22
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Tinjauan Umum tentang Anak
2.1.1 Definisi Anak
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anak diartikan sebagai manusia yang masih kecil.
1
Sementara itu Menurut Suryana seorang anak merupakan sebuah rahmat serta anugerah yang diberikan Allah sebagai
penguji keimanan, sebuah media beramal yang menjadi bekal di akhirat, tempat bergantung ketika usia senja, dan makhluk yang wajib dididik.
2
Selanjutnya Nurhayati Puji Astuti menyebutkan bahwa seorang anak merupakan suatu titipan yang harus dijaga dan dididik sebagai buah hati
dimana kelak orang tua menaruh harapan terhadapnya kelak.
3
Definisi anak telah tercantum dalam Convention on the Right of the Child. Di dalam Pasal 1 konvensi hak-hak anak merumuskan bahwa anak
merupakan setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia
dewasa dicapai lebih awal. Dalam instrumen hukum nasional Indonesia, Pasal 1 Angka 5
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pengertian anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 delapan
1
Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, URL: http:kbbi.web.idanak diakses pada tanggal 11 November 2015.
2
Joel, Pengertian Anak Menurut Para Ahli, URL : http:www.idjoel.compengertian-
anak-menurut-para-ahli diakses pada tanggal 24 September 2015.
3
Ibid.
23
belas tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. Begitu pula
pada Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak mendefinisikan bahwa anak merupakan seseorang
yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
2.2.2 Hak-Hak Anak
Pada tanggal 20 November 1959 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengesahkan Deklarasi tentang hak-hak anak.
4
Dalam Mukadimah Deklarasi ini, tersirat bahwa umat manusia berkewajiban memberikan yang terbaik bagi anak-anak. deklarasi ini
memuat 10 sepuluh asas tentang hak-hak anak yaitu
5
: 1.
Anak berhak menikmati hak-haknya sesuai ketentuan yang terkandung dalam deklarasi ini. Setiap anak tanpa pengecualian harus
dijamin hak-haknya tanpa membedakan suku bangsa, warna kulit, jenis kelamin, bahsa, agama, pandangan politik, kebangsaan, tingkatan
sosial, kaya miskin, kelahiran atau status lain, baik yang ada pada dirinya maupun pada keluarganya. Pasal 2 Konvensi Hak Anak
2. Anak berhak memperoleh perlindungan khusus dan harus memperoleh
kesempatan yang dijamin oleh hukum dan sarana lain, agar menjadikannya mampu untuk mengembangkan diri secara fisik,
kejiwaan, moral, spritual, dan kemasyarakatan dalam situasi yang
4
Maidin Gultom, 2006, Perlindungan Hukum Terhadap Anak: Dalam Sistem Peradilan Anak di Indonesia, Refika Aditama, Bandung, h. 45.
5
Ibid, h. 45-47.
24
sehat, normal sesuai dengan kebebasan dan harkatnya. Penuangan tujuan itu ke dalam hukum, kepentingan terbaik atas diri anak harus
merupakan pertimbangan utama. Pasal 27 Konvensi Hak Anak 3.
Anak sejak dilahirkan berhak akan nama dan kebangsaan. Pasal 7 Konvensi Hak Anak
4. Anak berhak dan harus dijamin secara kemasyarakatan untuk tumbuh
kembang secara sehat. Untuk ini baik sebelum maupun setelah kelahirannya harus ada perawatan dan perlindungan khusus bagi anak
dan ibunya. Anak berhak mendapat gizi yang cukup, perumahan, rekreasi, dan pelayanan kesehatan. Pasal 24 Konvensi Hak Anak
5. Anak yang cacat fisik, mental dan lemah kedudukan sosialnya akibat
keadaan tertentu harus memperoleh pendidikan, perawatan, dan perlakuan khusus. Pasal 23 Konvensi Hak Anak
6. Agar kepribadian anak tumbuh secara maksimal dan harmonis, ia
memerlukan kasih sayang dan pengertian. Sedapat mungkin dia harus dibesarkan di bawah asuhan dan tanggung jawab orang tuanya sendiri,
dan bagaimanapun harus diusahakan agar tetap berada dalam suasana yang penuh kasih sayang, sehat jasmani dan rohani. Anak dibawah
usia lima tahun tidak dibenarkan terpisah dari ibunya. Masyarakat dan pemerintah yang berwenang berkewajiban memberikan perawatan
khusus kepada anak yang tidak memiliki keluarga dan kepada anak yang tidak mampu. Diharapkan agar pemerintah atau pihak lain
25
memberikan bantuan pembiayaan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga besar. Pasal 18 Konvensi Hak Anak
7. Anak berhak mendapat pendidikan wajib secara cuma-cuma sekurang-
kurangnya di tingkat sekolah dasar. Mereka harus mendapat perlindungan yang dapat meningkatkan pengetahuan umumnya, dan
yang memungkinkan, atas dasar kesempatan yang sama untuk mengembangkan kemampuannya, pendapat pribadinya, dan perasaan
tanggung jawab moral dan sosialnya, sehingga mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. Kepentingan anak haruslah
dijadikan pedoman oleh mereka yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan bimbingan anak yang bersangkutan : pertama-pertama
pertanggungjawaban tersebut terletak pada orang tua mereka. Anak harus mempunyai kesempatan yang leluasa untuk bermain dan
berekreasi yang diharapkan untuk tujuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah
yang berwenang
harus berusaha
meningkatkan pelaksanaan hak ini. Pasal 28 Konvensi Hak Anak
8. Dalam keadaan apapun anak harus didahulukan dalam menerima
perlindungan dan pertolongan. Pasal 3 Konvensi Hak Anak 9.
Anak harus dilindungi dari segala bentuk kealpaan dan kekerasan. Ia tidak boleh dijadikan subjek perdagangan. Anak tidak boleh bekerja
sebelum usia tertentu, ia tidak boleh dilibatkan dalam pekerjaan yang dapat merugikan kesehatan atau pendidikannya, maupun yang dapat
26
mempengaruhi perkembangan tubuh, jiwa, dan akhlaknya. Pasal 35 Konvensi Hak Anak
10. Anak harus dilindungi dari perbuatan yang mengarah ke dalam bentuk
diskriminasi sosial, agama maupun bentuk-bentuk diskriminasi lainnya. Mereka harus dibesarkan dalam semangat penuh pengertian,
toleransi dan persahabatan antar bangsa, perdamaian serta persaudaraan semesta dengan penuh kesadaran bahwa tenaga dan
bakatnya harus diabdikan kepada sesama manusia. Pasal 2 Konvensi Hak Anak
2.2 Tinjauan Umum tentang Pornografi Anak di Dunia Maya