44
C. Kerangka Berpikir
Sekaran dalam Sugiyono 2009: 91 mengemukakan bahwa, “kerangka
berpikir merupakan model konseptual tentang bagimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting”. Mata pelajaran IPS masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit
dan membosankan karena materi IPS yang berisi fakta-fakta masa lalu hingga masa kini yang harus dihafalkan. Ditambah lagi, dalam pembelajaran guru
hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini, menyebabkan minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran IPS menjadi berkurang dan
aktivitas belajar siswa hanya duduk serta mendengarkan guru ceramah. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengalami kegiatan membangun pengetahuan
sendiri. Interaksi sosial antar siswa juga kurang terbangun. Hal ini dapat berakibat, kurang optimalnya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa.
Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa belajar dalam kelompok kecil, dan adanya tim ahli serta tim asal. Siswa melakukan
aktivitas belajar untuk menemukan konsep, memberi dan menerima pengetahuan, membangun kerja sama, dan siswa berlatih menerima perbedaan
ras, budaya, kelas sosial, dan kemampuan. Pembelajaran koopratif tipe Jigsaw ini, dapat menjadikan siswa bertanggung jawab terhadap tugasnya
melalui interaksi dengan kelompoknya, dan bertanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan yang telah dipahaminya untuk disampaikan
kepada anggota kelompok asal yang lain. Dengan demikian, siswa akan lebih
45 senang dalam kegiatan pembelajaran hasil belajarnya lebih bermakna. Dari
kerangka berpikir yang dijelaskan, diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri Padasugih 01 Brebes.
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas V yang memperoleh materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw dan yang tidak.
Ha: Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas V yang memperoleh
materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan yang tidak.
Hipotesis tindakannya yaitu dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia, akan terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri Padasugih 01 Brebes.
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel