Gambar 12   Peta Daerah Aliran Sungai Pulau Tarakan
4.7  Curah Hujan Rata-rata
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan  geografis  dan  pertemuanperputaran  arus  udara  BMKG,  2009.  Oleh
karena  itu,  jumlah  curah  hujan  beragam  menurut  bulan  dan  letak  stasiun pengamat.  Curah  hujan  Kota  Tarakan  sangat  beragam  dari  waktu  ke  waktu.
Catatan  curah  hujan  bulanan  sepanjang  tahun  2008  disajikan  pada  Tabel  5. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 443,6 mm dan rata-rata
hujan terendah sebesar 206,6 mm terjadi pada bulan Oktober. Sedangkan rata- rata  curah  hujan  sepanjang  tahun  2008  tercatat  sebesar  330,8  mm.  Namun
dalam  tahun-tahun  terakhir  ini,  keadaan  musim  di  Kalimantan  Timur  termasuk Kota  Tarakan  kadang  tidak  menentu.  Pada  bulan-bulan  yang  seharusnya  turun
hujan dalam kenyataannya tidak turun hujan sama sekali, begitu juga sebaliknya.
Tabel 5  Curah hujan dan hari hujan Kota Tarakan tahun 2008
Bulan Curah hujan
mm Hari hujan
Penyinaran matahari
Tekanan udara mb
Januari 443,6
27 43.6
1010,1 Februari
293,6 24
48,1 100,1
Maret 404,1
27 22,1
1010,4 April
377,1 24
39,1 1009,8
Mei 375,5
20 53,8
1010,3 Juni
320,9 26
44,8 1010,9
Juli 312,8
23 46,9
1010,5 Agustus
208,1 22
46,7 1010,9
September 309,2
24 52,8
1011,0 Oktober
206,6 19
53,7 1011,0
November 426,5
26 42,2
1010,3 Desember
291,8 27
33,15 1010,1
2008 330,8
24 43,9
1010,5 2007
329,5 23
46,1 1010,5
2006 346,2
23 57,9
1010,7 2005
278,5 21
51,0 1011,0
2004 293,6
19 51,4
1009,8 2003
274,2 19
52,2 1009,7
4.8 Penggunaan Lahan di Kota Tarakan
Jenis penutupan lahan tahun 2008 didapatkan dari interpretasi citra satelit Landsat TM 5 tahun 2008 dan dikoreksi dengan data satelit resolusi dangat tinggi
quickbird untuk beberapa wilayah. Penutupan lahan dikalsifikasikan menjadi 11 kelas  seperti  tersaji  pada  Tabel  6.  Dari  hasil  tersebut,  Kota  Tarakan  masih
mempunyai  jenis  tutupan  lahan  hutan  primer  seluas  31,1  dari  seluruh  total wilayahnya, terutama di Kecamatan Tarakan Barat, Kecamatan Tarakan Tengah
dan  Kecamatan  Tarakan  Utara.  Sedangkan  untuk  hutan  mangrove  hanya terdapat di Kecamatan Tarakan Tengah dan Kecamatan Tarakan Timur dengan
luas  sekitar  312,9  ha  atau  sekitar  1,2  dari  seluruh  wilayah.  Sebaran  masing- masing jenis tutupan dapat dilihat pada Gambar 13.
Tabel 6  Jenis dan tutupan lahan Pulau Tarakan tahun 2008
Penutupan Lahan 2008 Luas ha
Luas Hutan mangrove
312,9 1,2
Hutan primer 7788,0
31,1 Ladang
4522,0 18,0
Ladang bersemak 3537,1
14,1 Lahan terbangun
2892,6 11,5
Perkampungan 465,4
1,9 Rawa
16,5 0,1
Rawa bersemak 190,4
0,8 Semak belukar
1999,5 8,0
Tambak 2327,4
9,3 Tanah terbuka
1028,3 4,1
Total 25080,0
100,0
Gambar 13  Penutupan lahan Pulau Tarakan 2008 4.9
Kependudukan
Penduduk  Kota  Tarakan  mendiami  wilayah  pulau  secara  menyebar, namun yang dominan dan terpadat pada kawasan pantai Kota Tarakan terdapat
di  Lingkas  Ujung,  Selumit  Pantai,  Karang  Anyar  Pantai,  yang  sebagian  besar
merupakan  pendatang  dari  Sulawesi.  Kepadatan  sedang  terdapat  pada  Juata Laut,  karena  sebagian  penduduk  merupakan  nelayan  tambak  yang  hanya
menjadikan  Kota  Tarakan  sebagai  tempat  singgah  dan  istirahat.  Sementara  itu, untuk  daerah  Mamburungan  sebagian  besar  merupakan  korban  eks  kebakaran
yang  berasal  dari  Selumit  Pantai.  Jumlah  anggota  keluarga  yang  bekerja  pada masing-masing  kawasan  1-3  orang  dan  sebagian  besar  memiliki  pendidikan
hanya  sampai  tingkat  Sekolah  Dasar.  Jumlah  penduduk  Kota  Tarakan berdasarkan data BPS Kota Tarakan seperti pada Tabel 7.
Tabel 7 Jumlah penduduk Kota Tarakan
Tahun Tarakan
Barat Tarakan
Timur Tarakan
Tengah Tarakan
Utara Total
jiwa 2001
41.302 21.805
46.458 8.089
117.654 2002
45.762 25.270
48.190 10.975
130.197 2003
51.533 26.841
50.526 11.467
140.367 2004
53.514 32.317
49.937 12.152
147.920 2005
60.077 34.171
51.930 13.550
159.874 2006
63.707 39.244
54.855 15.821
173.627 2007
70.023 44.961
56.971 18.175
190.130 2008
76.671 53.462
59.006 20.859
209.998 2009
82.028 56.178
62.413 24.132
224.751
4.10 Kondisi Infrastruktur Perumahan
Jumlah total bangunan rumah di Kota Tarakan tahun 2006 adalah 29.919 unit.  Sebaran  perumahan  per  kecamatan  belum  merata.  Jumlah  rumah
terbanyak  berada  di  Kecamatan  Tarakan  Barat  yaitu  sebanyak  9.709  unit  dan jumlah  rumah  terkecil  di  Kecamatan  Tarakan  Utara  sebanyak  3.859  unit.
Sedangkan  untuk  skala  kelurahan,  jumlah  rumah  terbanyak  terdapat  di Kelurahan  Karang  Anyar  yaitu  4.366  unit  dan  jumlah  terkecil  di  Kelurahan
Mamburungan  Timur  sebanyak  291  unit.  Berdasarkan  jenis  konstruksinya sebagian  besar rumah  di  Kota Tarakan  merupakan  rumah  non  permanen,  yaitu
sebanyak  15.238  unit.  Sementara  rumah  permanen  berjumlah  13.346  unit,  dan rumah semi permanen sebanyak 332 unit.
Banyaknya  jumlah rumah non permanen di Kota Tarakan karena tipologi bangunan  merupakan  jenis  rumah  panggung  dan  terbuat  dari  kayu.  Sistem
struktur  yang  digunakan  sebagai  konstruksi  bangunan  adalah  struktur  rangka kayu, konstruksi dinding dan lantai papan kayu, sedangkan atap sebagian besar
menggunakan  atap  seng  dan  sebagian  kecil  atap  sirap.  Konstruksi  panggung umumnya  terletak  diatas  airtepi  pantai  dan  sungai,  untuk  mengantisipasi  air
pasang  dan  binatang  buas.Tipologi  perumahan  yang  berada  di  daratan,  secara