51 Sebelum dilakukan penelitian, kelas eksperimen dan kontrol mendapat
perlakuan yang sama yaitu pelaksanaan tes awal. Nilai tes awal digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan model TPS secara empiris dan sebagai dasar
pembagian kelompok pada siswa di kelas eksperimen. Setelah dilaksanakan tes awal, peneliti melakukan pembelajaran di kedua kelas dengan model yang
berbeda. Di kelas eksperimen menggunakan model TPS, sedangkan di kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas ekperimen dan kontrol, dilaksanakan tes akhir pada akhir pertemuan ketiga.
Berdasarkan penjelasan tersebut, disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif eksperimen quasi experimental
design yang menerapkan bentuk nonequivalent control group design. Data penelitiannya berupa data kuantitatif guna menerangkan hasil belajar siswa setelah
mendapat perlakuan dengan model pembelajaran TPS yang dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam sub bab ini akan dibahas populasi dan sampel. Adapun pembahasannya yaitu sebagai berikut.
3.2.1 Populasi
Sugiyono 2013: 119 menyatakan “populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
52 Jenis populasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni populasi terbatas,
karena data yang diteliti diketahui jumlahnya secara pasti. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III pada kelas eksperimen dan kontrol. Populasi
dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III SD Negeri Kaligiri 1 dan 2 Kabupaten Brebes. Jumlah populasi sebanyak 77 siswa yang terdiri dari 39 siswa kelas III SD
Negeri Kaligiri 1 kelas kontrol dan 38 siswa kelas III SD Negeri Kaligiri 2 kelas eksperimen. Daftar nama siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat
pada lampiran 1 dan 2. Kedua kelas yang akan diteliti sudah memenuhi syarat dilakukan
penelitian eksperimen dari berbagai aspek. Di antaranya yaitukedua kelas berada dalam satu daerah binaan Dabin; lokasi sekolah yang berdekatan; sarana dan
prasarana sekolah memadai seperti media pembelajaran yang dapat digunakan oleh kelas eksperimen dan kontrol; kualifikasi guru yang sama, yakni lulusan
Strata 1; serta kemampuan awal siswa yang relatif sama. Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
kelas eksperimen dan kontrol sama atau tidak. Dalam penelitian ini, uji kesamaan rata-rata menggunakan rata-rata nilai tes awal IPS materi Uang dan Pengelolaan
Uang dalam Tema Permainan. Jika rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol relatif sama atau selisih rata-rata nilai tidak jauh berbeda, maka penelitian
dapat dilanjutkan. Dalam penelitian ini, pengujian kesamaan rata-rata menggunakan analisis
secara empiris dan statistik. Analisis empiris dilakukan dengan cara mencari selisih antara rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol. Rata-rata nilai
53 tes awal kelas eksperimen sebesar 53,88 sedangkan kelas kontrol sebesar 55,19.
Jadi, selisih rata-rata nilai tes awal kedua kelas yaitu 1,31. Artinya, kemampuan awal siswa di kedua kelas dapat dikatakan relatif sama.
Setelah penghitungan secara empiris, dilakukan uji kesamaan rata-rata secara statistik. Penghitungan secara statistik menggunakan program Statistical
Product and Service Solution SPSS versi 20 dengan uji satu sampel one sample t test. Menurut Priyatno 2010: 31, jika – t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
dan signifikansi 0,05, maka tidak ada perbedaan secara signifikan kemampuan awal antara kelas
eksperimen dan kontrol. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian kesamaan rata- rata nilai tes awal kelas III SD Negeri Kaligiri 1 dan 2 pada materi Uang dan
Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan. Tabel 3.1 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata
One-Sample Test
Test Value = 53,88 t df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
kontrol ,708 32 ,484 ,968 -1,82
3,76
Berdasarkan hasil penghitungan dengan rumus one sample t test, diperoleh t
hitung
sebesar 0,708, sedangkan harga t
tabel
dengan α = 0,025 uji 2 sisi dan df =
32yaitu 2,037 Priyatno, 2010: 113. Oleh karena t
hitung
t
tabel
0,7082,037 dan signifikansi 0,05 0,484 0,05, maka tidak ada perbedaan kemampuan awal
yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama
54 baik secara empiris maupun statistik. Oleh karena itu, penelitian dapat
dilaksanakan.
3.2.2 Sampel