Umpan Balik dan Tindak Lanjut Kunci Jawaban

106 Teori perubahan sosial konflik Karl Marx Ralf Dahrendorf Marx berangkat dari masyarakat perbudakan. Lalu disusul masyarakat feodalis, dimana pemilik tanah menjadi kelas penguasa. Kemudian masyarakat akan beranjak menuju masyarakat industrialis kapitalis, dimana sumber daya kekuatan ekonomi telah dikuasai oleh para pemilik modal dan melangsungkan serangkaian proses penghisapan yang merugikan kalangan pekerja. Pada akhirnya, asumsi Marx menyatakan bahwa kapitalisme akan menemui kehancurannya sendiri, dan segera masyarakat pekerja mampu mengambil alih perangkat- perangkat produksi. Dalam tahap selanjutnya seluruh sumber daya yang ada menjadi milik bersama dan masyarakat telah berkembang menjadi masyarakat komunis setiap masyarakat setiap saat tunduk pada proses perubahan, dan pertikaian serta konflik ada dalam sistem sosial juga berbagai elemen kemasyarakatan memberikan kontribusi bagi disintegrasi dan perubahan. Suatu bentuk keteraturan dalam masyarakat berasal dari pemaksaan terhadap anggotanya oleh mereka yang memiliki kekuasaan, sehingga ia menekankan tentang peran kekuasaan dalam mempertahankan ketertiban dalam masyarakat. Diusulkan ada pemisahan antara teori konflik dan teori konsensus 3. Teori modernisasi Alex Inkeles Memusatkan perhatian pada dua permasalahan pokok yaitu: a. Akibat yang ditimbulkan modernisasi bagi Negara Dunia Ketiga dan pandangan hidup seseorang. b. Sikap hidup yang dimiliki oleh Negara Dunia Ketiga dapat atau tidak lebih modern daripada sebelumnya, jika negara tersebut berinteraksi dengan negara Barat. Pendapat Inkeles bahwa untuk dapat maju dalam 107 suatu masyarakat diperlukan manusia modern, yaitu manusia yang mampu mengembangkan sarana material tersebut supaya menjadi produktif. 4. Teori dependensi Paul Baran Sistem ekonomi negara dunia ketiga terikat langsung dengan sistem ekonomi negara kapitalis di luar negeri dengan segala gejolaknya. a. Pendapatan nasional yang naik tidak dapat dinikmati sebagian besar masyarakat negara maju, namun sebagian fihak dari hasil eksploitasi. b. Efek ekonomi yang timbul justru akan menggeser orientasi rakyat baik dalam bertransaksi yakni dari hubungan paternalistik kemudian bergantung pada mekanisme pasar yang kapitalistik maupun dalam produksi pemasaran yaitu dari usaha mencukupi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri kepada pemenuhan pasaran luar negeri . 5. Teori perubahan sosial sistem dunia. Dunia cukup dipandang dari sistem ekonomi saja, yaitu sistem ekonomi kapitalis. Negara-negara sosialis yang kemudian juga terbukti menerima modal kapitalisme dunia, hanya dianggap satu unit saja dari tata ekonomi kapitalis dunia. Teori ini melakukan analisis dunia secara global, berkeyakinan bahwa tidak ada negara yang dapat melepaskan diri dari ekonomi kapitalis yang mendunia. Tesis yang disampaikan teori sistem duniamengenai bentuk hubungan negara dalam sistem dunia yang terbagi dalam tiga bentuk negara yaitu: negara sentral, negara semi pinggiran dan negara pinggiran Konsep disusun berdasarkan fenomena yang berkembang dalam hubungan internasional, yaitu munculnya negara- negara industri baru dikawasan Asia Timur dan Amerika Latin. Beberapa negara yang termasuk dalam kategori semipinggir dipandang sebagai salah satu kesaksesan ekonomi, namun dalam faktanya negara-negara tersebut masih bergantung pada negara sentral. Negara sentral dalam hubungan ini diposisikan sebagai negara yang melakukan eksploitasi terhadap negara semi pinggiran dan negara pinggiran. Negara yang termasuk kategori pinggiran dapat menaikan statusnya menjadi semi pinggiran ketika berhasil dalam perekonomianya. Sistem ekonomi kapitalis 108 dunia saat ini memerlukan negara semipinggiran, yaitu dibutuhkanya perangkat politikdalam mengatasi desintegrasi sistem dunia, dan sarana pengembangan modal untuk industri dari negara sentral. Desintegrasi sistem dunia sangat mungkin terjadi sebagai akibat ”kecemburuan” negara pinggiran pada kemajuan negara sentral; hal ini disebabakan jumlah negara miskin sangat banyak sedangkan negara maju jumlahnya sedikit. Maka solusi yang ditawarkan membentuk kelompok penengah antara keduanya hal ini sebagai usaha untuk mengurangi pertentangan antara negara maju dan negara miskin. Kegiatan Pembelajaran 6: 4 Jam Pelajaran PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

A. Tujuan

Dengan berdiskusi, membaca modul, mengerjakan tugas, guru mampu menyimpulkan penilaian pembelajaran dalam melaksanakan Kurikulum 2013

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian penilaian 2. Menjelaskan Tujuan Penilaian. 3. Menjelaskan Fungsi Penilaian 4. Mengidentifikasi Karakteristik Penilaian 5. Mengidentifikasi Prinsip-prinsip Penilaian 109 6. Mengidentifikasi Ruang Lingkup Penilaian

C. Uraian Materi

1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar

Permendiknas Nomor 204 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menyebutkan : Pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan wujud pelaksanaan tugas profesional pendidik sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak terlepas dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh pendidik menunjukkan kemampuan guru sebagai pendidik profesional. Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar standard-based education, kurikulum berdasarkan kompetensi competency-based curriculum, dan pendekatan belajar tuntas mastery learning penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal. Untuk itu, berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran perlu dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik authentic assesment. Secara paradigmatik penilaian autentik memerlukan perwujudan pembelajaran autentik authentic instruction dan belajar autentik authentic learning. Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid.Permendiknas Nomor 104 tahun 2014. Sedangkan penilaian menurut para ahli, ada beberapa pengertian sebagai berikut : a. Menurut Suharsini Arikunto 1995, penilaian pendidikan dapat digambarkan dalam bentuk sebagai berikut: Input Proses Output Umpan Balik