68
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Suhardjo 2003:113 yang menyatakan tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan gizi dan kesehatan. Selain itu pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak,
karena dengan pendidikan yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi tentang cara pengasuhan anak yang baik, cara menjaga kesehatan anak,
dan pendidikannya. Demikian juga wanita yang tidak berkependidikan biasanya mempunyai anak lebih banyak dibandingkan yang berkependidikan lebih tinggi.
Mereka yang berkependidikan lebih rendah umumnya sulit diajak memahami dampak negatif dari bahaya mempunyai anak banyak, sehingga anaknya
kekurangan kasih sayang, kurus dan menderita penyakit infeksi Yayuk Farida, 2004:117.
Pendidikan ibu merupakan modal utama dalam menunjang ekonomi keluarga karena ibu berperan dalam menyusun menu makanan keluarga serta
merawat anak. Adanya hubungan yang berarti antara pendidikan dengan status gizi balita pada keluarga buruh tani di desa Situwangi Kecamatan Rakit
Kabupaten Banjarnegara disebabkan ada sekitar 48 responden 66.67 yang berkependidikan dasar dengan status gizi balita dari 48 responden terdapat 22
responden 45,8 memiliki status gizi buruk dan kurang.
5.1.2 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita
Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor penting dalam masalah kurang gizi, penyebab lain adalah kurangnya
69
pengetahuan tentang gizi dan mengetahui kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil analisis bivariat di peroleh p value sebesar 0,017 maka p value lebih kecil dari 0,05 0,017 0,05, sehingga menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi balita pada keluarga buruh tani di desa Situwangi Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara tahun
2010. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Achmad Djaeni S 2000:13
bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan maka penilaian terhadap makanan semakin baik, artinya penilaian terhadap makanan tidak
terpancang terhadap rasa saja, tetapi juga memperhatikan hal-hal yang lebih luas. Pengetahuan tentang gizi memungkinkan seseorang memilih dan
mempertahankan pola makan berdasarkan prinsip ilmu gizi. Pada keluarga dengan tingkat pengetahuan yang rendah seringkali anak harus puas dengan makan
seadanya yang tidak memenuhi kebutuhan gizi. Pengetahuan gizi yang diperoleh ibu sangat bermanfaat bagi balita apabila ibu berhasil mengaplikasikan
pengetahuan gizi yang dimilikinya Yayuk Farida, 2004:117. Selain teori diatas hasil penelitian oleh Dewi Andarwati 2007:87 yang
menyatakan ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita pada keluarga petani di Desa Purwojati Kecamatan Kertek Kabupaten
Wonosobo tahun 2007. Adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan
status gizi balita pada keluarga buruh tani di desa Situwangi Kecamatan Rakit
70
Kabupaten Banjarnegara disebabkan ada sekitar 35 responden 48,6 yang pengetahuannya kurang dengan status gizi balita dari 35 responden terdapat 18
responden 54,1 memiliki status gizi buruk dan kurang. Pengetahuan tentang gizi diperoleh dari penyuluhan yang diberikan oleh
bidan desa dengan bantuan 33 kader posyandu.
5.1.3 Hubungan Antara Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Balita