17
5. Menyukai tantangan.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dari sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri menurut Clayton Alderter dalam Anwar Muhammad 2014:25
sebagai berikut: 1.
Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan yang timbul pada dirinya. 2.
Memiliki tanggujawab personal yang tinggi. 3.
Berani menanggung resiko dengan penuh perhitungan. 4.
Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
Berdasarkan penjelasan menurut Indarti Rostiani 2008:5; lerry farel dalam Anwar Muhammad 2014:24; dan Clayton Alderter dalam Anwar
Muhammad 2014:25 dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi memiliki ciri-ciri yaitu: 1 berani mengambil resiko,
2 mau mengatasi kesulitan, 3 memiliki tanggung jawab yang tinggi, 4 menyukai tantangan, dan 5 memerlukan umpan balik.
D. Pendidikan Kewirausahaan
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat
kompleks. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan
18
proses pendidikan. Pendidikan dapat dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat dan pemerintah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Redja
Mudyaharjo 2012:11, pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Pendidikan nantinya akan berguna bagi masyarakat dikemudian hari. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin banyak pula
pengalaman dan
pengetahuan yang
dimiliki. Menurut
W.J.S. Poerwadarminta dalam Tatang, 2012:13 menjelaskan secara linguistis
sebagai kata benda, pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan akan memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada peserta didik sehingga mereka dapat
berfikir ke depan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wasty Soemanto 1999:21, pendidikan adalah proses pengalaman yang menghasilkan
pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
proses pembelajaran
agar mendewasakan
peserta didik
dan
19
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki pengetahuan dan pengalaman. Proses pembelajaran dapat terjadi di lingkungan keluarga,
masyarakat, sekolah maupun di luar sekolah.
2. Pendidikan Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses Suryana, 2006: 2. Intinya bahwa kewirausahaan merupakan suatu pemikiran kreatif dan tindakan inovatif yang akan terciptanya peluang.
Kewirausahaan berisi bidang pengetauan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep, dan metede ilmu yang lengkap.
Dengan menunjuk definisi pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar mendewasakan
peserta didik dan mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki pengetahuan dan pengalaman dan definisi kewirausahaan adalah suatu
kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru memiliki manfaat bagi diri sendiri dan orang lain serta mampu
menghadapi masalah dan memanfaatkan peluang. sehingga pendidikan kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan lembaga
pendidikan untuk menanamkan pengetahuan, nilai, jiwa dan sikap kewirausahaan kepada peserta didik guna membekali diri menjadi manusia
yang mandiri, kreatif dan inovatif. Hal ini juga bertujuan untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru yang handal dan berkarakter dan
20
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Yunita Widyaning, 2014:22.
Pendidikan kewirausahaan
adalah senjata
penghancur pengangguran, kemiskinan, dan menjadi tangga menuju impian setiap
masyarakat untuk mandiri secara financial, memiliki kemampuan membangun
kemakmuran individu,
sekaligus ikut
membangun kesejahteraan masyarakat Jamal Ma’mur Asmani, 2011 dalam Yunita
Widyaning, 2014:22. Pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden No 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan. Instruksi ini mengamanatkan kepada seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia untuk mengembangkan
program-program kewirausahaan. Banyaknya wirausaha merupakan salah satu penopang perekonomian nasional sehingga harus diupayakan untuk
ditingkatkan terus-menerus. Pendidikan kewirausahaan mengajarkan penanaman nilai-nilai
kewirausahaan yang akan membentuk karakter dan perilaku untuk berwirausaha agar peserta didik dapat mandiri. Pendidikan kewirausahaan
juga mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi kewirausahaan yang nantinya akan membawa manfaat besar bagi
kehidupannya Yunita Widyaning, 2014:22. Kriteria keberhasilan pendidikan kewirausahaan adalah memiliki kemandirian yang tinggi,
memiliki kreatifitas yang tinggi, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, memiliki karakter kepemimpinan yang tinggi, memiliki
21
keterampilanskill berwirausaha,
memahami konsep-konsep
kewirausahaan dan memiliki karakter pekerja keras. Menurut
Buchari Alma
2011 dalam
http:www.pendidikanekonomi.compblog-page.html?m=1 nilai-nilai
kewirausahaan tersebut antara lain: a.
Percaya Diri, indikatornya: penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin dan tanggung jawab.
b. Inisiatif, indikatornya: energik, cekatan dalam bertindak dan aktif.
c. Memiliki Motif Berprestasi, indikatornya: orientasi pada hasil dan
wawasan ke depan. d.
Memiliki Jiwa pemimpin, indikatornya: dapat dipercaya, tangguh dalam bertindak.
e. Orisinalitas, indikatornya: punya referensi yang cukup, tidak
menyontek atau plagiat. Menurut Churchill dalam Rambat Lupyoadi 2007 dalam Yunita
Widyaning, 2014:24, pendidikan sangat penting bagi keberhasilan wirausaha. Kegagalan pertama dari seorang wirausaha adalah karena lebih
mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun, juga tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seorang wirausaha. Baginya
kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha hanya bermodalkan pendidikan tapi miskin pengalaman lapangan. Oleh karena itu perpaduan
antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan wirausaha.
22
3. Alasan perlu diajarkan pendidikan kewirausaaan