F. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan secara umum adalah metode kuantitatif. Analisa kuantitatif adalah analisis yang mempergunakan alat
analisis yang bersifat kuantitatif atau menggunakan model-model seperti
matematika. Kuesioner menggunakan skala likert, menurut Sugiono 2005:86
adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur persepsi, motivasi dan sikap seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dengan rumusan
sebagai berikut: SS
= Sangat setuju diberi skor 5
S = Setuju
diberi skor 4 R
= Ragu-ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju
diberi skor 2 STS = Sangat Tidak Setuju
diberi skor 1 Untuk menjaga validitas dan realibitas butir-butir pertanyaan yang ada
pada kuesioner dilakukan uji Validitas dan Reabilitas terlebih dahulu.
1. Uji Kualitas Data
Sekumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas, uji reabilitas, dan uji normalitas. Tujuannya
adalah untuk mengetahui sejauh mana data penelitian dapat diteruskan dan layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut Renyowijoyo, 2005.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan- pertanyaan kusioner itu sah atau valid dan dapat mengukur konstruk
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti dan mendapatkan hasil yang akurat. Uji validitas dalam penelitian ini person correlation.
Signifikansi person coerrelation yang dipakai adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut valid dan
apa bila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
8
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang
kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama asumsinya, tidak terdapat perubahan psiokologis pada responden.
Mencari reabilitas menggunakan rumus Cronboach Alpha, yaitu mencari reabilitas instrumen yang sebenarnya bukan 0-1, tetapi
merupakan rentangan antara beberapa nilai. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsisten dari responden
melalui pertanyaan yang diberikan terhadap kusioner yang disebarkan untuk menguji reliabilitas data, digunakan metode Cronbach Alpha.
8
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011, h. 56
1 Jika nilai cronbach aplha lebih dari 0,6 maka jawaban dalam kuesioner tersebut dikatakan reliabel.
2 Jika nilai cronbach aplha lebih kecil dari 0,6 maka jawaban dalam kuesioner tersebut dikatakan tidak reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah
9
: 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tiodak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Asumsi heteroskedastisitas ialah apabila variasi dari faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data
pengamatan yang lain. Jika ciri ini terpengaruhi, berarti variasi faktor
9
Santoso, Singgih, “Buku latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004, h. 24