Teknik Kimia UPN “Veteran” JATIM
18 Membran cair, yaitu membran yang memisahkannya tidak
ditentukan oleh membrannya ataupun behan pembentuk membran tersebut., tetapi oleh sifat molekul pembawa yang sangat spesifik.
Media pembawa merupakan cairan yang terdapat dalam pori – pori membran berpori. Permeselektivitas terhadap suatu komponen
tergantung terutama pada kespesifikan molekul pembawa. Secara skematik jenis membran tersebut digambarkan pada
gambar 2 berikut :
Gambar 2.3 Jenis membran berdasarkan struktur dan prinsip pemisahan
Membran yang dipergunakan pada proses ED adalah membran jenis tidak berpori yang prinsip pemisahannya berdasarkan
perbedaan kelarutan dan kemampuan berdiffusi.
2.1.4.2 Jenis Membran Berdasarkan Sistem Penyusunan
Berdasarkan penyusunannya membran terbagi atas tiga bagian,yaitu : - Batch Sekali Proses
Membran dengan sekali proses, dimana selama proses berlangsung tidak terdapat input maupun output.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Teknik Kimia UPN “Veteran” JATIM
19 - Continuous Proses Berkelanjutan
Membran dengan proses bekelanjutan, dimana selama proses berlangsung terdapat input dan output.
- Tapered Casde Proses Berkelanjutan Dengan Katub Membran dengan proses berkelanjutan Continuous dengan
dilengkapi katub, yang berguna apabila concentrate masih bisa digunakan dan dapat dikembalikan dengan tanpa
mengulang atau mengembalikannya dari awal. Denagn cara menutup katub keluaran sehingga concentrate dapat di
recycle lagi.
2.1.4.3 Jenis Membran Berdasarkan Tekanan
Operasi membran menggunakan tekanan sebagai driving force dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Mikrofiltrasi MF Membran mikrofitrasi memiliki ukuran pori antara
0,05 sampai 10 µ
m. Mikrofiltrasi digunakan pada berbagai macam aplikasi di industri, terutama untuk pemisahan partikel
berukuran 0,1 µ
m dari larutannya. Tekanan operasinya sekitar 0,5 – 5 atm.
2. Utrafiltrasi UF Dalam pengolahan air, ultrafiltrasi dapat
didefinisikan sebagai operasi penjernihan dan disinfeksi dengan menggunakan membran. Membran UF porous dan dapat
menahan solute dengan ukuran makromolekul, mikroorganisme
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Teknik Kimia UPN “Veteran” JATIM
20 seperti virus dan bakteri, dan segala macam partikel. Tekanan
operasinya sekitar 1 – 10 atm dan memiliki ukuran pori 5 – 20 µ
m. 3. Nanofiltrasi NF
Nanofiltrasi selektivitas membrannya terletak antrara reverse osmosis dan mikrofiltrasi, dan dapat merejeksi
kuat ion – ion dwivalen Ca dan Mg dalam operasi pelunakan softening. Nanofiltrasi merupakan reverse osmosis dengan
tekanan rendah. Tekanan yang biasa digunakan adalah 7 – 30 atm dan memiliki ukuran pori sekitar 2 – 5
µ m.
4. Reverse Osmosis RO Reverse osmosis adalah operasi membran dengan
tekanan yang besar untuk memisahkan zat terlarut yang memiliki berat molekul rendah seperti garam anorganik atau
molekul organik kecil dari larutannya. Membran hanya dilalui pelarut, sedangkan zatnya akan ditolak rejeksi.
Tabel 2.2 Perbandingan Proses Membran Berdasarkan Gaya Dorong Tekanan
Peoses Membran Struktur Membran
Ukuran Pori
Prinsip Pemisahan
Kegunaan Driving
forse 1. Mikrofiltrasi
2. Ultrafiltrasi 3. Nanofiltrasi
4. Reverse Osomosis
Asimetris berpori Asimetris berpori
Komposit Asimetriskomposit
0,05-10 µ
m 1-100
µ m
2 µ
m 2
µ m
Penyaringan Penyaringan
Pelarutan Pelarutan
Sterilisasi kedokteran
Fermentasi makanan
Desalinasi air payau
Desalinasi air laut
0,5-5 atm 1-10 atm
7-30 atm 20-100
atm
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Teknik Kimia UPN “Veteran” JATIM
21
2.1.4.4 Modul Membran