Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4 Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3. Uji Korelasi

Berikut ini adalah bagian dari perhitungan uji korelasi yang terdiri dari Uji korelasi r dan uji determinasi r 2 : a. koefisien korelasi Koefisien korelasi merupakan analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara 2 dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan kompensasi sebagai variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai varibel terikat. Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kedua variabel independen dan dependen. ketentuan dari uji korelasi adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan yang positif yaitu makin besar nilai variabel X independen, maka makin besar pula nilai variabel Y dependen atau makin kecil nilai variabel X independen, maka makin kecil pula nilai variabel Y dependen. 2 Jika nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan yang negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X independen, maka akan makin kecil nilai variabel Y dependen atau makin kecil nilai variabel X independen, maka akan semakin kecil nilai variabel Y dependen. 3 Jika nilai r = 1 atau -1, telah terjadi hubungan sempurna antara variabel X independen dengan variabel Y dependen. Tabel 3.2 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 SangatLemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 CukupKuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 SangatKuat

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS 20.0 digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis secara parsial: a. Uji t uji parsial Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji t hitung ini ada pada out put perangkat lunak, dapat dilihat pada tabel coefficient level of significance yang digunakan sebesar 5 atau a = 0,05. Apabila t hitung t tabel maka H o ditolak dan H a diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila t hitung t tabel maka H o diterima dan H a ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Analisis ini dapat juga memberikan informasi tentang kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat r 2 nya. Variabel yang memenuhi r 2 terbesar adalah variabel independen yang mempunyai pengaruh dominan.

5. Analisis Regresi Linier Sederhana

a. Uji Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R Square. Nilai R 2 sebesar 1, berarti pengaruh variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan pengaruh variabel dependen. Jika nilai R 2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan pengaruh variabel dependen 10 . b. Persamaan Regresi Linier sederhana Metode regresi linier dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel bebas independent dengan variabel terikat dependent. Metode ini juga bisa digunakan sebagai ramalan, sehingga dapat diperkirakan antara baik atau buruknya suatau variable X terhadap naik turunnya suatu tingkat variabel Y, begitu pun sebaliknya. Rumus regresi linier sederhana 11 : 10 Santoso, Singgih, “Buku latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004, h. 45 11 Santoso, Singgih, “Buku latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004, h. 307

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

4 86 94

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK PADA KSU (Koperasi Serba Usaha) BROSEM BATU

9 26 58

Aplikasi Produk Ijarah Pada Pembiayaan Multijasa Di Bmt Ubasyada – Ciputat

3 38 95

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DI KOPERASI SERBA USAHA BAITUL MAAL WATTAMWIL MARHABAN Strategi Pemasaran Produk Murabahah Di Koperasi Serba Usaha Baitul Maal Wattamwil Marhaban Rembang Purbalingga.

2 14 17

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DI KOPERASI SERBA USAHA BAITUL MAAL WATTAMWIL MARHABAN Strategi Pemasaran Produk Murabahah Di Koperasi Serba Usaha Baitul Maal Wattamwil Marhaban Rembang Purbalingga.

0 2 14

PENDAHULUAN Strategi Pemasaran Produk Murabahah Di Koperasi Serba Usaha Baitul Maal Wattamwil Marhaban Rembang Purbalingga.

0 3 5

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK YANG DITAWARKAN KOPERASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK YANG DITAWARKAN KOPERASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DANA MULIA KARANGANYAR.

0 0 16

PERAN ACCOUNT OFFICER (AO) DALAM MEMASARKAN PRODUK PEMBIAYAAN MUDHARABAH

0 0 16

PROSEDUR PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA “KOPERASI SERBA USAHA (KSU) BMT MENTARI BUMI KEMANGKON”

0 2 12

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah pada BMT Al-Ishlah Cabang Arjawinangun - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 18