Teori Kebutuhan terhadap media Massa Deskriptif Motif

16 oleh seniman asli daerah tersebut, turis memulai belajar salah satu kebudayaan Indonesia di daerah tersebut, seperti seni tari, musik tradisional, adat istiadat, permainan tradisional, dan juga mencicipi makanan khas daerah tersebut. Keunikan dari tayangan ini adalah progam ini mempunyai konsep yang berbeda dari tayangan reality show kebanyakan, dimana lebih mengangkat unsur kebudayaan Indonesia, selain ada unsur petualangan, tayangan ini juga menampilkan usaha-usaha turis dalam mempelajari budaya Indonesia dengan tekun sampai bisa menguasainya. Turis tersebut juga bersosialisasi dan mengakrabkan diri dengan warga sekitar, bermain-main dengan permainan tradisional bersama anak-anak, serta menjelajahi tempat yang bersejarah dan terkenal di daerah tersebut. Yang menjadi kekuatan dalam program acara ini yaitu kita dapat mengenal lebih dalam lagi ragam kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu juga menampilkan suka-duka dari para seniman-seniman Indonesia dalam mempertahankan kebudayaan tersebut pada era sekarang ini. Dan di akhir acara disisipkan pernyataan turis tentang keindahan Indonesia dan budayaanya yang bisa mendorong kita untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia.

2.1.4 Teori Kebutuhan terhadap media Massa

Kebutuhan terhadap media massa dipenuhi melaui surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Baik isi maupun melalui daya terpaannya exposure secara konteks sosial tempat dimana terpaan berlangsung. Menurut Katz, Gurevitch, dan Hass Effendy, 2000 : 294 berkeyakinan terhadap tipologi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media yang diklasifikasikan dalam lima kelompok, yaitu: 17 1. Kebutuhan Kognitif Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan kita. Kebutuhan ini didasarkan pada keinginan untuk mengerti dan menguasai lingkungan. Kebutuhan kognitif juga dapat dipenuhi oleh adanya dorongan-dorongan seperti keingintahuan dan penjelajahan. 2. Kebutuhan Afektif Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat pengalaman-pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan, dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media. 3. Kebutuhan Integratif Personal Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat kepercayaan, kesetiaan, dan status pribadi. Kebutuhan ini dapat diperoleh dari adanya keinginan setiap individu untuk menigkatkan harga diri. 4. Kebutuhan Integratif Sosial Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memeperkuat kontak dengan keluarga, teman-teman, dan dengan alam sekelilingnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didasarkan oleh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi. 5. Kebutuhan Akan Pelarian Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan, melepaskan keetgangan, dan kebutuhan akan hiburan. 18

2.1.5 Deskriptif Motif

Berdasarkan arti pada kamus Bahasa Indonesia, motif berarti pola corak; alasan seseorang berbuat sesuatu. Motif berasal dari kata motive yang berarti secara objektif merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Pada dasarrnya motif muncul karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari individu yang harus dipenuhi. Khalayak mempunyai berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media massa dan pengkonsumsian media hanya untuk memuaskan kebutuhan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mc Quail, 1994 : 134 Namun menurut Gerungan 2000 : 140, motif adalah suatu pengertian konsep yang meliputi semua penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan individu berbuat sesuatu. Istilah berbuat sesuatu tersebut disebabkan adanya tujuan yang hendak dicapai. Pencapaian tujuan ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar. Maslow mengungkapkan 5 kebutuhan basic need secara hirarki dan menempatkan kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai tingkatan tertinggi. Individu berharap dengan menggunakan media dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar terdiri atas: 1. Physiological needs kebutuhan fisiologis, Kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, serta kesehatan fisik. 19 2. Safety needs kebutuhan keamanan, Kebutuhan ini meliputi kebutuhan untuk terlindung dari bahaya, perlakuan tidak adil, terjamin keamanan dirinya. 3. Love needs kebutuhan cinta, Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan mencintai dan dicintai. 4. Esteem needs kebutuhan penghargaan, Kebutuhan dihargai akan prestasi, kemampuan, kedudukan dan status. 5. Self-actualization needs kebutuhan aktualisasi diri, Kebutuhan mempertinggi potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri. Effendy,2000 : 290 . Kebutuhan – kebutuhan inilah yang menyebabkan timbulnya motif yang mendorong aktivitas individu menggunakan media tertentu, artinya yaitu individu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dan pengunaan media karena di dorong oleh sejumlah motif yang mempengaruhinya. Fungsi dari motif antara lain : 1. Motif sebagai pendorong manusia untuk bertindak atau berbuat. Motif itu berfungsi sebagai motor yang memberikan energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. 2. Motif menentukan arah perubahan yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. 3. Motif menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Purwanto, 1988 : 81 20 Menurut McQuail Kriyantono, 2006 Motif secara umum meliputi : 1. Motif Informasi Surveillance a. Mencari informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia b. Mendapatkan pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi didalam lingkungan tersebut c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum d. Belajar, pendidikan diri sendiri e. Memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan 2. Motif Identitas Personal Personal Identity a. Menemukan penunjang nilai – nilai pribadi b. Menemukan model perilaku c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai – nilai lain dalam media d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri 3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Personal Relationships a. Memperoleh pengetahuan berkenaan dengan empati sosial b. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar c. Keinginan untuk digargai oleh orang lain d. Keinginan untuk dekat dengan orang lain 3. Motif Diversi a. Melepaskan diri dari permasalahan b. Bersantai c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis 21 d. Penyaluran emosi e. Mengisi waktu

2.1.6 Teori Uses And Gratification

Dokumen yang terkait

MOTIF PEMIRSA TELEVISI SURABAYA DALAM MENONTON ACARA VARIETY SHOW “EAT BULAGA INDONESIA” DI SCTV (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa Televisi Surabaya Terhadap Acara Variety Show Eat Bulaga Indonesia Segmen Kuis Indonesia Pintar di SCTV).

2 4 163

“MOTIF PEMIRSA MENONTON ACARA “X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X-Factor Indonesia” di RCTI).

2 3 118

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv ).

0 0 88

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV ).

1 1 94

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW Be A Man DI GLOBAL TV.

0 1 8

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW BELAJAR INDONESIA (Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Acara Reality Show “Belajar Indonesia” di Trans TV).

0 0 24

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV )

0 1 22

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv )

0 0 20

MOTIF PEMIRSA TELEVISI SURABAYA DALAM MENONTON ACARA VARIETY SHOW “EAT BULAGA INDONESIA” DI SCTV (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa Televisi Surabaya Terhadap Acara Variety Show Eat Bulaga Indonesia Segmen Kuis Indonesia Pintar di SCTV)

0 1 29

Motif Pemirsa Surabaya Dalam Menonton Tayangan Reality Show Custom Protection di NET.TV - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 18