Kebutuhan dalam Penyediaan Air Bersih di Pulau Kecil

Gambar 23 Diagram analisis bentuk pengelolaan air bersih di Kota Tarakan 5.3 Strategi Pengembangan Kapasitas Layanan Air Bersih Penyusunan strategi pengembangan kapsitas layanan air bersih di Pulau kecil Kota Tarakan dilakukan menggunakan metoda SWOT Sthrength, Weakness, Opportunity and Threats. Data diperoleh melalui wawancaradiskusi pakar. Dalam metode ini terlebih dahulu dirumuskan faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengelolaan air bersih di Kota Tarakan. Setelah mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengelolaan tersebut, selanjutnya dilakukan pemberian bobot dan rating. Bobot dan rating dimaksudkan untuk mengetahui derajat kepentingan bobot dan derajat kuat tidaknya rating pengaruh indikator tersebut terhadap pengelolaan kapasitas air bersih. Untuk memperoleh nilai bobot, nilai pengaruh dari indicator-indikator internal dan eksternal diberikan nilai dengan skala mulai dari 1 tidak penting, 2 agak penting, 3 penting dan 4 sangat penting. Kemudian bagi nilai-nilai pengaruh tersebut dengan jumlah total nilai pengaruh untuk mendapatkan bobot, sehingga apabila semua bobot dijumlahkan maka hasilnya adalah 1. Untuk memperoleh nilai rating indikator-indikator eksternal diberikan nilai + dengan skala mulai dari 1 tidak baik, 2 agak baik, 3 baik dan 4 sangat baik berdasarkan kondisi yang ada. Nilai negatif pada rating menunjukkan indikator tersebut merupakan kelemahan atau ancaman bagi pengelolaan air bersih di Kota Tarakan. Berdasarkan atas faktor-faktor strategi kondisi internal dan eksternal, maka didapat nilai dalam Matriks Faktor Strategi Internal IFAS dan Matriks Faktor Strategi Eksternal EFAS sesuai dengan Tabel 9 dan Tabel 10. Tabel 9 Matriks faktor strategi internal IFAS pengembangan pengelolaan air bersih di Kota Tarakan No Faktor Internal Pengaruh Bobot Rating Nilai Total Keterangan

A. Kekuatan

1 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi 4 0.2 3 0.6 Pengaruhnya sangat penting karena pertumbuhan ekonomi yang tergolong pesat di Kota Tarakan akan meningkatkan kebutuhan akan air bersih 2 Adanya Komitmen pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan air bersih 4 0.2 3 0.6 Pengaruhnya sangat penting karena dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah, akan menciptakan suasana yang kondusif dalam pengelolaan air bersih, terlihat kesiapan dalam RTRW Tarakan dan kebijakan dalam pengaturan air bersih 3 Adanya partisipasi masyarakat 4 0.2 4 0.8 Pengaruhnya sangat penting karena dengan adanya partisipasi dan dukungan masyarakat pengguna akan mempermudah kegiatan pengelolaan air bersih 4 Curah hujan relatif tinggi 4 0.2 4 0.8 Pengaruhnya sangat penting, karena tingginya curah hujan dapat dimanfaatkan sebagai potensi air baku 5 Indeks Kualitas Air beberapa sungai masih cukup baik 4 0.2 4 0.8 Pengaruhnya sangat penting sebagai sumber air baku permukaan, walaupun beberapa parameter tidak memenuhi baku mutu air, namun Indeks Kualitas Air IKA menunjukkan masih dapat dimanfaatkan sebagai air baku permukaan Jumlah 20 1 18 3.6

B. Kelemahan

1 Penyebaran penduduk yang tidak merata 4 0.31 -2 -0.62 Sangat berpengaruh dalam pengelolaan air bersih, karena akan mempersulit dalam penyediaan air bersih, hal ini terlihat dari penduduk yang tinggal di kec. Tarakan Barat mencapai 36,23 dan kec. Tarakan Utara yang hanya dihuni 11,19 dari jumlah penduduk Tarakan 2 Faktor SARA, sangat heterogen, rawan konflik sosial terbuka 2 0.15 -2 -0.31 Agak berpengaruh dalam pengelolaan air bersih, karena investasi air bersih membutuhkan biaya yang cukup tinggi. 3 SDM yang relatif masih rendah 3 0.23 -3 -0.69 Berpengaruh dalam operasional pemeliharaan IPA 4 Material bangunan yang masih tergantung dari luar 4 0.31 -4 -1.23 Sangat berpengaruh dalam pengelolaan air bersih, karena akan mempersulit proses pembangunan teknis dan mahalnya investasi Jumlah 13 1 -11 -2.85 Jumlah Nilai Akhir 0.75