Reed Switch Rotary Encoder

j. EEPROM 4KB k. Kecepatan clock 16 MHz l. SRAM 2 KB ATmega328 m. EEPROM 1KB ATmega328 n. Kecepatan clock 16 MHz Pada tabel 2.1. merupakan tabel perbedaan ukuran dan jenis memory pada arduino: Tabel 2.1. Ukuran dan Jenis Memory pada Arduino Mikrokontroler Memori Flash byte SRAM byte EEPEROM byte ATmega168 16K 1K 512 ATmega328 32K 2K 1K ATmega1280 128K 8K 4K ATmega2560 256K 8K 4K Memori flash, atau flash ROM Read Only Memory adalah tipe memori yang digunakan untuk menyimpan program. Program atau koding yang dibuat akan disimpan disini. Oleh karena itu, memori flash juga dikenal sebagai program ROM atau code ROM. Algoritma-algoritma yang kita buat dalam program, misalnya if..else, for, while, operasi aritmatika, dan sebagainya akan disimpan di dalam ROM. Memori dalam ROM tidak akan hilang bila daya ke papan Arduino ditiadakan nonvolatile. Memori SRAM Static Random Access Memory adalah tipe memori yang digunakan untuk menyimpan data. Berbeda dengan ROM yang menyimpan program, memori bertipe RAM ini digunakan untuk menyimpan data. Data dalam memori ini akan hilang ketika daya ke mikrokontroler ditiadakan volatile. Data disini misalnya saat mendeklarasikan variabel tertentu atau array, atau data hasil penjumlahan dan pengurangan, dan sebagainya. Memori EEPROM Electrically Erasable Programmable Read Only Memory, adalah tipe nonvolatile memori yang digunakan untuk menyimpan data yang sifatnya tidak sering dihapus, misalnya untuk menyimpan konfigurasi tertentu, password, atau data-data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penting lainnya. Mikrokontroler Atmel dilengkapi sejumlah kecil ROM, dan dapat diakses menggunakan EEPROM pada Arduino. Komunikasi Serial adalah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Sebuah modul Arduino memiliki jenis komunikasi data serial yaitu serial asinkron dan serial sinkron I2C, TWI, dan SPI. Serial asinkron merupakan komunikasi serial yang tidak memiliki jaluk clock sinkronisasi, sedangkan serial sinkron memiliki jalur clock. [11]

2.6.1 Komunikasi serial asinkron

Sebuah Arduino Mega memiliki 4 hardware serial berbentuk UART. Serial 0 UART pada Arduino Mega berada pada pin digital 0 RX0 dan 1 TX0. Serial 1 berada pada pin digital 19 RX1 dan 18 TX1. Serial 2 berada pada pin digital 17 RX2 dan 16 RX2. Serta serial 3 berada pada pin digital 15 RX3 dan 14 RX3. Level elektrikal data serial pada UART menggunakan level tegangan digital 0V untuk logika “0” dan 5V untuk logika „„1‟‟ atau sering disebut TTL Transistor-transistor Logic . Jika pairing device komunikasi serial berada pada level yang sama sama-sama mikrokontroler maka antar pin serial dapat dihubungkan langsung secara menyilang. Sedangkan jika pairing device komunikasi serial berada pada level serial RS232 misalnya komputer harus menggunakan konveter serial TTL ke RS232 untuk menyesuaikan tegangan kedua device agar dapat berkomunikasi. Berikut adalah ilustrasi komunikasi serial ditunjukan pada gambar 2.9 dan gambar 2.10 dibawah ini: Gambar 2.9. Ilustrasi wiring komunikasi serial UART Gambar 2.10. Ilustrasi wiring komunikasi serial dengan level tegangan konverter TTL ke RS232 [12]