Hubungan Antara Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Balita Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita

70 Kabupaten Banjarnegara disebabkan ada sekitar 35 responden 48,6 yang pengetahuannya kurang dengan status gizi balita dari 35 responden terdapat 18 responden 54,1 memiliki status gizi buruk dan kurang. Pengetahuan tentang gizi diperoleh dari penyuluhan yang diberikan oleh bidan desa dengan bantuan 33 kader posyandu.

5.1.3 Hubungan Antara Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Balita

Hasil analisis bivariat di peroleh p value sebesar 0,234 maka p value lebih besar dari 0,05 0,234 0,05, sehingga menunjukkan tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status gizi balita pada keluarga buruh tani di Desa Situwangi Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara tahun 2010. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Solihin Pudjiadi, 2005:104-105 yang berpendapat bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi KEP adalah para ibu yang menerima pekerjaan tetap sehingga harus meninggalkan balitanya dari pagi sampai sore, anak-anak terpaksa ditinggalkan dirumah sehingga jatuh sakit dan tidak mendapatkan perhatian, dan pemberian makanan tidak dilakukan dengan semestinya. Selain teori diatas tidak adanya hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status gizi balita juga sesuai dengan penelitian oleh Dewi Andarwati 2007:86 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status gizi balita pada keluarga petani di Desa Purwojati Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo tahun 2007. Namun pada kenyataannya penelitian yang dilakukan pada keluarga buruh tani di Desa Situwangi Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara menunjukkan 71 bahwa tidak adanya hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status gizi balita disebabkan dari 72 responden terdapat 39 responden 54,2 yang tidak bekerja, tetapi masih dapat memberikan asupan makanan yang baik bagi balitanya terbukti 22 rerspoden 56,4 memiliki status gizi baik. Asupan makanan tersebut dapat diperoleh dari ibu yang bisa membelanjakan kebutuhan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi balitanya.

5.1.4 Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita

Pendapatan keluarga sangat mempengaruhi terhadap konsumsi makan sehari-hari. Apabila pendapatan rendah maka makanan yang dikonsumsi tidak mempertimbangkan nilai gizi, tetapi nilai materi lebih menjadi pertimbangan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa keluarga yang berpenghasilan rendah dapat mengkonsumsi makanan yang mempunyai nilai gizi yang baik. Hasil analisis bivariat di peroleh p value sebesar 0,008 maka p value lebih kecil dari 0,05 0,008 0,05, sehingga menunjukkan ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita pada keluarga buruh tani di Desa Situwangi Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara tahun 2010. Sebab utama gizi kurang pada anak balita adalah rendahnya penghasilan keluarga. Pada umumnya jika pendapatan naik jumlah dan jenis makanan cenderung juga membaik. Pendapatan keluarga sangat mempengaruhi terhadap konsumsi makanan sehari-hari. Apabila pendapatan rendah maka makanan yang dikonsumsi tidak mempertimbangkan nilai gizi, tetapi nilai materi lebih menjadi pertimbangan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori I Dewa Nyoman 72 Supariasa, 2001:178 yang menyebutkan bahwa pendapatan keluarga mempengaruhi pola makan, proporsi anak yang mengalami gizi kurang berbanding terbalik dengan pendapatan keluarga, semakin kecil pendapatan penduduk semakin tinggi prosentase anak yang kekurangan gizi. Selain teori diatas adanya hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi juga sesuai dengan penelitian oleh Dewi Andarwati 2007:86 yang menyatakan ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita pada keluarga petani di Desa Purwojati Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo tahun 2007 dan Tri Ratnawati 2008:64 yang menyatakan ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi di Desa Pecangaan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati tahun 2008. Adanya hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita pada keluarga buruh tani di desa Situwangi Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara disebabkan ada sekitar 39 responden 54,2 yang berpendapatan kurang dengan status gizi balita dari 39 responden terdapat 20 responden 51,3 memiliki status gizi buruk dan kurang.

5.1.5 Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga Dengan Status Gizi Balita Pada Keluarga Buruh Tani