Dimensi- dimensi Perubahan Sosial

8 muka, karena semua kebutuhan dipenuhi dengan menggunakan teknologi. 2 Perubahan dalam jarak sosial, perubahan teknologi informasi telah menggeser fungsi tatap muka dalam proses interaksi. Individu tidak harus tatap muka dalam melakukan komunikasi dan interaksi secara langsung. 3 Perubahan perantara, mekanisme kerja individu dalam masyarakat modern banyak bersifat serba online menyebabakan individu tidak membutuhkan orang laindalam proses pengiriman informasi. 4 Perubahan dalam aturan atau pola-pola, banyak aturan atau pola-pola hubungan yang mengalami perubahan seiring perkembangan masyarakat. Emansipasi perempuan dalam dunia kerja misalnya, telah mengubah cara pandang masyarakat dalam menyikapi perempuan yang pulang malam, yang tidak selalu dikonotasikan sebagai perempuan nakal karena tidak semua perempuan yang pulang malam adalah perempuan nakal tetapi banyak juga karena pulang kerja sebagai perempuan yang berkarier. 5 Perubahan dalam bentuk interaksi, interaksi antar individu tidak sekaku masa lalu ketika harus dilakukan secara tatap muka. Interaksi dapat dialkukan kapan saja, melalui Telepon, Handphone, Email, Chatting, Facebook, Yahoo messenger, Twitter dan berbagai alat teknologi canggih lainya.

3. Ciri-ciri Perubahan Sosial

Soekanto menjelaskan ciri-ciri perubahan sosial sebagai berikut : a. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembanganya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat laun mapun cepat. b. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti oleh perubahan pada lembaga-lembaga lain. c. Perubahan yang berlangsung sangat cepat, biasanya mengakibatkan disorganisasi karena dalam masyarakat ada proses penyesuaian diriadaptasi. Disorganisasi yang diikuti oleh proses reorganisasi akan menghasilkan pemantapan kaidah-kaidah dan nilai yang baru. 9 d. Suatu perubahan tidak dapat dibatasi pada aspek kebendaan atau spiritual saja, karena keduanya mempunyai kaitan timbal balik yang kuat. Nanang Martono 2011

4. Type-tipe Perubahan Sosial

Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorisasikan sebagai berikut: a. Proses sosial yang menyangkut sirkulasi atau rotasi ganjaran fasilitas- fasilitas dan individu yang menempati posisi tertentu pada suatu strukttur. b. Segmentasi, yaitu keberadaan unit-unit secara struktural tidak berbeda secara kualitatif dari keberadaan masing-masing unit tersebut. c. Perubahan struktural, yaitu munculnya kompleksitas baru secara kualitatif mengenai peranan-peranan dan organisasi. d. Perubahan dalam struktur kelompok yaitu perubahan dalam komposisi kelompok, tingkat kesadaran kelompok, dan hubungan-hubungan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Bentuk proses sosial yang dipilih sosiolog dan telah menjadi sasaran perhatian dalam kajian perubahan sosial selama beberapa dekade ini meliputi: a. Perkembangan sosial yang melukiskan proses berkembangnya potensi yang terkandung dalam sistem sosial. Konsep perkembangan sosial ini juga memuat tiga ciri tambahan yang meliputi : 1 Menuju kearah tertentu dalam arti keadaan sistem tak terulang sendiri di setiap tingkatan. 2 Keadaan sistem berikutnya mencerminkan tingkat lebih tinggi dari semula. misalnya terjadi peningkatan diferensiasi struktur, kenaikan output ekonomi, pertambahan penduduk, atau di setiap saat dan kemudiaan keadaan sistem semakin mendekati ciri-ciri umum misalnya masyarakat semakin mendekati keadilan sosial, atau demokratis. 3 Perkembangan ini dipicu oleh kecenderungan yang berasal dari dalam sistem misal pertambahan penduduk yang diikuti oleh peningkatan kepadatan penduduk, penanggulangan kontradiksi internal dengan menciptakan bentuk kehidupan baru yang lebih baik, menyalurkan kreativitas bawaan ke arah inovasi yang lebih berarti.