suka bercanda kalau ibuk mungkin sedikit emosional, sedikit ya? Tapi saya juga harus menyadari perempuan mungkin gak sama dengan laki-laki. Kalau ibuk suka emosi ya saya harus meredam.” W.BE 1-11 “Umpama kan istri berargumen agak kuat, ya kalau saya timbang mungkin masuk akal ee saya ndak papa, mungkin saya kurang setuju,tapi saya relakan saja ibu, akhir-akhirnya juga banyak menangnya, soalnya apa ya saya lebih cenderung menuruti kemauan pasangan ya saling memahami.” W.BG 38- BH 1 Bagi Hn, perbedaan yang ada dapat dipahami dan hal itu dapat diatasi dengan saling terbuka satu sama lain. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Saya memahami bahwa memang terjadi perbedaan itu, dari pola makan itu berbeda, saya di pekerjaan yang dulu sering mengajak teman-teman, entah laki perempuan untuk makan bareng sedangkan ibu gak pernah ketemu saya, cuma makan sama anak-anak, dia kadang lupa bahwa di rumah itu sudah ada suami, sering gak diajak, itu tahun-tahun awal itu banyak terjadi, saya ndak dibikinin minum, buk kok aku..pernah saya bilang kayak gini, aku cuma minta minum aja kok gak dikasih kenapa?, aduh mas aku minta maaf, aku gak terbiasa, karena gak pernah di rumah mas, ya ndak papa, ya tapi lama-kelamaan ndak jadi masalah, menurut saya memang, bangun tidur, kadang-kadang pulang kerja gini dengan dibikinkan minum, aku sudah merasa hangat, istilahnya hangat minumnya ya hangat juga ibu nyambutnya.” W.BI 36-BJ 13 Perwujudan lain dari sikap pengertian adalah ketika pasangan kelupaan tidak membuatkan minuman pada waktu Hn pulang kerja, maka Hn tidak akan langsung marah dan hanya menganggapnya sebagai hal yang wajar. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… saya tu sepulang kerja punya kebiasaan, biasanya saya sering minum. ’Buk ndak bikinin minum nih?’ nah saya bilang gitu. ’Wah lupa, belum ini, air’ gitu ya. Saya gak langsung marah ’gimana istri, minum aja gak dibikinin?’ gak, malah kadang tak bikinin, anggep aja lupa, tapi kalau banyak ingatnya daripada gak ingatnya, saya rasa begitu.” W.O 27-35 Sikap pengertian Hn ditunjukkan pula ketika melihat pasangan lelah dan mulai marah-marah karena banyaknya pekerjaan rumah maka Hn segera mengambil tindakan untuk membantu atau memberikan pijitan kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara dengan istri, yaitu: “Kalau saya sudah marah, kadang ee suami saya tahu, ’oo saya harus gitu’ kalau misalnya cucian banyaak, dapur belum ada apa-apa, kadang apa ya? peka gitu. Peka, mau membantu gitu.” W.D 31-35 “ Yang saya alami selama ini, kadang bapak itu gak tau pekerjaan wanita gitu lho, saya pulang ke rumah sudah capek tapi bapak ga ngerti pekerjaan di rumah. Umpama lihat lantai kotor gitu, ee nyapu-nyapu gitu, kalau bapak itu gak gitu, dibiarin aja, itu yang kadang-kadang buat jengkel. Saya cuma sok gini, tak sindir-sindir gitu aja, ee cucian kok gak bisa bersih sendiri ya, cuma tak gituin aja. Ee bapak biasanya trus ambil tindakan gitu, yuk kita kerjakan bersama, gak dikerjakan sendiri tapi bersama-sama gitu, sambil ketawa-tawa, bercanda gitu, gak serius gitu.” W.BC 22-29, 32- 34, 37-41 “…misalnya saya cape, ’sini mah tak pijitin’, gitu.” W.I 44-45 Jadi sikap saling pengertian dari Hn kepada pasangan ditunjukkan dengan sikap memahami dalam hubungan seksual dan mengalah kepada pasangan serta tidak cepat marah dalam menanggapi sesuatu. Segala perbedaan yang ada dapat dipahami dan dicari jalan keluarnya bersama. Selain itu Hn berinisiatif untuk membantu pekerjaan rumah tangga dan memberikan pijatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kepada pasangan ketika melihat pasangan lelah dan mulai marah. f Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai Hn membagikan diri dan miliknya kepada orang yang dicintai dengan cara meluangkan waktunya, khususnya hari Minggu untuk keluarga. Selain itu, Hn juga meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan pasangan, baik untuk melakukan pekerjaan rumah maupun kegiatan di luar rumah, ataupun meluangkan waktu untuk sekedar ngobrol santai dengan pasangan. Dalam keseharian, Hn membagikan berbagai pengalaman yang dialami seharian ataupun berbagai pemikiran, kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya untuk hari-hari tertentu, seperti hari minggu ya bisa jadi. Itu hari yang tak khususkan untuk keluarga, walaupu seringkali terjadi gak punya uang ya itu tetep saja misi saja tu supaya anak istri tetap senang. Mungkin ke sungai, mungkin ke...apalah yang sifatnya mereka itu bisa suka. W.B 38-45 ”Eee..banyak ya..selain ee maaf ya tidur bareng sambil tertawa, banyak banyak juga dan mungkin juga memasak, kadang juga bisa mandi bareng, kadang, kadang-kadang, trus..apalagi ya.. bersihin rumah, trus kalau kerja gak ni, kebetulan pisah-pisah ni, gak seprofesi, trus dolan bareng, memancing apa makan, jajan trus ke kebun salak, ke kebun apalah itu banyak bareng. W.D 7-17 ”Ya terutama pada jam-jam gini ya selepas saya kerja, itu emang saat yang menyenangkan bersama istri di rumah, mungkin nyuci bareng mungkin sambil ketawa, mungkin sambil cuci piring, atau sambil duduk-duduk gini, sambil ngobrol tentang tanaman atau apa, atau binatang paliharaannya atau mungkin tadi saya ketemu hal-hal yang lucu, mungkin cerita aja ke istri, mungkin gitu trus mungkin setelah kalau anak-anak sudah tidur, apa ngobrol hal yang sifatnya fun aja, ketawa- ketawa, ngakak-ngakak atau apa yang sifatnya, mungkin nonton tv...” W.P 34-Q 3 Perwujudan lain dari pembagian diri dan miliknya kepada orang yang dicintai adalah Hn berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan. Hal itu dilakukan dengan melakukan banyak diskusi bersama pasangan. Hn juga berusaha menjaga diri sendiri agar tetap tampil baik di mata pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya dalam keseharian saya pasti berusaha, contohnya gini, untuk ngomongpun saya mesti jelas kepada ibu apapun yang saya omongkan, itu yang pertama, trus yang kedua saya tanyakan apa yang menjadi persoalan dalam keseharian, contoh ibuk mau belanja, bagaimana cara dia belanja, mau ke sekolah, mau piknik, mau refreshing, mau bekerja, apa saya tanyakan, ya banyak diskusi mengenai hal itu. Trus apa hal-hal yang gak disukai ibuk, tak tanya, apa hal-hal yang membuat dia senang ya tak tanya.” W.BB 41-BC 9 “…umpama kan ibuk pengen motor, ya tak dengerin dulu apa masalahnya, pentingkah? Seberapa penting? Tak Tanya, kalau memang mampu ya tak belikan.” W.BC 16-20 “…kalau saya tetep menjaga saya sendiri, jadi saya di depan ibuk mesti bagus, luar dan dalam. W.BL 2-5 ”Ya yang jelas apa itu memang benar saya akui, jadi mungkin kalau bisa ya saya pakai ee penampilan mungkin ya ee yang sedikit, disukai sama pasangan, disukai sama ibuk, contohnya ya saya ndak pakai baju, pakai kolor aja ibuk ndak suka, jadi ya kadang-kadang aja sih itu saya lakukan tapi ndak sering. Lebih sering ya berpakaian yang rapi, sopan, gitu, mungkin biar ibuk ndak cepet bosen liat aku, biar anu..ndak cari pandangan lain sambil tertawa.” W.AB 21-34 Hn juga membagikan berbagai masalah yang dialami kepada pasangan dengan cara mengungkapkan masalah yang dialami kepada pasangan karena Hn juga membutuhkan pertimbangan dari pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya artinya eem berbagi, sharing gitu ya? Ya jelas aja itu kalau masalah, setelah saya menikah itu banyak masalah yang saya ungkapkan sama pasangan, jadi mungkin masalah pekerjaan ’buk, saya punya masalah di pekerjaan gini, gini, gini’, gimana kalau aku suatu ketika gak kuat, mungkin pindah kerja, atau pindah tempat atau itu ya saya memang butuh pertimbangan dia.” W.N 16-26 Jadi Hn membagikan diri dan miliknya dengan pasangan dengan cara meluangkan waktunya bersama pasangan dan berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan, bahkan dirinya sendiri. Selain itu Hn juga membagikan berbagai pengalaman hidup, pemikiran maupun masalah yang dialami dengan cara bercerita kepada pasangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai terlihat ketika Hn dalam keadaan rapuh maka Hn membutuhkan pasangan untuk mendengarkan cerita, karena dengan didengarkan, beban menjadi berkurang. Pasangan merupakan orang yang mampu membangun semangat dan memberikan dorongan pada saat Hn dalam keadaan rapuh. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… kala tertentu saya memang butuh dia ya walaupun sekedar mendengarkan cerita dari saya.” W.N 8-10 ” ... ya dalam arti bagi saya ibuk dengerin cerita aja udah termasuk mau ya, saya mungkin udah berkurang ya bebannya.” W.R 24-27 ” … istri, dia membangun semangat saya, ketika saya mulai luntur, mulai kehilangan semangat, saya kadang berdoa sama Tuhan kalau saya kehilangan semangat, kehabisan kemampuan, cara berpikir, saya kadang-kadang ngedrop gitu mbak jadi si istri ini banyak membangun saya, membangun dalam arti semangat, ngasih dorongan, ngasih semangat, mungkin pas butuhnya banyak, saya ndak punya uang, dia ngasih dorongan.” W.BC 42-BD 8 Dukungan emosional dari pasangan juga diterima Hn ketika sedang sakit yang mendapatkan perawatan dan perhatian ketika sakit. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya kalau saya sakit ya dirawat, diperhatiin sama ibu, trus ditanya yang sakit yang mana. Kalau sakitnya agak parah ya dibawa ke dokter. Ya semua itu membuat saya merasa senang karena ada perhatian dari pasangan.” W.BO 39-44 Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan pasangan, yaitu: “Jelas mbak, jelas saya perhatikan. Ya dalam kebutuhan jasmani maupun rohani. Kalau jasmani ya misalnya sedang sakit gitu ya tak rawat, hampir setiap hari mbak, saya itu pasti tak apa ya…ya tak pijitin gitu lho mbak sambil tertawa, biar sehat.” W.BE 34-40 Jadi penerimaan dukungan emosional dari pasangan yang dilakukan oleh Hn, terlihat ketika Hn sedang rapuh maka Hn membutuhkan pasangan untuk mendengarkan cerita, dimana pasangan juga mampu memberikan semangat dan dorongan. Dukungan emosioanl juga dirasakan oleh Hn ketika sakit yaitu Hn merasa senang karena merasa ada perhatian dari pasangan. h Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai Hn memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai dengan cara memberikan dukungan moral pada saat pasangan merasa kecil hati. Hn berusaha untuk memberikan kekuatan ketika pasangan menghadapi saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sulit. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya saya kasih dukungan saja yang jelas, istri saya itu memang gampang kecil hatinya, sering kecapekan, sering merasa kecil hati, sering merasa apa ya, kurang ini itu, kurang uang termasuk, ya aku kasih dukungan moral aja sih.” W.Q 40-45 ” Yang jelas memberi dorongan ya, secara eem apa ya..memberi dorongan dalam arti ketika saat sulit itu datang pasti tiang penyangga dua itu, saya mesti jaga itu jadi kalau terjadi musibah, masa sulit datang, mungkin susah cari uang, mungkin sekolahnya terhambat gara-gara jauh, mungkin berangkatnya jadi susah, ya kita pikirkan bersama terutama bagaimana bisa ibu bisa mengatasi kesulitan ini, saya punya ide yang begini begini begini, ibuk bagaimana untuk mengatasi kesulitan itu walaupun kadang-kadang juga ada konflik dari pasangan sendiri, mungkin ya, mungkin, ini sebagai contoh aja, dalam perencanaan dulu punya suami seperti saya ndak terpikirkan akan sesulit ini ibuk itu dalam berumah tangga, kalau pas menemui kesulitan, tapi ya saya untuk meyakinkan diri sama istri saya sendiri bahwa akan bisa dilalui kalau kita berjalan bersama, kalau salah satu mulai ndak mau berjalan bersama itu nanti akan berat…” W.BM 7-32 Jadi pemberian dukungan emosional kepada pasangan, dilakukan Hn dengan cara memberikan dukungan moral dan kekuatan pada saat pasangan mengalami saat-saat sulit. i Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai Komunikasi secara intim yang dilakukan oleh Hn dengan orang yang dicintai adalah mengungkapkan segala masalah kepada pasangan secara terbuka dan apa adanya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahkan untuk hal sekecil apapun itu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Saya mesti nelpon istri saya ada masalah gini gini gini, lewat telpon tapi kalau sekarang gak. Jadi saya ngomong lebih terbuka,’aku punya masalah sama ini, sama ini, sama ini, gini, gini’...” W.M 45-N 5 ”Ya artinya eem berbagi, sharing gitu ya? Ya jelas aja itu kalau masalah, setelah saya menikah itu banyak masalah yang saya ungkapkan sama pasangan...” W.N 15-19 ”Ya kuncinya keterbukaan mungkin ya, keterbukaan, jadi suatu hal sekecil apapun biasanya saya ungkapin kepada istri...” W.P 6-9 ”Ya ngobrol. Pertama pasti berbicara sama pasangan. Saya lebih cenderung, saya ungkapkan apa adanya.” W.AK 31-34 ”... setelah saya banyak di rumah, itu banyak perbedaan tapi ya saya ngomong saya ibu, aku terbawa sama pekerjaan yang dulu, mungkin saya sering tidur sampai malem sedangkan ibu jam sembilan saja sudah tidur, na waktu untuk bercakap-cakap saja kadang gak ada, sedangkan saya masih terjaga sampai jam 12 malem, ya perbedaan-perbedaan itu sering terjadi sertelah saya banyak ketemu sama ibu malahan.” W.BI 20-31 Hn juga melakukan komunikasi secara intim dengan pasangan dengan cara duduk-duduk sambil ngobrol santai bersama pasangan mengenai hal-hal yang sifatnya menyenangkan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ”...sambil duduk-duduk gini, sambil ngobrol tentang tanaman atau apa, atau binatang paliharaannya atau mungkin tadi saya ketemu hal-hal yang lucu, mungkin cerita aja ke istri, mungkin gitu trus mungkin setelah kalau anak-anak sudah tidur, apa ngobrol hal yang sifatnya fun aja...” W.P 39-Q 1 Hn menyadari pentingnya sebuah keterbukaan terhadap pasangan sehingga segala sesuatunya diungkapkan kepada pasangan, bahkan kesalahan yang dilakukan, meskipun terkadang justru membuat pasangan marah namun Hn yakin bahwa keterbukaan akan lebih baik hasilnya daripada sebuah kesalahan yang ditutupi dengan kebohongan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ”Saya kebetulan ndak ada hp yang mungkin bisa kontak sama ibuk, na terpaksa agak malem pulangnya, ternyata ibuk tu sudah nunggu di rumah sambil cemberut, nunggu saya lama, jam 9 pulangnya, jam 10 atau setengah sebelas, ternyata marah ibuk sampai di rumah, marah, merasa gak senang gitu trus akhirnya ya mau berantem pasti, mau istilahnya ya bertengkar tapi dengan modal terbuka ya ndak usah pakai marah, walaupun dia marah saya jelasin apa adanya, kalaupun apa adanya ibuk masih marah ya tak biarin aja, wong itu faktanya juga begitu kok, saya ketemu temen, ada perlu, maaf, kata maaf juga penting itu. Saya terbuka aja apa adanya. Biasanya awal dari itu, selesai, tapi kalau saya mulai berbohong akhir ceritanya lain, akhir ceritanya akan lain itu. Sudah itu aja.” W.AB 7-27 Terkadang terjadi kesalahpahaman dengan pasangan karena kurangnya komunikasi dengan pasangan. Hal itu terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ”Ya pernah bertengkar-Red, tapi rata-rata itu pertengkaran bukan dari harta benda, mungkin mengasuh atau ee hal-hal yang bersifat ke materi tapi lebih ke kecemburuan,mungkin saya dipekerjaan ada rasa kurang percaya atau saya nilai itu wajar, di pekerjaan itu memang ada, laki-laki juga ada, perempuan juga ada, kebetulan juga mungkin suasana pekerjaan saya juga ada perempuan ya kadang-kadang mereka sengaja sms ya, mungkin isinya ya kayak lagunya bang sms sambil tersenym, ada sampai masuk maksudnya mungkin cuma bercanda tapi dibaca sama ibuk, kan saya jadi ndak enak, salah paham, itu yang bisa bikin pertengkaran-pertengkaran yang bikin rusak, ya mungkin sudah sekarang, seminggu ibuk inget lagi, jadi hal-hal semacam itu memang dalam keluarga sensitif banget. Kan seharusnya saya pulang kerja jam 6, jam 11 kok belum pulang, kok ndak nelpon, kemana ini, cenderungnya perempuan berpikirnya ke hal-hal yang negative ya padahal mungkin saya gak, mungkin saya nerusin pekerjaan tapi saya punya kesalahan saya ndak nelpon, gitu, lupa atau saking sibuknya, saya pulang ibuk mukanya agak ditekuk, gak enak, ya kamu ngapain, kemana aja?, ya aku tidur tempat kerjaku kok, lha hal-hal semacam itu yang kadang sebenarnya saya mesti apa ya, harus apik gitu ya biar ndak salah paham. Pernah juga saya dikunciin diluar sama ibuk, tapi akhirnya dibukain juga..” W.BJ 16-BK 9 Jadi komunikasi secara intim dengan pasangan, dilakukan dengan keterbukaan dalam mengungkapkan segala masalah dan berbagai hal, termasuk hal sekecil apapun dan kesalahan yang dilakukan. Pada saat-saat santai, Hn juga mengobrol ringan mengenai hal-hal yang menyenangkan dengan pasangan. j Menganggap orang yang dicintai berharga Hn menganggap orang yang dicintai berharga, hal tersebut terlihat ketika berada jauh dari pasangan maka merasa kangen dan kesulitan, segala sesuatunya dilakukan sendiri. Jadi Hn lebih senang akhirnya bisa berkumpul bersama istri dan anaknya, dimana setiap hari bisa bertemu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan kalau pulang ke rumah ada yang ditemui, baik istri maupun anak-anak. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Jadi saya menikmati aja daripada kerja jauh-jauh tidak bisa ketemu anak istri, trus jadi gak karuan, merasa apa ya..ee gak karuanlah istilahnya sambil tertawa.” W.D 34-38 ”Ya banyak kesulitan dari pada tidak sulit kalau jauh, soalnya apa ya..? kan kalau namanya laki-laki terfokus pada pekerjaan, pulang-pulang juga sudah capek, na kebutuhan mungkin seperti makan, mencuci, setrika, apa...kan harus dilakukan sendiri kan? Padahal pekerjaan gak terbatas, nanti saya pulang jam segini trus pergi lagi. Sampai pernah terjadi itu bajunya sudah ndak ada yang bersih, itu selalu..apa ya hal-hal yang bisa dilakukan perempuan itu ya sama sekali gak dilakukan sama laki-laki jadi terbuang waktu untuk bekerja, naa ga punya pakaian, gak ada makanan itu bisa saja terjadi, jadi istilahnya kayak gak kopen sambil tertawa.” W.E 17-34 ”...banyak menyibukkan diri, mungkin dalam pekerjaan kalau seperti saya soalnya mungkin rasa kangen sama istri sama anak- anak itu kalau terus-terusan di inget kan gak bagus, malah jadi gak ada semangat untuk bekerja...” W.F 6-11 ”Kalau senangnya sih banyak senangnya, bisa ketemu saben hari, jadi kalau pulang ke rumah itu ada yang dituju, oo.. ada anaknya, ada istrinya.” W.G 9-12 Anggapan bahwa orang yang dicintai berharga juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana Hn memerlukan pasangan sebagai pendamping, apalagi di saat- saat rapuh maka Hn lebih membutuhkan pasangan untuk berada di samping Hn dan mendengarkan keluh kesah Hn. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Itu memang bener jadi seorang laki-laki itu suatu ketika dia gak akan tegar seterusnya. Jadi ada waktu-waktu tertentu, kala-kala tertentu itu sangat sulit dan harus ditemani seseorang, entah itu teman, entah itu pacar, entah itu istrinya sendiri atau anak, jadi dia butuh seseorang untuk bercerita mungkin, ee mengungkapkan apa yang menjadi pikiran atau masalah aku.” W.M 33-42 ”…ya secara mayoritas dalam keseharian iya, saya lebih sering memerlukan mereka, ibuk sebagai pasangan saya.” W.AG 11- 14 Hn juga membutuhkan pasangan untuk memberikan pertimbangan atas masalah yang sedang dialami oleh Hn. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya artinya eem berbagi, sharing gitu ya? Ya jelas aja itu kalau masalah, setelah saya menikah itu banyak masalah yang saya ungkapkan sama pasangan, jadi mungkin masalah pekerjaan ’buk, saya punya masalah di pekerjaan gini, gini, gini’, gimana kalau aku suatu ketika gak kuat, mungkin pindah kerja, atau pindah tempat atau itu ya saya memang butuh pertimbangan dia.” W.N 16-26 Jadi anggapan Hn bahwa orang yang dicintai berharga terlihat ketika Hn lebih memilih untuk bekerja di tempat yang dekat rumah sehingga bisa pulang setiap hari. Selain itu, Hn membutuhkan pasangan dalam hidup kesehariannya, apalagi di saat rapuh. Hn juga membutuhkan pasangan untuk memberikan pertimbangan atas segala masalah yang dialami oleh Hn. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Gairah a Daya tarik fisik Daya tarik fisik pada pasangan terlihat dari ketertarikan Hn terhadap semua yang ada pada diri pasangan, dari kaki sampai ujung rambut, misalnya bentuk badan ideal yang yang dimiliki oleh pasangan sekarang ini. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Kalau fisik semuanya ya dari kaki sampai rambut. Dalam arti kalau berat badan saya suka yang ideal, yang sedang seperti sekarang ini, kalau terlalu gemukpun, kemaren pernah tak kritik, langsung ‘aku nggak suka kamu gemuk’, ‘ya sukanya yang gimana?’, ‘ya yang sedang, nggak terlalu kurus juga nggak terlalu gemuk’. Trus mungkin dari wajah, yang lain badan, kaki mungkin.” W.BL 34-44 Jadi daya tarik fisik pada pasangan terletak pada semua yang dimiliki oleh pasangan sampai sekarang, dari kaki sampai ujung rambut. b Daya tarik seksual Daya tarik seksual pada pasangan ditunjukkan oleh Hn dengan merangkul dan memperhatikan bagian tubuh pasangan ketika sedang duduk berdua. Ketika hendak pergi, biasanya mencium atau mengelus pipi pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “…kalau dalam keseharian kalau duduk tu, saya tak dekati jadi ndak jejauhan gini, tak dekati, mungkin tak tanya apa kegiatan sehari ini, mungkin sambil tak rangkul atau apa..memperhatikan bagian tubuh… W.AD 15-20 “…mungkin mau pergi apa, mungkin cium dulu, mungkin jabat tangan, mungkin pipinya tak raba, mungkin sambil dielus gini…” W.AE 8-11 Daya tarik seksual pada pasangan juga ditunjukkan dengan masih dilakukannya hubungan seksual sampai sekarang, dengan frekuensi yang tidak menentu. Hn dan pasangan akan merasa bahagia bila dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…masih berhubungan seksual-red, kalau frekuansinya ya mungkin seminggu sekali, mungkin seminggu dua kali, kadang- kadang ya tergantung permintaan, mana yang duluan, mana yang gak butuh, tapi biasanya juga saling mengalah, biasanya gitu, pada dasarnya ya saling membahagiakan, mana yang, dimana terbaiknya tanpa paksaan.” W.AE 28-36 “Ya biasanya pasangan bahagia ya, lebih deket, jadi dia mungkin lebih hangat, jadi kebutuhan akan itu tercukupi, satu pihak saya sendiri maupun ibuk sebagai pasangan saya.” W.AF 6-11 Jadi daya tarik seksual pada pasangan ditunjukkan dengan merangkul, memperhatikan bagian tubuh, mencium dan mengelus pipi pasangan. Selain itu Hn masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan. c Hasrat untuk bersatu Hasrat untuk bersatu dari Hn terlihat dari keinginannya untuk tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga, dengan keyakinan bahwa bila terpisah maka tidak akan bahagia. Hn menginginkan seterusnya bisa bersama dengan pasangan, dimana Hn berusaha semaksimal mungkin untuk tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… keluarga ini seperti satu tim ya, kalau satu gak ada pasti satunya mencari, jadi kenapa tetap dipertahankan karena memang satu keharusan ya, jadi saya sebagai kepala kaluarga ee harus ya menyatukan, karena saya yakin satu pihakpun nantinya tercerai berai atau tidur disana, satunya tidur di lain tempat, itu gak akan, gak akan bahagia saya rasa, begitu.” W.AG 38-AH 3 “Pinginnya ya untuk seterusnya saya kira, berbuat semaksimal untuk ada sama pasangan supaya tetep bisa berjalan dengan semestinya seperti secara umum ya di tengah jalan tidak terjadi perceraian, ya sebisa mungkin ya saya menjaga supaya jangan terjadi perpecahan itu, ya makanya saya tetap ingin dan kebetulan saya sudah punya keturunan, punya anak, sayapun akan memikirkan dua kali jika terjadi, mungkin seperti perceraian, mungkin pisah ranjang, itu yang kasian nanti anak- anak. Jadi saya kadang dalam prakteknya itu si bapak ini contohnya seperti saya mempertimbangkan sekali ee factor anak, nanti masa depan mereka, jadi saya tidak memikirkan saya sendiri, orang lain juga tak pikirkan, seperti anak, istri, toh nanti umpama kan terjadi pertengkaran yang berujung mungkin ya seperti perceraian itu, tidak akan ada yang merasa diuntungkan, walaupun mungkin dia punya angan-angan saya punya pacar, mungkin lebih oke tapi saya yakin nggak akan bahagia, itu contoh aja.” W.BM 41- BN 22 Jadi hasrat untuk bersatu dengan pasangan terlihat dari keinginan Hn untuk terus bersama dengan pasangan. Keinginan tersebut didukung dengan usaha yang semaksimal mungkin untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga. 3 Komitmen a Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah Hn tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah. Hal itu terlihat ketika menghadapi saat-saat sulit, Hn berusaha untuk dapat melaluinya bersama pasangan dengan banyak melakukan komunikasi. Jadi memperkecil kemungkinan untuk berpisah. Selain itu Hn berusaha untuk mengalah dan menuruti kemauan pasangan serta tidak mengikuti emosi sesaat, dengan motivasi untuk menyelamatkan pernikahan. Hal tersebut ditunjukkan salam hasil wawancara, yaitu: “Kalau setelah nikah, setelah mempunyai anak, jadi kesulitan materi itu secara umum, materi itu umum ya, mungkin mereka ndak punya uang, saya ndak punya uang, saya baru tertimpa musibah ini, saya kesulitan ini, ya sedapat mungkin saya lalui bersama istri, jadi buk kamu punya usaha bagaimana memecahkan masalah ini, sama aku juga harus komunikasi terus, gimana mengeluarkan rasa sakit ini. Diperkecil kemungkinan untuk berpisah, jadi tanpa komunikasi saya perkecil kemungkinannya itu, sampai berpisah saya kira akan ndak bagus jadinya.” W.AH 43-AI 11, AI 20-25 “Saya jalani walaupun mungkin ya banyak kesulitan, bagaimanapun mungkin pisah, mungkin ndak punya materi, belum punya rumah dan lain-lain itu problem keluarga yang mungkin secara umum terjadi, tapi untuk kebersamaan dalam hal ini untuk memahami pasangan, bersama-sama itu yang mungkin ya harus seiman tu satu pandangan bisa menyatu, begitu, lain halnya mungkin kalau lain iman, jadi satu tujuan kesana. Mungkin doaku bisa didengar sama ibu juga, mungkin ibuk berdoa juga sama aku, jadi sedapat mungkin dapat petunjuk.” AJ2-18 “Pasti pernah bertengkar-Red, jadi disini sama pasangan terutama ibuk, lebih cenderung banyak ke perempuan, saya sedikitnya lebih muda tapi saya diibaratkan kan pemimpin keluarga walau mungkin dari usia saya lebih muda tapi saya beranggapan saya jadi pemimpin, jadi mesti banyak membimbing, mungkin me.., ya kalau mengatur itu dua-duanya, tapi rasa membimbing untuk ee mengalah,maksudnya mengalah untuk keutuhan dia sulit. Saya motivasinya kesitu, untuk menyelamatkan perkawinan terutama. Umpama kan istri berargumen agak kuat, ya kalau saya timbang mungkin masuk akal ee saya ndak papa, mungkin saya kurang setuju,tapi saya relakan saja ibu, akhir-akhirnya juga banyak menangnya, soalnya apa ya saya lebih cenderung menuruti kemauan pasangan ya saling memahami.” W.BG 25-39 “Biasanya salah paham, kalau gak ya saya terlalu me menjabarkan hal yang, ee suatu kesalahan yang saya anggap sudahi, me apa ya, maksud saya persoalan itu mengembang, saya ngomong terlalu kasar, saya ulang-ulang suatu hal, umpama kan, mungkin saya habis mandi handuk itu sering lupa, di kamar atau apa, na pasangan saya mungkin, mbok diambil dikasih jemuran, na itu hal kecil tapi cekcok, saya kan lupa, mbok diambil, lha kalau tiap hari capek kan saya, umpama, trus saya, ya memang salah saya, tapi kalau tiap hari…lha mulai dari situ ada cekcok, lha mestinya ya sudahlah saya ambil aja trus di taruh ke jemuran, tapi kalau saya menuruti pribadi, emosi ya itu keretakan kecil-kecil itu kalau gak segera diatasi susah.” W.BH 22-41 Hn mengalihkan rasa bosan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berguna dan tidak membahayakan pernikahan. Rasa bosan juga diatasi dengan lebih mendekatkan diri pada hal yang membuat bosan. Meskipun sempat melirik wanita lain namun Hn tetap ingat batas- batasnya, jangan sampai mengganggu keutuhan pernikahan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Biasanya muncul itu rasa-rasa, kalau bosen itu trus punya kebiasaan lain, mungkin pergi ke tempat temen ataupun mungkin mulai ada kegiatan yang gak ada manfaatnya tapi kadang selama ini saya salurkan ke tempat yang mungkin gak berbahaya, ya maen apa gobak sodok sama temen-temen atau mungkin pergi sekiranya saya bisa seneng. Jadi saya jauhkan dari usaha mungkin lirak-lirik sama cewek semacam itu. Saya berusaha jauhkan, klau pikiran pasti ada mbak kalau mau gak bohong, setiap laki-laki pasti ada. Saya soalnya pernah menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi ke banyak temen, rasa itu tetep ada walau sekecil apapun tapi saya nilai cuma sambil lalu aja. Nah kalau kayak gitu saya lebih dekatkan ke yang bikin bosen itu, banyakin merasa senang, jauhkan dari rasa bosen itu, saya ingin supaya utuh terus, itu aja. Maen-maen boleh asal jangan sampai kebacut aja, ya pernah tapi gak sampai yang terlalu jauh, sedikit aja.” W.BF 26-BG 6 Banyaknya kesulitan yang dihadapi dalam rumah tangga, terkadang membuat Hn merasa tidak bisa menerima keadaan tersebut dan muncul rasa marah, namun Hn menyadari bahwa menikah dengan pasangan merupakan pilihan sendiri sehingga bagaimanapun Hn harus dapat menerima. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ”Jadi saya pikir saya harus nrimo aja gitu lho apa kekurangan, mungkin ndak punya rumah ya besok bikin atau gimana caranyalah, gitu. Kalau mungkin saya marah, atau ndak terima trus, tapi pernah spontan juga, pernah juga marah tapi saya begitu menyadari bahwa itu memang sudah pilihan aku, jadi mau gimana lagi, ya harus diterima.” W.M 8-17 Jadi meskipun sedang mengahadapi masalah tetapi Hn tetap memperhatikan hubungan dengan berusaha melalui masa sulit itu bersama pasangan dan mengalah kepada pasangan serta tidak mengikuti emosi sesaat. Bila rasa bosan muncul maka Hn berusaha mengatasinya dengan melakukan kegiatan di luar rumah namun tetap ingat batas- batasnya. Hn menyadari bahwa pernikahan tersebut merupakan pilihan sendiri sehingga apapun yang terjadi harus dapat diterima. b Keputusan untuk memelihara hubungan Keputusan Hn untuk tetap memelihara hubungan didasari oleh keyakinan bahwa keluarga itu merupakan satu tim yang tidak akan bahagia bila terpisah. Hn juga berkeyakinan bahwa apa yang sudah disatukan Tuhan, tidak boleh dipisahkan manusia. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… keluarga ini seperti satu tim ya, kalau satu gak ada pasti satunya mencari, jadi kenapa tetap dipertahankan karena memang satu keharusan ya, jadi saya sebagai kepala kaluarga ee harus ya menyatukan, karena saya yakin satu pihakpun nantinya tercerai berai atau tidur disana, satunya tidur di lain tempat, itu gak akan, gak akan bahagia saya rasa, begitu.” W.AG 38-AH 3 “Ee kalau keinginan untuk itu saya rasa gak sih, karena mungkin kebetulan saya orang, maaf eem Kristiani ya, yang sudah disatukan itu, manusia ndak boleh memisahkan, pada prinsipnya.” W.AI 36-41 Istri yang baik dan rasa sayang kepada istri serta adanya anak, memperkuat keputusan suami untuk memelihara hubungan. Hn ingin tetap mempertahankan kekonsistenan terhadap pilihannya untuk menikah dengan pasangan dan didukung oleh rasa tanggung jawab. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Tuhan memberikan jodoh ya, istri yang baik mungkin udah ketemu sama aku dan punya anak harus banyak ini, dipertahankan ketimbang hancurnya.” W.AI 40-AJ 1 “…alasan, ya secara logis ya saya sudah punya anak, itu pertama, yang kedua ya sayang, pasti sayang sama istri, walaupun dulu bilang sayang sekarang ndak terlalu sambil tertawa, tapi secara ini, ya guyon ya ini. Ya pada dasarnya karena cinta aja, cuma itu.” W.AJ 42-AK 4 “ Ya masih tetep sayang sama ibu, masih tetep, jadi saya juga tetep menjaga konsisten saya, ya saya punya pilihan, saya punya keluarga, saya punya tempat tinggal, saya punya kesempatan banyak bersama-sama ya tak pertahankan walaupun dalam kejujuran di jalan saya melihat cewek tapi kan saya tetep punya tanggung jawab dan konsistensi secara dewasa. W.BK 12-21 “Pinginnya ya untuk seterusnya saya kira, berbuat semaksimal untuk ada sama pasangan supaya tetep bisa berjalan dengan semestinya seperti secara umum ya di tengah jalan tidak terjadi perceraian, ya sebisa mungkin ya saya menjaga supaya jangan terjadi perpecahan itu, ya makanya saya tetap ingin dan kebetulan saya sudah punya keturunan, punya anak, sayapun akan memikirkan dua kali jika terjadi, mungkin seperti perceraian, mungkin pisah ranjang, itu yang kasian nanti anak- anak. Jadi saya kadang dalam prakteknya itu si bapak ini contohnya seperti saya mempertimbangkan sekali ee factor anak, nanti masa depan mereka, jadi saya tidak memikirkan saya sendiri, orang lain juga tak pikirkan, seperti anak, istri, toh nanti umpama kan terjadi pertengkaran yang berujung mungkin ya seperti perceraian itu, tidak akan ada yang merasa diuntungkan, walaupun mungkin dia punya angan-angan saya punya pacar, mungkin lebih oke tapi saya yakin nggak akan bahagia, itu contoh aja.” W.BM 41- BN 22 “Ya..harus bagus karena sudah terjadi sambil tertawa, karena apa ya ee kembali ke dorongan apa motivasi kenapa saya menikah. Ya karena saya tertarik sama ibuk, pada mulanya, mungkin ya dulu pasti masih muda ya, menarik, mungkin walaupun ndak terlalu cantik tapi menarik, ya cukuplah. Saya anggap cukup, ndak terlalu-terlalu mewah dalam banyak hal, saya jalani apa adanya semampu saya, sebaik saya berikan kepada pasangan, begitu aja.” W.AL 4-18 Hn merasa yakin bahwa Tuhan memberikan jalan terang dengan memberikan pasangan kepada Hn jadi sedapat mungkin dijaga sebaik-baiknya. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Satu keyakinan saja. Tuhan pasti menghendaki sesuatu yang pasti benar dan berada di jalan yang terang, itu. Berangkat dari kayakinan, itu membawa makna bagi saya, bahwa saya memang sudah dikaruniai pasangan ya alangkah baiknya tak rawat, tak jaga, tak lindungi sebaik mungkin, karena apa? Ya saya banyak petunjuk bahwa saya kok banyak dimudahkan karena terang itu. Jadi yak karena ibuk juga, ya entah baik entah jelek saya harus terima apa adanya. Saya mungkin kadang benci, kadang juga tidak, kadang entah perasaan apa tapi pasti jadi satu karena sudah disatukan, itu aja.” W.AK 10-27 Jadi keputusan Hn untuk memelihara hubungan dengan pasangan didasari oleh kayakinan bahwa keluarga merupakan satu tim dan apa yang sudah disatukan Tuhan, tidak boleh dipisahkan. Selain itu, istri yang baik, rasa sayang kepada istri dan keberadaan anak juga menjadi dasar keputusan tersebut. Tanggung jawab pribadi dan keinginan untuk menjaga kekonsistenan pilihan juga mendukung keputusan tersebut. d. Deskripsi Hasil Responden 4 1 Keintiman a Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai Keinginan En untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai ditunjukkan dengan memperhatikan kebutuhan jasmani pasangan, misalnya dengan memijat pasangan setiap hari. Dalam hal kebutuhan makan, En mengutamakan kebutuhan gizi bagi pasangan agar sehat dan membuatkan minuman bagi pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Jelas mbak, jelas saya perhatikan. Ya dalam kebutuhan jasmani maupun rohani. Kalau jasmani ya misalnya sedang sakit gitu ya tak rawat, hampir setiap hari mbak, saya itu pasti tak apa ya…ya tak pijitin gitu lho mbak sambil tertawa, biar sehat.” W.BE 34-40 “Apa ya? Saya tu paling yang tak utamakan gizi tu, biar sehat.” W.BE 43-44 ”Ya paling saya yo cuma ee lebih sering ya tak buatkan minuman, kadang ya tak pijitin, ini jujur lho mbak, ya tak pijitin...” W.I 9-11 Jadi keinginan En untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan terlihat dari perhatian En terhadap kebutuhan jasmani pasangan yang diwujudkan misalnya dengan mengutamakan gizi bagi pasangan, membuatkan minuman dan memijat pasangan setiap hari. b Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai En mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai misalnya pada saat anak-anak sudah tidur, En mempunyai kesempatan untuk nonton televisi atau duduk santai sambil menikmati udara segar bersama pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya kadang kalau anak-anak sudah tidur ya kita liat, nonton tv, duduk santai di halaman gini sambil menikmati udara segar gitu.” W.C 38-41 Saat hari Minggu juga merupakan saat yang menyenangkan bagi En karena pada hari itu dapat berkumpul bersama keluarga dan bersenang-senang, misalnya pergi makan di luar. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya pekerjaan yang rutin ya pagi ke gereja, nanti siang ngantar anak sekolah minggu, nanti pulang, ya kalau pas ada rejeki kita makan bersama sekeluarga, gitu, makan diluar, kita ndak masak, seneng-senenglah. Pokoknya hari Minggu untuk hari senang. W.AJ 9-16 En juga mengalami kebahagiaan setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan, dimana En merasa seperti di surga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…perasaannya ya seperti, seperti di surga ya setelah melakukan hubungan seksual-Red…” W.AD 8-9 Jadi En mengalami kebahagiaan dengan pasangan ketika dapat bersantai berdua bersama pasangan, pada saat anak-anak sudah tidur dan ketika hari Minggu, yang merupakan hari untuk bersenang-senang. Selain itu En juga mengalami kebahagiaan setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan. c Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai En memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai dengan tetap bisa menerima kekurangan dari pasangan. Penilaian terhadap pasangan tidak berubah meskipun mengetahui kekurangan dari pasangan dan tetap menganggap pasangan sebagai pegangan hidup. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ee kalau saya ndak berubah. Ndak berubah gitu, pokoknya suami saya, saya anggap sebagai apa ya? pegangan saya gitulah. ” W.H 13-16 “Sampai saat ini tetap bisa menerima kekurangan-red.” W.BF 20 Penghargaan yang tinggi kepada pasangan juga ditunjukkan dengan anggapan bahwa tidak pernah marah dan justru lebih dapat membimbing En meskipun usia pasangan lebih muda. Pasangan selalu dapat bersikap lebih dewasa, bahkan ketika En sedang marah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ”Suami saya tu jarang marah-marah, gak pernah sama sekali tapi malah saya kadang yang sok marah, soalnya ya saya jujur aja ya karena saya lebih, lebih tua, gitu jadi saya malah sok di emong gitu sama suami saya sambil sedikit tertawa.” W.F 38- 44 ”Alasan lain ya, ya bukannya saya itu, opo yo? Ngemingke suami saya, dia itu selalu bisa ngemong saya. Walaupun saya marah seperti apa, bapak tetep apa ya? Tidak ikut marah tapi malah apa ya? Malah apa ya namanya? Ngemong saya gitu lho.” W.AG 9-16 Jadi En memberikan penghargaan yang tinggi kepada pasangan dengan tetap menerima segala kekurangan pasangan dan tidak merubah penilaian terhadap pasangan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dimana pasangan tetap menjadi pegangan bagi istri. En merasa bahwa pasangan tidak pernah marah dan justru pasangan sering membimbing meskipun usia pasangan lebih muda. d Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan Pada saat-saat yang dibutuhkan, En mengandalkan orang yang dicintai, yaitu bila mengalami saat sulit maka akan segera dimusyawarahkan dengan pasangan, dimana pasangan merupakan orang pertama yang diandalkan. Segala hal yang menjadi ganjalan, disampaikan ke pasangan tanpa ada yang dirahasiakan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Pertama saya hanya berdoa, yang kedua ya saya trus musyawarah dengan suami saya, tidak ada orang yang lain ketika saat sulit-red.” W.BA 4-6 “Ya suami saya, orang yang saya andalkan.” W.BA 9-10 “Itu jalan yang utama ya mbak. Saya ada uneg-uneg apa itu pasti saya bicarakan sama suami saya, bukan ke orang lain. Sementara ini semua saya ungkapkan mbak, saya nggak ada istilahnya rahasia gitu nggak ada.” W.BF 42- BG 2 Jadi En mengandalkan pasangan pada saat mengalami saat-saat yang sulit, dimana pasangan merupakan orang pertama yang diajak diskusi dan tempat untuk mencurahkan segala isi hati. e Saling pengertian dengan orang yang dicintai Sikap saling pengertian kepada pasangan terlihat ketika pasangan bekerja maka dibuatkan minuman dan makanan ringan. Ketika melihat pasangan kelelahan maka istri melakukan hal yang spesial untuk pasangan, misalnya dibuatkan makanan kesukaan pasangan kemudian dipijitin atau ditemani ketika menonton televisi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…kalau suami kerja ya tak buatkan minuman, makanan ringan gitu, jadi kalau sebagai bapak, saya menganggap dia hanya sebagai kepala keluarga. Untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk masalah dapur itu, urusan istri gitu.” W.B 42-C 3 “ Ya sama aja, kalau dia kelihatan merasa apa ya? lelah ya, saya ya itu, tak buatkan makanan yang dia suka, tak pijitin, tak temenin waktu lihat tv, pokoknya yang lebih spesiallah.” W.J 3- 7 En juga berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya mengetahui pasangan suka minum kopi maka En akan membuatkan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Kalau saya apa ya? Ya semua, hampir semua keinginan bapak itu kalau bisa saya usahakan. Saya usahakan, misalnya dia suka minum kopi, saya berusaha membuatkan, gitu.” W.AC 15-20 Jadi En menunjukkan sikap pengertian kepada pasangan misalnya dengan membuatkan minuman dan makanan ringan ketika pasangan bekerja atau memberikan perlakuan yang spesial kepada pasangan yang kelihatan lelah. f Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai En membagikan diri dan miliknya dengan cara meluangkan waktunya yaitu hari Minggu untuk bersenang- senang bersama pasangan dan anak-anak, dimana pada hari tersebut En tidak ingin berpisah dengan pasangan. Pada hari-hari kerja, En berusaha untuk tidak tidur dahulu ketika pasangan pulang kerja. Pada saat anak-anak sudah tidur atau setelah pasangan pulang kerja maka istri menyempatkan diri untuk duduk santai atau menonton televisi bersama pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… kalau saya setiap hari minggu. Hari Minggu itu pasti, pagi itu ke gereja, setelah itu kita santai, kita mau renang, atau pergi ke ke rumah..saya kan punya nenek, disana ada di Pakem itu ada, punya kebun salak, saya dateng kesana. Setiap hari minggu pasti tak buat hari rekreasi, gitu.” W.C 12-19 ”Saya terutama hari Minggu mbak. Hari Minggu itu saya itu sepertinya tidak ingin berpisah, maksudnya yo ora gelem ditinggal dimana, saya harus ikut, itu kalau, kalau hari Minggu. Pokoknya tak buat hari khusus gitu, mbok dia ingin kemana, saya ikut.” W.AI 42-AJ 4 ”Ya kadang kalau anak-anak sudah tidur ya kita liat, nonton tv, duduk santai di halaman gini sambil menikmati udara segar gitu.” W.C 38-41 “Jam 7 gini kan sudah tidur semua, kadang lihat tv, kadang ya tidur bersama, gitu .” W.D 12-14 “Ya saya berusaha kalau suami pulang saya bertahan untuk tidak tidur dulu, saya cari kegiatan.” W.K 15-17 En juga berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya ketika mengetahui pasangan suka minum kopi maka En akan membuatkan. Semua hal yang dilakukan En diatas, dalam usaha untuk memberikan yang terbaik kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Kalau saya apa ya? Ya semua, hampir semua keinginan bapak itu kalau bisa saya usahakan. Saya usahakan, misalnya dia suka minum kopi, saya berusaha membuatkan, gitu.” W.AC 15-20 “Ya selama ini saya berusaha untuk yang terbaik, gitu.” W.J 11-12 Dalam hal penampilan diri, setiap hari En berusaha untuk berpakaian yang bersih di depan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Kalau saya ya seadanya mbak ya, kalau bisa tu ya setiap hari tu kalau berpakaian yang, yang bagus, walaupun gak baik tapi bersih, menarik, gitu.” W.AA 14-17 Jadi dalam membagikan diri dan miliknya kepada pasangan, En berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan dengan meluangkan waktunya pada hari Minggu untuk bersama pasangan dan setiap harinya meluangkan waktu setelah pasangan pulang kerja untuk menemani pasangan. Dalam hal penampilan, En berusaha untuk tampil bersih setiap hari. Selain itu En berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan. g Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai, dilakukan En dengan cara menceritakan masalahnya kepada pasangan dan pasangan akan membantu untuk memberikan jalan keluarnya. En merasa senang mendapatkan dukungan dan dorongan semangat dari pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “ Saya cuma cerita aja itu, lalu suami saya ya memberi jalan keluar gitu, mendukung saya.” W.G 14-16 ” Perasaan saya ya pasti senang mbak, iya, karena didorong, didukung, diberi semangat.” W.BF 25-27 Dukungan emosioanal juga dirasakan ketika En sakit yaitu En merasa mendapat perhatian dari pasangan. En ditanyai bagian mana yang sakit, di kerokin sambil diajak bersenda gurau atau diperiksakan ke dokter. Semua itu membuat En cepat sembuh. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ” Bapak perhatian kok ama saya bila sakit, ditanya apa yang dirasakan, saya diperiksakan, dikerokin sambil senda gurau jadi cepat sembuh.” W.BO 29-32 Jadi penerimaan dukungan emoional dari pasangan ditunjukkan dengan perasaan senang karena mendapatkan dukungan yang berupa pemecahan masalah dan dorongan semangat dari pasangan ketika sedang mengalami masalah. Selain itu, dukungan emosional juga diterima En ketika sakit, yaitu En merasa diperhatikan oleh pasangan sehingga En cepat sembuh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI h Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai Pada saat dibutuhkan, En berusaha untuk memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai dengan cara membantu memberikan jalan keluar ketika pasangan mengalami masalah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya saya hanya memberi jalan keluarnya aja.” W.BA 24-25 En berusaha memberikan semangat dan membantu memikul beban pasangan ketika pasangan sedang mengalami kesusahan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Ee untuk saat ini kan bapak saya sebagai pekerja yang kasar gitu, wiraswasta, ya kadang keadaan sok sulit, susah mencari nafkah itu, kadang cuma sedikit, tapi ya saya dorong, saya beri semangat, ‘nggak papalah’, ya kita kan saling mengisi, ya karena saya punya sedikit, meskipun kecil ya kalau bapak baru nggak ada ya akulah, gitu.” W.BF 31-39 Pada saat pasangan sakit, En berusaha memberikan dukungan emosional dengan cara, memberikan perawatan yang baik kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Jelas mbak, jelas saya perhatikan. Ya dalam kebutuhan jasmani maupun rohani. Kalau jasmani ya misalnya sedang sakit gitu ya tak rawat, hampir setiap hari mbak, saya itu pasti tak apa ya…ya tak pijitin gitu lho mbak sambil tertawa, biar sehat.” W.BE 34-40 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa En memberikan dukungan emosional kepada pasangan dengan memberikan semangat dan membantu meringankan beban pasangan. En berusaha memberikan jalan keluar ketika pasangan sedang mengalami masalah ataupun dalam kesusahan. i Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai Komunikasi secara intim yang dilakukan oleh En dengan orang yang dicintai adalah dengan menceritakan semua masalah dan semua yang dialami secara jujur kepada pasangan. En mengungkapkan segala isi hati kepada pasangan tanpa ada yang dirahasiakan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Selama ini pokoknya masalah saya selalu saya utarakan, ndak pernah, ndak pernah apa ya? Bohong gitu, semua apa yang saya alami saya ceritakan. Jujur gitu.” W.F 45-G 3 ” Itu jalan yang utama ya mbak. Saya ada uneg-uneg apa itu pasti saya bicarakan sama suami saya, bukan ke orang lain. Sementara ini semua saya ungkapkan mbak, saya nggak ada istilahnya rahasia gitu nggak ada.” W.BF 42-BG 2 ” Setelahnya, soalnya sebelumnya kami itu gak pernah bersatu gitu, jadi bapak pulang yang adanya cuma seneng gitu, kalau selama ini kan selalu bersama, tapi yo sering ada kejanggalan- kejanggalan, jadi cekcok kecil-kecilan. Ya saling dibicarain aja biar sama-sama ngerti.” W.BD 2-9 Jadi En melakukan komunikasi secara intim kepada pasangan dengan cara menceritakan semua masalah dan segala yang dialami serta segala isi hati kepada pasangan secara jujur, tanpa ada rahasia. j Menganggap orang yang dicintai berharga En menganggap orang yang dicintai berharga, dimana hal itu terlihat ketika pasangan tidak ada maka En merasa kesepian. Selain itu, En merasa lebih senang dengan keadaan yang sekarang, meskipun pemasukan berkurang tetapi lebih merasa senang karena bisa ketemu dengan pasangan setiap hari. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…pendamping gitulah, kalau sendiri kan merasa sepi gitu, jadi harus ada pendamping.” W.B 8-10 “Walaupun sekarang uang cuma sedikit tapi berusaha untuk bahagia. Lebih senang karena bisa bertemu tiap hari.” W.BB 38-40 “Selama ini sepertinya perasaan itu malah bertambah mbak, malah bertambah sayang, bertambah deket, walaupun keadaan seperti ini tapi saya berusaha selalu gembira. Saya rasa setelahnya, ee ya itu tadi mbak, sebelumnya kan saya gak bisa bersatu, jadi menikmatinya sekarang ini sambil tertawa, adanya cuma seneng gitu.” W.BD 38-42, BE 2-6 Setiap hari, En dapat bertemu dengan pasangan namun terkadang En merasa waktu kebersamaan dengan pasangan kurang sehingga pada siang hari terkadang En meminta pasangan untuk pulang. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ” Ya selama ini kan setiap hari ketemu walaupun hanya pagi sama, sama sore, kadang siang itu tak suruh pulang rasane pengen, pengen apa ya mbak? pengen bersama terus…” W.AD 14-18 Jadi anggapan bahwa pasangan berharga, ditunjukkan oleh En yang merasa kesepian bila tidak ada pasangan dan merasa lebih senang bisa hidup bersama dan bertemu pasangan setiap hari meskipun pemasukan menjadi berkurang. Setiap hari dapat bertemupun terkadang masih dirasa kurang bagi En sehingga terkadang pada siang hari En meminta pasangan untuk pulang. 2 Gairah a Daya tarik fisik Daya tarik fisik pada pasangan, muncul dalam diri En ketika melihat pasangan, dimana En menganggap pasangan mempunyai wajah yang ganteng. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Bagi saya ya karena suami saya gantenglah, bagi saya sambil tertawa.” W.AA 3-5 “Ya apa ya..gantenglah…sambil tertawa, bagi saya, ya itu relatif ya…” W.BE 25-26 Jadi, bagi En, daya tarik fisik pada pasangan adalah karena kegantengan dari pasangan. b Daya tarik seksual Daya tarik seksual pada pasangan yang muncul dalam diri En ditunjukkan dengan hubungan seksual yang masih dilakukan sampai sekarang. En merasa senang, bahkan merasa seperti di surga setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… masih, sering sambil tertawa Ya paling seminggu 2, 3 kali, kadang yo seminggu ndak, tergantung kalau rasa baru capek ya…sambil tertawa ya libur dulu.” W.AC 43-45, AD 1 “Ya seneng mbak perasaannya ya seperti, seperti di surga ya setelah melakukan hubungan seksual-Red…” W.AD 8, 10-11 Bagi En sendiri, dorongan seksual sudah mulai menurun karena faktor usia yang sudah menginjak kepala 4. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: ”Gimana ya? Kalau saya yo apa ya? Kalau saya ya, kalau bapak itu mungkin 2 hari, 3 hari itu minta tapi saya kan umurnya sudah terlalu, sudah terlalu apa? Ya sudah berkepala 4 jadi saya yo sok, sok gak cocok gitu.” W.AD 21-27 Hal ini didukung oleh pernyataan dari suami, yaitu: ”... yang mungkin ndak bisa ditutupi itu usia mbak, mungkin saja saya agak lebih muda, mungkin saya lebih, kalau dikatakan agak agresif ya sama ibuk, ibuk agak lebih kurang sedikit, tapi kadang-kadang tak kasih dorongan apa ya? Stimulan, agar dia jangan terlalu berkecil hati atau apa ya mungkin, soalnya kadang dia tu, aku kok gak kayak kamu ya, ada yang menurun, ada yang berkurang, ada yang mungkin ndak sepeti dulu, mungkin agak kurang agresif atau bagaimana menyebutnya saya ndak tahu...” W.BK 35-BL 3 Jadi daya tarik pada pasangan, ditunjukkan dengan hubungan seksual yang masih dilakukan sampai sekarang meskipun En merasa sudah mengalami penurunan dorongan seksual. En merasa senang dan bahkan merasa seperti di surga setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan. c Hasrat untuk bersatu Hasrat untuk bersatu dengan pasangan, ditunjukkan En dengan adanya perasaan sedih, khawatir dan cemburu bila pasangan berpamitan hendak pergi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… ya khawatirlah, sedih, kadang ya cemburu, kadang sore gini kadang lho mbak, kadang kan dia juga istilahnya mekelaran gitu lho, kadang dia pamit, aku tak kesana ya, ya kadang saya ya memberi ijin, tapi kadang ya disini kadang ada rasa cemburu gitu.” W.K 30-36 Hasrat untuk bersatu dengan pasangan juga terlihat dari harapan En yang tidak ingin hubungan dengan pasangan menjadi renggang. Hal itu didasari anggapan bahwa pasangan merupakan teman hidup. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “… bapak itu sudah saya anggap sebagai teman hidup gitu mbak, jadi yo ndak..apa ya? Kalau bisa jangan sampai renggang, gitu. Walaupun kita bertemu hanya sebentar, tapi saya, bagi saya ndak masalah, gitu.” W.AE 30-36 Jadi hasrat untuk bersatu dengan pasangan terlihat dari perasaan sedih, khawatir dan cemburu dari En bila suami pergi. Selain itu, En menganggap bahwa pasangan merupakan teman hidup sehingga tidak menginginkan hubungan menjadi renggang. 3 Komitmen a Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah Perhatian En terhadap hubungan ketika menghadapi masalah terlihat ketika keadaan ekonomi keluarga sedang tidak baik tapi tetap tidak ingin berpisah dengan pasangan karena menganggap bahwa pasangan merupakan teman hidup. Masalah ekonomi, berusaha dihadapi bersama dengan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya karena saya sudah punya anak 2 gitu mbak jadi yo jangan sampai, jangan sampai berpisah walaupun ekonomi dalam keadaan seperti ini, karena itu tak anggep sebagai teman hidup saya kalau bisa ya sampai akhir gitu.” W.AF 7-13 “Kalau saya ya cuma, cuma humor aja, kalau yang, yang beneran itu nggak mungkin mbak, nggak mungkin, tapi yo kalau pas dalam keadaan apa ya? Gak bersatu gitu, mungkin ada masalah kecil, tapi yo sok sering, sering bilang gitu pisah-Red tapi yo cuma intermezo aja.” W.AF 40-AG 2 “…pekerjaan banyak ya tak kerjakan bersama gitu, gak punya, sedikit gitu ya apa adanya digunakan.” W.BD 16-19 Perhatian terhadap hubungan juga terlihat dari usaha En agar jangan sampai terjadi pertengkaran yang besar sehingga ketika pasangan marah-marah maka En berusaha menahan diri untuk tidak ikut marah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Kadang ya saya berusaha agar tidak terjadi pertengkaran yang besar. Dulu saya sama suamiku kadang suka marah-marah gitu lho tapi sekarang saya berusaha untuk tidak marah, saya akan selalu menghormati sebagai suami.” W.BA 33-BB 5 “Gak pernah saya terjadi cekcok yang lebih besar, apalagi sampai apa ya? Yang laki-laki pulang ke rumah ibunya, gak, saya jaga jangan sampai terjadi seperti itu.” W.BC 25-29 Jadi perhatian En terhadap hubungan ketika menghadapi masalah ditunjukkan dengan harapan En yang tetap tidak ingin berpisah dengan pasangan walaupun keadaan ekonomi sedang tidak baik. Selain itu En juga berusaha untuk menahan diri tidak marah ketika pasangan sedang marah. b Keputusan untuk memelihara hubungan Keputusan En untuk memelihara hubungan dikarenakan En merasa susah bila tidak ada pasangan jadi merasa lebih baik kalau ada pasangan. Keputusan tersebut juga didasari oleh keyakinan En bahwa bila menikah lewat gereja maka tidak boleh bercerai. Selain itu En juga sudah merasa seiya sekata dengan pasangan. En berusaha memegang teguh pilihannya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Eem saya apa ya? akan berusaha mempertahankan, kalau bisa damai teruslah, ndak ada masalah apa-apa, gitu.” W.D 44-E 2 “ Ya sebagai, apa ya mbak, eem kadang kalau ndak ada suami ya susahe sambil tertawa. Lebih baik kalau ada, walaupun dalam keadaan seperti ini tapi lebih baik, lebih bahagia kalau lengkap, ada, gitu.” W.AF 16-22 “Ee waktu dulu ya saya pilih, wah itu teman hidup yang, yang bagus, yang cocok, sama gitu, tapi ya sekarang keadaannya kayak gini tapi ya saya tetap, tetap teguh gitu.” W.AG 15-19 “Menurut saya ya karena saya sudah menikah lewat gereja, jadi ya peraturannya kan tidak boleh itu, apa? Berpisah gitu, ndak boleh bercerai.pokoknya saya sudah seiya sekata tertawa.” W.AG 22-27 Keputusan tersebut didukung oleh keyakinan bahwa pasangan benar-benar sayang kepada En. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya karena suami saya sayang sekali sama saya, demikian juga saya. Kalau menurut saya, suami saya itu yowis tresno tenan gitu lho mbak, udah sayang bener, walaupun saya sudah tua, lebih tua tapi dia tetep memperhatikan saya.” W.AH 26-27,AI 15-19 Selain karena beberapa hal diatas, anak merupakan penguat bagi En untuk tetap memelihara hubungan dengan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ya karena saya sudah punya anak 2 gitu mbak jadi yo jangan sampai, jangan sampai berpisah walaupun ekonomi dalam keadaan seperti ini, karena itu tak anggep sebagai teman hidup saya kalau bisa ya sampai akhir gitu.” W.AF 7-13 Jadi keputusan En untuk memelihara hubungan didasari oleh perasaan membutuhkan pasangan dan keyakinan bahwa pernikahan lewat gereja tidak boleh bercerai serta perasaan cocok yang seiya sekata dengan pasangan. En merasa yakin dengan pilihan yang telah dibuat dan berusaha memegang teguh karena En merasa yakin bahwa pasangan benar-benar sayang kepada En dan begitu pula perasaan En kepada pasangan. Selain itu, kehadiran anak memperkuat keinginan En untuk tetap memelihara hubungan dengan pasangan. e. Deskripsi Hasil Responden 5 1 Keintiman a Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai Keinginan Dg untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai ditunjukkan dengan mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan dan kemudian berusaha untuk memenuhinya, misalnya kebutuhan akan pakaian dan makanan kesukaan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya mengamati. Ya kebutuhannya apa, pakaiannya, atau makanannya apa, kesukaannya apa.” W.B 11-13 ”Kalau bisa semampu saya dipenuhi, kalau tidak, yang kayaknya, yang kayak rumah gitu kan nggak bisa dipenuhi, kalau kebutuhan pangan, sandang yang masih bisa dijangkau, bisa dipenuhi.” W.A 33-37 “Ya memiliki, misalnya saya lihat aa ini belum punya pakaian, ya udah beli pakaian, terus kalau senengan saya apa, istri saya selalu memenuhinya.” W.E 9-12 Dalam meningkatkan kesejahteraan pasangan, Dg berusaha untuk mendukung hobi pasangan yang senang dengan tananam hias, yaitu dengan mengantar pasangan mencari tanaman hias baru atau pot-pot tanaman. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya kalau dulu seperti seneng bunga gitu kan dulu nggak tau, sekarang saya jadi sering nganter dia beli bunga atau pot-pot gitu …” W.AB 33-37 Hal tersebut didukung oleh hasil observasi, yaitu: Sewaktu di depan rumah, saya mengomentari bunga anggrek yang di tempelkan di pohon mangga, kemudian Ss menceritakan bahwa dulu tanaman anggrek tersebut dibawakan sang suami sewaktu pulang bertugas dari luar pulau Jawa. O.C 38-44 Jadi keinginan Dg untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan, diwujudkan dengan mengamati kebutuhan pasangan dan kemudian berusaha memenuhinya. Dg juga berusaha mendukung hobi pasangan dengan kesediaannya mengantar pasangan untuk mencari tanaman baru atau membelikan tanaman baru. b Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai Dg mengalami saat-saat yang membahagiakan dengan orang yang dicintai khususnya pada saat tidak dinas ke luar kota sehingga bisa dekat dengan istri dan keluarga. Kebahagiaan juga dialami ketika bisa pergi jalan-jalan ataupun bercengkerama dan bercanda bersama istri dan anak di rumah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya bahagia, karena deket istri, deket keluarga, dibandingkan kalau dines luar kita sendiri, yang semuanya laki-laki.” W.B 28-31 “Ya banyak hal, disaat kita jalan-jalan atau di rumah bercengkerama, bercanda bersama istri dan anak...” W.B 35- 37 Jadi Dg mengalami kebahagiaan dengan pasangan khususnya pada saat bisa berada di rumah dan melakukan berbagai hal dengan pasangan. c Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai Dg memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai, yaitu dengan menganggap bahwa tidak ada hal yang kurang dari pasangan. Dg merasa bahwa kekurangan dari pasangan dapat ditutup dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelebihannya. Dg dapat menerima pasangan sebagaimana adanya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Kekurangannya sepertinya gak ada karena ditutup sama kelebihannya jadi gak ada kekurangannya.” W.AB 6-9 “Ya gimana ya, istriku tu memang lebih cerewet jadi kalau marah tu sukanya ngomel-ngomel. Ya memang dia seperti itu, bagiku nggak masalah. Tapi sebenarnya hal itu bukan saya anggap sebagai kekurangan ya, memang kita berbeda aja, kalau saya kan cenderung diam-diam aja kalau marah, jadi ya itulah istri saya. Bagi saya sampai saat ini dia oke-oke aja.” W.BC 1- 10 Jadi penghargaan yang tinggi dari Dg kepada pasangan terlihat dari penerimaan yang sebagaimana adanya terhadap pasangan dan bagi Dg, kelebihan pasangan lebih menonjol sehingga dapat menutup kekurangan . d Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan Pada saat-saat dibutuhkan, Dg mengandalkan orang yang dicintai, bila terjadi sesuatu maka pasangan merupakan orang pertama yang menjadi tempat sandaran, misalnya pada saat mengalami masalah atau pada saat sakit, biasanya Dg mengeluh ke pasangan dan pasangan akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI segera memberikan tanggapan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Oo jelas, seumpama saya punya masalah, seumpama saya sakit gitu, jadi sakit gini gini keluhannya, langsung istri menanggapi.” W.D 9-12 ”Ya istrilah. Kalau sudah berumah tangga, apa-apa kan dibaginya sama istri, ya masalah, ya seneng. Orang yang paling dekat sama saya kan istri, jadi ya kalau ada apa-apa ya larinya ke istri.” W.BC 14-19 Jadi pengandalan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan ditunjukkan Dg dengan menjadikan pasangan sebagai tempat sandaran pertama bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. e Saling pengertian dengan orang yang dicintai Saling pengertian dengan orang yang dicintai, ditunjukkan Dg misalnya dengan membelikan baju yang belum dimiliki pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya memiliki, misalnya saya lihat aa ini belum punya pakaian, ya udah beli pakaian, terus kalau senengan saya apa, istri saya selalu memenuhinya.” W.E 9-12 Dg juga pengertian dalam hal kebutuhan dapur. Hal itu terlihat ketika Dg mengetahui bahwa kebutuhan dapur sudah habis maka Dg berinisiatif untuk membawakan dari koperasi kantor karena kebetulan Dg bertugas di koperasi kantor. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara dengan istri, yaitu: “ Kalau beras biasanya, suami kan di koperasi ya, biasanya kalau beras habis, ambil beras, apa susu atau apa itu biasanya iya, kebetulan memang di kantor suami megang koperasi jadi apa sekiranya di rumah nggak ada, apa sarden gitu, lauk, ya bawa. Kalau beras gitu biasanya, wah berasnya dah habis gitu, bawa, nanti pulang itu sudah bawa. Kalau misalnya ada acara, anak itu, nggak dimakan, walaupun misalnya sepele ya dapet boks itu dibawa pulang, dikasihkan anaknya.” W.J 17-29 Dalam pekerjaan rumah tangga, Dg juga tidak segan-segan untuk menggantikan pekerjaan pasangan bila melihat pasangan sedang kelelahan, misalnya mencuci baju atau mengantar anak ke sekolah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara dengan istri, yaitu: “… kalau saya capek nganter anak ya yang nganter suami trus kadang bantuin nyuci baju…” W.AM 15-18 Kesalahpahaman dapat terjadi karena kurangnya pengertian dari Dg, yang akhirnya dapat memicu timbulnya pertengkaran. Namun pada akhirnya hal tersebut akan dapat memunculkan sikap pengertian dari Dg. Hal itu terlihat dalam hasil wawancara dengan istri, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ” Ya mungkin cuma salah paham aja, dia kurang bisa ngertiin gitu yang kadang-kadang menjadi pemicu timbulnya masalah, misalnya kayak kemaren itu,aku tu kan dah masak pagi-pagi gitu lha trus suamiku tak suruh makan eh malah dianya gak mau, lha aku kan jengkel ya, masak dia gak bisa menghargai, gitu, malah krupuknya di tendang, ya udah sekalian aja tak injek-injek itu krupuknya, gitu aja sih. . Lha ak kan juga nggak tau kalau ternyata dia memang lagi nggak mau makan, kalau dia ngomong kan jadi lebih enak, aku lebih bisa menerima gitu lho. Palingan tu ya seperti itu, nanti kalau aku udah kayak gitu trus suamiku mbujuk aku, kalo gak ya aku malah semakin menjadi marahnya, tapi habis itu ya udah baikan lagi” W.BC 3-23 Jadi sikap saling pengertian dari Dg kepada pasangan ditunjukkan dengan berusaha memenuhi apa yang belum dimiliki pasangan. Dg juga tak segan-segan untuk mengantikan tugas pasangan bila melihat pasangannya lelah, baik dalam hal pemenuhan kebutuhan dapur ataupun pekerjaan rumah tangga, namun terkadang munculnya sikap kurang pengertian dari Dg dapat menimbulkan kesalahpahaman dan pertengkaran. f Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai Dg membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai dengan berusaha memenuhi kebutuhan pasangan dalam hal makanan dan pakaian. Dg berusaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pasangan, dimana Dg selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “ Kalau bisa semampu saya dipenuhi, kalau tidak, yang kayaknya, yang kayak rumah gitu kan nggak bisa dipenuhi, kalau kebutuhan pangan, sandang yang masih bisa dijangkau, bisa dipenuhi.” W.A 33-37 “ Sama, saya juga begitu, apa yang dia butuhkan, apa yang dia inginkan, ya kalau saya mampu ya itu saya laksanakan, saya turuti. Ya seumpama dia pengen shoping gitu, saya anter, sebisa mungkin saya anter, kalau nggak bisa ya besoknya lagi.” W.E 16-22 ”... seumpama saya punya uang ya saya berikan yang terbaik buat dia.” W.E 44-F 1 ”Ya biasalah, ribut-ribut kecil mungkin karena gak sama aja keinginan kita, jadi saya maunya apa, istri saya mau apa. Ya istri saya kan orangnya cerewet gitu, jadi ya apa-apa tu ngomel aja, maunya diturutin terus. Ya kadang saya tu lebih banyak diam, kalau dia masih ngomel terus, atau sekiranya kok malah menjadi ya udahlah saya turutin aja maunya.” W.BA 28-33, 36-39 Dg juga meluangkan waktu untuk pergi jalan-jalan bersama istri dan anaknya. Selain itu, dalam hal cerita, Dg sering membagikan cerita pengalamannya kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya meluangkan, kayak hari libur, kita jalan-jalan ke mall atau kemana.” W.B 24-25 “Ya saya sering cerita, kalau ada apa apa, begini begini, saya cerita itu ke istri, jangan, gini gini gini.” W.D 18-20 Dalam kehidupan sehari-hari, Dg juga berbagi dalam hal melakukan pekerjaan rumah, misalnya memasak, mencuci dan membersihkan rumah yang dilakukan bersama dengan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “ Ada, kayak nyuci, masak, itu kan bareng-bareng, ya bersihkan rumah, nyapu, itu kan.” W.B 18-20 Dalam hal penampilan, Dg berusaha menjaga penampilan yang sesuai dengan apa yang disukai oleh pasangan yaitu dengan memotong rambut yang mulai panjang, memcukur kumis yang mulai tumbuh dan mengenakan pakaian yang rapi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ada, seperti kalau rambut saya mulai panjang, saya potong, kalau kumis saya mulai tumbuh sekarang mulai tumbuh ya, nanti saya kerok. Trus seumpama..pakaian saya mulai kumal dia nggak suka, nah saya ganti yang agak rapi gitu.” W.G 3-9 Jadi Dg membagikan diri dan miliknya kepada pasangan dengan berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan dalam memenuhi kebutuhan pasangan. Dg juga meluangkan waktunya untuk pasangan. Selain itu Dg juga berbagi cerita kepada pasangan. Dalam pekerjaan rumahpun Dg berbagi dengan pasangan untuk melakukan pekerjaan rumah secara bersama. Penampilan selalu dijaga oleh Dg sesuai dengan yang disukai oleh pasangan g Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai Penerimaan dukungan dari orang yang dicintai, ditunjukkan Dg dengan perasaan senang karena pasangan ada ketika dibutuhkan. Pasangan akan segera memberikan tanggapan dengan memberikan nasehat ataupun hanya sekedar memberikan komentar ketika Dg mengeluhkan masalah kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Oo jelas, seumpama saya punya masalah, seumpama saya sakit gitu, jadi sakit gini gini keluhannya, langsung istri menanggapi.” W.D 9-12 “Kalau dilakukan sama istri hanya memberikan nasehat, mengomentari bagaimana, kalau memang baik ya dilakukan dengan baik, kalau terjadi masalah ya diselesaikan dengan sebaik-baiknya.” W.D 26-31 “Ya senenglah, ketika saya lagi butuh, dia ada buat saya.” W.BC 23-24 Dukungan emosional dari pasangan juga diterima ketika Dg mengeluh sakit maka pasangan akan segera menanggapi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Oo jelas, seumpama saya punya masalah, seumpama saya sakit gitu, jadi sakit gini gini keluhannya, langsung istri menanggapi.” W.C 31-34 Jadi penerimaan dukungan emosional dari pasangan ditunjukkan dengan perasaan senang atas keberadaan pasangan ketika dibutuhkan. Dg juga merasakan dukungan emosional dari pasangan dengan adanya respon positif dari pasangan ketika Dg mengeluhkan sakitnya. h Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai Dg memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai dengan memberikan nasehat kepada pasangan ketika pasangan mengalami masalah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Kalau istri dalam masalah biasanya ya sama, kita saling memberikan nasehat, seperti itu kalau nggak bener ya kita katakan nggak bener, kalau memang baik ya kita katakan nggak baik.” W.D 35-39 Pada saat anak sakit dan pasangan menjadi bingung, Dg berusaha menenangkan pasangan dengan menganjurkan untuk dibawa ke rumah sakit saja. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Kalau perselisihan pendapat ya ada, umpama anak panas, istri bingung ya kita kasih nasehat nggak papa, kalau memang parah kita bawa ke rumah sakit.” W.B 41-44 Jadi Dg memberikan dukungan emosional kepada pasangan dengan memberikan nasehat ketika pasangan menghadapi masalah dan pada saat anak sedang sakit, Dg berusaha memberikan ketenangan kepada pasangan. i Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai dilakukan Dg dengan menceritakan masalahnya kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya kalau perlu-perlu aja. Misalnya kalau seperti ini ni, saya sedang kebingungan untuk mencari sopir untuk menggantikan saya mengantarkan tamu ke luar kota karena saya sendiri punya urusan lain, ya saya cerita ke istri. Kalau ada masalah ya saya ceritanya ke istri.” W.BB 24-31 Jadi komunikasi secara intim dengan pasangan, terlihat dari keterbukaan Dg mengungkapkan masalahnya kepada pasangan. j Menganggap orang yang dicintai berharga Anggapan Dg bahwa orang yang dicintai berharga ditunjukkan dengan perasaan sedih dan kangen ketika jauh dari pasangan. Dg merasa lebih nyaman bila dekat pasangan dan merasa tidak lengkap serta hampa bila tidak ada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Seumpama saya mau berangkat ya? ya ada perasaan, namanya orang ya, ada perasaan sedih atau bagaimana, tapi itu bisa kita hindarkan karena apa yang kita lakukan demi mereka juga.” W.F 16-20 “Ya kangen, rindu.” W.F 23 “Maksudnya ya lebih dekat dengan istri kan lebih enak, lebih nyaman.” W.H 14-15 ” Yang membuat yakin karena kalau saya nggak ada dia sepertinya ya hampa gitu.” W.I 16-17 ”Ya mungkin saat dinas keluar kota aja, rasanya sepi, biasanya kan bersama-sama, tidur bareng, ada yang merangkul, ada yang untuk curhat, kalau gitu kan gak ada…” W.AA 30-AB 3 ”…ya saya sendiri juga gak mau sendiri, rasanya kurang lengkap kalau gak ada dia.” W.AB 32-34 Jadi anggapan bahwa pasangan berharga, ditunjukkan dengan perasaan membutuhkan pasangan, dimana Dg merasa tidak lengkap dan hampa bila tidak ada pasangan. 2 Gairah a Daya tarik fisik Dg mempunyai daya tarik fisik terhadap pasangan. Daya tarik tersebut di timbulkan oleh kecantikan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Banyak, ya itu yang saya katakan tadi pertama, cantik, iya to?...” W.G 18-19 “Ya dia cantik-cantik aja menurutku, tidak ada yang aneh, seperti kebanyakan wanita lainnya. Secara fisik ya…menurutku dia cantik.” W.BB 38-41 Jadi daya tarik fisik pada pasangan dapat muncul karena kecantikan pasangan. b Daya tarik seksual Daya tarik seksual pada pasangan, ditunjukkan dengan membelai rambut pasangan sambil bercerita. Dg mencium dan memeluk pasangan sebelum pergi dan biasanya pasangan kemudian mencium tangan Dg. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “Ada, ya seperti membelai rambutnya, trus kita bercerita, trus ya sukanya dia apa, gitu.” W.G 34-36 “Ada, seumpama mau pergi cium kiri kanan ya peluk-peluk dulu trus biasanya istri saya cium tangan saya dulu.” W.G 42-44 Daya tarik seksual dari suami kepada pasangan juga ditunjukkan dengan hubungan seksual yang masih dilakukan sampai sekarang. Hubungan seksual dengan pasangan dilakukan sesering mungkin bila ada kesempatan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Jelas, masih berhubungan intim kalau gak ya kurang marem. “ W.AA 3-4 “Ya kalau ada kesempatan ya sesering mungkin. Ya bisa 6 kali, 7 kali, tergantung, begitu ada kesempatan ya kita lakukan.” W.AA 5-12 Meskipun masih terlihat adanya daya tarik seksual pada pasangan namun keromantisan sudah mulai berkurang karena Dg merasa bahwa hal tersebut sudah tidak perlu lagi. Hal tersebut terlihat dalam hasil observasi, yaitu: Pada saat itu Ss mengeluh bahwa sekarang sudah tidak pernah dibelai, dipegang tangannya, seperti dulu lagi. Ss mengatakan bahwa Dg sudah tidak seromantis dulu. Menanggapi hal itu, Dg hanya mengatakan bahwa hal tersebut sudah tidak perlu lagi. O.D 15-22 Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan istri, yaitu: “ Sekarang suamiku tu dah gak kayak dulu lagi, sampe aku tu kadang-kadang ngomong gini ke dia, pah mbok sekali-sekali aku tu kalau duduk gitu dipegang tangannya kayak dulu gitu, sekarang udah gak pernah.” W.BB 35-40 Jadi daya tarik seksual dari Dg kepada pasangan ditunjukkan dengan membelai, mencium dan memeluk pasangan. Selain itu hubungan seksual dengan pasangan juga masih dilakukan sampai sekarang dengan frekuensi yang sesering mungkin. Meskipun begitu, keromantisan dengan pasangan sudah berkurang karena Dg merasa sudah tidak perlu lagi. c Hasrat untuk bersatu Hasrat untuk bersatu dengan pasangan, ditunjukkan oleh Dg dengan keinginan untuk terus bersama pasangan karena sudah merasa cocok dan nyaman. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya karena merasa cocok dan nyaman jadi ya saya ingin bisa sama dia terus.” W.BB 34-35 Hasrat untuk bersatu dengan pasangan juga ditunjukkan dengan adanya perasaan cemburu, bahkan ketika pasangan sedang berbicara dengan temannya. Hal tersebut nampak dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya pernah. Seumpama istri ngobrol sama orang lain ya cemburu saya, siapa dia? Walaupun itu temannya.” W.AD 25- 28 Jadi hasrat Dg untuk bersatu dengan pasangan, terlihat dari keinginan Dg untuk terus bersama dengan pasangan serta adanya perasaan cemburu. 3 Komitmen a Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah Dg tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah. Hal itu terlihat dari usahanya untuk segera menyelesaikan bila terjadi masalah kecil agar tidak menjadi semakin membesar. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya biasa aja ya, kalau masalah gede sampai minggat-minggat gitu ya gak pernah, ya jangan sampai, pokoknya kalau ada sesuatu yang mengganjal cepat saja diselesaikan biar gak bertambah semakin besar.” W.BA 20-25 “Kalau ribut masalah kecil..ya ada, cuma kan tidak lama, paling berapa detik aja sudah sembuh lagi. Pokoknya kalau ada masalah kecil segera diselesaikan biar tidak bertambah besar. Biasanya kalau kayak gitu saya mudah melupakan.” W.H 27- 32 Jadi Dg memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah dengan cara segera menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan tidak memperbesar masalah kecil. b Keputusan untuk memelihara hubungan Dg mempunyai keputusan untuk memelihara hubungan dengan pasangan. Hal itu didasari oleh dua alasan, yaitu adanya anak dan yang kedua karena Dg sudah merasa satu jiwa dengan pasangan sehingga tidak bisa dipisahkan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya pertama ya kita ya saling mengerti, trus yang jelas kita selalu, apa yang kita inginkan atau yang kita.... Alasannya yang pertama karena ee kita sudah mempunyai anak, trus kedua karena kita sepetinya sudah satu jiwa jadi tidak bisa dipisahkan.” W.H 25-31 Jadi keputusan Dg untuk memelihara hubungan dengan pasangan didasari oleh dua alasan, yaitu adanya anak dan perasaan satu jiwa dengan pasangan. f. Deskripsi Hasil Responden 6 1 Keintiman a Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai Keinginan Ss untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai ditunjukkan dengan menyiapkan makan pagi untuk pasangan sebelum berangkat kerja. Setiap kali pasangan hendak berangkat kerja, Ss menyiapkan bekal minuman dan diletakkan di mobil. Ss juga memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi serta tambahan vitamin untuk pasangan karena pasangan banyak melakukan aktivitas olah raga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…sekarang pagi-pagi aku masak, nyiapin makanan untuk anak, untuk suami…” W.BA 7-8 ”Ya tentulah, misalnya bawain aqua kalau kerja, itu di mobil mesti saya bawain aqua, trus makanan, sarapan itu harus, kebutuhan itu.” W.J 34-37 “Ya memperhatikan makanan, minuman, vitamin, ya seperti itu…” W.AC 32-34 “…suami saya kan olah raga ya, sering olah raga ya, saya tu nyiapin vitamin, makanan itu selalu saya nomor satukan. Ee misalnya sekarang untuk minuman gitu ya, minum susu, walaupun sudah ini ya tetep diberikan, maksudnya minum susu selalu, trus diet-diet ya, terlalu banyak makan daging, lha itu, ya begitulah pokoknya.” W.B 7-15 Hal tersebut didukung oleh data observasi sebagai berikut: Sebelum suami berangkat, istri menyiapkan air minum di botol dan diletakkan di mobil. O.B 5-7 Jadi keinginan Ss untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan ditunjukkan dengan memperhatikan kebutuhan makanan dan minuman pasangan serta memberikan tambahan vitamin bagi pasangan. b Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai Ss mengalami saat-saat yang membahagiakan dengan orang yang dicintai, yaitu pada saat bisa bertemu dengan pasangan karena biasanya pasangan jarang berada di rumah jadi waktu-waktu bisa bertemu dengan pasangan merupakan waktu yang berharga. Kebahagiaan lebih dirasakan oleh Ss ketika bertemu dengan pasangan setelah pasangan pulang dari dinas di luar kota, dimana yang ada hanyalah perasaan senang. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya. Selalu menikmati soalnya suami selalu sibuk jadi waktu itu sangat berharga. Kebanyakan waktu itu di kantor, ya kalau Sabtu sama Minggu libur tapi kadang-kadang kan kena piket, ada tamu gitu, jadi kita itu sebenernya jarang, jarang ketemu gitu jadi sekali ketemu kita manfaatkan waktu itu sebaik- baiknya.” W.C 8-15 “Kalau saat menyenangkan, kalau saya ya, kalau kalau suami sedang dinas trus pulang, kita tu ya itu, saat menyenangkan bagi saya, misalnya suami dinas ke Ambon atau ke luar kota, apa ke Bandung itu kan sering sekolah ya, kalau gak dines ya sekolah, seperti waktu itu sekolah nembak di Malang, 2 minggu, kita gak ketemu, jadi pas ketemu itu rasanya seperti dulu, seperti gimana ya? Seperti baru lagi. Kalau suami pulang dines itu gak, kejelekan, kita kan udah lama ya jadi jahu kejelekan suami tentang kelemahan dia, kebaikan dia jadi yang ada itu baik aja.” W.C 19-29 Jadi pengalaman yang membahagiakan dengan pasangan adalah ketika dapat bertemu dengan pasangan di sela-sela waktu kerja pasangan apalagi waktu pertama kali bertemu setelah pasangan pulang dari dinas di luar kota. c Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai Penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai ditunjukkan oleh Ss dengan tetap menerima segala kekurangan pasangan dan menganggap wajar kekurangan yang dimiliki oleh pasangan. Ss merasa bahwa dirinya mempunyai lebih banyak kekurangan daripada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Oo kalau menurut saya kekurangan suami saya sekarang ini wajar ya…” W.AK 10-12 “Kalau menurutku kekurangan itu wajar ya, semua orang kan gak sempurna, ya aku merasa aku juga punya banyak kekurangan, kalau suami punya kekurangan ya, selama kekurangan itu masih wajar ya ndak menjadikan masalah. Ya sampai sekarang aku bisa menerimanya.” W.BC 39-BD 1 “…cuman ya gak sempurna ya namanya manusia, tapi kalau menurutku wajar-wajar aja sih gak ada kekurangan soalnya gak pernah marah, gak pernah bentak, malah aku lebih cerewet…” W.BE 6-10 Ss banyak memberikan penilaian yang positif kepada pasangan, yaitu pasangan tidak pernah mencela masakan Ss, kalau Ss ingin pergi, pasangan selalu bersedia mengantarkan meskipun sedang lelah. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: ” Trus kalau saya masak gak pernah mencela, kurang ini kurang ini, apa yang dimasakin istri dimakan. Kalau anak dengan istri pengen kemana pasti dianterin, kalau kami ingin belanja kemana, misalnya saya sama anak pengen jalan-jalan apa kemana, gak pernah menolak untuk nganter walaupun capek, dalam arti selama dia masih bisa lakukan ya dia anter, dia lakukan.” W.AJ 27-39 Jadi Ss memberikan penghargaan yang tinggi kepada pasangan dengan menerima segala kekurangan pasangan, dimana kekurangan pasangan dianggap wajar oleh Ss. Ss menilai bahwa pasangan tidak pernah mencela masakan Ss dan selalu bersedia mengantarkan kalau Ss ingin pergi meskipun pasangan sedang lelah. d Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan Ss mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan, misalnya pada saat pasangan sedang kerja tiba- tiba Ss keracunan telor asin dan kemudian segera menghubungi pasangan untuk mendapatkan pertolongan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Dulu waktu itu kan saya makan telor asin trus keracunan, muntah-muntah, suami ada di kantor trus saya telpon langsung dateng, langsung nyariin obat, langsung mbawa saya ke rumah sakit.” W.H 24-29 Dalam kehidupan sehari-haripun, Ss mengandalkan pasangan untuk menjadi tempat bercerita. Jadi bila ada masalah, Ss menceritakannya kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…karena disini saya ya nggak punya temen deket istilahnya selain pasangan itu nggak ada ya, depan samping, belakang, itu kan ibuk-ibuk semua jadi sensitive kalau saya cerita masalah pribadi atau kekurangan saya, jadi ya ceritanya sama suami aja.” W.K 15-21 Ss juga mengandalkan pasangan pada saat anak sakit. Segala urusan akan terasa lebih ringan bila ada pasangan. Perasaan juga akan lebih tenang bila ada pasangan di rumah ketika anak sakit. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Masa sulit menurut saya ketika saya ditinggal dinas keluar sama suami ya, itu menurut saya masa sulit, sama anak sakit. Anak sakit, kalau bisa ya sama suami, kalau anak sakit ada suami kan rasanya jadi tenang.” W.AG 9-16 “Ya sedih ya, berat, tapi kalau anak saya sakit gitu justru saya itu nggak memberi tahu suami saya. Waktu itu pernah anak saya sampai masuk rumah sakit tapi saya nggak bilang, kasian dia disana, nanti malah jadi beban.” W.BA 36-BB 1 Mengandalkan pasangan di saat dibutuhkan juga dilakukan Ss di saat-saat darurat, yaitu ketika terjadi gempa, dimana Ss merasa ketakutan sewaktu terjadi gempa, apalagi pasangan tidak ada di rumah sehingga Ss merasa tidak tenang. Ss merasa ada yang kurang dalam menghadapi hidup bila tidak ada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…kalau gak ada dia ya kurang rasanya. Rasanya tu ngadepin hidup ada yang kurang. Kayak waktu ada gempa tadi gak ada suami cuma aku sama anak sendiri rasanya, padahal cuma ditinggal piket to cuma satu hari tapi rasanya gak enak, gak tenang to?” W.BA 25-32 Jadi Ss mengandalkan pasangan pada saat-saat yang dibutuhkan, yaitu misalnya pada saat sakit, mengalami masalah, dan pada saat terjadi bencana alam. Ss merasa bahwa pasangan ada ketika Ss membutuhkan. e Saling pengertian dengan orang yang dicintai Sikap saling pengertian Ss kepada orang yang dicintai, ditunjukkan dengan adanya pembagian dalam pekerjaan rumah tangga, dimana satu sama lain saling PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI membantu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Trus nyetrikain baju kerja, nyiapin baju kerja trus kalau sudah capek, dia kan sering membantu ya, sering membantu nyuci, sering mbantu bersih-bersih itu kan kalau pagi itu ‘udah gak usah biar mamah aja yang kerjakan, papah kan udah capek di kantor’…” W.AC 24-32 Sikap saling pengertian ditunjukkan pula dalam hubungan seksual dengan pasangan, yaitu bila melihat pasangan sedang lelah maka hubungan seksual tidak dilakukan meskipun sebenarnya menginginkan hal itu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Pengennya sih tiap hari sambil tertawa. Ya kadang-kadang pas gak capek kan, kan saya kalau menurut wanita kan, kalau wanita, wanita itu oke ajalah. Setiap waktu bisa ya, anu me..memenuhi gitu, itu kan tergantung sama suami, ya kalau gak capek, misalnya gak ada kegiatan fisik sepak bola apa lari di kantor kan, biasanya pulang kerja trus tidur.” W.AE 17-28 Pengertian dari Ss juga ditunjukkan ketika pasangan sedang dinas di luar kota. Ss tidak memberi tahu pasangan ketika anak sakit karena tidak ingin membebani pasangan yang sedang bekerja di tempat yang jauh. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya sedih ya, berat, tapi kalau anak saya sakit gitu justru saya itu nggak memberi tahu suami saya. Waktu itu pernah anak saya sampai masuk rumah sakit tapi saya nggak bilang, kasian dia disana, nanti malah jadi beban.” W.BA 36-BB 1 Jadi sikap saling pengertian dengan pasangan ditunjukkan dalam melakukan pekerjaan rumah tangga yang saling membantu. Ss juga berusaha untuk tidak semakin menambah beban pasangan bila pasangan sedang dinas di luar kota. Selain itu dalam hubungan seksual juga terlihat sikap saling pengertian dimana tidak ada pemaksaan dalam melakukannya. f Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai Ss membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai, yaitu dengan meluangkan waktunya pada hari Minggu atau hari libur untuk pergi bersama pasangan dan anak. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Biasanya kan hari Minggu itu sama keluarga, kalau hari Minggu atau hari libur, sebisa mungkin kita keluar, entah itu belanja atau sekedar jalan, mesti kami selalu melakukan itu.” W.C 1-5 Ss berusaha untuk selalu berada di rumah pada saat jam pulang kantor pasangan. Penampilan juga diperhatikan ketika pasangan pulang dari kantor, dimana Ss berusaha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk tampil bersih dan rapi ketika pasangan pulang. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Aku menjaga terutama penampilan ya, kalau mungkin di depan suami aku istilahnya ya kalau sore berpakaian yang pantes, gak pakai babydoll terus, pokoknya kalau suami pulang kantor sebisa mungkin dari rumah aku tu udah bersih, aku juga sudah mandi, anak, anak juga sudah mandi, itu yang menurutku tu suami pulang kerja tu pikirannya juga tenanglah lihat rumah gak semrawut, istri gak acak-acakan gitu.” W.AA 20-33 Setiap pagi, Ss menyediakan waktunya untuk membuat makan pagi bagi pasangan dan anak. Ss menikmati tugasnya sebagai ibu rumah tangga untuk mengurusi suami dan anak. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…sekarang pagi-pagi aku masak, nyiapin makanan untuk anak, untuk suami, ya itulah. Saya pikir yang namanya ibu rumah tangga ya itu jadi sekarang saya malah menikmati jadi ibu rumah tangga, memang tujuan hidupku dari kecil, dewasanya, gedenya itu seperti ini to? Ngurusin anak, ngurusin suami…” W.BA 7-14 Setiap hari Ss memijat pasangan sebelum tidur dan menemani pasangan tidur karena hal tersebut yang diminta oleh pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya kalau mau tidur, kalau malem mesti minta ditemenin, minta dipijitin, ya seperti itu. Kulakukan seperti itu setiap hari.” W.AD 32-35 Jadi dalam membagikan diri dan miliknya dengan pasangan, Ss berusaha untuk memberikan waktunya sebaik mungkin kepada pasangan, baik untuk melakukan kegiatan bersama pasangan ataupun melakukan kegiatan untuk pasangan. Setiap malam sebelum tidur, Ss memijat pasangan. Selain itu, Ss berusaha tampil sebaik mungkin di depan pasangan. g Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai, ditunjukkan Ss ketika mengalami masalah maka pasangan akan memberikan nasehat dan menghibur. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya suami biasanya memberi nasehat. Kalau misalnya, saya kan tinggal di komplek ya, kalau sama tetangga kanan kiri, depan belakang, itu kan sama ya, biasanya ada nggak baiknya, ya kita di rumah di omong, kita keluar, banyak keluar di omong, kita pake baju ini di omong, itu biasanya suami ngasi nasehat aja, memang hidup di komplek seperti itu, saya rasa di manapun di komplek ya memang di komplek ya, dosorot, ada apa sedikit dinilai.” W.H 39-I5 “Biasanya menghiburlah namanya suami…” W.AL 33-34 Ss merasa senang dan terlindungi ketika pasangan memberikan dukungan pada saat Ss mengalami saat sulit. Selama ini Ss juga merasa mendapatkan banyak dukungan materi dari pasangan, selain dukungan emosional sehingga bisa melakukan banyak hal. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu: “Perasaanku ya senang, ya aku merasa senang, merasa terlindungi, ya begitulah gunanya suami, kalau aku kadang gini, kayak aku gak bisa cari uang, aku dikasih kemudahan misalnya pengen apa dibeliin, aku merasa suamiku tu banyak mendukungku dalam segala hal, ya kayak, ya merasa dalam kehidupan sehari-hari aku tu bisa makan semua dari suami, gitu, bisa belanja, bisa minum sambil tertawa, bisa…itu kan aku merasa di rumah ya, gak nyari uang, gak punya penghasilan apa-apa sedang kita tu dalam rumah tangga tu sehari-hari banyak sekali pengeluaran dari mulai dari anak bayar buku, bayar sekolah, aku perlu makan, perlu baju, perlu sepatu, perlu apa segala kan gak dari orang tua ya, semuanya dari suami, itu menurutku suatu dukungan juga.” W.BD 6-26 Dukungan emosional juga dirasakan Ss ketika tiba- tiba Ss keracunan telor asin dan langsung menghubungi pasangan maka pasangan segera datang dan membawa Ss ke rumah sakit. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Yakin, yakin sekali kalau misalnya saya sakit itu. Dulu waktu itu kan saya makan telor asin trus keracunan, muntah-muntah, suami ada di kantor trus saya telpon langsung dateng, langsung nyariin obat, langsung mbawa saya ke rumah sakit, lha itu.” W.H 24-30 Jadi penerimaan dukungan emosional dari pasangan ditunjukkan dengan perasaan senang dan terlindungi ketika mendapatkan dukungan dari pasangan ketika mengalami masalah. Dukungan emosional juga dirasakan oleh Ss ketika tiba-tiba Ss keracunan telor asin maka pasangan segera datang dan membawa Ss ke rumah sakit. h Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai Pemberian dukungan emosional kepada orang yang dicintai, terlihat ketika pasangan mengalami masalah dalam kehidupan sosialnya, maka Ss akan berusaha untuk memberikan ketenangan kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Saya rasa selama ini suami masih bisa mengatasi masalahnya ya, namanya orang bersosialisasi pasti kan ada masalah ya, ya kalau ada masalah ya saya berusaha memberi nasehat ya, ngeyem-ngeyemi istilahnya.” W.I 36-41 Jadi Ss memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai dengan berusaha membuat pasangan tenang ketika menghadapi masalah. i Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai Komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan Ss pada saat malam hari sebelum tidur, dimana Ss secara jujur dan terbuka menceritakan segala masalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan pengalaman kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya waktu berdua, curhat itu kalau malem, anak sudah tidur itu biasanya, itu waktu untuk maksudnya ngomong-ngomong, ya relaksasilah, melupakan tentang anak, apa-apa itu ya waktu berdua itu, malem. Biasanya kan sibuk dengan anak ya?” W.J 45-K 6 “Ya. Kalau saya jujur ya. Saya itu kebetulan memang orangnya terbuka, ya terbuka sama siapa saja, karena disini saya ya nggak punya temen deket istilahnya selain pasangan itu nggak ada ya...” W.K 13-18 Kesalah pahaman dapat terjadi karena kurangnya komunikasi dengan pasangan sehingga kemudian menyebabkan pertengkaran kecil. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya mungkin cuma salah paham aja, dia kurang bisa ngertiin gitu yang kadang-kadang menjadi pemicu timbulnya masalah, misalnya kayak kemaren itu,aku tu kan dah masak pagi-pagi gitu lha trus suamiku tak suruh makan eh malah dianya gak mau, lha aku kan jengkel ya, masak dia gak bisa menghargai, gitu, malah krupuknya di tendang, ya udah sekalian aja tak injek-injek itu krupuknya, gitu aja sih. Lha ak kan juga nggak tau kalau ternyata dia memang lagi nggak mau makan, kalau dia ngomong kan jadi lebih enak, aku lebih bisa menerima gitu lho.” W.BC 3-18 Jadi komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan Ss dengan mengungkapkan segala masalah dan pengalaman pribadi kepada pasangan secara jujur dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terbuka. Pertengakaran kecil dapat terjadi karena kurangnya komunikasi dengan pasangan. j Menganggap orang yang dicintai berharga Ss menganggap orang yang dicintai berharga, dimana Ss merasa bahwa keberadaan pasangan penting. Ss merasa ada yang kurang dalam menghadapi hidup bila pasangan tidak ada, misalnya pada saat anak sakit atau pada waktu terjadi gempa. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Biasanya kalau anak sakit aja itu, kendalanya anak sakit, suami nggak ada, itu aja, terasa sekali.” W.E 24-27 “Perasaannya ya cuman kangen, kangen ya, kalau kuatir itu ya mesti.” W.F 10-11 “Masa sulit menurut saya ketika saya ditinggal dinas keluar sama suami ya, itu menurut saya masa sulit, sama anak sakit. Anak sakit, kalau bisa ya sama suami, kalau anak sakit ada suami kan rasanya jadi tenang.” W.AG 9-16 “Ya semakin mengenal dia aja, semakin mengenal dia trus kalau gak ada dia ya kurang rasanya. Rasanya tu ngadepin hidup ada yang kurang. Kayak waktu ada gempa tadi gak ada suami cuma aku sama anak sendiri rasanya…padahal cuma ditinggal piket to cuma satu hari tapi rasanya gak enak, gak tenang to?” W.BA 23-32 Jadi anggapan bahwa pasangan berharga ditunjukkan Ss dengan adanya perasaan membutuhkan pasangan, dimana Ss merasa kurang lengkap jika tidak ada pasangan. 2 Gairah a Daya tarik fisik Daya tarik fisik pada pasangan, terlihat dari penilaian Ss yang menganggap bahwa pasangan memiliki badan yang besar berisi, tegap dan tinggi serta berpotongan cepak sehingga Ss melihat pasangan sebagai seorang yang seksi. Semua kriteria yang disukai, terdapat pada diri pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ee dari dulu itu aku suka orang yang tinggi besar, tegap gitu sambil tertawa itu semua sekarang ada di dia, gitu.” W.AA 7- 10 “Menurutku suamiku itu seksi gitu.” W.B 7 “…aku suka orang yang tinggi tegap, ya itu yang membuatku bertahan sampai sekarang, kalau aku punya suami gak sesuai kriteriaku mungkin aku uring-uringan terus ya, gak bisa lihat yang seksi, kalau aku punya suamiku tu menurutku, dimataku tu seksi, ya dari dulu aku suka yang tinggi…ya gitulah, ya secara fisik tu ya itu yang ada di suamiku itu, ya tinggi, berpotongan cepak karena kalau lihat laki-laki gondrong tu aku geli, ya tegap, badannya berisi, ya gitulah seperti yang ada pada suamiku.” W.BD 31-44 Jadi daya tarik fisik pada pasangan, muncul dalam diri Ss, dimana semua kriteria yang diinginkan dari laki- laki, terdapat dalam diri pasangan, yaitu berbadan besar berisi, tegap dan tinggi serta memiliki potongan rambut yang cepak. b Daya tarik seksual Daya tarik seksual pada pasangan, ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk memeluk pasangan ketika melihat pasangan. Ss juga mempunyai kebiasaan yang mesra dengan pasangan, yaitu mencium pipi dan tangan sebelum pergi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Kalau..aku tu tadi kan milih orang yang tegap tinggi, seperti itu, sesuai yang aku, aku inginkan jadi ya secara otomatis ya iyalah lihat suami itu jadi muncul dorongan kayak meluk dia dan semacamnyalah. Menurutku suamiku itu seksi gitu.” W.AA 40- AB 7 “Ya kalau kerja mesti salim tangan, cium pipi itu selalu. Kalau gak ada ibuk, gak ada mertua itu mesti, kadang-kadang kan kalau ada orang lain di rumah paling cium tangan tok. Kalau sama anak, istri itu mesti kita lakukan itu. Kalau belum cium pipi… cium tangan, cium pipi itu selalu.” W.AC 39-AD 3 Ss dan pasangan masih melakukan hubungan seksual sampai sekarang, dimana sebenarnya Ss ingin melakukan hubungan seksual setiap hari namun terkadang kondisi fisik tidak mendukung. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya iyalah sebagai pasangan muda dan normal.” W.AD 40-42 “Pengennya sih tiap hari sambil tertawa. Ya kadang-kadang pas gak capek kan, kan saya kalau menurut wanita kan, kalau wanita, wanita itu oke ajalah. Setiap waktu bisa ya, anu me..memenuhi gitu, itu kan tergantung sama suami, ya kalau gak capek, misalnya gak ada kegiatan fisik sepak bola apa lari di kantor kan, biasanya pulang kerja trus tidur.” W.AE 17-28 Dalam sisi keromantisan, sekarang sudah berkurang karena menurut suami sudah tidak perlu, meskipun sebenarnya Ss terkadang merindukan saat-saat seperti itu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “ Sekarang suamiku tu dah gak kayak dulu lagi, sampe aku tu kadang-kadang ngomong gini ke dia, pah mbok sekali-sekali aku tu kalau duduk gitu dipegang tangannya kayak dulu gitu, sekarang udah gak pernah.” W.BB 35-40 Jadi daya tarik fisik pada pasangan, ditunjukkan oleh keinginan Ss untuk memeluk pasangan ketika melihatnya. Kebiasaan mencium pipi dan tangan sebelum pergi juga menunjukkan adanya daya tarik seksual. Selain itu Ss masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan sampai sekarang, namun keromantisan dengan pasangan sudah berkurang meskipun sebernarnya Ss merindukan hal itu karena bagi pasangan, hal itu sudah tidak perlu lagi. c Hasrat untuk bersatu Hasrat Ss untuk bersatu dengan pasangan, terlihat dari keinginan Ss yang ingin memiliki pasangan seutuhnya, dimana Ss merasa cemburu ketika melihat pasangan berbicara dengan teman wanitanya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya perasaan seperti itu to, perasaan aku ingin memiliki dia seutuhnya.” W.AB 21-23 “Cemburu ya? Ya saya sering cemburu, maksudnya kalau piket itu ka nee ada wara atau temannya barak itu nyapa ya saya rasanya cemburu kalau ada temennya di kantor.” W.AI 4-9 Ss merasa nyaman dan terlindungi bila berada dekat pasangan sehingga Ss menginginkan dapat bersama dengan pasangan seterusnya. Hal itu terlihat dalam hasil wawancara, yaitu: “Ya karena sampai sekarang aku merasa nyaman. Kalau ada di dekat dia tu aku merasa nyaman, terlindungi, cuman ya gak sempurna ya namanya manusia, tapi kalau menurutku wajar- wajar aja sih gak ada kekurangan soalnya gak pernah marah, gak pernah bentak, malah aku lebih cerewet, biasa-biasa aja, trus bisa melindungi anak, ya itu nyaman jadi ya aku mau bisa sama dia terus.” W.BE 3-13 Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasrat untuk bersatu dengan pasangan, ditunjukkan Ss dengan keinginan untuk memiliki pasangan seutuhnya serta keinginan untuk terus bersama dengan pasangan. 3 Komitmen a Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah Perhatian Ss terhadap hubungan ketika menghadapi masalah ditunjukkan dengan usaha Ss untuk segera menyelesaikan masalah yang dihadapi, meskipun masalah kecil, agar tidak menimbulkan pertengkaran yang besar atau bahkan sampai menimbulkan perceraian. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…kalau ada masalah bisa diselesaikan dengan baik-baik, jangan sampai malah menimbulkan pertengkaran besar, apalagi sampai bercerai, jangan sampai. Dalam masalah sekecil apapun selalu kami selesaikan secepat mungkin.” W.BB 8-14 Jadi perhatian Ss terhadap hubungan ketika menghadapi masalah, terlihat dari usaha Ss untuk segera menyelesaikan masalah yang dihadapi. b Keputusan untuk memelihara hubungan Ss memiliki keputusan untuk memelihara hubungan dengan pasangan. Hal tersebut didasari oleh keyakinan dan rasa sayang terhadap pasangan yang merupakan pilihan sendiri, bukan dijodohkan. Selain itu, keberadaan anak memperkuat alasan Ss untuk memelihara keutuhan rumah tangga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu: “…ya saya yakinlah, memang kita sudah sepakat bersama dengan pasangan saya, pilihan saya, bukan dijodohkan, jadi sejak awal ya sudah saya jalani dengan pegangan saya seperti itu ya saya terima. Saya yakin.” W.F 36-41 “Alasan..ya tujuan saya kan sekarang untuk berumah tangga ya alasan anak ya rumah, ee ya keluarga saya, ya memang tujuan hidup saya ya seperti ini. Dengan suami saya, dengan anak saya, membesarkan anak kami sampai berhasil kelak, itu. Tujuan hidup saya ya untuk suami, keluarga dan anak. W.AG 21-30 ” Alasannya anak, anak, rasa sayang kepada suami, kepada keluarga, ya itu.” W.AG 33-35 Jadi keputusan Ss untuk memelihara hubungan dengan pasangan, didasari oleh keyakinan terhadap pasangan yang merupakan pilihan sendiri dan anak yang telah dimiliki.

2. Dinamika Responden

a. Responden 1 Dalam mewujudkan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan Ed melakukannya dengan memberikan nafkah kepada istri. Setiap bulan Ed memberikan gaji yang diperoleh kepada istri, dimana hal tersebut merupakan kewajiban Ed sebagai kepala keluarga. Berkaitan dengan kebutuhan pasangan, Ed mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan dan berusaha untuk memenuhinya. Hal itu dapat dilihat dari penampilan pasangan yang selalu terlihat mengenakan pakaian yang rapi dan memakai riasan wajah meskipun berada di rumah. Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan juga diwujudkan dengan usaha untuk melindungi dan membantu segala hal yang menjadi keluhan pasangan. Bagi Ed, hal tersebut merupakan kewajiban sebagai kepala keluarga. Pengalaman kebahagiaan yang dialami bersama dengan pasangan adalah ketika Ed dapat berkumpul dengan istri dan anak- anak. Ed merasa bahagia ketika dapat bercanda dan bercengkerama dengan istri dan anak-anak, dimana saat-saat tersebut merupakan saat yang tidak terlupakan sewaktu Ed harus jauh dari pasangan. Kebahagiaan tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh Ed karena Ed jarang bisa berada di rumah, sehingga waktu bisa berkumpul dengan pasangan merupakan saat yang berharga dan membahagiakan. Ed juga mengalami kebahagiaan dengan pasangan ketika dapat melakukan hubungan seksual dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan. Melalui hubungan seksual, Ed dapat melepaskan semua beban permasalahan yang dialami sehingga membuatnya merasa lega. Pemberian penghargaan yang tinggi kepada pasangan, diwujudkan Ed dengan tetap menerima pasangan meskipun mengetahui kekurangan dari pasangan. Ed menganggap bahwa kekurangan yang dimiliki pasangan adalah sesuatu yang wajar. Hal tersebut dapat dilakukan Ed karena sudah sejak semasa pacaran melakukan pengenalan dan penyesuaian dengan pasangan, dimana keputusan untuk memilih pasangan sudah melalui proses seleksi sehingga Ed sudah merasa yakin dan mantap dengan pilihan yang ditentukan dan dapat menerima secara keseluruhan, baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki oleh istri. Pengandalan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan, dilakukan Ed baik pada saat keadaan susah ataupun senang, dimana ketika sedang mengalami masalah maka Ed membutuhkan istri untuk diajak bertukar pikiran, sedangkan ketika mengalami kebahagiaan, Ed juga ingin dapat menikmatinya bersama istri. Hal tersebut terjadi karena setelah menikah, orang yang terdekat dengan Ed adalah istri sehingga bila terjadi sesuatu maka istri merupakan orang pertama yang dicari. Ed juga mengandalkan istri dalam urusan rumah tangga, apalagi ketika Ed sedang bertugas ke luar kota. Ed mempercayakan segala urusan rumah tangga kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI istri. Ed merasa bahwa ketika tidak ada di rumah, istri dapat menangani segala urusan rumah tangga dengan baik sehingga Ed tidak merasa khawatir dengan keadaan rumah ketika sewaktu- waktu harus dinas ke luar kota. Sikap pengertian kepada pasangan ditunjukkan dengan sikap mengalah kepada pasangan ketika pasangan berkeras dengan pendapatnya. Hal tersebut dilakukan Ed untuk mencegah terjadinya perselisihan dengan pasangan. Ed juga menunjukkan sikap pengertian kepada pasangan dengan pengontrolan amarah ketika mengetahui anak sakit pada Ed waktu sedang dinas di luar kota. Ed berusaha untuk mengendalikan amarahnya karena tidak ingin lebih menambah beban pasangan. Ed menyadari bahwa beban pasangan sudah berat ketika Ed harus dinas ke luar kota dimana tugas-tugas rumah tangga yang seharusnya dilakukan, dilimpahkan kepada pasangan. Dalam hal pemahaman keinginan pasangan, Ed menunjukkan sikap pengertian dengan mengetahui apa yang menjadi keinginan pasangan. Hal tersebut dapat dilakukan Ed karena sudah lama hidup bersama pasangan sehingga semakin lama, Ed semakin mengenal pasangan. Hubungan seksual dengan pasangan juga melibatkan sikap pengertian, dimana Ed tidak memaksakan pasangan untuk melakukan hubungan seksual. Dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai, Ed berusaha untuk memberikan waktunya sebaik mungkin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk keluarga, khususnya hari Sabtu dan Minggu karena hari tersebut merupakan hari libur kantor. Sebisa mungkin Ed meluangkan waktunya untuk orang yang dicintai, dimana hal tersebut dilakukan untuk menjaga keharmonisan keluarga sehingga keutuhannya tetap terjaga. Selain itu Ed selalu menyerahkan gaji yang diperoleh kepada pasangan dan berusaha menuruti keinginan pasangan. Hal tersebut dilakukan untuk membahagiakan pasangan. Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai, ditunjukkan Ed dengan adanya perasaan lega ketika pasangan bersedia mendengarkan segala keluh kesah Ed, pada saat Ed mengalami masa yang sulit. Ed menyadari bahwa dirinya sedang dalam keadaan yang kurang baik maka dengan senang hati Ed menerima dukungan yang diberikan oleh pasangan. Ed memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai dengan cara membantu pasangan untuk mencari jalan keluar ketika pasangan sedang menghadapi masalah. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar pasangan tidak merasa ketakutan sendiri dan dapat merasa lebih nyaman. Ed juga berusaha membangkitkan kembali semangat pasangan agar pasangan kembali mempunyai rasa percaya diri. Komunikasi secara intim dengan pasangan, dilakukan Ed dengan mengutarakan segala isi hati kepada pasangan. Biasanya Ed menggunakan kesempatan ketika anak-anak sudah tidur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sehingga Ed dapat lebih leluasa untuk saling mengutarakan isi hati dengan pasangan. Kesempatan tersebut juga digunakan Ed dan pasangan untuk kembali mengenang masa-masa pacaran dulu. Ed berusaha untuk selalu jujur dalam mengungkapkan segala isi hati, baik dalam hal yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan. Keluhan-keluhan yang dirasakan, disampaikan kepada pasangan agar kemudian dapat dicari jalan keluarnya secara bersama-sama dan tidak terjadi kesalahpahaman. Anggapan bahwa orang yang dicintai berharga terlihat ketika Ed tidak dapat bersama dengan pasangan maka Ed akan merasa kehilangan. Ed merasa sepi dan membutuhkan pasangan ketika pasangan tidak ada di rumah dalam jangka waktu yang agak lama. Pada saat Ed harus dinas ke luar kota, Ed merasa kangen kepada pasangan, dimana hal tersebut dapat menimbulkan perasaan jenuh. Ed memiliki daya tarik terhadap pasangan, dimana menurut Ed, pakaian yang dapat pas di badan perempuan, khususnya pasangan, akan terlihat lebih menarik. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika pasangan memakai pakaian yang pas dan menempel di badan maka bentuk tubuhnya akan terlihat dengan jelas. Bentuk tubuh dari pasangan merupakan salah satu daya tarik fisik yang dimiliki oleh pasangan. Ed tetap menganggap bentuk tubuh pasangan menarik meskipun sekarang tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI selangsing dahulu. Ed menyadari bahwa perubahan bentuk tubuh pasangan disebabkan karena melahirkan anak. Daya tarik seksual pada pasangan dapat muncul dalam diri Ed ketika melihat pasangan mengenakan pakaian yang pas dengan badan. Dorongan seksual yang muncul diwujudkan dengan membelai pasangan. Hal tersebut juga dilakukan untuk mengungkapkan rasa sayang kepada pasangan. Daya tarik seksual juga terlihat dari hubungan seksual yang masih dilakukan sampai sekarang. Hubungan seksual dilakukan tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan seksual tetapi juga digunakan Ed untuk melepaskan segala beban yang dialami, karena dengan melakukan hubungan seksual akan membuat Ed merasa lebih lega. Hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan dengan keinginan Ed untuk dapat memiliki pasangan seutuhnya. Keinginan tersebut dapat dilihat dari munculnya rasa cemburu kepada pasangan ketika melihat kedekatan pasangan dengan laki- laki lain. Selain itu, Ed memiliki niat untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga agar jangan sampai terpecah-belah. Niat tersebut didasari oleh keyakinan bahwa sebisa mungkin pernikahan sekali untuk seumur hidup. Ed tetap memperhatikan hubungan ketika sedang menghadapi masalah. Masalah kecil yang terjadi, berusaha segera diselesaikan dengan cara musyawarah agar tidak semakin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI membesar. Ed melakukan berbagai usaha untuk segera dapat menyelesaikan masalah yang terjadi, bahkan dengan mengalah kepada pasangan. Peran Ed sebagai kepala keluarga dan lebih dituakan membuatnya merasa harus bisa mengalah kepada pasangan, agar masalah yang ada dapat segera terselesaikan sehingga tidak sampai menimbulkan perceraian. Ed merasa memiliki kewajiban untuk mencari jalan keluar atas konflik yang terjadi. Hal tersebut didukung pula oleh sifat dasar Ed yang lebih suka mengalah. Ed juga menyadari bahwa sekarang Ed tidak hidup sendiri sehingga Ed berusaha untuk senantiasa menjaga kesamaan arah tujuan dengan pasangan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya konflik dengan pasangan. Keputusan Ed untuk tetap mempertahankan hubungan dengan pasangan didasari oleh alasan yang kuat, yaitu adanya anak. Ed beranggapan bahwa anak dapat memperkuat tali pernikahan. Faktor lain yang mempengaruhi keputusan Ed untuk mempertahankan hubungan adalah adanya kecocokan dengan mertua dan dukungan dari saudara-saudara sehingga membuat Ed merasa lebih yakin dengan pernikahannya. Selain beberapa hal diatas, Ed memiliki kayakinan bahwa sebagai umat beragama, memiliki kewajiban untuk mempertahankan pernikahan karena pernikahan sebisa mungkin hanya sekali untuk seumur hidup. b. Responden 2 Keinginan Ef untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan terlihat dari usahanya untuk memenuhi kebutuhan pasangan, baik keutuhan akan makanan ataupun pakaian. Ef berusaha untuk memberikan apa yang menjadi kesukaan pasangan. Pada saat pasangan sakitpun Ef melakukan usaha untuk mempercepat kesembuhan pasangan, salah satunya adalah dengan memberikan makanan yang dapat mempecepat kesembuhan, selain memeriksakan pasangan ke dokter. Hal tersebut terlihat ketika kaki pasangan keseleo maka selain memeriksakan pasangan ke dokter, Ef berusaha membeli sumsum sapi untuk mempercepat kesembuhan pasangan. Ef mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai ketika dapat berdua dengan pasangan mengunjungi tempat-tempat romantis yang pernah dikunjungi sewaktu masih dalam masa pacaran. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan penyegaran dalam kehidupan rumah tangga agar tidak terjadi kejenuhan. Saat lain yang memberikan pengalaman kebahagiaan adalah ketika anak-anak sudah tidur sehingga Ef dan pasangan dapat menikmati waktu berdua sambil mengungkapkan berbagai permasalahan yang dialami. Kesempatan tersebut juga digunakan untuk saling mengenang masa-masa romantis yang pernah dilewati sehingga timbul kembali perasaan seperti dulu. Penghargaan tinggi yang diberikan kepada pasangan ditunjukkan Ef dengan penerimaan kekurangan yang dimiliki oleh pasangan. Ef dapat menerima kekurangan pasangan karena Ef menyadari bahwa dirinya juga tidak terlepas dari kekurangan. Ef merasa bahwa pasangan pun dapat menerima kekurangan yang dimilikinya maka Ef juga berusaha untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan dari pasangan. Meskipun begitu, Ef dan pasangan tetap berusaha untuk saling menyesuaikan, dimana satu sama lain saling mendiskusikan kekurangan masing-masing agar kemudian dapat saling menyesuaikan sehingga tidak ada yang merasa berat sebelah. Ef mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan, dimana ketika mengalami masalah, biasanya Ef langsung mengeluh kepada pasangan dan pasangan akan membantu memberikan jalan keluarnya. Setelah menikah, pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Ef dan segala sesuatu dilakukan bersama dengan pasangan sehingga ketika pasangan tidak ada di rumah maka Ef merasa kerepotan. Segala sesuatu harus dilakukan sendiri, apalagi ketika anak sakit maka Ef akan merasa lebih berat dan repot kalau pasangan tidak ada di rumah. Sikap saling pengertian dengan orang yang dicintai ditunjukkan Ef dengan kerelaan Ef untuk mengalah ketika sedang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berselisih dengan pasangan. Ef menyadari bahwa masalah tidak akan terselesaikan kalau satu sama lain saling bersikeras mempertahankan pendapat sehingga salah satu harus ada yang mengalah. Ef memilih untuk diam ketika pasangan sedang marah, karena kalau Ef ikut marah maka keadaan akan semakin kacau. Selain itu, ketika pasangan marah, terlihat menakutkan sehingga Ef lebih memilih untuk diam. Sikap pengertian terlihat pula dalam hal penyesuaian terhadap kekurangan masing-masing. Ef dan pasangan berusaha untuk saling merubah diri agar tidak memicu perselisihan. Dalam berhubungan seksual dengan pasangan juga terlihat adanya sikap saling pengertian satu sama lain dimana ketika ada salah satu yang ingin memulai maka yang lain akan segera merespon. Hubungan seksual juga dilakukan tanpa adanya paksaan. Bagi Ef, hubungan seksual tidak harus dilakukan ketika pasangan sedang lelah. Ef membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai yaitu dengan berusaha memenuhi kebutuhan pasangan dan memberikan apa yang disukai oleh pasangan. Semua itu dilakukan untuk membahagiakan pasangan. Ef merasa senang dan bangga bila dapat memberikan yang terbaik kepada pasangan. Selain beberapa hal diatas, Ef juga meluangkan waktu untuk pasangan meskipun hanya sekedar untuk mengobrol santai dengan pasangan ketika anak-anak sudah tidur. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan relaksasi setelah aktivitas sehari. Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai terlihat ketika Ef mempunyai masalah maka pasangan akan segera merespon dan memberikan dorongan. Pasangan akan membantu Ef untuk mencari jalan keluar atau memberikan pengarahan kepada Ef. Ef merasa senang dengan dukungan yang diberikan oleh pasangan karena menurut Ef, hal tersebut menunjukkan perhatian dari pasangan. Ef tidak hanya menerima dukungan emosional dari pasangan namun juga memberikan dukungan emosional kepada pasangan. Ef berusaha untuk memberikan dukungan kepada pasangan ketika pasangan sedang mengalami masalah. Ef beranggapan bahwa beban akan terasa lebih ringan bila dipikul berdua maka Ef berusaha memberikan dorongan kepada pasangan agar pasangan tidak terlalu lama larut dalam masalah. Komunikasi secara intim dengan pasangan, dilakukan pada waktu-waktu senggang atau pada saat anak-anak sudah pada tidur agar lebih leluasa untuk berbicara dengan pasangan. Ef mengungkapkan segala keluh kesah ataupun perasaan kepada pasangan secara jujur. Segala ganjalan segera disampaikan kepada pasangan agar tidak terjadi salah paham. Ef menganggap orang yang dicintai berharga. Hal itu terlihat ketika pasangan tidak ada di rumah dalam jangka waktu yang lama maka Ef akan merasa berat dan sedih, apalagi kalau anak sakit ataupun ada cobaan lain. Ef merasa kerepotan bila tidak ada pasangan dan Ef merasa tidak ada dorongan untuk memecahkan masalah ketika pasangan tidak ada di rumah. Hal tersebut dapat terjadi karena pasangan merupakan tempat sandaran bagi Ef. Daya tarik fisik pada pasangan adalah karena pasangan memiliki badan yang tinggi dan besar. Ef menganggap pasangan termasuk orang yang gagah apalagi ketika memakai seragam tentara. Daya tarik terhaap pasangan tersebut dapat muncul karena pada dasarnya Ef menyukai fisik seorang tentara yang memiliki badan tinggi dan besar. Dalam diri Ef dapat muncul daya tarik seksual terhadap pasangan dan diwujudkan dalam perilaku nyata, misalnya dengan berciuman ataupun berpelukan dengan pasangan. Selain itu, adanya daya tarik seksual ditunjukkan pula dengan masih dilakukannya hubungan seksual dengan pasangan. Hubungan seksual dengan pasangan dapat membuat Ef merasa sangat istimewa dan senang karena satu sama lain terpenuhi kebutuhannya. Ef merasa bangga ketika dapat memberikan yang terbaik kepada pasangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasrat untuk bersatu dengan pasangan terlihat dari keinginan Ef untuk mempertahankan pernikahan. Keinginan tersebut menimbulkan munculnya rasa cemburu kepada pasangan. Rasa cemburu tersebut dapat muncul karena Ef takut kehilangan pasangan. Ef tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah, dimana masalah yang ada, berusaha untuk segera diselesaikan. Salah satu harus ada yang mengalah agar permasalahan tidak semakin membesar. Hal tersebut dilakukan karena Ef sudah memiliki anak. Ef merasa lebih kasihan ke anak kalau terjadi perpecahan dalam pernikahan sehingga Ef berusaha untuk selalu ingat anak bila terjadi perselisihan dengan pasangan. Ef berusaha selalu percaya kepada suami dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan bila menghadapi cobaan. Komunikasi dengan pasangan tetap dijaga meskipun pasangan sedang tidak ada di rumah agar Ef tetap merasa dekat dengan pasangan. Bagi Ef, keberadaan anak dapat mengusir kesepian dan kebosanan ketika ditinggal pasangan tugas luar. Ef dapat pergi bersenang-senang bersama anak-anak sehingga Ef lebih bisa menikmati keadaan. Keputusan Ef untuk tetap mempertahan hubungan dengan pasangan didasari oleh alasan anak, dimana Ef tidak ingin merugikan anak. Anak merupakan penguat bagi Ef untuk tetap mempertahankan hubungan. Selain itu, Ef memiliki kayakinan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sendiri bahwa ketika sudah memasuki jenjang pernikahan maka sebisa mungkin harus mempertahankannya. Keluarga memiliki arti yang sangat besar bagi Ef sehingga baik suka maupun duka dalam pernikahan harus bisa dijalani. Lebih dari semua hal diatas, alasan yang paling mendasar adalah karena adanya cinta. Sampai sekarang, Ef masih merasakan cinta yang begitu besar kepada pasangan. Tabel 2.1. Ringkasan Hasil Penelitian Responden 1 2 No Aspek Responden 1 Responden 2 1 Keintiman a.Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan • Menuruti kemauan pasangan untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya dalam hal ini adalah pakaian. • Setiap bulan, gaji yang diperoleh, langsung diserahkan kepada pasangan untuk dikelola. • Berusaha mendukung segala keinginan pasangan. • Melindungi dan berusaha membantu segala keluhan pasangan. • Berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasangan, misalnya adalah dengan memberi atau memasak apa yang menjadi kesukaan pasangan atau bahkan dalam berhubungan seksual, Ef berusaha memenuhi keinginan pasangan. • Pada hari ulang tahun pasangan, terkadang Ef membelikan baju untuk pasangan. • Memperhatikan kebutuhan pasangan ketika pasangan sedang sakit yaitu berusaha memberikan makanan yang dapat mempercepat kesembuhan pasangan. b.Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai • Menikmati waktu kebersamaan dengan pasangan, apalagi ketika dapat bercanda dan bercengkerama dengan pasangan • Pada saat melakukan hubungan intim suami istri, yang juga merupakan sarana untuk melepaskan emosi- emosi negative selama sehari • Merasa bahagia ketika dapat pergi berdua dengan pasangan. • Pada saat memiliki kesempatan untuk duduk berdua dengan pasangan dan meluapkan segala isi hati serta mengenang masa lalu yang romantis. c.Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai • Segala kekurangan pasangan dianggap wajar. • Dapat menerima sikap keras dari pasangan. • Tidak mempermasalahkan perubahan fisik pasangan karena menyadari bahwa hal itu terjadi karena melahirkan anak. • Menerima segala kekurangan pasangan, namun kedua belah pihak memiliki kesediaan untuk merubah diri demi kebaikan bersama. d.Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan • Pada saat-saat tertentu, membutuhkan pasangan untuk bertukar pikiran atau bahkan bersenang-senang. • Menyerahkan segala urusan rumah tangga kepada pasangan ketika harus meninggalkan rumah untuk dinas luar. • Ketika mengalami masalah langsung disampaikan kepada pasangan agar pasangan dapat membantu menyelesaikannya. • Dalam kehidupan sehari- hari, Ef selalu mengandalkan pasangan, misalnya masalah listrik biasanya pasangan yang mengurus atau ketika anak sakit, biasanya pasangan membantu menangani.sehingga ketika pasangan tidak ada maka Ef merasa kerepotan. e.Saling pengertian dengan orang yang dicintai • Mengalah kepada pasangan ketika pasangan bersikeras dengan pendapatnya supaya • Ef tidak segan untuk mengalah ketika terjadi perselisihan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak banyak terjadi perselisihan. • Salah paham dan kekurangan dalam rumah tangga dianggap wajar dan dianggap sebagai bumbu dalam rumah tangga. • Mengontrol amarah kepada pasangan ketika anak sakit dan Ed sendiri tidak ada di rumah, agar tidak semakin memperberat beban pasangan. • Mengetahui dan memahami keinginan pasangan tanpa harus diberitahu oleh pasangan. • Tidak memaksakan kehendak untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan ketika pasangan sedang dalam kondisi yang kurang prima. • Sikap kurang pengertian dapat muncul ketika sedang banyak pekerjaan di kantor. pasangan. Ef memilih bersikap diam ketika pasangan sedang marah. • Saling memberikan penguatan ketika menghadapi masalah anak agar tidak terlarut dalam kesedihan. • Berusaha untuk merubah hal-hal yang tidak disukai oleh pasangan, misalnya dalam hal kebiasaan namun tanpa merasa terpaksa. Berusaha saling mengimbangi dan dapat memaklumi keinginan dari pasangan. • Ef tidak akan membuatkan makanan yang tidak disukai oleh pasangan karena Ef merasa sudah mengenal pasangan. • Bagi Ef, tidak masalah jika tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan ketika mengetahui pasangan sedang lelah meskipun Ef menginginkan hal itu. • Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan seksual pasangan. • Memberikan respon yang positif ketika melihat pasangan yang kelelahan sepulang kerja, misalnya segera membuatkan minum atau makanan ringan. • Tidak menuntut pasangan untuk berada di sisinya ketika anak sedang sakit, sedangkan pasangan sedang dinas luar. f.Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai • Meluangkan waktu untuk pasangan dan anak-anak, khususnya hari Sabtu dan Minggu. • Menyediakan waktu untuk mengantar pasangan pergi dan menepati janji kepada pasangan. • Mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan pasangan dan anak-anak serta berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan. • Memberikan hadiah ketika pasangan berulang tahun • Menjaga penampilan agar tetap menarik di mata pasangan • Berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya membuat makanan yang disukai pasangan atau bahkan dalam berhubungan seksual, Ef berusaha untuk memenuhi apa yang disukai pasangan. • Meluangkan waktu setelah anak-anak tidur untuk duduk santai dan ngobrol bersama pasangan. g.Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai • Merasa senang dan lega ketika pasangan ada disamping Ed untuk mendengarkan, pada saat Ed sedang dalam keadaan kacau. • Menerima perawatan dan perhatian lebih dari pasangan ketika sedang sakit. • Pasangan memberikan dorongan kepada Ef ketika Ef mengungkapkan masalahnya. • Ef merasa senang mendapatkan dukungan dan pengarahan dari pasangan. • Menerima perawatan dan perlakuan special ketika sakit sehingga memiliki dorongan untuk cepat sembuh. h.Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai • Memberikan dukungan dan membantu memecahkan masalah ketika pasangan sedang mengalami masalah. • Berusaha mengerti kemauan pasangan dan membangkitkan kembali semangat pasangan ketika • Pada saat pasangan sedang mengalami cobaan Ef memberikan dukungan agar pasangan lebih merasa ringan dan tidak terlalu lama larut dalam masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan mengalami kegagalan. i.Komunikasi intim dengan orang yang dicintai • Sebelum tidur, saling mengutarakan isi hati dan perasaan serta mengenang masa lalu bersama pasangan. • Ngobrol santai setelah sholat bersama • Ngobrol santai dengan pasangan ketika mengalami lelah kerja. • Mengungkapkan segala keluhan kepada pasangan. • Membicarakan segala kekurangan dan permasalahan dengan pasangan • Melakukan musyawarah dengan pasangan yang mengutamakan keterbukaan pendapat, ketika terjadi perselisihan dengan pasangan. • Ef dengan jujur mengungkapkan segala masalah dan keluh kesahnya kepada pasangan. • Pada waktu-waktu senggang atau sebelum tidur, mengungkapkan keluh kesah kepada pasangan. j.Menganggap orang yang dicintai berharga • Merasa membutuhkan dan kesepian bila ditinggal pasangan dalam waktu yang cukup lama. • Merasa jenuh dan kangen kepada pasangan ketika harus jauh dari pasangan. • Merasa sedih dan berat ketika pasangan harus dinas di luar kota untuk waktu yang lama, apalagi ditambah dengan anak sakit atau ada cobaan lain. • Merasa lebih ringan dan ada dorongan untuk memecahkan masalah bila pasangan ada di rumah. 2 Gairah a.Daya tarik fisik • Merasa tertarik kepada pasangan ketika melihat pasangan mengenakan pakaian yang pas dengan badan. • Melihat pasangan sebagai seorang yang gagah, yaitu tinggi dan berbadan besar, apalagi ketika pasangan memakai • Bentuk tubuh dan gaya jalan pasangan merupakan daya tarik dari pasangan seragam tentara. b.Daya tarik seksual • Dorongan seksual dapat muncul ketika melihat pasangan mengenakan pakaian yang pas di badan. • Mengungkapkan rasa sayang dengan membelai pasangan • Masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan dan dapat menikmatinya. • Keromantisan sudah berkurang, ibaratnya tidak seperti ketika memiliki barang yang baru. • Sebelum tidur, berbelukan dan berciuman dengan pasangan. Pada pagi atau siang hari hanya berpelukan. • Sampai sekarang masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan. • Sekarang, keromantisan menjadi berkurang karena kehadiran anak. c.Hasrat untuk bersatu • Ingin memiliki pasangan seutuhnya • Merasa cemburu kepada pasangan ketika pasangan dekat dengan laki-laki lain. • Berniat menjaga keutuhan rumah tangga, jangan sampai putus di tengah jalan. • Ingin tetap mempertahankan keluarga. • Merasa cemburu bila ada cewek yang menelpon pasangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Komitmen a.Memperhatikan hubungan ketika mengalami masalah • Berusaha segera menyelesaikan permasalahan kecil yang terjadi dengan cara musyawarah, agar tidak semakin membesar • Berusaha menjaga kesamaan arah tujuan dengan pasangan karena Ed menyadari bahwa sekarang Ed tidak hidup sendirian sehingga ketika terjadi konflik dengan pasangan, Ed berusaha untuk mengalah. • Berusaha percaya kepada suami serta menjaga komunikasi dengan pasangan agar selalu merasa dekat. • Bersedia mengalah kepada pasangan ketika sedang mengalami konflik dengan pasangan. • Menikmati waktu dengan bersenang-senang bersama anak-anak agar tidak merasa kesepian ketika jauh dari pasangan. 3 b.Keputusan memelihara hubungan dengan pasangan • Ed tetap mempertahankan hubungan karena sudah memiliki anak, merasa cocok dengan mertua dan mendapatkan dukungan dari saudara-saudara. • Merasa yakin bahwa pasangan mencintai dengan tulus. • Berkeyakinan bahwa pernikahan hanya sekali untuk seumur hidup. • Anak merupakan pendorong untuk mempertahankan hubungan. • Merasa cinta kepada pasangan • Memiliki tanggung jawab terhadap pilihan untuk menikah c. Responden 3 Keinginan Hn untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan terlihat dari usaha Hn untuk memenuhi kebutuhan pasangan, mulai dari kebutuhan makan, pakaian dan tempat tinggal. Usaha Hn untuk memberikan tempat tinggal bagi pasangan, dilakukan setahap demi setahap. Dulu Hn hanya mampu memberikan rumah kontrakan bagi pasangan namun sekarang Hn sudah mampu memberikan rumah sendiri, meskipun bangunannya belum sepenuhnya jadi namun rumah tersebut sudah layak sebagai tempat tinggal. Tempat tinggal yang jauh dari tempat kerja pasangan membuat Hn berusaha untuk memberikan kendaraan bermotor yang dapat mempermudah transportasi dan akhirnya sekarang hal tersebut sudah dapat diwujudkan. Hal lain yang dilakukan oleh Hn dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan adalah dengan mendukung pasangan untuk melanjutkan kuliah lagi. Hn tidak merasa keberatan dengan keputusan pasangan untuk kuliah lagi karena hal tersebut untuk mendukung profesi pasangan sebagai seorang guru TK dan agar pasangan memiliki wawasan yang lebih luas. Hn mengalami kebahagiaan dengan pasangan yaitu ketika dapat melakukan kegiatan bersama-sama dengan pasangan. Kegiatan tersebut dapat berupa pergi bersama dengan pasangan maupun melakukan pekerjaan rumah bersama-sama dengan pasangan. Hn juga merasa bahagia ketika dapat melepaskan lelah dengan duduk santai bersama dengan pasangan sambil berbagi mengenai berbagai hal ataupun hanya sekedar menonton televisi. Hn begitu menikmati saat-saat tersebut karena dulu sempat hidup terpisah dengan pasangan sehingga sekarang Hn benar-benar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menikmati waktu bersama dengan pasangan. Selain dalam berbagai kesempatan tersebut, Hn juga mengalami saat yang membahagiakan dengan pasangan ketika dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Melalui hubungan seksual Hn merasa lebih dekat dan hangat dengan pasangan serta kebutuhan akan dorongan seksual dapat terpenuhi. Penghargaan tinggi yang diberikan kepada pasangan ditunjukkan dengan penerimaan kelebihan dan kekurangan dari pasangan. Hn berusaha untuk menerima kekurangan dari pasangan karena Hn menyadari bahwa manusia tidak terlepas dari kekurangan. Selain itu, Hn juga memiliki keyakinan diri bahwa ketika sudah menentukan pilihan maka harus diterima pilihan tersebut, apapun keadaannya. Hn tidak banyak menuntut terhadap penampilan pasangan. Hal tersebut disebabkan karena Hn menyadari bahwa perubahan bentuk tubuh dari pasangan terjadi karena melahirkan anak dan perubahan penampilan wajah terjadi karena faktor usia yang mulai bertambah. Perbedaan usia dengan pasangan tidak menjadi masalah bagi Hn. Hal itu terbukti, sampai sekarang pun tidak pernah mengalami konflik yang disebabkan oleh usia pasangan yang lebih tua. Hn mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan, yaitu ketika Hn sedang rapuh maka Hn membutuhkan pasangan untuk berada di sisinya, walaupun hanya sekedar untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mendengarkan cerita Hn. Hn menyadari bahwa tidak selamanya menjadi orang yang tegar jadi saat-saat tertentu Hn membutuhkan seseorang untuk membangkitkan kembali semangatnya dan seseorang itu adalah pasangannya. Sikap saling pengertian dengan orang yang dicintai, diwujudkan Hn dengan sikap mengalah kepada pasangan ketika pasangan sedang marah. Hal tersebut dapat Hn lakukan karena Hn memahami bahwa wanita cenderung lebih emosional daripada laki- laki. Hn juga memiliki sikap pengertian dalam hal pekerjaan rumah tangga, dimana Hn tidak segan-segan membantu pekerjaan pasangan, apalagi ketika melihat pasangan yang sudah kelelahan dan mulai marah-marah maka Hn segera turun tangan untuk membantu. Selain itu, dalam hubungan seksualpun juga terdapat sikap saling pengertian. Hn akan segera memberikan respon yang positif ketika pasangan ingin memulai melakukan hubungan seksual. Hal tersebut dilakukan untuk membahagiakan pasangan. Hn membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai yaitu dengan meluangkan waktu untuk pasangan. Bagi Hn, hari Minggu merupakan hari untuk keluarga. Hn juga meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan pasangan. Hn benar-benar menghargai saat-saat tersebut karena dulu Hn tidak mendapatkan kesempatan tersebut. Selain itu, Hn berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan. Hal tersebut dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan banyak diskusi dengan pasangan sehingga Hn dapat lebih memahami dan mengerti keinginan pasangan. Dalam memberikan yang terbaik bagi pasangan, Hn berusaha untuk tampil baik di depan pasangan. Hal itu terlihat ketika pulang kerja maka Hn segera membersihkan diri karena pasangan kurang suka melihat Hn penuh dengan noda kotor dari bengkel. Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai ditunjukkan Hn dengan adanya perasaan lega ketika pasangan bersedia mendengarkan segala keluh kesah Hn. Hn merasa, kesediaan pasangan mendengarkan, membuat beban menjadi berkurang. Pasangan merupakan orang yang dapat membangkitkan kembali semangat hidup Hn. Hn merasa banyak menerima dukungan dari pasangan khususnya pada saat Hn mengalami kesulitan ekonomi ketika Hn pindah tempat kerja. Kesediaan pasangan untuk bekerja, merupakan salah satu bentuk dukungan yang diterima Hn sehingga kesulitan yang dialami sedikit demi sedikit dapat teratasi. Hn juga menerima dukungan dari pasangan ketika sakit. Dukungan emosional dari pasangan dirasakan Hn melalui perawatan dan perhatian lebih yang diberikan oleh pasangan. Penerimaan dukungan emosional juga diimbangi Hn dengan memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai. Hn memberikan dukungan moral kepada pasangan ketika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan merasa kecil hati karena Hn merasa bahwa pasangan merupakan orang yang mudah berkecil hati. Hn selalu berusaha meyakinkan pasangan bahwa kesulitan akan dapat dilalui bersama. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada pasangan adalah dengan memberikan alat transportasi kepada pasangan agar pasangan tidak terlambat bekerja. Hn juga memberikan dukungan kepada pasangan ketika pasangan mulai berkecil hati dengan usia yang lebih tua dari pada Hn sehingga pasangan merasa bahwa tidak bisa seperti dulu lagi dalam hal hubungan seksual. Hn berusaha untuk memulihkan kembali kepercayaan diri pasangan. Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai, dilakukan Hn dengan mengungkapkan segala isi hati dan permasalahan kepada pasangan, sampai ke hal yang terkecil. Keterbukaan merupakan kunci bagi Hn untuk menjalin komunikasi secara intim dengan pasangan. Hal tersebut dapat dilakukan Hn karena Hn pernah mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan karena kurangnya keterbukaan sehingga akhirnya Hn menyadari pentingnya sebuah keterbukaan. Sekarang Hn berusaha untuk selalu terbuka kepada pasangan agar tidak terjadi salah paham. Hn mengangap bahwa orang yang dicintai berharga. Hn merasa kangen ketika jauh dari pasangan, meskipun sekarang rasa kangen Hn lebih besar ke anak dari pada ke pasangan. Hn juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menghadapi kesulitan ketika hidup jauh dari pasangan. Segala sesuatu harus dilakukan sendiri sehingga Hn merasa kerepotan dengan ketiadaan pasangan. Selain itu Hn juga membutuhkan pasangan untuk mendengarkan segala keluh kesah pada saat mengalami kesulitan dalam hidup. Sekarang Hn lebih merasa senang ketika akhirnya dapat berkumpul dengan pasangan dan keluarga sehingga ketika pulang kerja ada yang dituju. Hn dapat tertarik kepada pasangan karena Hn menganggap bahwa pasangan memiliki daya tarik fisik, dimana Hn merasa bahwa semua yang ada pada pasangan memiliki daya tarik fisik. Salah satunya adalah Hn menyukai proporsi badan yang dimiliki pasangan karena menurut Hn, pasangan memiliki proporsi badan yang ideal, jadi tidak terlalu gemuk ataupun terlalu kurus. Dorongan seksual akan muncul dalam diri Hn ketika melihat pasangan. Dorongan seksual tersebut terwujud dalam perilaku nyata, yaitu ketika sedang duduk berdua maka Hn akan merangkul pasangan dan memperhatikan bagian tubuhnya. Hn memberikan ciuman ataupun hanya sekedar mengelus pipi pasangan ketika hendak pergi keluar rumah. Dorongan seksual juga terwujud dalam hubungan intim suami istri. Hubungan seksual tersebut membuat satu sama lain merasa bahagia dan lebih dekat sehingga hubungan menjadi lebih hangat. Hn memiliki hasrat bersatu dengan pasangan, yang terlihat dari keinginan Hn untuk tetap mempertahankan hubungan dengan pasangan. Keinginan tersebut didasari oleh keyakinan bahwa bila terjadi perpecahan maka tidak ada yang akan merasa bahagia. Selain itu, Hn memikirkan keberadaan anak sehingga Hn akan berpikir lebih dari satu kali bila hendak bercerai karena Hn merasa bertanggung jawab terhadap kehidupan anak-anak. Hn berusaha semaksimal mungkin untuk tetap mempertahankan pernikahan agar dapat seterusnya bersama dengan pasangan. Hn tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah. Hal itu terlihat ketika menghadapi saat-saat sulit, Hn berusaha untuk dapat melaluinya bersama pasangan dengan banyak melakukan komunikasi. Melalui cara tersebut, Hn berharap dapat memperkecil kemungkinan untuk berpisah. Hn lebih mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapatkan petunjuk atas masalah yang terjadi. Selain itu Hn berusaha untuk mengalah dan menuruti kemauan istri, dengan motivasi untuk menyelamatkan pernikahan. Hn memiliki keyakinan bahwa sebagai kepala keluarga, Hn harus lebih banyak membimbing. Kesalahpahaman dan konflik yang terjadi, berusaha diatasi Hn dengan tidak menuruti emosi sesaat sehingga pertengkaran tidak semakin membesar. Munculnya rasa bosan terhadap pasangan justru diatasi dengan lebih mendekatkan diri kepada pasangan agar tidak memperburuk hubungan. Rasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bosan juga diatasi dengan pergi bersama teman-teman dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak semakin membahayakan pernikahan karena Hn ingin tetap menjaga keutuhan rumah tangga bersama pasangan. Apapun yang terjadi dalam rumah tangga, berusaha dapat diterima oleh Hn karena Hn menyadari bahwa pernikahan tersebut merupakan pilihan sendiri. Keputusan Hn untuk tetap memelihara hubungan dengan pasangan didasari oleh keyakinan bahwa keluarga itu merupakan satu tim yang tidak akan bahagia bila terpisah. Hn juga berkeyakinan bahwa apa yang sudah disatukan Tuhan, tidak boleh dipisahkan manusia. Keputusan Hn tersebut juga diperkuat oleh adanya anak dimana Hn merasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk tetap menjaga anak-anak. Rasa sayang kepada pasangan juga semakin memperkuat keputusan Hn untuk tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga. Hn merasa sudah diberikan jodoh yang baik oleh Tuhan sehingga sedapat mungkin harus dijaga. Hn berusaha untuk tetap menjaga kekonsistenan keputusan yang telah dibuatnya, yaitu untuk menikahi pasangan. Hal itulah yang dipertahankan sampai sekarang. d. Responden 4 Keinginan En untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan terlihat dari perhatian En terhadap kebutuhan jasmani pasangan. Dalam hal makanan, Ed mengutamakan menu yang bergizi bagi pasangan. Selain itu, untuk menunjang kebugaran pasangan, Ed selalu melakukan pemijatan kepada pasangan setiap pagi untuk mempersiapkan keadaan fisik pasangan. Hal itu dilakukan karena profesi dari pasangan merupakan profesi yang banyak membutuhkan kekuatan fisik. Pengalaman kebahagiaan yang dialami oleh En bersama dengan pasangan adalah ketika En mempunyai kesempatan untuk bersantai bersama dengan pasangan. Biasanya hal tersebut dilakukan pada saat anak-anak sudah tidur sehingga En benar- benar mempunyai waktu dengan pasangan. Aktivitas yang dilakukan hanya sekedar nonton televisi ataupun duduk di halaman sambil menikmati udara segar. Pengalaman lain yang dirasa membahagiakan adalah ketika dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan, dimana En menikmati saat-saat tersebut sampai En merasa seperti di surga. En memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai dengan tetap bisa menerima kekurangan dari pasangan. Penilaian terhadap pasangan tidak berubah meskipun telah mengetahui kekurangan dari pasangan. En justru merasa lebih banyak mempunyai kekurangan dari pada pasangan, jadi En menganggap bahwa kekurangan yang dimiliki oleh pasangan tidak seberapa dibandingkan dengan kekurangan yang dimilikinya. Hal tersebut membuat En menganggap pasangan sebagai pegangan dalam hidup. En mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan. Pengandalan tersebut dilakukan ketika En mengalami suatu masalah atau sedang dalam kesulitan maka En akan segera bermusyawarah dengan pasangan. Bagi En, pasangan merupakan orang pertama yang diandalkan jadi segala hal yang menjadi ganjalan bagi En disampaikan kepada pasangan dan bukan ke orang lain karena En sudah menganggap pasangan sebagai pegangan hidup. Sikap saling pengertian yang dilakukan oleh En terhadap pasangan adalah dengan memberikan apa yang menjadi kesukaan pasangan, misalnya membuatkan minum kopi, agar pasangan merasa senang. Selain itu En dapat membaca situasi yang sedang dialami pasangan sehingga En dapat melakukan perbuatan yang dapat memberikan dukungan kepada pasangan. Misalnya ketika melihat pasangan yang kelelahan sehabis bekerja maka En akan memberikan perlakuan yang istimewa kepada pasangan. En membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai dengan meluangkan waktunya untuk pasangan. Hari Minggu, digunakan En untuk bersenang-senang dengan pasangan serta anak-anak. Pada hari-hari kerja, En berusaha untuk tidak tidur duluan agar pasangan tidak merasa kesepian ketika pulang kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan memiliki kesempatan untuk melakukan komunikasi dengan pasangan. Hal itu juga dilakukan En untuk menjaga kedekatan dan kehangatan dengan pasangan. Pembagian diri dan miliknya dengan orang yang dicintai juga dilakukan dengan berusaha memenuhi keinginan pasangan. Semua itu dilakukan En dalam usaha untuk memberikan yang terbaik kepada pasangan. En menerima dukungan emosioanal dari orang yang dicintai pada saat mengalami saat rapuh. Pada saat mengalami masalah maka En akan menceritakan masalahnya kepada pasangan dan pasangan akan membantu En untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Selain itu En termasuk orang yang mudah berkecil hati sehingga En selalu membutuhkan dorongan dari pasangan. En merasa senang ketika mendapatkan dukungan dan dorongan dari pasangan sehingga dapat memulihkan semangatnya kembali. Pada saat sakit, En juga merasakan dukungan dari pasangan melalui perlakuan spesial yang diberikan oleh pasangan. Biasanya ketika sakit, En akan dikerokin oleh pasangan sambil diajak bercanda sehingga dapat mempercepat kesembuhan En. En tidak hanya menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai namun En juga memberikan timbal balik dengan memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai. Pada saat pasangan mengalami suatu masalah, maka En berusaha membantu mencari jalan keluar. En berusaha memberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dorongan dan membantu pasangan untuk memikul beban yang sedang ditanggungnya. Hal tersebut terlihat dalam keseharian En dan pasangan dimana sebagai wiraswasta, pendapatan yang diperoleh tidak menentu dan hal itu terkadang membuat pasangan kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam keadaan seperti itu En berusaha meyakinkan pasangan bahwa En masih mempunyai gaji untuk membantu memenuhi kebutuhan. Komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan En dengan menceritakan secara jujur semua masalah dan apa yang dialami kepada pasangan. En menceritakan segala isi hati kepada pasangan tanpa ada yang dirahasiakan. Hal itu dapat dilakukan karena En menganggap bahwa pasangan merupakan orang yang paling dekat dan dapat membimbingnya. Anggapan bahwa orang yang dicintai berharga, terbukti ketika pasangan tidak ada maka En akan merasa kesepian. Pada saat ini En lebih merasa senang karena dapat hidup berkumpul dengan pasangan. Pada awal pernikahan sampai beberapa tahun berikutnya, En dan pasangan harus hidup terpisah karena tempat kerja pasangan berada di luar kota, namun pada akhirnya pasangan memutuskan untuk pindah kerja karena banyak kesulitan yang dihadapi. Situasi yang demikian membuat En lebih menghargai kebersamaan. En lebih merasa senang dapat hidup bersama dengan pasangan meskipun pendapatan ekonomi menjadi berkurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Daya tarik fisik pada pasangan dapat muncul dalam diri En karena menurut En pasangan memiliki wajah yang ganteng. Alasan itu pula yang membuat En lebih memilih pasangan yang sekarang daripada kekasihnya yang dulu. Sampai sekarang En tetap menilai bahwa pasangan masih ganteng. Hal itu terjadi karena sampai sekarang pasangan selalu menjaga penampilan di depan En. Dalam diri En dapat muncul daya tarik seksual pada pasangan. Hal itu terbukti dengan adanya hubungan intim suami istri yang masih dilakukan sampai sekarang. Hubungan seksual dapat membuat En merasa senang dan istimewa bahkan En merasa seperti di surga, namun hubungan seksual tersebut tidak dapat dilakukan sesering permintaan pasangan karena alasan kondisi fisik, dimana En merasa sudah tua, sehingga tidak bisa seperti dulu dan terkadang kurang cocok dengan permintaan pasangan. Hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan En dengan adanya perasaan cemburu yang terkadang muncul ketika pasangan berpamitan hendak pergi, meskipun itu untuk melakukan pekerjaan sampingan. Hasrat untuk bersatu juga ditunjukkan dengan harapan En yang tidak menginginkan kerenggangan hubungan dengan pasangan. Hal tersebut didasari oleh keyakinan bahwa pasangan merupakan teman hidup, yaitu satu untuk seumur hidup. En tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah. Hal itu terlihat ketika ekonomi keluarga sedang kurang baik, En berusaha mengatasinya dengan pasangan. En tidak ingin berpisah dengan pasangan karena En sudah merasa cocok dengan pasangan dan menurut En, berpisah belum tentu kehidupan menjadi lebih baik. Selain itu, anak juga menjadi En untuk tetap memperhatikan hubungan. Konflik yang terjadi dapat diatasi karena adanya dasar rasa sayang kepada pasangan. Hal tersebut terbukti ketika En marah kepada pasangan karena pasangan pulang terlalu malam, En mengunci pintu rumah tapi akhirnya hati En luluh dan membukakan pintu untuk pasangan. Keputusan En untuk memelihara hubungan dengan pasangan dikarenakan En merasa susah bila tidak ada pasangan. En merasa lebih baik kalau ada pasangan karena bagi En, pasangan merupakan teman hidup yang sebisa mungkin satu untuk seumur. Keputusan tersebut juga didasari oleh keyakinan bahwa bila menikah lewat gereja maka tidak boleh bercerai. Selain itu En juga sudah merasa seiya sekata dengan pasangan. En merasa yakin akan rasa sayang pasangan kepada En dan begitu pula En merasa sayang kepada pasangan. Tabel 2.2. Ringkasan Hasil Penelitian Responden 3 4 No Aspek Responden 3 Responden 4 Keintiman a.Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan • Berusaha memberikan tempat tinggal, memenuhi kebutuhan akan makan dan pakaian. • Memberi kesempatan pasangan untuk kuliah lagi. • Memperhatikan kebutuhan jasmani pasangan, misalnya dengan membuatkan minuman dan memijat pasangan setiap hari. • Mengutamakan kebutuhan gizi bagi pasangan agar sehat. b.Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai • Menikmati saat-saat melakukan pekerjaan rumah bersama dengan pasangan, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah dan kegiatan di luar rumah, seperti pergi bersama, memancing, makan di luar, pergi ke kebun salak atau bahkan mandi bersama. • Menikmati saat-saat pulang kerja, yaitu bisa duduk- duduk sambil ngobrol santai atau sambil mengerjakan pekerjaan rumah bersama pasangan. • Merasa senang dapat ngobrol atau menonton televisi bersama pasangan. • Merasa bahagia setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan. • Menonton televisi atau duduk santai sambil menikmati udara segar bersama pasangan. • Pada hari Minggu, saat untuk bersenang-senang bersama keluarga. • Merasa senang setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan. 1 c.Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai • Menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan. • Menyadari bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. • Menyadari bahwa pasangan merupakan pilihan sendiri jadi apapun harus dapat diterima. • Bisa menerima kekurangan dari pasangan • Penilaian terhadap pasangan tidak berubah meskipun mengetahui kekurangan dari pasangan dan tetap menganggap pasangan sebagai pegangan hidup. • Menilai bahwa pasangan tidak pernah marah dan justru lebih dapat membimbing meskipun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI • Usia pasangan yang lebih tua dan penyakit asma yang dimiliki pasangan, tidak menjadi masalah bagi Hn.. • Tidak terlalu banyak tuntutan terhadap penampilan pasangan meskipun terjadi perubahan fisik pada diri pasangan. usia pasangan lebih muda. Pasangan dapat bersikap lebih dewasa, bahkan ketika En sedang marah. d.Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan • Pada saat rapuh, Hn membutuhkan pasangan untuk sekedar mendengarkan cerita dan untuk membangkitkan semangat hidup kembali. • Pada waktu mengalami saat sulit maka akan segera dimusyawarahkan dengan pasangan. • Pasangan merupakan orang pertama yang diandalkan. • Segala hal yang menjadi ganjalan, disampaikan ke pasangan tanpa ada yang dirahasiakan, bukan ke orang lain. e.Saling pengertian dengan orang yang dicintai • Berusaha memenuhi keinginan pasangan dalam hal hubungan seksual tanpa ada keterpaksaan. • Mengalah kepada pasangan, misalnya ketika pasangan sedang marah maka Hn akan diam dan mengalah. • Memahami bahwa wanita lebih emosional daripada laki-laki. • Perbedaan yang ada dapat dipahami dan hal itu dapat diatasi dengan saling terbuka satu sama lain • Dapat memaklumi dan tidak marah ketika pasangan kelupaan membuatkan minum untuk Hn. • Segera mengambil tindakan untuk membantu atau memberikan pijitan kepada pasangan ketika melihat • Membuatkan minuman dan makanan ringan ketika pasangan bekerja. • Melakukan hal yang spesial untuk pasangan, ketika melihat pasangan yang kelelahan sepulang kerja. • Berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya mengetahui pasangan suka minum kopi maka En akan membuatkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan sedang kelelahan dan mulai marah-marah. f.Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai • Meluangkan waktu, khususnya hari Minggu untuk keluarga. • Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan pasangan, baik untuk melakukan pekerjaan rumah maupun kegiatan di luar rumah. • Menyediakan waktu untuk sekedar ngobrol santai dengan pasangan. • Berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan dengan banyak melakukan diskusi bersama pasangan. • Berusaha menjaga diri sendiri agar tetap tampil baik di mata pasangan. • Membagikan berbagai pengalaman dan pemikiran kepada pasangan. • Membagikan berbagai masalah yang dialami kepada pasangan. • Meluangkan waktunya yaitu hari Minggu untuk bersenang-senang bersama pasangan dan anak-anak • Pada hari-hari kerja, En berusaha untuk tidak tidur dahulu ketika pasangan pulang kerja. • Pada saat anak-anak sudah tidur atau setelah pasangan pulang kerja maka istri menyempatkan diri untuk duduk santai atau menonton televisi bersama pasangan. • Berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya ketika mengetahui pasangan suka minum kopi maka En akan membuatkan. • Berusaha tampil bersih setiap hari. g.Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai • Dalam keadaan rapuh, Hn membutuhkan pasangan untuk mendengarkan cerita, karena dengan didengarkan, beban menjadi berkurang. • Pasangan merupakan orang yang mampu membangun semangat dan memberikan dorongan pada saat Hn dalam keadaan rapuh. • Menerima perhatian dari pasangan ketika sakit. • Menceritakan masalahnya kepada pasangan dan pasangan akan membantu untuk memberikan jalan keluarnya. • Merasa senang mendapatkan dukungan dan dorongan semangat dari pasangan. • Menerima perhatian dan perawatan dari pasangan sambil disela dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI humor kecil sehingga cepat sembuh. h.Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai • Memberikan dukungan moral pada saat pasangan merasa kecil hati • Berusaha memberikan kekuatan ketika pasangan menghadapi saat sulit. • Membantu memberikan jalan keluar ketika pasangan mengalami masalah. • Berusaha memberikan semangat dan membantu memikul beban pasangan ketika pasangan sedang mengalami kesusahan. • Memberikan perawatan ketika pasangan sakit. i.Komunikasi intim dengan orang yang dicintai • Mengungkapkan segala masalah kepada pasangan secara terbuka dan apa adanya, bahkan untuk hal sekecil apapun • Duduk santai bersama pasangan sambil ngobrol ringan mengenai hal-hal yang menyenangkan. • Menyadari pentingnya keterbukaan sehingga segala hal diungkapkan kepada pasangan, termasuk kesalahan yang dilakukan. • Kurangnya komunikasi menimbulkan kesalahpahaman dengan pasangan. • Menceritakan semua masalah dan semua yang dialami secara jujur kepada pasangan. • Mengungkapkan segala isi hati kepada pasangan tanpa ada yang dirahasiakan. j.Menganggap orang yang dicintai berharga • Merasa kangen dan kesulitan ketika jauh dari pasangan. • Merasa senang dapat hidup bersatu dengan pasangan sehingga dapat bertemu setiap hari. • Memerlukan pasangan sebagai pendamping, • Merasa kesepian ketika jauh dari pasangan. • Lebih merasa senang dengan keadaan yang sekarang, meskipun pemasukan berkurang tapi dapat bertemu pasangan setiap hari. • En merasa waktu kebersamaan dengan apalagi di saat-saat rapuh maka Hn lebih membutuhkan pasangan untuk berada di samping Hn dan mendengarkan keluh kesah Hn. • Membutuhkan pasangan untuk memberikan pertimbangan atas berbagai masalah yang dialami. pasangan masih kurang meskipun dapat bertemu setiap hari sehingga terkadang pada siang hari En meminta pasangan untuk pulang. Gairah a.Daya tarik fisik • Menyukai segala yang ada dalam diri pasangan, dari ujung rambut sampai kaki. • Menganggap pasangan mempunyai wajah yang ganteng. b.Daya tarik seksual • Merangkul dan memperhatikan bagian tubuh pasangan ketika sedang duduk berdua. • Mencium atau mengelus pipi pasangan ketika hendak pergi. • Masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan dan merasa bahagia dapat memenuhi kebutuhan seksual. • Masih melakukan hubungan seksual sampai sekarang. • Merasa senang setelah melakukan hubungan seksual. • Dorongan seksual sudah mulai menurun karena faktor usia yang sudah menginjak kepala 4. 2 c.Hasrat untuk bersatu • Ingin tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga, dengan keyakinan bahwa bila terpisah maka tidak akan bahagia. • Ingin seterusnya bersama pasangan • Merasa sedih, khawatir dan cemburu bila pasangan berpamitan hendak pergi. • Tidak ingin hubungan dengan pasangan menjadi renggang. 3 Komitmen a.Memperhatikan hubungan ketika mengalami masalah • Berusaha untuk dapat melalui masa-masa sulit bersama pasangan dengan banyak melakukan komunikasi. • Berusaha untuk mengalah dan menuruti kemauan • Berusaha menghadapi masalah ekonomi bersama pasangan dan tetap tidak ingin berpisah dengan pasangan meskipun mengalami kesulitan ekonomi dalam rumah tangga. • Berusaha agar jangan sampai terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan serta tidak mengikuti emosi sesaat, dengan motivasi untuk menyelamatkan pernikahan. • Mengalihkan rasa bosan dengan melakukan kegiatan- kegiatan yang berguna dan tidak membahayakan pernikahan. Rasa bosan juga diatasi dengan lebih mendekatkan diri pada hal yang membuat bosan. • Banyaknya kesulitan yang dihadapi dalam rumah tangga, terkadang tidak bisa diterima dan muncul rasa marah, namun Hn menyadari dan berusaha mengingat kembali bahwa menikah dengan pasangan merupakan pilihan sendiri sehingga bagaimanapun Hn harus dapat menerima. pertengkaran yang besar. • Berusaha menahan diri untuk tidak ikut marah ketika pasangan sedang marah. b.Keputusan memelihara hubungan dengan pasangan • Merasa yakin bahwa keluarga itu merupakan satu tim yang tidak akan bahagia bila terpisah. • Merasa sayang dan cinta kepada pasangan. • Merasa sudah memiliki istri yang baik. • Anak merupakan penguat keputusan untuk memelihara hubungan dengan pasangan. • Merasa bertanggung jawab terhadap pilihan yang telah dibuat dan ingin mempertahankannya. • Merasa susah bila tidak ada pasangan jadi merasa lebih baik kalau ada pasangan. • Merasa yakin bahwa bila menikah lewat gereja maka tidak boleh bercerai. • Merasa sudah seiya sekata dengan pasangan. • Berusaha memegang teguh pilihannya. • Yakin bahwa pasangan benar-benar sayang kepada En. • Kehadiran anak memperkuat keinginan En untuk tetap memelihara hubungan dengan pasangan. e. Responden 5 Keinginan Dg untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan ditunjukkan dengan mengamati kebutuhan pasangan dan kemudian berusaha untuk memenuhi. Dg berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi Dg dengan memberikan rumah, meskipun masih rumah di komplek TNI. Terpenuhinya kebutuhan akan pakaian terlihat dari banyaknya pakaian yang dimiliki oleh pasangan. Pemenuhan kebutuhan makanan dipenuhi dengan membebaskan pasangan untuk memilih makanan yang disukai dan menurut pasangan, Dg membantu memenuhi kebutuhan dapur bila melihat ada kebutuhan yang sudah habis. Dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan, Dg juga mewujudkannya dengan dukungan atas hobi pasangan yang menyukai tanaman hias. Hal itu terlihat dari kesediaan Dg untuk mengantarkan pasangan mencari tanaman baru ataupun pot-pot tanaman. Hn juga bersedia untuk membuatkan tempat bagi tanaman-tanaman milik pasangan di halaman belakang rumah. Dg mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai ketika tidak dinas ke luar kota sehingga Dg dapat selalu dekat dengan keluarga. Dg merasa begitu bahagia ketika dapat menikmati waktu dengan bercanda dan bercengkerama bersama pasangan beserta anak. Hal tersebut begitu membahagiakan bagi Dg karena sedikitnya waktu yang dimiliki untuk bersama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan. Pekerjaan menuntut Dg untuk sering meninggalkan rumah sehingga ketika memiliki waktu untuk bersama pasangan, dirasa begitu membahagiakan dan Dg memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik mungkin. Pengahargaan yang tinggi diberikan Dg kepada orang yang dicintai dengan cara menerima pasangan sebagaimana adanya. Dg justru merasa bahwa pasangan tidak memiliki kekurangan. Segala kekurangan dapat ditutup dengan kelebihan yang dimiliki oleh pasangan. Hal tersebut dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari, dimana pasangan termasuk orang yang cerewat sehingga cenderung lebih suka ngomel-ngomel bila ada hal yang tidak sesuai dengan kehendaknya, namun Dg tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut dan hal itu tidak merubah penilaian Dg terhadap pasangan. Dg mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan. Hal itu dilakukan Dg ketika terjadi sesuatu hal yang tidak terduga, maka pasangan merupakan tempat sandaran pertama bagi Dg. Misalnya pada waktu sakit, maka Dg akan mengeluh ke pasangan dan pasangan akan segera memberikan tanggapan. Hal tersebut dapat dilakukan Dg karena setelah menikah, pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Dg jadi bila terjadi sesuatu, yang dituju adalah pasangan. Sikap saling pengertian dengan orang yang dicintai ditunjukkan Dg dengan berusaha memenuhi kebutuhan ataupun keinginan pasangan yang belum terpenuhi. Hal itu terlihat dalam kehidupan sehari-hari, dimana Dg bersedia mengantarkan pasangan untuk mencari peralatan menanam bunga karena mengetahui pasangan menyukai bunga. Selain itu Dg bersedia untuk menggantikan tugas pasangan ketika mengetahui pasangan sedang kelelahan dan tidak terlalu banyak menuntut kepada pasangan. Pada saat pasangan sedang dalam keadaan lelah, maka Dg tidak akan mempermasalahkan bila pasangan tidak memasak untuk Dg. Kurangnya pengertian pernah menimbulkan kesalahpahaman dan ketegangan, namun akhirnya ketegangan dapat teratasi. Hal tersebut dapat terjadi karena akhirnya Dg menyadari bahwa pasangan memiliki sifat cerewet dan didukung oleh sifat Dg yang lebih suka diam sehingga ketegangan tidak berlangsung lama. Dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai, Dg berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasangan akan makanan dan pakaian. Dg berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasangan dengan cara memberikan kebebasan kepada pasangan untuk membeli apa yang disukai oleh pasangan selama keadaan keuangan masih mencukupi. Semua itu dilakukan Dg untuk memberikan yang terbaik kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan. Selain itu Dg meluangkan waktunya untuk pasangan, khususnya pada hari libur, agar dapat bersenang-senang bersama pasangan dan anak. Hal itu terbukti, Dg tidak dapat ditemui ketika hari Minggu karena pergi jalan-jalan bersama keluarga. Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai terlihat dengan adanya perasaan senang dari Dg ketika mendapatkan dukungan dari pasangan. Dg merasa senang karena pasangan selalu ada ketika Dg membutuhkan. Pasangan akan segera memberikan tanggapan dengan memberikan nasehat ataupun hanya sekedar memberikan komentar ketika Dg mengeluhkan masalah kepada pasangan. Hal itu dapat terjadi karena pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Dg. Dukungan emosional dari pasangan juga dirasakan ketika Dg mengeluhkan sakitnya kepada pasangan maka pasangan akan segera memberikan respon positif. Hal tersebut juga terdukung oleh latar belakang pendidikan pasangan yang lulus dari akademi keperawatan sehingga lebih cepat tanggap terhadap keluhan sakit. Dukungan emosioanal yang diberikan kepada orang yang dicintai dilakukan Dg dengan cara memberikan nasehat kepada pasangan ketika pasangan mengalami masalah. Hal itu dapat dilihat ketika pasangan sedang bingung mengenai arisan ibu-ibu karena bulan depan pasangan bertugas untuk mengadakan arisan tersebut. Dg membantu dan mengantar pasangan untuk mencari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tempatnya dan memilih menu yang akan disajikan. Hal itu dilakukan Dg agar pasangan tidak terus-terusan bingung karena pasangan termasuk orang yang mudah panik. Komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan Dg dengan menceritakan segala sesuatu kepada pasangan. Segala sesuatu didiskusikan bersama dengan pasangan secara terbuka. Berbeda dengan pernyataan Dg, pasangan merasa bahwa Dg tidak pernah bercerita kepada pasangan. Hal-hal yang diceritakan hanya hal-hal yang biasa-biasa saja. Hal tersebut dapat terjadi karena pada dasarnya Dg termasuk orang yang pendiam sedangkan pasangan termasuk orang yang lebih banyak bicara, sehingga Dg merasa bahwa segala sesuatunya sudah diceritakan namun menurut pasangan belum. Dg menganggap orang yang dicintai berharga. Hal itu ditunjukkan dengan adanya perasaan sedih dan kangen ketika jauh dari pasangan. Dg merasa lebih nyaman bila dekat dengan pasangan sedangkan bila tidak ada pasangan maka Dg merasa hampa dan kurang lengkap tanpa kehadiran pasangan. Semua itu begitu dirasakan oleh Dg ketika dinas di luar kota, dimana Dg harus jauh dari pasangan sehingga membuat Dg merasa kesepian. Daya tarik fisik pada pasangan, menurut Dg adalah karena kecantikan pasangan. Dg merasa bahwa sampai sekarang pasangan masih memiliki wajah yang cantik dan tidak ada yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aneh dari pasangan. Hal itu dapat terjadi karena pasangan selalu menjaga penampilan dan kebersihan diri agar tetap menarik di mata pasangan. Bagi Dg, pasangan memiliki daya tarik seksual yang dapat menimbulkan dorongan seksual bagi Dg. Dorongan seksual tersebut dapat muncul ketika pasangan sudah mandi dan tampil cantik dan dorongan tersebut diwujudkan dalam tindakan, misalnya dengan membelai pasangan ataupun mencium pipi pasangan. Dorongan seksual juga diwujudkan dengan melakukan hubungan intim suami istri yang dilakukan dengan frekuansi sesering mungkin bila ada kesempatan. Dg dapat menikmati ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan karena tidak ada paksaan dalam melakukannya. Selain itu, hubungan seksual dapat membuat Dg merasa senang, bahagia dan puas. Hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan dengan keinginan Dg untuk terus bersama dengan pasangan karena Dg sudah merasa cocok dan nyaman dengan pasangan. Selain itu, adanya perasaan cemburu juga menunjukkan adanya hasrat untuk bersatu. Perasaan cemburu terkadang muncul ketika pasangan berbicara dengan orang lain, meskipun itu merupakan teman pasangan. Dg tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah. Hal itu terlihat dari usahanya untuk segera menyelesaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bila terjadi masalah kecil agar tidak menjadi semakin membesar. Dg berusaha menjaga agar tidak terjadi permasalahan yang besar. Biasanya keributan kecil yang terjadi tidak berlangsung lama karena Dg merupakan orang yang mudah melupakan permasalahan dan tidak suka banyak bicara dalam menyelesaikan masalah sehingga tidak semakin memancing kemarahan pasangan. Keputusan Dg untuk memelihara hubungan dengan pasangan didasari oleh dua alasan. Pertama karena melalui pernikahan tersebut sudah menghasilkan anak, dimana menurut Dg anak merupakan titipan yang harus dijaga. Kedua karena Dg sudah merasa satu jiwa dengan pasangan dan tidak dapat dipisahkan lagi. Berpisah dalam jangka waktu yang agak lama sudah membuat Dg merasa kurang lengkap dan tidak nyaman, apalagi bila harus berpisah untuk selamanya. f. Responden 6 Keinginan Ss untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan ditunjukkan dengan perhatian Ss terhadap makanan dan minuman yang akan dikonsumsi oleh pasangan. Ss juga memberikan tambahan vitamin bagi pasangan karena profesi pasangan sebagai seorang tentara sehingga aktivitas yang dilakukan juga banyak mengandalkan kekuatan fisik jadi membutuhkan gizi yang lebih. Terlihat dalam keseharian Ss, ketika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pasangan sedang banyak aktivitas fisik maka Ss membuatkan susu kedelai untuk pasangan. Selain itu, Ss menyiapkan bekal minum untuk pasangan sebelum pasangan berangkat kerja. Ss mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai ketika dapat bersama dengan pasangan. Ss menganggap waktu kebersamaan dengan pasangan merupakan waktu yang sangat berharga karena profesi pasangan sebagai seorang pasukan tentara, menuntut untuk banyak dinas ke luar kota bahkan sampai ke luar pulau. Kebahagiaan lebih dirasakan Ss ketika pertama kali bertemu dengan pasangan setelah pasangan pulang dari dinas luar. Hal itu dirasa begitu membahagiakan bagi Ss karena muncul perasaan seperti dulu lagi, dimana yang ada hanyalah perasaan senang. Penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai ditunjukkan oleh Ss dengan tetap menerima segala kekurangan pasangan. Ss menganggap wajar segala kekurangan yang dimiliki oleh pasangan karena Ss justru merasa lebih banyak memiliki kekurangan dibandingkan dengan pasangan. Ss menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna sehingga meskipun mengetahui kekurangan dari pasangan, penilaian terhadap pasangan tidak berubah. Ss mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat yang dibutuhkan. Pasangan merupakan orang pertama yang diandalkan ketika tiba-tiba terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Misalnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada waktu Ss keracunan telor asin maka orang pertama yang dihubungi adalah pasangan. Ss begitu mengandalkan pasangan sehingga ketika tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka Ss merasa kerepotan. Hal itu terlihat ketika anak sakit dan pasangan sedang dinas luar maka Ss merasa begitu berat dan tidak tenang. Pada saat terjadi gempa, kebetulan pasangan tidak ada dirumah sehingga Ss merasa tidak tenang dan kebingungan. Ss juga mengandalkan pasangan sebagai tempat untuk mengungkapkan segala isi hati. Hal itu dapat terjadi karena pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Ss. Ss merasa kurang nyaman bila bercerita masalah pribadi dengan tetangga. Sikap saling pengertian dengan orang yang dicintai ditunjukkan dengan kesediaan Ss untuk menggantikan tugas-tugas rumah yang biasanya dikerjakan oleh pasangan ketika melihat pasangan yang sedang kelelahan. Sikap pengertian juga ditunjukkan Ss ketika pasangan sedang dinas luar. Ss tidak akan memberitahu pasangan ketika tiba-tiba anak sakit karena Ss menyadari bahwa tugas pasangan sudah berat sehingga Ss tidak ingin menambah beban pikiran pasangan. Dalam hubungan intim suami istri juga terdapat sikap saling pengertian, dimana Ss tidak memaksakan keinginan ketika mengetahui pasangan sedang kelelahan setelah aktivitas sehari. Dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai, Ss berusaha untuk menyediakan waktu khusus untuk pasangan. Hari Minggu atau hari libur, digunakan Ss untuk melakukan kegiatan bersama dengan pasangan. Hal itu terbukti ketika hari Minggu Ss tidak dapat ditemui karena pergi jalan-jalan bersama dengan pasangan dan anak. Setiap hari, Ss bangun lebih pagi untuk menyiapkan makan pagi bagi pasangan meskipun sebenarnya pasangan tidak mengharuskannya. Hal itu dilakukan karena Ss ingin menjadi istri yang baik bagi pasangan. Pada saat jam pulang kantor pasangan, Ss berusaha untuk selalu berada di rumah dan tampil bersih serta rapi agar ketika pasangan pulang kerja dapat merasa lebih tenang setelah bekerja. Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai, ditunjukkan dengan munculnya perasaan senang dan terlindungi ketika pasangan memberikan dukungan dan penghiburan pada saat Ss mengalami saat yang kurang menyenangkan dalam hidup. Pasangan memberikan nasehat dan penghiburan pada saat Ss mengalami suatu masalah. Ss merasa bahwa pasangan banyak memberikan dukungan kepada Ss dalam banyak hal. Hal itu terlihat dalam keseharian Ss, di sela-sela jam kerja pasangan, pasangan bersedia mengantar Ss untuk mencari tempat arisan dan memberikan beberapa masukan kepada Ss sehingga membuat Ss merasa lebih tenang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penerimaan dukungan juga diimbangi dengan pemberian dukungan emosioanl kepada orang yang dicintai. Pada saat pasangan sedang mengalami masalah, maka Ss berusaha untuk membuat pasangan lebih merasa tenang. Ss merasa bahwa selama ini, pasangan dapat mengatasi masalahnya sendiri sehingga yang dilakukan Ss hanyalah berusaha membuat pasangan lebih tenang dalam menghadapi masalahnya. Komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan Ss pada saat malam hari sebelum tidur, dimana istri secara jujur dan terbuka menceritakan segala masalah dan pengalaman kepada pasangan. Waktu tersebut dipilih Ss karena anak sudah tidur sehingga Ss memliliki waktu yang lebih leluasa dengan pasangan. Segala hal diungkapkan kepada pasangan secara terbuka. Hal tersebut dapat dilakukan karena Ss merupakan orang yang terbuka kepada siapa saja, khususnya kepada pasangan. Selain itu, pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Ss. Kurangnya komunikasi dengan pasangan dapat menimbulkan pertengkaran dan kesalahpahaman dengan pasangan. Hal tersebut dapat terjadi karena pasangan termasuk orang yang pendiam sehingga terkadang tidak mengkomunikasikan keinginannya kepada pasangan dan akhirnya menimbulkan salah paham. Ss menganggap bahwa orang yang dicintai berharga. Bagi Ss, keberadaan pasangan begitu penting. Ss merasa ada yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kurang dalam menghadapi hidup ketika pasangan tidak ada. Misalnya pada saat anak sakit ataupun saat terjadi gempa, kebetulan pasangan tidak ada di rumah, maka ketidakberadaan pasangan begitu terasa bagi Ss sehingga Ss merasa kurang tenang. Ss juga merasa kangen dan khawatir ketika pasangan sedang dinas luar. Ketertarikan Ss pada pasangan, salah satunya muncul karena menurut Ss, pasangan memiliki daya tarik fisik. Salah satu daya tarik fisik pasangan adalah pasangan memiliki badan yang tinggi, tegap dan berisi. Selain itu, pasangan memiliki potongan rambut yang cepak. Semua itu dapat menimbulkan daya tarik bagi Ss karena pada dasarnya Ss menyukai seorang laki-laki yang kriterianya ada pada diri pasangan. Bagi Ss, semua kriteria tersebut membuat pasangan terlihat seksi. Daya tarik seksual pada pasangan dapat memunculkan dorongan seksual bagi Ss ketika melihat pasangan, misalnya dorongan untuk memeluk pasangan. Dorongan seksual yang ada dalam diri Ss, juga diwujudkan dalam kebiasaan yang mesra dengan pasangan yaitu dengan mencium pipi dan tangan pasangan ketika hendak pergi. Selain itu, Ss dan pasangan masih melakukan hubungan seksual sampai sekarang. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Ss bahwa Ss ingin menambah momongan lagi namun sampai sekarang usaha yang dilakukan belum berhasil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasrat Ss untuk bersatu dengan pasangan terlihat dari keinginan Ss untuk memiliki pasangan seutuhnya. Hal itu ditunjukkan, salah satunya dengan munculnya perasaan cemburu kepada pasangan ketika melihat pasangan berbicara dengan teman wanita. Adanya hasrat untuk bersatu dengan pasangan disebabkan karena Ss dapat merasa nyaman dan terlindungi ketika ada pasangan sehingga Ss ingin dapat terus bersama dengan pasangan. Ss tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah. Hal itu terlihat dari usaha Ss untuk segera menyelesaikan masalah yang dihadapi meskipun masalah itu kecil, agar masalahnya tidak bertambah besar. Ss ingin masalah yang terjadi, sebisa mungkin diselesaikan saat itu juga karena Ss tidak ingin permasalahannya menjadi berlarut-larut, sehingga membuat Ss menjadi tidak tenang dan mempengaruhi segala aktivitasnya. Keputusan Ss untuk memelihara hubungan dengan pasangan dikarenakan Ss merasa bahwa keputusan untuk menikah dengan pasangan merupakan keputusannya sendiri dan bukan karena dijodohkan. Ss dan pasangan sudah sepakat untuk hidup bersama jadi apapun keadaan pasangan harus dapat diterima. Hal itu menjadi pegangan bagi Ss untuk tetap memelihara hubungan dengan pasangan. Selain itu, anak memperkuat keyakinan Ss untuk tetap mempertahankan hubungan dengan pasangan, dimana Ss mempunyai tujuan hidup untuk membesarkan anak sampai berhasil bersama dengan pasangan. Tabel 2.3. Ringkasan Hasil Penelitian Responden 5 6 No Aspek Responden 5 Responden 6 Keintiman a.Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan • Berusaha memenuhi kebutuhan primer pasangan, yaitu pakaian, makanan dan tempat tinggal. • Mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan dan kemudian berusaha untuk memenuhinya, misalnya kebutuhan akan pakaian dan makanan kesukaan pasangan. • Mendukung hobi pasangan yang suka tanaman hias. • Menyiapkan makan pagi dan bekal minuman untuk pasangan sebelum berangkat kerja. • Memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi serta tambahan vitamin untuk pasangan karena pasangan banyak melakukan aktivitas olah raga. b.Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai • Pada saat tidak dinas ke luar kota sehingga bisa dekat dengan istri dan keluarga. • Merasa bahagia ketika pergi berjalan-jalan atau bercengkerama dengan pasangan. • Pada saat bisa bertemu dengan pasangan karena biasanya pasangan jarang berada di rumah jadi waktu-waktu bisa bertemu dengan pasangan merupakan waktu yang berharga. • Merasa senang ketika pertama kali bertemu dengan pasangan setelah pasangan pulang dari dinas luar. 1 c.Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai • Menganggap bahwa tidak ada hal yang kurang dari pasangan. • Merasa bahwa kekurangan dari pasangan dapat ditutup dengan kelebihannya. • Dapat menerima pasangan sebagaimana adanya. • Tetap menerima segala kekurangan pasangan dan menganggap wajar kekurangan yang dimiliki oleh pasangan. Ss justru merasa lebih banyak memiliki kekurangan dibandingkan pasangan. • Menilai bahwa pasangan tidak pernah mencela masakan Ss dan selalu bersedia mengantarkan kalau Ss ingin pergi meskipun pasangan sedang lelah. d.Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan • Pasangan merupakan orang pertama yang menjadi tempat sandaran bila terjadi sesuatu yang tidak dinginkan. • Pasangan merupakan orang pertama yang dihubungi ketika terjadi sesuatu yang gawat. • Mengandalkan pasangan setiap hari untuk menjadi tempat bercerita. • Merasa segala urusan terasa lebih ringan bila ada pasangan. • Merasa lebih tenang bila ada pasangan ketika anak sakit. • Merasa ketakutan dan tidak tenang ketika terjadi gempa dan pasangan tidak ada di rumah. e.Saling pengertian dengan orang yang dicintai • Membelikan baju yang belum dimiliki pasangan. • Berinisiatif untuk membawakan dari koperasi kantor ketika mengetahui bahwa kebutuhan dapur sudah habis. • Tidak segan-segan untuk menggantikan pekerjaan rumah pasangan bila melihat pasangan sedang kelelahan. • Kesalahpahaman dapat terjadi karena kurangnya pengertian kepada pasangan. • Adanya pembagian dalam pekerjaan rumah tangga, dan satu sama lain saling membantu. • Tidak mempermasalahkan bila tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan ketika melihat pasangan lelah meskipun sebenarnya menginginkan hal tersebut. • Tidak memberi tahu pasangan ketika anak sakit karena tidak ingin membebani pasangan yang sedang bekerja di tempat yang jauh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f.Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai • Berusaha memenuhi kebutuhan pasangan dalam hal makanan dan pakaian. • Berusaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pasangan, dengan sebisa mungkin memberikan yang terbaik untuk pasangan. • Meluangkan waktu untuk pergi jalan-jalan bersama istri dan anak. • Membagikan cerita pengalamannya kepada pasangan. • Berbagi dalam melakukan pekerjaan rumah, seperti mencuci, memasak dan membersihkan rumah, yang dilakukan bersama-sama dengan pasangan. • Menjaga penampilan sesuai dengan apa yang disukai oleh pasangan. • Meluangkan waktunya pada hari Minggu atau hari libur untuk pergi bersama pasangan. • Berusaha untuk selalu berada di rumah pada saat jam pulang kantor pasangan. • Berusaha untuk tampil bersih dan rapi ketika pasangan pulang kerja. • Setiap pagi, menyediakan waktu untuk membuat makan pagi bagi pasangan. • Setiap malam sebelum tidur, memijat pasangan. g.Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai • Merasa senang karena pasangan ada ketika dibutuhkan. • Pasangan akan segera memberikan tanggapan dengan memberikan nasehat ataupun hanya sekedar memberikan komentar ketika Dg mengeluhkan masalah kepada pasangan. • Segera mendapatkan tanggapan yang positif dari pasangan ketika Dg mengeluhkan sakitnya. • Merasa senang dan terlindungi ketika pasangan memberikan dukungan pada saat Ss mengalami saat sulit. • Pasangan akan memberikan nasehat dan menghibur ketika Ss mengalami masalah. • Merasakan dukungan dari pasangan ketika pasangan segera datang saat Ss menghubungi karena keracunan telor asin. h.Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai • Memberikan nasehat kepada pasangan ketika pasangan mengalami masalah. • Berusaha untuk memberikan ketenangan kepada pasangan ketika pasangan mengalami masalah dalam kehidupan sosial PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i.Komunikasi intim dengan orang yang dicintai • Menceritakan masalah yang dihadapi kepada pasangan. • Menceritakan segala masalah dan pengalaman kepada pasangan secara jujur dan terbuka. • Kesalahpahaman dan pertengkaran kecil dapat terjadi karena kurangnya komunikasi. j. Menganggap orang yang dicintai berharga • Merasa sedih dan kangen ketika jauh dari pasangan. • Merasa lebih nyaman bila dekat pasangan dan merasa tidak lengkap serta hampa bila tidak ada pasangan. • Merasa bahwa keberadaan pasangan penting. • merasa ada yang kurang dalam menghadapi hidup bila pasangan tidak ada. Gairah a.Daya tarik fisik • Merasa bahwa pasangan merupakan seorang wanita yang cantik • Menganggap bahwa pasangan memiliki badan yang besar berisi, tegap dan tinggi serta berpotongan cepak sehingga Ss melihat pasangan sebagai seorang yang seksi. b.Daya tarik seksual • Membelai rambut pasangan sambil bercerita • Mencium dan memeluk pasangan sebelum pergi. • Masih melakukan hubungan seksual sampai sekarang dengan frekuensi yang sesering mungkin bila ada kesempatan. • Keromantisan sudah berkurang karena merasa sudah tidak perlu lagi • Adanya dorongan untuk memeluk pasangan ketika melihat pasangan. • Mencium pipi dan tangan pasangan sebelum pergi. • Masih melakukan hubungan seksual sampai sekarang. 2 c.Hasrat untuk bersatu • Ingin terus bersama pasangan karena sudah merasa cocok dan nyaman. • Adanya perasaan cemburu ketika pasangan berbicara dengan teman laki-laki. • Ingin memiliki pasangan seutuhnya. • Merasa cemburu ketika melihat pasangan berbicara dengan teman wanita. • Merasa nyaman dan terlindungi bila berada dekat pasangan sehingga Ss menginginkan dapat bersama dengan pasangan seterusnya. Komitmen a.Memperhatikan hubungan ketika mengalami masalah • Berusaha untuk segera menyelesaikan bila terjadi masalah kecil agar tidak menjadi semakin membesar. • Berusaha untuk segera menyelesaikan masalah yang dihadapi, meskipun masalah kecil, agar tidak menimbulkan pertengkaran yang besar atau bahkan sampai menimbulkan perceraian. 3 b.Keputusan memelihara hubungan dengan pasangan • Memiliki dua alasan dalam mempertahankan hubungan dengan pasangan, yaitu karena sudah memiliki anak dan karena sudah merasa satu jiwa dengan pasangan sehingga tidak bisa dipisahkan. • Merasa yakin dan sayang terhadap pasangan. • Keberadaan anak memperkuat alasan Ss untuk memelihara keutuhan rumah tangga.

C. Pembahasan