Analisis kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom

E. Analisis kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom

Analisis kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi unsur logam dalam suatu sampel [Gandjar dan Rohma, 2007]. Konsentrasi unsur logam dalam sampel ditentukan dengan menggunakan persamaan grafik kalibrasi. Kalibrasi dilakukan dengan mengukur 1 set larutan standar yang telah ditentukan konsentrasinya. Dari hasil pengukuran diperoleh hubungan absorbansi dan konsentrasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik kalibrasi. Biasanya, hubungan antara absorbansi dan konsentrasi pada grafik kalibrasi dibuat dalam bentuk persamaan linear seperti yang ditunjukkan pada persamaan 2.7. 2.7 dengan: A = absorbansi sampel m = gradien grafik c = konsentrasi sampel n = titik potong grafik Berdasarkan persamaan 2.7, konsentrasi sampel ditentukan dengan menggunakan persamaan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika , dan , maka secara umum persamaan 2.8 dapat dituliskan menjadi: Grafik kalibrasi yang diperoleh tidak selalu linear. Karena grafik kalibrasi yang diperoleh tidak selalu linear maka konsentrasi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan polinom, mengikuti persamaan 2.10. Persamaan polinom tersebut dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel. 2.10 dengan: c = konsentrasi sampel A = absorbansi sampel = konstanta Persamaan polinom berpangkat dua cukup untuk menunjukkan hubungan antara konsentrasi dan absorbansi pada grafik kalibrasi yang tidak linear [Broekart, 2002]. Pada penelitian-penelitian sebelumnya, apabila grafik kalibrasi tidak linear maka analisis dilakukan dengan cara menentukan garis lurus terbaik yang mendekati titik-titik data. Pada gambar 2.5, hubungan antara konsentrasi dan absorbansi tidak linear. Berdasarkan grafik tersebut, nilai konsentrasi sampel yang sebenarnya terletak pada bagian C1. Jika analisis dilakukan dengan menentukan garis lurus terbaik yang mendekati titik-titik data maka nilai konsentrasi sampel terletak pada bagian C2. Dari kedua nilai konsentrasi tersebut, terdapat kesalahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam menentukan nilai konsentrasi sampel. Kesalahan terjadi karena adanya selisih antara nilai yang diperoleh dari hasil analisis dengan nilai yang sebenarnya [Khopkar, 1990]. Gambar 2.5. Grafik hubungan konsentrasi terhadap absorbansi -5 5 10 15 20 25 30 35 0,2 0,4 0,6 Konsentrasi absorbansi C1 C2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Gangguan-gangguan di dalam spektrofotometer serapan atom