Pelaksanaan Penelitian Deskripsi Subjek

Prokrastinasi aktif memiliki mean empiris sebesar 111,68 dan mean teoritis sebesar 96. Mean empiris pada prokrastinasi aktif lebih besar dari mean teoritis. Berdasarkan uji t, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoretis yang berarti tingkat prokrastinasi aktif dalam penelitian cenderung tinggi. Prokrastinasi pasif memiliki mean empiris sebesar 134,82 dan mean teoretis sebesar 152. Mean empiris pada prokrastinasi pasif lebih besar dari mean teoritis. Berdasarkan uji t, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis yang berarti tingkat prokrastinasi pasif dalam penelitian cenderung rendah. b. Statistik Deskriptif Prokrastinasi Aktif dan Prokrastinasi Pasif Berdasarkan Angkatan Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Berdasarkan Angkatan Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Aktif2015 75 58 144 113.72 23.756 Aktif2014 75 58 147 108.47 21.114 Aktif2013 80 62 156 115.04 18.474 Aktif2012 70 59 141 109.11 22.724 Pasif2015 75 50 220 139.81 39.330 Pasif2014 75 51 221 133.29 38.949 Pasif2013 80 39 236 130.22 41.733 Pasif2012 70 58 230 136.34 42.873 Valid N listwise 70 Data tersebut menunjukkan bahwa mean empiris prokrastinasi aktif angkatan 2015 sebesar 113,72; angkatan 2014 sebesar 108,47; angkatan 2013 sebesar 115,04; angkatan 2012 sebesar 109,11 masing-masing lebih besar dari mean teoritis prokrastinasi aktif sebesar 96. Berdasarkan uji t, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis yang berarti tingkat prokrastinasi aktif dalam penelitian berdasarkan angkatan cenderung tinggi. Mean empiris prokrastinasi pasif angkatan 2015 139,81, angkatan 2014 133,29, angkatan 2013 130,22, angkatan 2012 136,34 lebih kecil dari mean teoritis prokrastinasi pasif 152. Berdasarkan uji t, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis yang berarti tingkat prokrastinasi pasif dalam penelitian berdasarkan angkatan cenderung rendah. Tabel 4.10 Data Deskriptif Mean Prokrastinasi Berdasarkan Angkatan Statistik Angkatan Data X max X min Mean Prokrastinasi Aktif 2015 Empiris 144 58 113,72 Teoritis 168 24 96 2014 Empiris 147 58 108,47 Teoritis 168 24 96 2013 Empiris 156 62 115,04 Teoritis 168 24 96 2012 Empiris 141 59 109,11 Teoritis 168 24 96 Prokrastinasi Pasif 2015 Empiris 220 50 139,81 Teoritis 266 38 152 2014 Empiris 221 51 133,29 Teoritis 266 38 152 2013 Empiris 236 39 130,22 Teoritis 266 38 152 2012 Empiris 230 38 136,34 Teoritis 266 38 152 Berdasarkan data tersebut, prokrastinasi aktif pada semua angkatan memiliki mean empiris lebih besar dari mean teoritis. Berdasarkan uji t, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Tingkat prokrastinasi aktif pada semua angkatan tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI