17
sumber lain yang berhubungan dengan isu yang hendak dibahas. Disamping itu pula, dalam pendekatan ini penulis juga beranjak
dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum.
38
Dengan pendekatan inilah penulis bertujuan untuk mampu mengalisis dan memahami substansi ilmu hukum
yang diperlukan sesuai dengan isu hukum yang hendak dibahas.
c. Sumber Bahan Hukum
Pengolahan dan analisis data pada dasarnya tergantung pada jenis datanya, bagi penelitian hukum normatif yang hanya mengenal data
sekunder saja, yang terdiri dari: bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, maka dalam mengolah dan menganalisis bahan hukum tersebut
tidak bisa melepaskan diri berbagai penafsiran yang dikenal dalam ilmu hukum.
39
Untuk dapat memecahkan isu hukum dan sekaligus memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogyanya, diperlukan sumber-sumber
penelitian. Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder.
40
Adapun sumber-sumber hukum yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu:
1. Bahan hukum primer, bahan hukum primer merupakan bahan
hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan,
38
Ibid, h.137.
39
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2010, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, h.163.
40
Peter Mahmud Marzuki, Op.cit, h.141
18
catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang- undangan dan putusan-putusan hakim.
41
Bahan hukum primer yang digunakan dalam penulisan hukum ini yaitu :
Universal Declaration of Human Rights Convention on the Rights of the Child
Protocol to the Convention on the Rights of the Child on the Sale of Children, Child Prostitution and Child
Pornography Convention on Cybercrime
International Covenant on Civil and Political Rights Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Asasi Manusia Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dilengkapi dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang
Pornografi
41
Ibid
19
Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun 2015-
2019 Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2015 tentang Aksi
Hak Asasi Manusia 2015 2.
Bahan hukum sekunder, bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-
dokumen resmi.
42
Dalam penulisan ini bahan hukum sekunder yang digunakan yaitu berupa buku-buku, makalah hukum, internet
yang berkaitan dengan pornografi anak di dunia maya. 3.
Bahan Hukum tersier, bahan hukum tersier berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia Online melalui situs kbbi.web.id
d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum