Dari Tabel 4.19 menunjukkan sebagian besar anak balita menderita flu yaitu 26 orang 44,82.
Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi dan Jenis Sakit Anak Balita Penderita Gizi Kurang Dalam Satu Bulan Terakhir di Kecamatan Sorkam Barat
Kabupaten Tapanuli Tengah
No Frekuensi
Sakit Jenis Penyakit
Jumlah Batuk
Demam Flu
n n
n n
1. 1 kali
8 25.0
11 34,4
13 40,6
32 100,0
2. 2 kali
4 22,2
5 27,8
9 50,0
18 100,0
3 3 kali
2 25,0
2 25,0
4 50,0
8 100,0
Dari Tabel 4.19 menunjukkan bahwa sebagian besar anak balita mengalami frekuensi 1 kali dengan jenis sakit flu sebesar 40,6 dan sedangkan sebagian kecil
mengalami frekuensi sakit batuk dan demam 3 sebesar 25. Hasil penelitian pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa anak balita mengalami
sakit 1 minggu dengan jenis penyakit flu sebesar 50 sedangkan sebagian kecil mengalami sakit minggu dengan jenis sakit batuk dan flu sebesar 28,6.
Tabel 4.21. Distribusi Lama Sakit dan Jenis Sakit Anak Balita Penderita Gizi Kurang Dalam Satu Bulan Terakhir di Kecamatan Sorkam Barat
Kabupaten Tapanuli Tengah
No Lama
Sakit Jenis Penyakit
Jumlah Batuk
Demam Flu
n n
n N
1. 1minggu
8 22,2
10 27,8
18 50,0
36 100,0
2. 1-2 minggu
4 26,7
5 33,3
6 40,0
15 100,0
3 minggu
2 28,6
3 42,9
2 28,6
7 100,0
4.6. Pola Asuh
Pola asuh merupakan praktek sehari-hari dalam keluarga oleh ibu dalam memenuhi gizi keluarga khususnya balita. Pada penelitian ini praktek pola asuh
dilihat berdasarkan 2 dua aspek yakni aspek pemberian makan dan perawatan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Distribusi Frekuensi Pola Asuh Anak Balita Penderita Gizi Kurang di Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah
Pola Asuh n
Praktek Pemberian Makan
Baik Sedang
10 15,9
Kurang 53
84,1
Total 63
100,0 Perawatan Kesehatan
Baik Sedang
11 17,4
Kurang 52
82,5
Total 63
100,0
Dari Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa praktek pemberian makan berada pada kategori kurang yaitu sebesar 84,1 namun dalam penelitian ini tidak ada
ditemukan praktek pemberian makan yang baik, sedangkan perawatan kesehatan juga mayoritas berada pada kategori kurang 82,5 serta perwatan kesehatan yang baik
tidak ditemukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Konsumsi Makanan Anak Balita
5.1.1. Konsumsi Makanan Menurut Jenis Makanan
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh semua anak balita adalah beras nasi. Pola pangan untuk pangan pokok dapat
menggambarkan salah satu ciri dari kebiasaan makan dan bisa juga diartikan bahwa cara seseorang atau sekelompok untuk memilih makanan juga sangat diperoleh oleh
produksi dan ketersedian pangan setempat. Ini dapat diketahui bahwa dalam memenuhi kebutuhan makanan pokok terutama beras Kecamatan Sorkam Barat
masih sangat mudah diperoleh yaitu dimana sebagian kecil penduduknya mata pencahariannya adalah bertani.
Menurut Khumaidi 1994 bahwa pola makan masyarakat di Indonesia pada umumnya diwarnai oleh jenis-jenis bahan makanan yang diproduksi di daerah
setempat, sehingga pola makan dapat memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan mempunyai ciri
khas untu suatu kelompok masyarakat tertentu. Jenis makanan protein hewani lebih sering mengkonsumsi ikan basah, hal ini
disebabkan karena daerah Kecamatan Sorkam Barat masyarakatnya sebagian besar dengan mata pencaharian nelayan sehingga untuk mendapatkan ikan lebih mudah.
Untuk protein nabati yang dikonsumsi adalah tempe, tahu dan telur, didapatkan masyarakat harus membelinya terlebih dahulu. Untuk jenis sayuran yang paling
sering dikonsumsi yaitu sayur daun ubi, kangkung, bayam dan buncis. Bahkan ada
Universitas Sumatera Utara