33
jumlah saham, sehingga jumlah saham yang dimiliki oleh investor akan bertambah.
2. Capital Gain Capital gain merupaka selisih antara harga jual dan harga beli yang
disebut dengan selisi kenaikan kurs. Capital gain terjadi bila pemilik saham atau nvestor menjual saham dengan kurs yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kurs pada waktu membeli.
2.2.5.5. Risiko Investasi Dalam Bentuk Saham
Seseorang investor yang melakukan investasi akan menghadapi risiko sebagai berikut :
1. Tidak mendapatkan deviden Deviden dibagikan jika operasi perusahaan menghasilkan
keuntungn. Sehingga jika perusahaan mengalami kerugian, maka investor tidak memperoleh deviden.
2. Capital Loss Dalam investasi saham seseorang investor tidak selalu
mendapatkan capital gain, ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli sehingga investor
mengalami capital loss. 3. Perusahaan bangkrut atau likuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut. Pada perusahaan yang
dilikuidasi, pemegang saham akan menempati posisi yang lebih rendah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
dari pada kreditor atau pemegang saham preferen. Artinya setelah semua asset perusahaan tersebut dijual, hasilnya terlebih dahulu
dibagikan kepada kreditor atau pemegang obligasi dan jika masih ada sisanya barulah dibagikan kepada para pemegang saham.
4. Saham didelist dari bursa Suatu saham didelist atau dikeluarkan dari pencatatan dari bursa
efek karena kinerja saham tersebut buruk, misalnya menjalani kerugian selama beberapa tahun, selama beberapa waktu tertentu tidak pernah
diperdagangkan, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa efek. Saham ini telah didelist tidak lagi
diperdagangkan diluar bursa tetapi tetap dapat diperdagangkan bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika
terjual biasanya harganya jauh lebih rendah dari harga sebelumnya.
2.2.5.6. Indeks LQ 45
Indeks LQ 45 merupakan salah satu dari lima macam indeks harga saham. Indeks harga saham merupakan ukuran yang didasarkan pada
perhitungan statistic yang menggambarkan pergerakan harga – harga saham terhadap tahun dasarnya. Saat ini PT. Bursa Efek Indonesia memeliki lima
macam indeks harga saham yaitu IHSG, Indeks Sekuritas, Indeks LQ 45, Jakarta Islamis Index JII, Indeks individual, berikut ini akan dijelaskan
secara singkat mengenai salah satu indeks harga saham LQ 45. Indeks LQ 45 pertama kali diperkenalkan pada 24 Februari 1997
dengan nilai awal 100 dan menggunakan hari dasar bulan juni 1994 dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
terpilih 45 emiten yang meliputi 72 dari total kapitalisasi pasar dan 72,5 dari nilai transaksidi pasar regular. Indeks ini terdiri dari 45 saham
yang diseleksi melalui beberapa criteria penilaian yang memiliki likuiditasm kapitalisasi pasar perdagangan yang tertinggi serta memilik
prospek dan frekuensi pertumbuhan dan kondisi keuangan baik. Untuk dapat masuk dalam indeks LQ 45, suatu saham harus memenuhi criteria
berikut ini : a. Harga termasuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di
pasar regular rata – rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir. b. Harga termasuk dalam urutan 60 terbesar berdasarkan kapitalisasi
pasar rata –rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir. c. Telah tercatat di PT. Bursa Efek Indonesia minimal selama 3 tahun.
Saham yang telah memenuhi criteria diatas kemudian dinilai dengan memberikan peringkat antara 1 sampai 45. Untuk peringkat 1
sampai 35 masuk dalam perhitungan indeks, sedangkan peringkat 36 sampai 45 belm tentu masuk dalam perhitungan indeks kecuali saham
tersebut telah masuk criteria selama tiga kuartal berturut – turut.
2.2.6. HARGA SAHAM