41
prestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi berwirausaha sedangkan menurut hasil penelitian Caecilia menunjukkan bahwa
kebutuhan akan prestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha.
Pada penelitian Caecilia dilakukan atas dasar fenomena bahwa masih besarnya tingkat pengangguran pada lulusan SMA dan SMK
dikarenakan sulitnya mendapat pekerjaan, dan SMK Tabalong merupakan lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja teknisi dan
wirausahawan tingkat menengah, dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan mampu berusaha mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha
yang tinggi. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian Caecilia menunjukkan bahwa kebutuhan
akan prestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha 0,299 dengan sig 0,003 0,05.
2. Faktor pendidikan kewirausahaan yang mempengaruhi intensi
berwirausaha
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Agustina Kristiani 2016 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha,
peneliti ini didasarkan pada fenomena jumlah pengangguran yang masih sangat tinggi. Dan untuk meminimalkan pengangguran dapat dilakukan
yaitu menciptakan lapangan pekerjaan baru. SMK telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan sebagai bekal awal untuk berwirausaha.
42
Penelitian yang dilakukan oleh Agustina Kristiani merupakan penelitian menggunakan Chi-Square. Penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan dan signifikan terhadap intense berwirausaha 0.370 dengan Sig 0.000 0,05.
3. Faktor akses terhadap modal yang mempengaruhi intensi
berwirausaha
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mbayak Ginting dan Eko Yuliawan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi
berwirausaha, penelitian ini didasarkan pada fenomena bahwa Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan
menambah jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus disediakan harus terus ditingkatkan. Masalah utama dalam
dunia ketenagakerjaan yang dihadapi adalah tingginya tingkat pengangguran karena pertambahan jumlah tenaga kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Mbayak Ginting dan Eko Yuliawan merupakan penelitian analisis linear berganda. Penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa akses terhadap modal tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa t hitung t table:
1.204 1.650; dan sig 0,230 0,05.
4. Faktor latar belakang pekerjaan orang tua yang mempengaruhi
intensi berwirausaha
43
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rustiyaningsih 2013 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha,
penelitian ini didasarkan pada fenomena bahwa pengangguran merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi suatu Negara. Dan merupakan
upaya awal dalam menciptakan calon wirausaha.
Penelitian yang dilakukan oleh Rustiyaningsih merupakan penelitian Chi - Square. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa
latar belakang pekerjaan orang tua tidak berpengaruh terhadap intensi
kewirausahaan sig 0,893 0,05. 5.
Faktor kreatifitas yang mempengaruhi intensi berwirausaha
Pada penelitian Caecilia dilakukan atas dasar fenomena bahwa masih besarnya tingkat pengangguran pada lulusan SMA dan SMK
dikarenakan sulitnya mendapat pekerjaan, dan SMK Tabalong merupakan lembaga pendidikan yang mengasilkan tenaga kerja teknisi dan
wirausahawan tingkat menengah, dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan mampu berusaha mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha
yang tinggi. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian Caecilia menunjukkan bahwa kreatifitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha 0,384
dengan sig 0,000 0,05
44
I. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh kebutuhan akan berprestasi terhadap intensi berwirausaha
siswa SMK
Kebutuhan akan prestasi merupakan keinginan dari diri seseorang untuk menghadapi tantangan, dalam mencapai kesuksesan dan keunggulan
yang merujuk pada keinginan atas prestasi yang tinggi, penguasaan keahlian, dan pengendalian atau standar yang tinggi. Dengan memiliki
kebutuhan akan prestasi maka seseorang memiliki dorongan untuk berhasil yang tinggi dalam memulai dan mmenjalankan suatu usaha sebagai
wirausaha. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh
kebuuhan akan prestasi terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah kejuruan.
2. Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi wirausaha