noboru menekankan pada jalan yang dilalui「経路 ‘keiro’」dari gerak tersebut proses.
2.2.3 Pilihan Kata
Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan ada pula yang tidak. Karena itu, kita harus memilihnya secara tepat dan seksama untuk
menghindari kerancuan dalam menginterpretasikan maknanya. Hal ini berkaitan dengan pilihan kata atau diksi. Dalam bahasa Indonesia, kata diksi berasal dari
kata dictionary bahasa Inggris yang kata dasarnya diction yang berarti perihal pemilihan kata. Menurut Websters dalam Bagus 2009:7, diction diuraikan
sebagai choice of words esp with regard to correctness, clearness, or effectiveness. Jadi, diksi membahas penggunaan kata terutama pada soal kebenaran, kejelasan,
dan keefektifan. Sedangkan menurut Keraf 2006:24 pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan
yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar. Diksi atau pilihan kata harus berdasarkan tiga tolak ukur, yaitu ketepatan,
kebenaran, dan kelaziman. Kata yang tepat adalah kata yang mempunyai makna yang dapat mengungkapkan gagasan secara cermat sesuai dengan gagasan
pemakai bahasa. Kata yang benar adalah kata yang diucapkan atau ditulis sesuai dengan bentuk yang benar, yaitu sesuai dengan kaidah kebahasaan. Kata yang
lazim berarti bahwa kata yang dipakai adalah dalam bentuk yang sudah dibiasakan dan bukan merupakan bentuk yang dibuat-buat.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan konsep dari pilhan kata di atas, kata yang maknanya hampir sama atau yang disebut sinonim harus dapat dipilih dengan tepat sesuai dengan
situasi dan konteks kalimatnya, agar gagasan yang terkandung di dalam makna kata tersebut dapat tersampaikan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III ANALISIS MAKNA VERBA
HATTEN SURU, HATTATSU SURU DAN SHINPO SURU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
Sebelumnya pada Bab II penulis telah memaparkan mengenai verba hatten suru, hattatsu suru dan shinpo suru. Maka pada Bab III ini penulis mencoba
menganalisis makna verba hatten suru, hattatsu suru dan shinpo suru yang diambil dari kalimat-kalimat berbahasa Jepang yang terdapat pada beberapa
majalah atau tabloid seperti Nipponia, Jica’s World, Nyuusu Ga Wakaru, dan artikel-artikel berbahasa Jepang lainnya, sesuai dengan beberapa pendapat dari
beberapa ahli linguistik yang telah dipaparkan sebelumnya.
3.1 Verba Hatten Suru
Cuplikan 1 : その後、17-18世紀になると,娯楽用のロボット、つまり
からくり人形が大発展しました Sono ato, juunana-juhasseiki ni naru to, gorakuyou no robotto, tsumari
karakuri ningyou ga 。Nipponia No. 12, 2000:10.
daihattenshimashita Setelah itu, ketika masuk abad 17-18, robot hiburan seperti boneka Karakuri
berkembang pesat. .
Universitas Sumatera Utara